“Om, Tante. Maaf Pelangi datang telat!” ucap Pelangi saat akan memasuki rumah dan melihat Richard dan Agatha sedang berdiri di depan pintu.
Agatha mengusap lengan suaminya untuk tidak memarahi Pelangi. Walaupun memang keduanya tidak pernah bisa marah dengan Pelangi. Agatha juga melihat baju Pelangi yang sedikit basah terkena sisa hujan. Akhirnya hanya bisa mengangguk dan mempersilakan masuk untuk membersihkan diri.
Kini Pelangi sudah selesai membersihkan dirinya dan berganti pakaian. Dia segera turun untuk menemui Om dan Tantenya. Setidaknya dia akan menjelaskan alasan yang menyebabkan dia datang terlambat untuk menyambut kedatangan calon mertua dan suaminya. Cih, calon suami. Bahkan membayangkannya saja Pelangi bergidig ngeri.
“Om, Tante. Maaf Pelangi tadi dari makam Mama dan Papa. Setelah itu mampir ke panti sebentar. Dan saat akan pulang ternyata hujan turun dengan lebat.” Ucap Pelangi yang kini sedang duduk berhadapan dengan Richard.
Agatha haanya diam dan tidak mempermasalahkan semuanya. Dia juga memaklumi alasan Pelangi yang datang terlambat.
“Hmmm… lain kali cobalah untuk menghargai seseorang. Utamakan mana yang harus didahulukan. Lagi pula Om sudah mengatakan kemarin kalau akan ada tamu. Jadi harusnya kamu bisa meluangkan waktu untuk itu.” Ucap Richard.
“Iya, Om. Maaf” jawab Pelangi sambil menunduk.
“sebagai gantinya, besok kamu temui Kenzo calon suami kamu di café Red Velvet.” Ucap Richard.
Pelangi melongo terkejut dengan ucapan Richard. Dia pikir terlambat datang bertemu dengan calon mertua sekaligus calon suaminya akan mebatalkan perjanjian perjodohan ini.namun ternyata dia salah besar. Perjodohan akan tetap berlangsung sesuai rencana.
***
Sementara itu Kenzo yang awalnya merasa senang karena batal bertemu dengan calon istrinya, dia kembali merasa kesal saat papanya memberikan ide dengan mempertemukan dirinya berdua saja dengan Pelangi. Tidak ada lagi yang bisa Kenzo lakukan. Sekarang dia memilih untuk tidur saja. Dan urusan besok biar dipikir besok saja.
Sedangkan Rosalina tampak senyum-senyum sendiri setelah pulang dari rumah calon besannya. Memang dia belum tahu bagaimana wujud rupa Pelangi. Tapi bagi Rosalina tidaklah penting. Yang penting adalah dia sudah sangat tidak sabar menanti hari pernikahan Kenzo dan Pelangi.
Rosalina masih teringat ucapan Richard si calon besannya yang mengatakan kalau Pelangi adalah anak tunggal pemilik perusahaan di bidang property yang sangat terkenal. Dan Richard tadi juga mengatakan kalau setelah Pelangi dan Kenzo menikah, perusahaan akan diserahkan pada Pelangi.
Jadi otomatis Kenzo yang berstatus sebagai suami yang akan memegang penuh kekuasaan perusahaan milik Pelangi. Rosalina tidak bisa membayangkan hidupnya akan bergelimang harta.
“Kenapa Ma senyum-senyum sendiri?” Tanya Damian sang suami.
“Eh, nggak apa-apa Pa. Mama hanya senang saja karena sebentar lagi Kenzo akan menikah.” Jawab Rosalina.
Damian sedikit heran pada istrinya. Setahu dia kalau istrinya sangat mendukung hubungan Kenzo dengan Eva. Tapi kenapa sekarang terlihat berbeda dan mendukung Kenzo menikah dengan Pelangi. Namun Richard tidak terlalu memusingkannya. Mungkin istrinya sudah tahu kalau Eva memang wanita ular dan tidak pantas bersanding dengan Kenzo.
“Ya sudah ayo tidur Ma, sudah malam. Jangan banyak melamun nanti kesambet setan.” Ucap damian. Kemudian Rosalina bergegas menyusul suaminya yang sudah berbaring di atas tempat tidur.
Keesokan paginya Kenzo sudah bangun dari tidurnya. Hari ini dia akan pergi ke kantor seperti biasanya. Sesuai janji yang telah direncanakan oleh Papanya, Kenzo nanti sore akan bertemu dengan Pelangi selesai jam pulang kerja.
Kenzo kini sudah berada di kantor. jabatan dia yang sebagai seorang wakil Papanya, jadi pekerjaannya cukup menyita banyak waktu, tenaga dan pikiran. Tadi Eva sudah mengirimkan pesan dan meminta makan siang bersama. Dan Kenzo pun menurutinya.
Setelah berkutat dengan beberapa dokumen yang cukup memusingkan, kini sudah waktunya makan siang. Kenzo bergegas keluar kantor dan menghampiri Eva ke butiknya.
Dalam perjalanan ke butik milik Eva, ternyata Kenzo melewati bengkel mobil dimana dia pernah memperbaiki mobilnya disana. Dan sepupunya juga bekerja disana. Kenzo menjalankan mobilnya dengan pelan. Entah kenapa bisa seperti itu. Saat mobilnya melintas tepat di depan bengkel, Kenzo melihat perempuan bar-bar yang pernah membuatnya harinya apes.
Terlihat Pelangi baru turun dari motornya dengan membawa kantong kresek yang berisi makanan. Tampak wajah cerah Pelangi sambil tersenyum saat salah satu temannya membatu mengambil makanan yang telah dia bawa. Pelangi yang masih memakai pakaian khas bengkel, dengan rambut lurus yang diikat menyerupai ekor kuda justru semakin membuatnya terlihat berbeda. Kenzo yang diam-diam memperhatikan pun sedikit terpesona.
“Gila! Mikir apa sih.” Gumam Kenzo dan kembali melajukan mobilnya menuju butik Eva.
Kenzo bahkan tidak menyadari kalau dirinya tadi menghentikan laju mobilnya gara-gara melihat perempuan bar-bar yang membuat harinya sial.
Setelah sampai depan butik milik Eva, Kenzo melihat Eva yang baru saja keluar. Dan tidak menunggu waktu lama, mereka berdua segera pergi makan siang ke salah satu restaurant mewah yang menjadi tempat makan favorit Eva.
“Ken, nanti pulang kerja kita jalan yuk!” ajak Eva sambil bergelayut manja pada lengan Kenzo.
“Maaf Sayang, nanti sepertinya aku akan lembur dan pulang sangat malam. Lain kali saja ya.” Tolak Kenzo dengan halus.
Kenzo tidak mungkin mengatakan pada Eva kalau dia kan bertemu seseorang yang akan menjadi istrinya. Kenzo tidak ingin menyakiti hati Eva. Dia akan mengatakan padaa Eva tapi tidak untuk saat ini.
Selesai makan siang, Kenzo kembali mengantar Eva ke butiknya. Kemudian dia juga kembali lagi ke kantor. saat tiba di kantor, Kenzo berpapasan dengan Papanya.
“kamu telat 15 menit. Dan lagi-lagi pasti habis bertemu dengan wanita ular itu.” Ucap Damian sinis.
Kenzo hanya diam dan tidak terlalu memikirkan ucapan Papanya yang seringkali dia dengar. Kalau sudah cinta buta, pasti semuanya akan tertutup. Termasuk yang sedang dialami oleh Kenzo.
“Ingat, kamu sebentar lagi akan menikah. Papa nggak mau dengar kamu masih berhubungan dengan wanita itu. Dan jangan sekali-kali kamu mempermainkan pernikahan kamu nanti dengan Pelangi.” Ucap Damian tegas dan segera meninggalkan Kenzo.
***
Kini waktu yang sudah dijanjikan telah tiba. Pelangi datang terlebih dulu ke café Red Velvet. Sesuai dengan meja yang sudah dipesan, Pelangi duduk sambil menyesap jus buah manga yang telah dia pesan. Pelangi melihat jam pada ponselnya masih jam 5 kurang 15 menit. Mungkin tepat jam 5 nanti calon suaminya akan datang.
“Ehm…” seseorang berdeham dari belakang tempat duduk Pelangi.
Kenzo yang sudah tiba di café segera menuju meja yang sudah dipesan tampak aneh dengan keberadaan perempuan dengan tampilan yang sangat jauh dari kata feminim. Karena perempuan itu memakai kemeja kotak-kotak lengan panjang, celana jeans, rambut dikuncir ekor kuda.
Mendengar ada suara seseorang yang berdiri tepat di belakangnya, Pelangi seketika menoleh, dan betapa terkejutnya dia. Sama halnya dengan pria itu.
“Elo!” ucapnya bersamaan.
.
.
*TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Cahyani Sutopo
hmmm ternyata mama titi kenzo matre, sok baik, kaleem lembut dan menyayangi kenzo, jangan2 dia mau menikah sama papa Damian karna hartanya lg,, ckck
2023-01-20
0
Memyr 67
wah, seru ni
2022-07-08
0
Aris Pujiono
waduh rosalina ternyata aku kena plot twist
2022-01-15
1