Perasaan Bersalah

Luigi membuka matanya perlahan, kepalanya sangat berat dan pusing. Luigi menatap sekeliling hingga kesadarannya kembali.

Luigi buru-buru bangkit dari ranjang dan menatap keadaan kamarnya yang begitu berantakan, tubuhnya yang masih polos tanpa pakaian membuatnya semakin kaget.

'Astagaaa... apa yang sudah saya lakukan!" sesalnya mencoba mengingat apa yang terjadi semalam

Hingga ingatannya tertuju saat dia menarik seorang wanita dan mulai memperkosanya.

'Tuhan, apa yang sudah ku lakukan" ucapnya menyesal

Mata abu-abunya meneliti kamarnya hingga tatapannya tertuju pada noda merah di atas ranjang, atau lebih tepatnya itu adalah noda darah yang sudah mengering.

'Astaga!" sesalnya

Luigi menjambak rambutnya karena kesal, marah, sedih bercampur secara bersamaan, dia sudah merusak anak gadis orang, dia harus bagaimana sekarang.

Di tengah-tengah frustasinya tiba-tiba pintu kamarnya di buka dan memperlihatkan Larry yang terlihat akan menyemburkan kekesalannya tetapi tertahan melihat sang Kakak yang kini terlihat berantakan.

Larry menatap sekeliling kamar yang begitu berantakan hingga matanya tertuju pada noda darah di atas ranjang, dia sudah tau apa yang terjadi, Larry tidak menyangka jika Kakaknya melakukan hal demikian sebelum menikah.

Luigi dan Larry di didik dengan penuh kasih sayang, mereka di berikan ilmu agama juga supaya bisa menjadi penolong mereka kelak, tetapi sepertinya Kakaknya telah melakukan kesalahan besar.

'Kak" panggil Larry saat melihat Kakaknya yang tengah menjambak rambutnya

'Apa yang sudah terjadi Kak?!" tanya Larry marah

'Aku baru saja merusak anak gadis orang Larry, aku harus bagaimana?" Luigi menatap Larry frustasi

Larry melotot melihat Kakaknya yang kini meneteskan air mata, Larry tau kakaknya tengah kecewa sekarang.

'Aku harus bagaimana Larry?" tanya Luigi kembali menampilkan wajah penuh penyesalan

'Tenanglah Kak" ucap Larry pada akhirnya karena dia juga bingung sekarang

'Bagaimana aku bisa tenang Larry, aku baru saja merusak masa depan seorang gadis, bagaimana aku bisa tenang, apa yang harus aku lakukan Tuhan" Luigi berkata dengan suara seraknya karena dia menangis

Luigi menangis karena menyesal telah merusak seorang gadis, Luigi kini mengingat saat gadis yang dia gagahi di bawahnya menjerit histeris meminta pertolongan tetapi dirinya dengan teganya malah memperkosanya dengan kasar.

Melihat betapa frustasinya sang Kakak membuat Larry mau tidak mau menohok Luigi tepat pada sarafnya hingga Luigi pingsan.

Larry tidak tahan melihat betapa tersiksanya sang Kakak, dia harus membantu Kakaknya itu dengan cara apapun.

Larry membaringkan tubuh Luigi di atas ranjang, kemudian berjalan menuju lemari mengambil sebuah celana dan kaos.

Sejenak Larry menatap tubuh telanjang sang Kakak, jujur saja dia sedikit iri dengan tubuh kekar dan besar kakaknya apalagi yang bagian sana, meski milik mereka tidak jauh berbeda tetapi milik Luigi lebih besar dan panjang dari miliknya, jika kalian merasa pemikiran Larry sedikit aneh tetapi itulah nyatanya, seorang pria akan merasa hebat jika miliknya besar dan panjang, jika kalian tidak percaya cobalah tanya pada suami kalian. ( bagi yang sudah menikah, tetapi bagi yang belum kalian sabar aja yaaa... tunggu setelah kalian menikah dan tanya pada suami kalian).

'Gadis perawan di bobol oleh miliknya yang besar dan berurat, bagaimana kondisi gadis itu" guman Larry setelah selesai memakaikan baju pada Kakaknya

'Apa yang harus ku lakukan sekarang, apa aku bilang saja sama Daddy dan Mommy? tetapi aku tidak berhak, yang berhak adalah Kakak" ucapnya kembali

Larry memilih membersihkan kamar Kakaknya yang berantakan hingga tangannya tidak sengaja menyentuh bra berwarna hitam yang menurutnya kecil.

'Gadis yang dia perawani sepertinya masih SMP ckckck, kamu pedofil ternyata Kak" ucapnya mengejek kakaknya yang tengah pingsan itu

Tetapi tiba-tiba perasaan bersalah meliputi Larry, jika yang kakaknya rusak adalah anak SMP maka kakaknya akan mendapatkan pasal pemerkosaan anak di bawah umur, Larry harus berbuat apa sekarang, dia sungguh dilema.

'Aku harus bagaimana Kak, ku harap Kakak dapat mempertanggungjawabkan perbuatan Kakak" Larry menaruh semua pakaian itu pada kantong kresek dan menaruhnya di sudut ruangan

Jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi menjelang siang, terlihat Luigi membuka matanya.

Luigi duduk dan merasa pusing, matanya meneliti setiap sudut ruangan yang kini sudah rapi bahkan dia baru sadar jika dirinya sudah memakai baju, dia tau itu adalah perbuatan adiknya.

CEKLEK

Pintu terbuka, memperlihatkan Larry yang membawa sebuah kotak berisi makanan.

'Kakak sudah sadar?" tanya Larry pada akhirnya meski dia sudah mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan

'Makanlah Kak, setelah itu kita pikirkan ke depannya" Larry tidak mau membuat Kakaknya semakin pusing jika dirinya bertanya

Luigi yang memang pada dasarnya sangat lapar langsung melahap semua makanan yang di bawa Larry.

Setelah kenyang Luigi menatap Larry seolah mengatakan jika dirinya adalah seorang pendosa.

'Aku tidak tau apa sudah terjadi Larry, kejadian begitu cepat, aku...aku memperkosanya dengan kasar" Luigi mengakui kebejatannya pada sang adik

'Apa kakak memang sudah tidak tahan hingga melakukan hal itu, seharusnya kakak menikah saja" Larry juga sama frustasinya dengan Luigi

Mereka berdua di ajarkan oleh Mommy Alina dan Daddy Ledgar untuk menghargai dan menghormati seorang wanita, tetapi sekarang Luigi baru saja merusak masa depan seorang gadis yang lebih parahnya Larry merasa jika yang kakaknya perkosa adalah seorang anak SMP melihat bra yang dia temukan.

'Aku tidak sadar Larry, itu refleks akibat minuman yang aku minum" Luigi mengusap wajahnya kasar

'Apa maksud Kakak?" tanya Larry bingung

'Aku merasa jika minuman yang Rilia kasih padaku sudah di campur dengan obat perangsang" ungkap Luigi membuat Larry melotot

'Maksudnya sekretaris mu itu Kak?" tanya Larry tidak percaya

'Iya Larry, sebelum kejadian itu dia memberikan aku sebuah teh, karena aku juga merasa haus akhirnya aku meminumnya tetapi beberapa menit kemudian aku merasa panas membakar pada seluruh tubuhku, setelah aku sadar jika minuman itu ada obat perangsang akhirnya aku memilih mandi di bawah shower, aku menahan sebegitu kuat hingga aku tidak tahan lagi" Luigi menceritakan kejadian yang sesungguhnya

'Niatnya aku ingin menjadikan Rilia sebagai obatnya tetapi Rilia tidak ada di ruangannya, hingga aku melihat seorang wanita yang tengah mengepel lantai dan aku... dan aku melakukannya padanya Larry, apa yang harus aku lakukan sekarang" Luigi merasa bersalah karena merusak masa depan seorang gadis

Larry sedikit lega saat Kakaknya mengatakan dia memperkosa seorang wanita yang tengah mengepel lantai, itu artinya kakaknya tidak memperkosa anak di bawah umur dan artinya kakaknya memperkosa seorang cleaning servis.

Larry tidak mau memusingkan profesi seseorang karena baginya itu hal mutlak, setiap orang punya jalan hidup masing-masing.

'Sepertinya Kakak memperkosa salah satu cleaning servis" ucap Larry dan di angguki Luigi

'Baiklah sekarang kita pulang dulu Kak, Larry akan membantu mencarinya, tetapi Kakak mau kan bertanggung jawab?" tanya Larry hati-hati

Luigi terdiam sejenak hingga pada akhirnya dia mengangguk, karena itu salahnya telah merusak masa depan seorang gadis.

'Baiklah Kak, kita pulang saja, untuk sekarang kita tutupi dulu sebelum gadis itu kita temukan" Larry membantu Luigi bangkit dan mereka pergi keluar setelah Larry memberikan perintah pada Arvin Yang merupakan asisten Luigi

❄️❄️❄️

Hmm.. Mas Luigi mau tanggung jawab guys, masih perlu kita kasih hukuman buat dia tidak? jika iya komentar yaa jika tidak kasih like aja... Hehehe...

riri-can

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***