Terbelenggu Cinta Seorang Pangeran

Terbelenggu Cinta Seorang Pangeran

Bab 1. Kabar gembira ?

Laura memandang dengan tatapan kosong ke arah taman rumah dari balkon kamarnya, cuaca sore itu mendung di sertai hujan deras yang sedang turun menyirami berbagai jenis tanaman yang tumbuh di taman rumah.

Cuaca hari ini menggambarkan perasaanku, bahkan mereka pun seperti mengejekku. Laura tersenyum sinis menatap langit mendung.

Laura teringat kejadian beberapa jam yang lalu, kejadian yang mengubah nasibnya mulai sekarang dan mungkin selamanya.

Tiga jam yang lalu.

"Laura, kamu di dalam kamar sayang ?" Mama memanggil dari luar pintu kamar.

"Iya mama, masuklah pintu nya tidak terkunci." Laura menyahut dari dalam.

Mama membuka pintu kamar, masuk ke dalam bergabung dengan Laura yang sedang duduk di sofa asik membaca buku yang berada di pangkuannya.

Laura duduk bersila melipat kedua kakinya bersandar duduk di sofa, meletakkan bantal sofa di pangkuannya mempermudah dirinya membaca buku yang sedang di bacanya.

"Sedang belajar sayang ?" tanya mama menatap anaknya yang sedang serius membaca.

"Tidak ma, Ara sedang membaca novel fiksi percintaan." Jawab Laura tersenyum tipis mengangkat pandangannya dari buku menatap Mama yang duduk di sebelahnya.

"Papa sedang mencari mu, ada yang ingin dia katakan padamu."

Laura mengerutkan kening mendengar perkataan Mama. "Tumben Papa mencari ku, Mama tahu apa yang ingin papa katakan ? Dia tidak memarahiku bukan ?" Pertanyaan beruntun yang diberikan Laura pada Mama nya.

"Kamu langsung saja menemui papa mu, ada hal serius yang ingin dia katakan pada mu."

"Baiklah, Ara akan menemuinya."

Laura menutup buku yang sedang di bacanya meletakkan di atas meja, bantal sofa di kembalikan ke tempatnya semula dan berdiri di ikuti Mama yang juga ikut berdiri.

Bersama mereka berdua turun ke bawah menuju ruang kerja di mana Papanya sedang menunggu.

Laura langsung membuka pintu tanpa mengetuknya terlebih dahulu.

"Mama memberi tahu kalau Papa mencari ku." Laura bertanya ketika masuk ke ruang kerja dan mendapati Papanya yang sedang duduk di balik meja kerjanya.

"Duduklah nak, ada hal serius yang ingin Papa bicarakan padamu." Papa berjalan keluar dari meja kerjanya menuju sofa yang berada di tengah ruangan. Laura dan Mama menyusul duduk di sofa.

"Sepertinya hal yang sangat serius." Komentar Laura melihat raut wajah kedua orangtuanya.

"Papa kemarin di panggil oleh Raja kita, yang mulia Arthur membahas masalah pernikahan Putra Mahkota pengeran Albert." Papa mulai bercerita.

"Apa hubungannya hal itu dengan Laura, Papa ?" Laura mengerutkan kening bertanya heran.

"Papa mu di panggil karena Raja mengikuti wasiat mendiang Raja terdahulu." Mama ikut berbicara.

"Wasiat yang isinya Putra Mahkota akan di nikahkan dengan anak perempuan keluarga kita, keluarga George." Tebak Laura yang di balas anggukan kepala oleh Mama.

Laura mulai tidak senang dengan arah pembicaraan yang sedang terjadi di antara mereka.

"Lalu ?" Laura kembali bertanya.

"Sesuai wasiat itu, kamu akan di nikahkan dengan pangeran Albert" Kata Papa, kalimat yang di takutkan Laura selama ini keluar juga dari mulut Papa nya.

"Tapi Papa setahu Laura tertulis di dalam wasiat anak pertama perempuan dari keluarga kita. Ara anak ke dua Papa jadi wasiat itu tidak berlaku untuk Ara." Protes Laura, tidak menerima keputusan yang diambil oleh keluarganya.

"Kamu tahu kalau Kakak mu tidak bisa menikah dengan keluarga kerajaan karena kondisi kesehatan yang tidak bagus." Mama berkata lembut membujuk Laura.

"Tapi Mama, Ara tidak ingin menikah dengan keluarga kerajaan." Protes Laura.

Sudah terbayang di kepala Laura bagaimana kehidupan nya nanti setelah menikah dengan pangeran Albert, memikirkan nya saja membuat Laura ngeri.

"Sayang kamu tahu bagaimana nasib keluarga kita jika kita menolak perintah Raja." Mama berkata lembut mengingatkan Laura.

"Kenapa Raja Arthur harus mengikuti wasiat mendiang Raja terdahulu ?"

"Wasiat mendiang Raja terdahulu sama seperti titah Raja yang tidak bisa di tolak Laura." Papa berkata dengan nada tegas.

"Tapi Papa -."

"Laura Clarissa George, kamu tidak bisa menolak pernikahan ini. Mau atau tidak kamu tetap harus menikah." Papa memotong perkataan Laura dengan nada tinggi.

Laura terdiam terpaku, air mata berusaha di tahanannya agar tidak mengalir keluar.

Jangan menangis Laura, hal seperti ini jangan sampai membuat air matamu mengalir.

"Aku tidak akan menikah Papa !" Tukas Luara sebelum berlari keluar ruangan.

Papa hanya menggeleng kepala melihat sikap Laura sedangkan Mama hanya menatap sedih pada Laura yang berlari keluar.

Tiga jam kemudian.

Laura tersadar dari lamunannya, hujan mulai reda tapi cuaca masih terlihat mendung. Laura menghela nafas panjang, mengutuk dalam hati wasiat itu.

Kenapa mendiang kakek harus membuat perjanjian seperti itu dengan mendiang Raja terdahulu walaupun mereka bersahabat dekat. Apakah mereka tidak memikirkan kemungkinan kalau cucu mereka belum tentu menyetujui keinginan mereka itu.

Albert Philip Seymour, Putra Mahkota yang tampan dan memiliki banyak kekayaan tapi sayang di mata Laura dia hanyalah pria sombong, seorang yang tidak pernah serius dan pelengkap dari semua itu adalah dirinya yang seorang playboy.

Terpopuler

Comments

Ananta Princess Viyana

Ananta Princess Viyana

semangat thor semoga musibah yg dihadapi cpt selesai

2022-02-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kabar gembira ?
2 Bab 2. Keputusan Laura
3 Bab 3. Keputusan Raja Arthur
4 Bab 4. Kekecewaan Laura
5 Bab 5. Pertemuan Pertama
6 Bab 6. Menghindar Dan Rangkaian Bunga.
7 Bab 7. Kelab Malam
8 Bab 8. Pertemuan Tidak Terduga
9 Bab 9. Seorang Albert Philips Seymour
10 Bab 10. Pengawal Pribadi
11 Bab 11. Pertemuan Di Dalam Perpustakaan
12 Bab 12. Kehebohan Charlotte
13 Bab 13. Percakapan Santai
14 Bab 14. Pertunangan
15 Bab 15. Perpustakaan Pribadi
16 Bab 16. Kejadian tidak terduga
17 Bab 17. Nonton Film
18 Bab 18. Ketegasan Pangeran Albert
19 Bab 19. Tamu Tak Terduga
20 Bab 20. Tamu Tak Terduga 2
21 Bab 21. Taman Bermain
22 Bab 22. Makan Siang.
23 Bab 23. Perintah Pangeran Albert
24 Bab 24. Makan Malam Bersama Charlotte
25 Bab 25. Kemalangan Laura
26 Bab 26. Keterkejutan Mama
27 Bab 27. Tamu Di Pagi Hari
28 Bab 28. Rumah Sakit
29 Bab 29. Hari Keberangkatan
30 Bab 30. Perjalanan Menuju Spanyol
31 Bab 31.Putri Elenna
32 Bab 32. Tidak Bisa Menolak Keadaan
33 Bab 33. Jadwal Yang Terundur
34 Bab 34. Desainer Pribadi
35 Bab 35. Orang Yang Tidak Di Anggap
36 Bab 36. Acara Perjamuan
37 Bab 37. Penampilan Yang Tak Sesuai
38 Bab 38. Suasana Hati Yang Muram
39 Bab 39. Perhatian Edward
40 Bab 40. Cerita Usai Perjalanan ke Spanyol
41 Bab 41. Semangat Charlotte
42 Bab 42. Keputusan Pangeran Albert
43 Bab 43. Menyampaikan Perintah
44 Bab 44. Kenekatan Edward
45 Bab 45. Dalam Pengejaran
46 Bab 46. Tertangkap Dan Tak Berdaya
47 Bab 47. Pasca Penangkapan
48 Bab 48. Percakapan Santai
49 Bab 49. Pagi Pertama Di Istana
50 Bab 50. Pagi Yang Galau
51 Bab 51. Percakapan Ringan di Ruang Makan
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 1. Kabar gembira ?
2
Bab 2. Keputusan Laura
3
Bab 3. Keputusan Raja Arthur
4
Bab 4. Kekecewaan Laura
5
Bab 5. Pertemuan Pertama
6
Bab 6. Menghindar Dan Rangkaian Bunga.
7
Bab 7. Kelab Malam
8
Bab 8. Pertemuan Tidak Terduga
9
Bab 9. Seorang Albert Philips Seymour
10
Bab 10. Pengawal Pribadi
11
Bab 11. Pertemuan Di Dalam Perpustakaan
12
Bab 12. Kehebohan Charlotte
13
Bab 13. Percakapan Santai
14
Bab 14. Pertunangan
15
Bab 15. Perpustakaan Pribadi
16
Bab 16. Kejadian tidak terduga
17
Bab 17. Nonton Film
18
Bab 18. Ketegasan Pangeran Albert
19
Bab 19. Tamu Tak Terduga
20
Bab 20. Tamu Tak Terduga 2
21
Bab 21. Taman Bermain
22
Bab 22. Makan Siang.
23
Bab 23. Perintah Pangeran Albert
24
Bab 24. Makan Malam Bersama Charlotte
25
Bab 25. Kemalangan Laura
26
Bab 26. Keterkejutan Mama
27
Bab 27. Tamu Di Pagi Hari
28
Bab 28. Rumah Sakit
29
Bab 29. Hari Keberangkatan
30
Bab 30. Perjalanan Menuju Spanyol
31
Bab 31.Putri Elenna
32
Bab 32. Tidak Bisa Menolak Keadaan
33
Bab 33. Jadwal Yang Terundur
34
Bab 34. Desainer Pribadi
35
Bab 35. Orang Yang Tidak Di Anggap
36
Bab 36. Acara Perjamuan
37
Bab 37. Penampilan Yang Tak Sesuai
38
Bab 38. Suasana Hati Yang Muram
39
Bab 39. Perhatian Edward
40
Bab 40. Cerita Usai Perjalanan ke Spanyol
41
Bab 41. Semangat Charlotte
42
Bab 42. Keputusan Pangeran Albert
43
Bab 43. Menyampaikan Perintah
44
Bab 44. Kenekatan Edward
45
Bab 45. Dalam Pengejaran
46
Bab 46. Tertangkap Dan Tak Berdaya
47
Bab 47. Pasca Penangkapan
48
Bab 48. Percakapan Santai
49
Bab 49. Pagi Pertama Di Istana
50
Bab 50. Pagi Yang Galau
51
Bab 51. Percakapan Ringan di Ruang Makan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!