Pelangi'S Love Story

Pelangi'S Love Story

Eps 1

Malam ini Pelangi pulang kerumah Om dan Tantenya sudah larut malam. Karena di bengkel tadi banyak sekali pekerjaan yang harus secepatnya diselesaikan. Biasanya Pelangi akan pulang ke apartemennya. Tapi tadi pagi Tante Agatha meneleponnya agar Pelangi pulang ke rumah.

Aubrey Fathia Pelangi. Gadis berusia 23 tahun yang akrab dipanggil Pelangi oleh keluarganya, dan dipanggil Aubre oleh teman-temannya, merupakan anak yatim piatu dari pasangan Robert dan Valencia. Semenjak kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan disaat usianya 15 tahun, Pelangi diasuh oleh Om dan Tantenya.

Pelangi merupakan gadis berparas cantik, dengan kulit putih, dan tinggi badan sekitar 160cm. hanya saja kecantikan Pelangi tertutup dengan gayanya yang tomboy. Hal itu disebabkan karena kebanyakan teman-temannya adalah laki-laki. Bukannya dia tidak mau berteman dengan sesama perempuan, hanya saja sifat Pelangi yang simple dan tidak mau ribet apalagi dengan urusan dandan, salon, pakaian, dan lain-lain.

Bahkan semenjak dia menyelesaikan pendidikan sarjananya setahun yang lalu, Pelangi lebih memilih bekerja di bengkel motor milik sahabatnya yaitu Alex daripada bekerja di perusahaan kedua orang tuanya yang saat ini dipimpin oleh Omnya, Richard.

***

Pelangi baru saja masuk ke dalam rumahnya yang kini dihuni oleh Om dan Tantenya. Dia melihat jam tangannya sudah menunjukkan pukul 11 malam. Dia yakin penghuni rumah ini sudah pada tidur. Jadi Pelangi memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya.

“Ehm..” seseorang tiba-tiba berdeham saat Pelangi baru memegang kenop pintu kamarnya.

“Om? Belum tidur?” Tanya Pelangi.

“Mau sampai kapan kamu akan disibukkan dengan mesin-mesin motor dan oli Sayang?” Tanya Richard.

Richard merupakan adik kandung Robert. Dia dan istrinya sangat menyayangi Pelangi seperti anaknya sendiri.

Sebenarnya sejak dulu Richard sudah meminta Pelangi agar ikut membatunya di perusahaan. Karena mau bagaimana pun juga Pelangi nantinya akan menjadi pemimpin perusahaan. Tapi gadis itu keras kepala. Dia lebih memilih bergelut dengan mesin-mesin motor dan oli di bengkel milik sahabatnya.

“Om, bukannya Pelangi sudah bilang kalau Pelangi lebih suka bekerja di bengkel Alex.” Ucap Pelangi pada Omnya.

Richard hanya menghela nafasnya pelan. Percuma saja bicara pada Pelangi kalau jawabannya tetap sama.

“Ya sudah kamu tidur sana. Ini sudah hampir larut malam. Tante kamu sejak tadi menunggu sampai ketiduran.” Ucap Richard.

“Maaf Om. Ya sudah Pelangi masuk dulu.” Pamit Pelangi.

Setelah masuk ke dalam kamarnya, Pelangi bergegas membersihkan tubuhnya ke kamar mandi. dia ingin sekali berendan dengan air hangat. Meskipun hanya sebentar, setidaknya bisa membuat tubuhnya rileks.

Selesai mandi, Pelangi mengambil baju tidurnya yang tersimpan di dalam lemari. Kemudian bersiap untuk terbang ke alam mimpi.

Keesokan harinya Pelangi sudah bangun dengan badan yang sudah lumayan segar karena tidurnya semalam cukup nyenyak. Pelangi mencuci mukanya dan segera turun ke bawah untuk menemani Tantenya memasak.

“Pagi Tante!!” sapa Pelangi pada Tantenya yang sedang memasak.

“Astaga!!! Untung saja Tante tidak jantungan. Kalau sampai Tante tadi kena serangan jantung bagaimana kamu bisa makan masakan Tante lagi?” ucap Agatha sambil mengelus dadanya.

“Ihh Tante lebay banget sih.” Balas Pelangi sambil nyengir.

Kemudian Pelangi membantu tantenya melanjutkan memasak. Meskipun dia tidak bisa memasak, setidaknya dia masih bisa mengupas bawang ataupun hanya mencuci sayuran. Beberapa saat kemudian kegiatan masak memasak sudah selesai. Pelangi membantu tantenya menyiapkan makanannya di meja makan. Kebetulan hari ini hari minggu jadi Om dan Tantenya bisa bersantai di rumah.

“Pagi Om!!” sapa Pelangi pada Richard yang sedang duduk di meja makan.

“Hmm.” Jawabnya singkat karena Richard sedang membaca koran.

Kini mereka bertiga sudah berada di meja makan. Sebenarnya Richard dan Agatha mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Leo. Usianya selisih 3 tahun lebih muda dari Pelangi. Dan saat ini sedang menempuh pendidikannya di LN.

“Bagaimana kabar Leo Om? Sudah lama dia tidak menelepon Pelangi.” Tanya Pelangi.

“Bukannya Leo tidak pernah menghubungi kamu, tapi kamu saja yang susah dihubungi.” Omel Agatha.

Pelangi hanya mencebik. Karena memang benar dirinya kalau sudah sibuk di bengkel pasti tidak akan pegang ponsel. Dan akan memegang ponselnya kalau pekerjaannya sudah selesai. Itupun kalau kebetulan terdengar dering panggilan ataupun pesan. Kalau tidak, Pelangi nggak akan menyentuh benda pipih itu.

“Iya-iya nanti Pelangi akan hubungi Leo.” Ucap Pelangi kemudian.

Sebenarnya kalau hari minggu seperti ini Pelangi juga akan tetap pergi ke bengkel. Karena justru kalau hari minggu, bengkel akan semakin ramai. Terkecuali hari ini. Pelangi sudah minta ijin pada Alex karena akan pulang ke rumah Omnya.

Setelah selesai sarapan. Mereka bertiga berkumpul di ruang keluarga. Memang tidak ada kegiatan, jadi hanya bersantai di ruang keluarga.

“Pelangi, ada yang ingin Om sampaikan.” Ucap Richard.

“Ada apa Om, ko’ kelihatannya serius sekali.” Tanya Pelangi.

“Om akan menyampaikan wasiat dari mendiang orang tua kamu. Dalam wasiat itu mengatakan bahwa kalau usia kamu sudah 23 tahun, kamu harus menikah-“

“Apa?? Om jangan bercanda deh. Pacar saja Pelangi tidak punya, bagaimana mau menikah.” Kelakar Pelangi.

“dengerin dulu Om kamu belum selesai bicara.” Ucap Agatha.

“Almarhum Papa kamu sudah menjodohkan kamu dengan anak sahabatnya sejak kamu masih kecil. Dan Papa kamu dulu sudah berjanji akan menikahkan kamu saat usia kamu sudah 23 tahun.” Ucap Richard.

Seketika itu Pelangi tertawa terbahak. Dia mengira Omnya sedang berhalusinasi. Memangnya ada jaman modern seperti sekarang masih ada perjodohan. Namun tawa Pelangi berangsur hilang saat mendapat pelototan mata dari Agatha.

“Om kamu serius tidak bercanda.” Ucap Agatha.

“Pelangi nggak mau Om. Lebih baik Pelangi jadi perawan tua daripada harus dijodohkan dengan seseorang yang Pelangi sendiri tidak pernah kenal.”

“Apa kamu mau membuat mendiang orang tua kamu bersedih di sana. Pasti dia sangat kecewa karena mempunyai anak yang tidak patuh dengan perintahnya.” Ucap Richard.

Pelangi terdiam. Senjata ampuh baginya adalah orang tuanya. Pelangi memang terkenal dengan anak yang sangat patuh dengan kedua orang tuanya. Tidak pernah sekalipun dia menolak perintah orang tuanya semasa hidup dulu. Dan sekarang, dia tidak pernah tahu kalau mendiang orang tuanya berwasiat akan menjodohkannya dengan anak sahabatnya.

Apakah dirinya akan menolak perjodohan ini. Bukannya orang tuanya sudah meninggal, pasti tidak tahu kan kalau perjodohan ini tidak dilakukan. Namun yang pasti dia akan selalu dihantui rasa bersalah pada mendiang orang tuanya.

Richard dan Agatha melihat Pelangi terdiam, seakan mengerti kalau Pelangi sedang berpikir keras dan tidak mungkin menolak perjodohan ini.

“ya sudah terserah hari ini kamu mau pergi kemana. Yang pasti besok malam kamu harus hadir untuk makan malam dengan Kenzo dan orang tuanya.” Ucap Richard.

“Kenzo siapa Om?”

“Calon suami kamu dong Sayang” jawab Agatha.

Pelangi akhirnya hanya bisa diam dan tertunduk lesu.

.

.

.

*TBC

Hai guys!!

Ini novel ke 3 ku ya... yuk mampir, semoga suka🤗🤗 jangan lupa masukkan ke rak bacaan kalian ya😘😘

Terpopuler

Comments

Cahyani Sutopo

Cahyani Sutopo

langsung favorit,, selalu suka karya outhor Dee-K,,

2023-01-20

1

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, searchnya pakek tanda kurung biar gak melenceng yaa

2023-01-13

0

Memyr 67

Memyr 67

dah mampir, lumayan menggoda ceritanya

2022-07-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!