SAVE ME

SAVE ME

Putih & abu-abu

PUTIH & ABU-ABU,

Pagi itu hujan begitu deras mengguyur sebagian wilayah kota yang terkenal dengan kesibukan luarbiasa itu.

Bel berbunyi tepat pukul 07.40 pagi. Seluruh siswa dan siswi terlihat bergerombol memasuki kelas mereka masing-masing.

Langkah tegap seorang guru memasuki ruang kelas II IPA - A, mengikuti dibelakangnya seorang siswa pindahan dari salah satu sekolah di luar kota. Seisi kelas menjadi hening dari suara - suara sumbang didalamnya saat pak Heri memperkenalkan anak baru itu.

"Teman baru untuk kalian. Silahkan perkenalan diri dulu sama yang lain."

"Saya Gerald william. Biasa dipanggil Willi, salam kenal." Anak lelaki itu membukukan sedikit tubuhnya sebagi salam.

Sebagian siswi dibuat terpesona oleh tampangnya yang sedikit kebule-bulean. Wajah Wili merupakan wajah campuran antara asia timur dan jerman maka tak heran jika ia selalu menjadi pusat perhatian dimana pun dirinya berada. Rasanya sungguh menggelikan saat memandangi rupa-rupa gadis labil yang selalu mencuri-curi pandang terhadapnya.

Willi mendapat tempat duduk tersisa yang berada dipaling ujung deretan belakang. Satu bangku di sebelahnya nampak kosong namun ada buku yang tersimpan di laci meja itu dan sebuah pencil case dengan gantungan kepala minnie mouse. Willi bisa menebak jika yang duduk disebelahnya adalah seorang perempuan.

Hingga jam istirahat tiba tak juga ada tanda-tanda pemilik bangku itu akan datang.

Sebagian siswa ada yang mencoba untuk berteman dengan willi, mengajaknya bercerita didalam kelas karena dari semula willi menolak tawaran mereka untuk pergi ke kantin dan mereka memaklumi itu mengingat jika willi berwajah bule dan kemungkinannya dia tidak makan nasi atau mie telor ala kantin sekolah.

Keseruan mereka harus berhenti sesaat ketika seorang gadis cantik menghampiri kursi kosong yang tengah diduduki oleh salah satu dari teman baru Willi.

"Eja bisa minggir bentar?." Ucap Hanna.

"Eh, si nona udah balik."

"Mampir bentar. Mumpung lewat." Jawabnya tanpa melihat sang lawan bicara.

Gadis itu tampak mengeluarkan sesuatu dari dalam buku yang tersimpan dilaci mejanya dan memasukannya kedalam tas jinjing yang sedari tadi ia bawa.

"Duluan ya. Eh ja, entar tolong titipin ke Ria ya kalo aku belum balik sampe mapel terakhir, Hp aku ketinggalan di mobil bu Desi." Ucapnya sembari berlalu meninggalkan kerumunan.

"Duuhhh,,, cantiknya ayank bebeb akoh!." Celetuk salah satu dari mereka.

"Ngipi lo oneng!." Bams yang tadi mengucapkan kata-kata pujian langsung saja mendapat toyoran dari Eja disertai gelak tawa dari yang lain.

Sedangkan Willi, ia hanya diam mengamati tanpa memberikan komentar apapun hingga tepukan dipundaknya membuatnya sedikit terkejut disertai ejekan manis dari Bams.

"Ciee, diem-diem ada yang ngamatin!. Alamaak, bule kita langsung kepincut ni kayaknya!." Gelak tawa memenuhi seisi ruangan.

Untuk pertama kalinya Willi menyukai seorang perempuan tepat pada pandangan pertama.

______***______

Hari - hari Willi berlalu begitu saja dengan rasa suka yang terus ia simpan dalam hati tanpa berani untuk mengungkapkannya.

Ia selalu teringat akan cerita-cerita para teman konyolnya yang suka membahas para wanita di satu sekolah mereka. Salah satunya adalah Hanna Joy Adam.

Kurang lebih sebulan yang lalu,

×××××

"Elu ya, jangan harap bisa dapetin hati cewek kayak Hanna kalo kelakuan lu kaya cakar ayam." Ucap jaka.

"Iya!. Euh, kalo aku sih mending cari yang lain." Timpal Bams.

"Asli, burik kita ini dimatanya sudah!." Rendi menambahi dan membuat sebagian tertawa.

Hingga kata 'kenapa?' Terucap begitu saja dari mulut Willi yang tampak ingin sekali tahu alasan mereka mengatakan hal itu.

"Hanna itu bisa ngebaca tipe dan watak seseorang. Dia bisa paham kalo kita lagi ada masalah apa dan bagaimana solusinya. Dan dia juga gak pernah mau dideketin ama yang namanya cowok. Padahal kalo lagi ngobrol gitu rasanya seneng banget, kita berasa dimanjain sama dia. Pendengar yang baik lah pokoknya!. Tapi ya itu tadi, gak mungkin kan dia mau sama kita selain jadi teman." Jelas Eja dengan sangat meyakinkan.

"Bener, secara kita-kita o'on." Bams mendengus pelan.

"Yee... itu mah elu kali, gue kagak!." Rendi menolak kata-kata Bams untuk mereka.

"Cantik, pinter, supel, pendengar setia plus pemberi solusi yang praktekable. Mudahan jodoh gue" Jaka menghitung dengan jemarinya.

"Tapi mohon maap elu gak masuk kriteria_ jiaaah!." Eja dengan semangatnya mematahkan harapan Jaka begitu saja.

Dan tawa mereka pecah bersamaan setelahnya.

××××××

Dua tahun berlalu,

Masih dengan rasa yang sama. Willi benar-benar menyimpan rasa itu sampai detik dimana hari kelulusan mereka tiba dan perpisahan pun terjadi.

Tak ada lagi dia yang selalu menghibur hari-hari lelahnya saat tiba disekolah. Benar apa kata Eja, Hanna merupakan tipe perempuan setia yang sangat sulit didapat. Terlebih jika kita tidak benar-benar berkelakuan baik dan hal itulah yang membuat Willi memendam perasaan cintanya sampai waktu memisahkan mereka.

*******

Seorang Gerald William yang selalu menjadi idola para kaum hawa dimanapun ia berada nyatanya hidupnya berbanding terbalik dengan paras tampannya.

Willi yang lahir tanpa tahu siapa ayah dan ibunya dibesarkan oleh seorang waria dengan lingkungan yang minim akan perbuatan baik dan menjadikannya pribadi yang misterius.

Ia hidup dengan bantuan para wanita malam yang tinggal di area pemukiman itu. Hingga suatu hari seorang pria kaya datang mengambilnya untuk dijadikan budak **** lantaran pria itu adalah penyuka sesama.

Dengan iming-iming kehidupan mapan dan seluruh biaya pendidikan dibayarkan, Willi muda pun tersihir oleh tawaran luarbiasa itu dan ikut bersamanya, meninggalkan para orang tua asuhnya yang juga penjelajah malam.

.

.

Selama dua tahun ia tinggal bersama pria kaya itu dirinya selalu mendapat siksaan dan membuatnya tak bertahan lama. Entahlah mungkin itu pula yang menyebabkan pria kaya itu tak memiliki kekasih karena ia gemar menyiksa 'teman' mainnya.

Dari pria itu pula Willi banyak mengenal orang dengan kecenderungan yang sama dan membuatnya terus terlibat bersama mereka hingga tanpa sadar rasa cinta murninya sebagai seorang pria perlahan mulai terkikis.

Kehidupan Willi bukan lagi seperti kaum recehan yang gemar nongkrong di cafe-cafe layaknya anak muda pada umumnya. Ia tak akan pernah terlihat oleh teman-teman normalnya jika mereka bukan dari kalangan tangan emas.

Willi bak seekor kelelawar yang hanya akan menyapa dunia kala malam tiba. Parasnya, gaya berpakaiannya memperkuat auranya sebagai seorang_

Sekilas untuk mereka kaum hawa yang tak mengerti maka akan melihatnya sebagai pria yang luar biasa tampan dan cocok untuk menjadi pasangan. Namun di lain sisi ada sesuatu yang lebih mencengangkan dari sekedar tampan dan husbandable.

________*****________

Beberapa tahun terlewati dan kini Willi bukan lagi seorang peliharaan seperti sebelumnya. Ia mendirikan sendiri bisnisnya dari hasil yang ia kumpulkan selama beberapa waktu dengan menjadi teman barmain pria - pria kaya yang memiliki kebutuhan menyimpang.

Bar dan lounge sekelas hotel bintang lima adalah tongkrongannya. Seringnya berkumpul dengan mereka membuatnya tak pernah memikirkan seluk beluk kehidupan seperti pernikahan terlebih memiliki keturunan. Hal itu sama sekali tak pernah terlintas dibenaknya.

Sampai pada suatu masa dimana ia memilih pindah ke negara kanguru untuk memperluas jaringan bisnisnya dan takdir mempertemukannya kembali dengan cinta pertamanya.

"Hanna."

.

.

.

.

.

Tbc.

Terpopuler

Comments

❄️ sin rui ❄️

❄️ sin rui ❄️

good job, novel beda dri yg lain

2022-09-01

0

Baihaqi Sabani

Baihaqi Sabani

duh geral william.....tragis amat hrus jd gay🙈🙈🙈🙈🙈😭😭😭😭😭😭

2022-08-26

1

ladyG

ladyG

good, tapi jarang yang baca. belum ke up kayaknya ya

2022-07-24

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 62 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!