NovelToon NovelToon

CEO BUCIN

Disha yang Malang

Disha terbangun dari tidurnya saat alarmnya berbunyi yang menandakan jika dirinya harus bangun dari tempat tidurnya itu.

Sudah dua bulan lamanya Disha berkerja di perusahaan besar itu, dan entah kenapa pagi ini Disha merasa badannya kurang enak terlebih kepalanya yang terasa berdenyut-denyut sakit.

'Setelah sarapan pagi pasti sembuh" gumannya sambil memijit keningnya yang terasa pusing

Disha dengan langkah pelan langsung menuju dapur untuk memasak sarapan paginya dan bekal makan siangnya.

Sekitar setengah jam kemudian akhirnya masakannya matang juga, Disha hanya memasak nasi goreng dengan potongan sosis dan telur.

Disha buru-buru mandi karena tidak ingin terlambat kerja, perusahaan menegaskan jika Cleaning servis dan penjaga harus berada di kantor 30 menit sebelum para staff ataupun karyawan datang, guna untuk membersihkan ataupun memeriksa sesuatu yang aneh, meskipun sebelum kantor di tutup telah di bersihkan tetapi perusahaan menegaskan harus membersihkan kantor kembali agar tetap bersih.

Disha berangkat setelah memesan ojek online, sebenarnya gajinya selama dua bulan ini sudah cukup untuk membeli sepeda motor meski motornya bekas tetapi uang itu dia gunakan untuk di berikan pada panti asuhan tempat dirinya di besarkan, Disha ingin meringankan bebas Bunda panti yang sudah berbesar hati merawatnya semenjak dirinya bayi.

Setelah sampai di depan perusahaan, akhirnya Disha pun turun dari ojek online dan membayar ongkosnya.

'Pagi Kak" sapa Disha pada dua orang penjaga yang berdiri di pos khusus mereka

'Pagi juga dek" sapa kedua penjaga itu

Kedua penjaga itu masih cukup muda yaitu berusia 28 tahun dan 32 tahun membuat Disha memanggilnya dengan panggilan Kakak.

Disha buru-buru masuk ke ruang ganti untuk mengganti seragamnya yang baru dua hari yang lalu dia cuci, seragam kerjanya ada dua jadi tidak perlu khawatir jika seragamnya bau keringat.

Sejenak Disha berhenti karena kepalanya kembali pusing, andai dirinya bisa mengajukan cuti selama beberapa hari pasti Disha bisa istirahat, tetapi perjanjian kontrak tertulis jika karyawan bisa mengajukan libur setelah 3 bulan bekerja, selam 3 bulan itu mereka akan di awasi, jika kinerjanya bagus maka akan di pertahankan tetapi jika kinerjanya buruk maka akan di pecat secara langsung, memang terdengar kejam tetapi itulah peraturan yang di buat agar semua karyawan patuh dan taat.

'Kamu kenapa Dis?" tanya Putri yang merupakan senior Disha dan usianya 25 tahun

'Hanya sedikit pusing Kak" tutur Disha dan tersenyum manis

'Kalau sakit kamu istirahat saja Dis, nanti Kakak bilang sama Buk Ninik biar si ijinkan" Putri menatap Disha khawatir karena wajahnya begitu pucat

'Jangan Kak, Disha baru dua bulan kerja masa libur sih, lagian hanya pusing biasa kok tadi udah minum obat pusing" dusta Disha tidak mau merepotkan

'Beneran udah minum obat?" Putri menatap Disha seolah tidak percaya

'I..iya kak" cicit Disha

'Yasudah, ayo kita kerja keburu karyawan datang" Putri menarik tangan Disha dan mengambil peralatan kerja mereka

Disha begitu bersyukur bisa kerja setelah lulus sekolah, meski pekerjaannya hanya sebagai cleaning servis tetapi Disha bahagia terlebih gajinya cukup besar membuatnya senang.

Disha mulai mengepel lantai yang luas itu agar lantainya bersih mengkilap, keringatnya mulai keluar setelah mengepel lantai yang luas itu.

'Pagi buk" sapa Disha pada seorang wanita yang baru saja datang

Wanita itu bernama Mira dan dia adalah manajer yang berada di lantai 10, Disha mengenalnya karena Mira sangat ramah pada semua orang, tidak perduli mereka statusnya apa.

'Ehh pagi juga, pagi-pagi udah keringatan begitu, sehat pastinya yaa" gurau Mira tersenyum ramah pada Disha

'Hehehe iya nih Bu, tumben pagi sekali datangnya?" tanya Disha kepo

'Iya nih, saya punya banyak tugas yang masih belum kelar, rencananya mau saya selesaikan pagi ini, saya pamit dulu yaa.. yang rajin kerjanya" Mira segera melangkahkan kakinya meninggalkan Disha yang terlihat bengong

Disha menghela nafas berat, andai dirinya bisa kuliah pasti sekarang dia sudah duduk di bangku kuliah dan di ajar oleh dosennya tetapi itu hanya angan-angannya saja, dia tidak boleh berpikir seperti itu karena menurutnya setiap orang sudah punya jalan cerita masing-masing.

'Fyuhh... akhirnya selesai juga" Disha segera mengangkat embernya menuju kamar mandi tetapi saat akan berbelok ada yang berlari dan menabraknya membuat ember berisi air kotor itu tumpah

'ASTAGA!" Disha berteriak karena kaget belum lagi lantai yang sudah dia bersihkan kini kotor kembali

'Kalau jalan yang benar dong!" sentak orang yang menabraknya membuat Disha melotot

Harusnya Disha yang mengatakan itu, tetapi Disha tidak punya kekuasaan mengatakan itu, sudah jelas wanita di depannya adalah salah satu penanggung jawab bagian marketing dan terkenal judes, Disha tidak mau mengambil langkah yang akan membuatnya terancam.

'Maaf Bu" sesal Disha

'Lihat nih, pakaian mahal gue jadi kusut akibat lo tabrak!" teriak wanita yang bernama Dina itu

'Maaf Bu, t..tadi Ibu yang tidak hati-hati karena berlari" Disha menutup mulutnya setelah mengatakan itu

Harusnya Disha mengatakan jika dirinya yang salah agar dirinya tidak bermasalah, tetapi mengapa mulutnya mengatakan itu.

'Lo bilang apa barusan! Ngomong apa hah!" Dina mendorong Disha hingga terjerembab kembali

Disha memilih diam, entah kenapa Disha takut sekarang, padahal bukan dia yang salah.

'DASAR SIA*LAN! GUE ADUIN LO!" teriak Dina pada Disha

'Jangan Bu, saya minta maaf, saya salah" Disha tidak mau punya masalah

'Ckck, lihat aja lo!" ancam Dina langsung pergi begitu saja meninggalkan Disha yang menunduk sedih

Tanpa sadar air matanya menetes karena di bentak-bentak seperti itu, selama bekerja disini entah sudah berapa kali dirinya di bentak, kadang Disha ingin sekali berhenti kerja tetapi kontrak kerjanya selama setahun membuatnya harus bersabar.

Disha kembali bangun dari duduknya dan mulai membersihkan kembali lantai yang kini penuh genangan air.

Disha harus buru-buru membersihkannya atau jika tidak maka dia akan di adukan kepada bagian kepala yang bisa membuatnya terancam.

Sekitar 10 menit kemudian lantainya sudah bersih kembali membuatnya lega, terlihat sudah ada beberapa karyawan yang datang.

'Lebih baik aku ke belakang saja" putus Disha

Disha mengangkat semua perlengkapan kerjanya dan berjalan menuju belakang kantor dimana para cleaning servis istirahat, jam 12 nanti mereka harus membersihkan kantor kembali.

'Ehh ada anak haram tuh!" celutuk seorang bernama Mega

Mega sangatlah membenci Disha karena menurutnya Disha adalah sumber masalah di bagiannya, sejujurnya Mega hanya iri pada wajah cantik alami Disha padahal dirinya sudah menggunakan make-up tetapi tidak bisa menandingi kecantikan Disha.

Seluruh anggota cleaning servis tau jika Disha adalah anggota termuda dan tercantik, bahkan beberapa karyawan mengakui kecantikan Disha membuat beberapa karyawan membenci Disha.

'Nggak usah di dengerin Dis, ayo sini gabung, dia cuma iri aja" balas Burhan yang merupakan cleaning servis juga

Disha membalasnya dengan senyuman meski hatinya sakit saat Mega mengatakan jika dirinya adalah anak haram, ucapan Mega tidaklah bohong sepenuhnya, Disha bahkan tidak tau siapa orang tuanya, tetapi Disha bersyukur dengan adanya Bunda panti membuatnya bisa merasakan yang namanya kasih sayang seorang ibu.

❄️❄️❄️

Semoga kalian suka yaaa dan maaf jika typo masih banyak, author bakalan usahakan lebih baik lagi

riri-can

Malam Kelam 1

Jam makan siang kini tengah berlangsung dan Disha di suruh oleh seorang karyawan untuk di belikan makanan karena dia malas.

Disha hanya menurutinya saja karena itu juga termasuk tugasnya.

Setelah mengantri di stand makanan akhirnya Disha mendapatkan pesanannya, buru-buru Disha membawa pesanan itu menuju lantai 5.

'Pesanannya Bu dan ini kembaliannya" Disha menyerahkannya

'Makasih yaa, siapa namanya?" tanya karyawan itu

'Disha Bu, nama saya Disha" Disha memperlihatkan namanya

'Oh iya makasih ya Disha, ini ambil saja kembaliannya sebagai jasa jalannya" wanita bernama Sania itu tersenyum manis menatap wajah imut Disha

'Tidak usah Bu, saya ikhlas kok" Disha merasa tidak enak sekarang

'Ambil saja gapapa kok, makasih ya sekali lagi" Sania mengelus punggung tangan Disha

'Kalau begitu terimakasih ya Bu, saya pamit, permisi" pamit Disha beranjak pergi

Sania menatap kepergian Disha, entah kenapa dia merasa kasihan pada Disha.

***

Sedangkan di tempat lain terlihat seorang pria berusia 28 tahun tengah sibuk dengan berkasnya.

Pria itu adalah LUIGI GALVANI HARRISON, pria yang merupakan pemilik perusahaan G.H COMPANY, perusahaan itu awalnya adalah milik orangtuanya tetapi sudah di wariskan padanya sejak dirinya berusia 20 tahun, dia sudah terjun ke dunia kerja sejak usia 17 tahun tepatnya saat dia masih duduk di bangku sekolah menengah atas.

Luigi tengah fokus pada beberapa berkasnya hingga kesadarannya kembali saat seseorang membuka pintu ruang kerjanya di buka secara paksa.

'Hi brother" sapa seorang pria berusia 25 tahun

Luigi menoleh dan melihat adiknya yang bernama LARRY GEORGE HARRISON, tengah berdiri di depan pintu sambil membawa sekantong kresek berwarna putih bening.

'Ngapain ke sini?" tanya Luigi sedikit ketus

'Santai Brother, nih kiriman Mom buat kamu, katanya tadi pagi tidak sarapan pagi" Larry meletakkan kantong kresek berwarna putih bening itu tepat di depan Luigi

'Mom atau kamu?" Luigi menatap adiknya dengan tatapan kesal

Luigi sangat hapal dengan tingkah adiknya itu, usia mereka hanya beda tiga tahun tetapi kadang Larry bersikap layaknya seorang anak kecil apalagi jika sudah berhadapan dengan sang Mommy, sifat aslinya akan keluar membuat satu rumah heboh.

'Hehehe tau aja nih, aku sungguh bosan di rumah sakit" Larry membaringkan tubuhnya di atas sofa panjang setelah melepaskan jas putihnya itu

'Betapa malangnya seluruh dokter dan pasien di sana memiliki seorang pemimpin yang tidak becus sepertimu" kekeh Luigi sambil menyindir adiknya itu

Larry adalah seorang dokter dan sebentar lagi rumah sakit tempatnya bekerja akan beralih atas namanya, rumah sakit terbesar bahkan sudah mempunyai cabang di beberapa tempat.

Keduanya beda profesi sehingga harta warisan tidak membuat keduanya saling bersaing untuk mendapatkannya, terlebih keduanya tidak terlalu memikirkan harta warisan tetapi kedua orang tua merekalah yang melakukan itu dan mereka berdua hanya bisa menerima.

'Oh ayolah Kak, aku sedang tidak mood sekarang, tidak bisakah kamu menghiburku hanya untuk sesaat" rengek Larry membuat Luigi hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah kekanakan adiknya itu

'Jangan mengacau di sini, pergilah ke habitat mu Larry!" kesal Luigi

'Ck, saudara apaan yang bisanya cuma menyindir, betapa malangnya Mom memiliki anak seperti dirimu!" sinis Larry

'Terserah" balas Luigi tidak mau menanggapi pembicaraan adiknya itu

'Bangunkan aku jam 4 sore Kak, aku ada operasi jam 6 nanti" Larry memilih menutup matanya karena merasa ngantuk

Menjadi dokter membuat dirinya kurang tidur apalagi kini rumah sakit miliknya tengah mendapat pasien yang cukup banyak, entah kenapa Larry merasa semua orang tengah sakit padahal Larry berharap jika menjadi dokter membuatnya sedikit berleha-leha.

'Pergilah ke kamar Larry, tubuhmu terlalu besar tidur di sofa itu" Luigi merasa kasihan melihat adiknya yang terlihat kelelahan itu

Salah siapa? Larry lah yang salah, mengapa dia bercita-cita jadi seorang dokter, giliran cita-citanya terkabul malah pusing sendiri.

'Jangan lupa bangunkan aku Kak" Larry bangkit dari sofa menuju sebuah pintu yang di dalamnya adalah sebuah kamar

Luigi hanya berdehem sebagai jawaban karena kini dirinya tengah fokus memeriksa berkas berupa proposal pengajuan kerja sama.

Hingga tidak terasa kini sudah jam setengah 5 sore, dengan cepat Luigi berdiri dan berjalan menuju pintu dimana kamarnya berada.

CEKLEK

Pintu terbuka dan terlihat sebuah ruangan ber cat abu-abu bercampur putih, kamar yang cukup besar dan terlihat di atas ranjang Larry yang tengah tidur pulas.

Luigi merasa ragu untuk membangun sang adik, dia bisa melihat dengan jelas kantong mata adiknya itu menghitam, Larry beberapa minggu ini kerap mengeluh mengenai pasien yang selalu berdatangan membuatnya seluruh dokter dan suster kewalahan menghadapinya membuatnya kurang istirahat.

'Bangunlah" Luigi mengguncang bahu adiknya itu

Larry adalah tipe pria yang mudah di bangunkan, sedangkan Luigi cukup susah di bangunkan bahkan jika sang Mommy membangunkannya malah semakin membuatnya nyenyak karena menganggap suara sang Mommy begitu merdu, kadang inilah yang menjadi perdebatannya dengan sang Daddy yang bernama LEDGAR GAMANNUEL HARRISON sedangkan sang Mommy bernama ALINA ANGGELA WIDIADMAJHA, Luigi dan Daddy Ledgar sering adu mulut perihal Mommy Alina, Daddy Ledgar merasa jika Luigi merebut istrinya sedangkan Luigi merasa berhak atas Mommy Alina karena dia adalah ibunya, jika keduanya terlanjur adu mulut maka Mommy Alina akan mengancam akan pergi dari rumah membuat keduanya langsung diam.

'Jam berapa sekarang?" tanya Larry setelah kesadaran kembali

'Setengah 5" jawab Luigi enteng

'Ooo.. masih tengah lima" guman Larry hingga Larry kembali menatap jam yang melingkar di tangannya

'WHAT! JAM SETENGAH LIMA!" teriak Larry frustasi

'Mengapa tidak membangunkan aku jam 4 tadi Kak, sudah ku katakan jika aku masih ada operasi jam 6" Larry terlihat mencak-mencak membuat Luigi menggelengkan kepalanya

'Lebih baik kamu pergi ke timbang kamu mengomel-ngomel seperti istri yang tidak dapat jatah bulanan dari suami!" kesal Luigi

Sudah baik dirinya membangunkan Larry, jika tidak maka sudah pasti Larry akan tidur hingga pagi.

Larry melirik kakaknya kesal, dengan wajah masamnya Larry pergi dari ruang kerja kakaknya.

Luigi kembali lagi ke meja kerjanya untuk menyambung kerjanya, hingga tidak terasa jam kini sudah menunjukkan pukul 7 malam, satu jam lagi Luigi akan pulang.

TOK... TOK... TOK...

'Masuk" perintah Luigi

CEKLEK

Pintu terbuka memperlihatkan sekretaris yang bernama Rilia, penampilan Rilia begitu menggoda malam ini tetapi jujur saja Luigi sedikitpun tidak tertarik dengan wanita yang suka mengumbar tubuhnya, tipenya adalah wanita yang kalem dan pemalu dan tentunya baik.

'Ada apa?" tanya Luigi acuh

'Saya membawakan teh buat Tuan, silahkan di nikmati" ucap Rilia dengan suara yang di buat-buat manja

'Saya tidak memesannya" Luigi merasa tidak memesan apapun

'Saya tau Tuan, tetapi tuan masih ada satu jam lagi disini jadi saya berinisiatif" balas Rilia masih mempertahankan suara manja yang dia buat-buat

'Baiklah, terimakasih dan silahkan keluar" Luigi menerimanya dan kebetulan tenggorokannya kering karena botol minumannya sudah habis

Rilia pamit tetapi saat menutup pintu Rilia tersenyum misterius tanpa Luigi ketahui.

❄️❄️❄️

Wow ada apa nih dengan Rilia? Jangan-jangan Rilia berniat jahat lagi...

Semoga kalian suka yaaa dan jika ada typo tolong beritahu author agar diperbaiki lagi, terimakasih.

riri-can

Malam Kelam 2

Luigi segera meminum teh yang di berikan oleh Rilia dengan cepat karena memang dirinya haus.

Rasa dahaganya sedikit terobati, meski jujur saja Luigi lebih suka air putih atau susu daripada teh ataupun kopi.

CEO satu ini memang sedikit aneh, tetapi setiap orang berbeda dan itulah pilihan Luigi, berbeda dengan orang lain yang lebih memilih kopi atau bahkan minuman beralkohol, Luigi adalah tipe pria yang menjaga kesehatan tubuhnya, meskipun dirinya besar di luar negeri yang di kategorikan sebagai negara yang bebas tetapi Luigi masih menganut sistem UU yang berada di negara tercinta.

Luigi adalah blasteran Spanyol-Indonesia, Daddy Ledgar yang berasal dari Spanyol dan Mommy Alina yang berada dari Indonesia, kedua pasangan suami-istri itu memilih menetap di Indonesia karena Daddy Ledgar lebih suka suasana Indonesia yang begitu sempurna menurutnya.

Luigi merasa badannya panas, entah dia yang merasa kurang enak badan atau apapun itu, tetapi Luigi merasa rasa panas dalam tubuhnya semakin terbakar.

Mata bernetra abu-abu itu membulat setelah paham apa yang terjadi pada tubuhnya, matanya tertuju pada gelas yang kini sudah kosong karena isinya sudah tandas dia minum.

Luigi menggeram menahan amarah karena merasa di tipu oleh sekretarisnya itu, dia merasa jika Rilia mencampur obat perangsang pada minumannya buktinya Luigi merasa berkedut di bawah sana dan rasanya sangat sesak.

Pilihannya sekarang adalah menuju kamar mandi dan mandi di bawah shower, dia bukan pria yang menganut ONS yang suka menebar benih di sembarang wanita, dia adalah pria yang menjaga kehormatan.

15 menit berlangsung tetapi rasa panas itu bukannya mereka malah semakin menjadi, entah berapa dosis yang di berikan Rilia padanya, beruntungnya dia sudah mengunci pintu sebelum sekretarisnya itu beraksi.

Luigi bukanlah pria yang mudah di tipu, di dalam dunia bisnis hal seperti ini sering terjadi tetapi baru kali ini dirinya kena, seharusnya Luigi mendengarkan kata-kata Larry agar mengganti sekretarisnya menjadi seorang pria, tetapi Rilia sangatlah kompeten dalam menjalankan pekerjaan dan selama ini Rilia selalu berbuat baik, tidak pernah terpikirkan oleh Luigi jika Rilia akan senekat ini.

'SIA*LAN!" maki Luigi karena tidak tahan dengan rasa panas membakar pada tubuhnya itu

Luigi tidak punya pilihan selain menarik Rilia sekarang, Rilia harus bertanggung jawab akan dirinya sekarang, dengan kondisi basah Luigi berjalan tidak seimbang menuju pintu dan membukanya.

Luigi tidak melihat Rilia di ruang kerjanya, matanya menyorot tajam saat melihat sesosok wanita yang tengah mengepel lantai dengan serius.

Dengan langkah lebar, Luigi menghampiri wanita itu dan menariknya kasar sehingga kepala wanita itu terbentur pada punggung kekarnya.

Luigi masih menyeret wanita itu tanpa perduli jika wanita itu berteriak minta di lepaskan.

Dengan kasar Luigi menghempaskan tubuh mungil wanita itu ke tas ranjang.

Terlihat wanita itu ketakutan saat Luigi membuka kasar kemeja polos berwarna navy itu.

'T..tuan" cicit wanita itu ketakutan

Luigi tidak mendengarkan, matanya menatap wanita itu dengan tatapan permohonan agar menolongnya tetapi wanita itu malah ketakutan saat Luigi kini sudah telanjang bulat di depannya.

Wanita itu menjerit histeris saat melihat pemandangan di depannya, tubuhnya bergetar hebat.

'To..tolong hiks... tolong Di..tolong Disha hiks.." isaknya sambil memejamkan matanya kuat-kuat

Yup, wanita itu adalah DISHA AVEYRA, gadis berusia 17 tahun yang bekerja sebagai cleaning servis.

'Bantu saya malam ini" pinta Luigi dengan suara seraknya

Luigi menarik kedua kaki Disha sehingga kedua kakinya menggantung, Disha menangis histeris saat Luigi membuka seragamnya secara paksa bahkan kancing seragamnya berhamburan sehingga memperlihatkan tubuhnya yang di tutupi oleh tank top berwarna hitam.

'Ampun hiks... lepaskan Disha Tuan hiks.. Bunda hiks.. tolong Disha hiks.." Disha mencoba memberontak bahkan mencoba mendorong Luigi sekuat tenaga

Tenaga Disha tidak ada apa-apanya dengan kekuatan Luigi yang kini di liputi nafsu akibat obat perangsang.

Luigi menyatukan bibirnya pada bibir Disha dan menggerakkannya, Disha tidak tau apa yang terjadi, entah kenapa Disha merasa tidak punya kekuatan sekarang, seharusnya Disha bisa melawan tetapi kemana keberanian dirinya itu.

'Bunda hiks.. tolong Disha hiks... BUNDAA!" teriak Disha saat tangan kekar dan besar Luigi memainkan buah dadanya dengan kuat

Disha mendorong bahkan memukuli tubuh Luigi yang bermain pada tubuhnya tetapi Luigi sama sekali tidak merespon apapun selain menikmati tubuh mungilnya.

'Bantu saya, saya mohon" pinta Luigi tidak tahan lagi langsung melepaskan semua pakaian yang melekat pada tubuh Disha

Disha merasa kekuatannya telah habis setelah mencoba melawan Luigi, Disha hanya pasrah saat Luigi sudah berkuasa penuh akan tubuhnya.

Disha merasa sakit hati saat mulut Luigi bermain pada buah dadanya yang masih mengkal itu.

Beberapa menit kemudian Disha memekik saat sesuatu mencoba menerobos masuk pada bagian intinya.

'BUNDAAAAA!" teriak Disha memekik saat miliknya di masuki secara paksa

Rasanya begitu sakit, perih bahkan Disha merasa di bawah sana terasa di belah.

Air matanya mengalir deras karena merasa tidak bisa menjaga diri, 17 tahun Disha menjaganya dan berharap akan memberikannya pada suaminya kelak tetapi harapan itu sirna sudah karena Luigi sudah mengambilnya secara paksa.

Belum hilang rasa sakitnya kini bertambah lagi saat Luigi memaju mundurkan tubuhnya dengan kuat dan tergesa-gesa, tentunya kalian tau jika obat perangsang begitu berbahaya, terlebih yang meminum obat perangsang memiliki kekuatan yang kuat pastinya akan berbahaya.

'Sakitttt... hiks... Bunda hiks... sakittt" isak Disha tidak tahan

Sedangkan Luigi begitu menikmati permainannya, miliknya terasa di jepit di bawah sana membuatnya mengerang nikmat.

Hingga beberapa menit kemudian Luigi melakukan pelepasan dan menyemburkan benihnya pada rahim Disha.

Luigi membaringkan tubuhnya di atas tubuh mungil Disha selama beberapa menit hingga kemudian Luigi kembali memompa tubuhnya saat merasa dirinya belum puas.

Entah sudah berapa jam Luigi memainkannya bahkan Disha terlihat antara sadar ataupun tidak, matanya terpejam kuat merasakan sakit pada seluruh tubuhnya.

Luigi kembali menyemburkan laharnya pada rahim Disha untuk kesekian kalinya, tubuhnya ambruk setelah merasa puas dan lelah, matanya terpejam merasakan kelelahan hingga dirinya tertidur.

Sedangkan Disha membuka matanya setelah beberapa menit setelah Luigi selesai dengan permainannya.

Setelah kekuatan terkumpul, Disha bangkit dari ranjang dengan kondisi yang mengenaskan.

Tubuh mungilnya di hiasi oleh bekas kemerahan, bukan hanya di leher saja, kedua buah dadanya juga di hiasi bekas itu, perutnya bahkan kedua pahanya, Disha merasa kotor dan hina sekarang.

Dengan perlahan Disha memakai tank top nya karena tidak melihat bra nya, dengan susah payah Disha memasukkan celananya pada kakinya yang terasa sakit dan ngilu hingga akhirnya terpasang juga.

Disha pergi karena tidak tahan dengan semuanya, di sepanjang jalan Disha menangis terisak dengan takdirnya yang begitu menyedihkan.

❄️❄️❄️

Wow... Jahat sekali kamu Mas Luigi, author kecewa sama kamu hiks.. tega kamu memperkosa Disha hiks..

Jika kalian ingin memberikan Luigi pelajaran yok... bantu author dengan cara klik Like, Komen atau Vote, yang ikhlas yaaa... jangan terpaksa biar sama-sama enak hehehe...

riri-can

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!