CEO BUCIN

CEO BUCIN

Disha yang Malang

Disha terbangun dari tidurnya saat alarmnya berbunyi yang menandakan jika dirinya harus bangun dari tempat tidurnya itu.

Sudah dua bulan lamanya Disha berkerja di perusahaan besar itu, dan entah kenapa pagi ini Disha merasa badannya kurang enak terlebih kepalanya yang terasa berdenyut-denyut sakit.

'Setelah sarapan pagi pasti sembuh" gumannya sambil memijit keningnya yang terasa pusing

Disha dengan langkah pelan langsung menuju dapur untuk memasak sarapan paginya dan bekal makan siangnya.

Sekitar setengah jam kemudian akhirnya masakannya matang juga, Disha hanya memasak nasi goreng dengan potongan sosis dan telur.

Disha buru-buru mandi karena tidak ingin terlambat kerja, perusahaan menegaskan jika Cleaning servis dan penjaga harus berada di kantor 30 menit sebelum para staff ataupun karyawan datang, guna untuk membersihkan ataupun memeriksa sesuatu yang aneh, meskipun sebelum kantor di tutup telah di bersihkan tetapi perusahaan menegaskan harus membersihkan kantor kembali agar tetap bersih.

Disha berangkat setelah memesan ojek online, sebenarnya gajinya selama dua bulan ini sudah cukup untuk membeli sepeda motor meski motornya bekas tetapi uang itu dia gunakan untuk di berikan pada panti asuhan tempat dirinya di besarkan, Disha ingin meringankan bebas Bunda panti yang sudah berbesar hati merawatnya semenjak dirinya bayi.

Setelah sampai di depan perusahaan, akhirnya Disha pun turun dari ojek online dan membayar ongkosnya.

'Pagi Kak" sapa Disha pada dua orang penjaga yang berdiri di pos khusus mereka

'Pagi juga dek" sapa kedua penjaga itu

Kedua penjaga itu masih cukup muda yaitu berusia 28 tahun dan 32 tahun membuat Disha memanggilnya dengan panggilan Kakak.

Disha buru-buru masuk ke ruang ganti untuk mengganti seragamnya yang baru dua hari yang lalu dia cuci, seragam kerjanya ada dua jadi tidak perlu khawatir jika seragamnya bau keringat.

Sejenak Disha berhenti karena kepalanya kembali pusing, andai dirinya bisa mengajukan cuti selama beberapa hari pasti Disha bisa istirahat, tetapi perjanjian kontrak tertulis jika karyawan bisa mengajukan libur setelah 3 bulan bekerja, selam 3 bulan itu mereka akan di awasi, jika kinerjanya bagus maka akan di pertahankan tetapi jika kinerjanya buruk maka akan di pecat secara langsung, memang terdengar kejam tetapi itulah peraturan yang di buat agar semua karyawan patuh dan taat.

'Kamu kenapa Dis?" tanya Putri yang merupakan senior Disha dan usianya 25 tahun

'Hanya sedikit pusing Kak" tutur Disha dan tersenyum manis

'Kalau sakit kamu istirahat saja Dis, nanti Kakak bilang sama Buk Ninik biar si ijinkan" Putri menatap Disha khawatir karena wajahnya begitu pucat

'Jangan Kak, Disha baru dua bulan kerja masa libur sih, lagian hanya pusing biasa kok tadi udah minum obat pusing" dusta Disha tidak mau merepotkan

'Beneran udah minum obat?" Putri menatap Disha seolah tidak percaya

'I..iya kak" cicit Disha

'Yasudah, ayo kita kerja keburu karyawan datang" Putri menarik tangan Disha dan mengambil peralatan kerja mereka

Disha begitu bersyukur bisa kerja setelah lulus sekolah, meski pekerjaannya hanya sebagai cleaning servis tetapi Disha bahagia terlebih gajinya cukup besar membuatnya senang.

Disha mulai mengepel lantai yang luas itu agar lantainya bersih mengkilap, keringatnya mulai keluar setelah mengepel lantai yang luas itu.

'Pagi buk" sapa Disha pada seorang wanita yang baru saja datang

Wanita itu bernama Mira dan dia adalah manajer yang berada di lantai 10, Disha mengenalnya karena Mira sangat ramah pada semua orang, tidak perduli mereka statusnya apa.

'Ehh pagi juga, pagi-pagi udah keringatan begitu, sehat pastinya yaa" gurau Mira tersenyum ramah pada Disha

'Hehehe iya nih Bu, tumben pagi sekali datangnya?" tanya Disha kepo

'Iya nih, saya punya banyak tugas yang masih belum kelar, rencananya mau saya selesaikan pagi ini, saya pamit dulu yaa.. yang rajin kerjanya" Mira segera melangkahkan kakinya meninggalkan Disha yang terlihat bengong

Disha menghela nafas berat, andai dirinya bisa kuliah pasti sekarang dia sudah duduk di bangku kuliah dan di ajar oleh dosennya tetapi itu hanya angan-angannya saja, dia tidak boleh berpikir seperti itu karena menurutnya setiap orang sudah punya jalan cerita masing-masing.

'Fyuhh... akhirnya selesai juga" Disha segera mengangkat embernya menuju kamar mandi tetapi saat akan berbelok ada yang berlari dan menabraknya membuat ember berisi air kotor itu tumpah

'ASTAGA!" Disha berteriak karena kaget belum lagi lantai yang sudah dia bersihkan kini kotor kembali

'Kalau jalan yang benar dong!" sentak orang yang menabraknya membuat Disha melotot

Harusnya Disha yang mengatakan itu, tetapi Disha tidak punya kekuasaan mengatakan itu, sudah jelas wanita di depannya adalah salah satu penanggung jawab bagian marketing dan terkenal judes, Disha tidak mau mengambil langkah yang akan membuatnya terancam.

'Maaf Bu" sesal Disha

'Lihat nih, pakaian mahal gue jadi kusut akibat lo tabrak!" teriak wanita yang bernama Dina itu

'Maaf Bu, t..tadi Ibu yang tidak hati-hati karena berlari" Disha menutup mulutnya setelah mengatakan itu

Harusnya Disha mengatakan jika dirinya yang salah agar dirinya tidak bermasalah, tetapi mengapa mulutnya mengatakan itu.

'Lo bilang apa barusan! Ngomong apa hah!" Dina mendorong Disha hingga terjerembab kembali

Disha memilih diam, entah kenapa Disha takut sekarang, padahal bukan dia yang salah.

'DASAR SIA*LAN! GUE ADUIN LO!" teriak Dina pada Disha

'Jangan Bu, saya minta maaf, saya salah" Disha tidak mau punya masalah

'Ckck, lihat aja lo!" ancam Dina langsung pergi begitu saja meninggalkan Disha yang menunduk sedih

Tanpa sadar air matanya menetes karena di bentak-bentak seperti itu, selama bekerja disini entah sudah berapa kali dirinya di bentak, kadang Disha ingin sekali berhenti kerja tetapi kontrak kerjanya selama setahun membuatnya harus bersabar.

Disha kembali bangun dari duduknya dan mulai membersihkan kembali lantai yang kini penuh genangan air.

Disha harus buru-buru membersihkannya atau jika tidak maka dia akan di adukan kepada bagian kepala yang bisa membuatnya terancam.

Sekitar 10 menit kemudian lantainya sudah bersih kembali membuatnya lega, terlihat sudah ada beberapa karyawan yang datang.

'Lebih baik aku ke belakang saja" putus Disha

Disha mengangkat semua perlengkapan kerjanya dan berjalan menuju belakang kantor dimana para cleaning servis istirahat, jam 12 nanti mereka harus membersihkan kantor kembali.

'Ehh ada anak haram tuh!" celutuk seorang bernama Mega

Mega sangatlah membenci Disha karena menurutnya Disha adalah sumber masalah di bagiannya, sejujurnya Mega hanya iri pada wajah cantik alami Disha padahal dirinya sudah menggunakan make-up tetapi tidak bisa menandingi kecantikan Disha.

Seluruh anggota cleaning servis tau jika Disha adalah anggota termuda dan tercantik, bahkan beberapa karyawan mengakui kecantikan Disha membuat beberapa karyawan membenci Disha.

'Nggak usah di dengerin Dis, ayo sini gabung, dia cuma iri aja" balas Burhan yang merupakan cleaning servis juga

Disha membalasnya dengan senyuman meski hatinya sakit saat Mega mengatakan jika dirinya adalah anak haram, ucapan Mega tidaklah bohong sepenuhnya, Disha bahkan tidak tau siapa orang tuanya, tetapi Disha bersyukur dengan adanya Bunda panti membuatnya bisa merasakan yang namanya kasih sayang seorang ibu.

❄️❄️❄️

Semoga kalian suka yaaa dan maaf jika typo masih banyak, author bakalan usahakan lebih baik lagi

riri-can

Terpopuler

Comments

@shiha putri inayyah 3107

@shiha putri inayyah 3107

aku mampir,,, baru part 1 ceritanya udah bikin nyesek...

2023-01-15

0

Asti 10

Asti 10

aq mampir Thor,,,

2021-12-08

1

Sumawita

Sumawita

mampir kak

2021-11-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!