Bab 2. Keputusan Laura

"Bella mana adik mu ? kenapa dia tidak turun untuk makan malam ?" tanya Papa.

"Masih di kamarnya Papa, katanya dia sedang tidak ingin makan." Jawab Bella sambil melirik Mama.

Mama menghela nafas. "Nanti akan Mama suruh pelayan mengantar makanan ke kamarnya." Mama berkata muram.

"Dia terlihat sangat sedih." Ucap Bella membuat kedua orangtuanya saling menatap.

"Kamu tahu adikmu, dia akan bersikap begitu kalau ada sesuatu hal terjadi di luar kemauannya." Mama berbicara sambil mulai menguyah makanannya.

"Aku merasa bersalah kepada Ara, andaikan kesehatanku baik-baik saja tentu hal seperti ini tidak terjadi kepadanya." Bella berkata.

"Kamu juga tahu Bella kalau keluarga kita tidak mungkin menikahkan mu dengan pangeran Albert mengingat kondisi kesehatan yang mungkin mempengaruhi garis keturunan keluarga kerajaan." Ucap Papa.

"Iya Papa, aku tahu hal itu hanya saja kita juga tahu bagaimana perasaan dan keinginan Laura. Laura tidak ingin di kekang oleh segala aturan yang harus dilakukan semua anggota keluarga kerajaan dan di tambah keinginannya menjadi pengawas perpustakaan kerajaan karena kecintaan terhadap buku-buku." Ucap Bella.

"Papa tahu itu semua Nak, Papa lebih tahu tentang kalian tapi kita tidak mungkin menolak perintah kerajaan." Papa berkata serba salah.

"Coba kamu bujuk adikmu Bella, buat dia menerima keputusan ini bagaimana nasib keluarga kita nanti jika dia menolak dan mempermalukan keluarga kerajaan." Mama berkata dengan nada lembut.

Bella mengangguk setuju. "Akan aku coba Mama."

Setelah itu percakapan mereka terhenti, sampai selesai makan malam tidak ada satupun yang bersuara terdiam dengan pemikiran mereka masing-masing.

Tok tok tok.

Lamunan Laura terhenti karena ketukan dari luar pintu kamarnya.

"Masuk !" Laura berseru menyahuti ketukan pintu.

Pintu kamar terbuka, pelayan masuk dengan bagi berisi makanan di tangannya.

"Aku tidak berselera untuk makan, bawa kembali makanan itu." Laura berkata dengan nada tegas.

Pelayan yang masuk membawa makanan hanya terdiam di tempatnya, tidak tahu harus mengikuti perintah siapa di antara Nyonya besar dan Nona mereka.

Laura menoleh melihat pelayan masih berdiri di pintu kamar yang terbuka. "Kenapa masih di situ ? kau tidak mendengar perkataan ku ?" Laura berkata dengan nada ketus.

"Tapi Non Ara ini perintah Nyonya besar, dia berkata untuk mengantar makan malam ke kamar Non Ara." Pelayan berkata serba salah.

"Bawa masuk ke dalam saja makan itu." Bella bersuara muncul dari belakang pelayan.

"Iya Non Bella." Pelayan berkata patuh, melangkah masuk ke dalam kamar. Pelayan meletakkan makanan yang di bawanya di atas meja kecil yang berada di tengah kamar Laura. Selesai meletakkan makanan yang di bawanya pelayan itu keluar kamar dengan menutup pintu kamar dari luar.

Bella bergabung dengan Laura yang berdiri bersandar di balkon kamarnya.

"Begitu sulit menerima keputusan keluarga kita ?" Bella bertanya pelan pada Laura.

Laura hanya tersenyum sinis mendengar perkataan kakaknya.

"Aku tahu kamu pasti membenciku." Bella kembali berkata.

"Bagaimana aku harus membenci mu jika hal ini bukan sesuatu hal yang kamu mau dan di luar kendali mu." Laura berkata muram.

"Jadi bagaimana keputusan mu ? Orang tua kita juga gelisah memikirkan hal ini. Aku tahu ini sangat berat untuk mu tapi bagaimana pun juga kamu tetap harus memikirkan nasib keluarga kita Ara."

Laura menoleh menatap Bella. "Aku tahu, aku tahu semua itu. Aku harus merelakan kebebasanku untuk keluarga kita. Orang lain berpikir ini adalah anugerah karena bisa menikahi keluarga kerajaan terutama Putra Mahkota tapi bagi ku ini adalah penjara seumur hidup.

"Aku hanya bisa berharap di balik ini ada hal yang indah yang menunggu."

"Semoga saja Ara." Bella berkata penuh harap.

Merasa tidak ada lagi yang perlu di bicarakan, Bella melangkah pergi meninggalkan Laura yang masih berdiri di balkon kamarnya.

Lelah dengan segala pemikiran di kepalanya, Laura memutuskan untuk tidur tanpa menyentuh makan malam yang terletak di atas meja kecil dalam kamarnya.

Esok paginya setelah selesai berpakaian rapi Laura turun ke bawah untuk sarapan dan berniat pergi ke kampusnya.

Turun dari tangga Laura melihat Papa yang duduk di ruang tengah sambil membaca koran pagi menunggu waktu sarapan.

Melangkah mendekati Papa dengan keputusan bulat di kepalanya.

"Papa ada yang ingin Ara bicarakan." Laura duduk di sofa dengan Papa.

Papa menutup koran yang di pegannya, manatap Laura yang balik menatap dengan raut wajah serius kepadanya.

"Apa yang ingin kamu bicarakan Ara ? Kamu sudah mengambil keputusan tentang masalah pernikahanmu ?"

Laura mengangguk. "Iya Papa, Ara sudah mengambil keputusan. Laura akan menikahi pangeran Albert."

Papa tersenyum lega mendengar keputusan Laura. "Syukurlah nak, Papa lega mendengarnya."

"Tapi Ara punya satu keinginan Papa."

Papa mengerutkan kening. "Apa keinginanmu Ara ?" tanya Papa penasaran.

"Saat selesai dengan pendidikanku, Ara ingin tetap bekerja di perpustakaan kerajaan Papa." Kata Laura penuh harap.

"Papa tidak yakin dengan hal itu Ara."

Mendengar perkataan Papa tidak membuat Ara putus asa.

Aku harus bisa meyakinkan Papa, hanya ini keinginan yang bisa ku perjuangan setelah kebebasanku yang akan hilang.

Ara memasang raut wajah memohon Pada Papa. "Kumohon Papa, tidak bisa kah Papa memohon pada Raja dan Pangeran Albert tentang hal ini ? Ara tidak meminta apa-apa selain ini."

Papa terdiam sesaat, memperhatikan raut wajah Laura mempertimbangkan keinginan Laura dengan apa yang telah dia korbankan.

Papa menghela nafas panjang. "Baiklah Ara, akan Papa coba usahakan."

Laura tersenyum bahagia, bangkit berdiri memutari meja untuk memeluk tubuh Papanya.

"Terimakasih Papa, Ara tidak ingin yang lain semoga mereka menyutujui keinginan Ara."

Papa membalas pelukan Laura, menepuk-nepuk punggung Laura dengan lembut.

"Akan Papa usahakan agar keinginanmu terpenuhinya."

🍃🍃🍃🍃

Mobil berhenti di depan gerbang kampus Laura. Laura mahasiswi semester terakhir jurusan sastra yang sedang mempersiapkan hari wisudanya yang akan di laksanakan beberapa hari ke depan.

Memasuki halaman kampus yang di penuhi dengan mahasiswa dari berbagai jurusan dan tentunya dari berbagai kalangan elit mulai dari anak pengusaha, pejabat dan para bangsawan.

Charlotte, sahabat Laura berjalan mendekat begitu melihat kedatangan Laura.

"Kenapa wajahmu seperti itu ? Kamu ada masalah ?" Charlotte bertanya begitu berada di hadapan Laura.

"Sedikit, ada sedikit masalah keluarga." Laura belum menceritakan masalah pernikahan, belum saatnya.

"Kalau ada yang ingin kamu ceritakan, aku siap mendengar." Charlotte tersenyum lembut, tidak memaksa Laura untuk bercerita.

"Terimakasih, jika tiba saatnya pasti akan aku ceritakan semuanya pada mu." Laura balas tersenyum.

Charlotte mengangguk tersenyum. "Ayo kita masuk, pagi ini kita harus bertemu Professor Smith." Ajak Charlotte.

Bersama mereka masuk ke dalam gedung kampus menuju ruangan Professor Smith.

Episodes
1 Bab 1. Kabar gembira ?
2 Bab 2. Keputusan Laura
3 Bab 3. Keputusan Raja Arthur
4 Bab 4. Kekecewaan Laura
5 Bab 5. Pertemuan Pertama
6 Bab 6. Menghindar Dan Rangkaian Bunga.
7 Bab 7. Kelab Malam
8 Bab 8. Pertemuan Tidak Terduga
9 Bab 9. Seorang Albert Philips Seymour
10 Bab 10. Pengawal Pribadi
11 Bab 11. Pertemuan Di Dalam Perpustakaan
12 Bab 12. Kehebohan Charlotte
13 Bab 13. Percakapan Santai
14 Bab 14. Pertunangan
15 Bab 15. Perpustakaan Pribadi
16 Bab 16. Kejadian tidak terduga
17 Bab 17. Nonton Film
18 Bab 18. Ketegasan Pangeran Albert
19 Bab 19. Tamu Tak Terduga
20 Bab 20. Tamu Tak Terduga 2
21 Bab 21. Taman Bermain
22 Bab 22. Makan Siang.
23 Bab 23. Perintah Pangeran Albert
24 Bab 24. Makan Malam Bersama Charlotte
25 Bab 25. Kemalangan Laura
26 Bab 26. Keterkejutan Mama
27 Bab 27. Tamu Di Pagi Hari
28 Bab 28. Rumah Sakit
29 Bab 29. Hari Keberangkatan
30 Bab 30. Perjalanan Menuju Spanyol
31 Bab 31.Putri Elenna
32 Bab 32. Tidak Bisa Menolak Keadaan
33 Bab 33. Jadwal Yang Terundur
34 Bab 34. Desainer Pribadi
35 Bab 35. Orang Yang Tidak Di Anggap
36 Bab 36. Acara Perjamuan
37 Bab 37. Penampilan Yang Tak Sesuai
38 Bab 38. Suasana Hati Yang Muram
39 Bab 39. Perhatian Edward
40 Bab 40. Cerita Usai Perjalanan ke Spanyol
41 Bab 41. Semangat Charlotte
42 Bab 42. Keputusan Pangeran Albert
43 Bab 43. Menyampaikan Perintah
44 Bab 44. Kenekatan Edward
45 Bab 45. Dalam Pengejaran
46 Bab 46. Tertangkap Dan Tak Berdaya
47 Bab 47. Pasca Penangkapan
48 Bab 48. Percakapan Santai
49 Bab 49. Pagi Pertama Di Istana
50 Bab 50. Pagi Yang Galau
51 Bab 51. Percakapan Ringan di Ruang Makan
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Bab 1. Kabar gembira ?
2
Bab 2. Keputusan Laura
3
Bab 3. Keputusan Raja Arthur
4
Bab 4. Kekecewaan Laura
5
Bab 5. Pertemuan Pertama
6
Bab 6. Menghindar Dan Rangkaian Bunga.
7
Bab 7. Kelab Malam
8
Bab 8. Pertemuan Tidak Terduga
9
Bab 9. Seorang Albert Philips Seymour
10
Bab 10. Pengawal Pribadi
11
Bab 11. Pertemuan Di Dalam Perpustakaan
12
Bab 12. Kehebohan Charlotte
13
Bab 13. Percakapan Santai
14
Bab 14. Pertunangan
15
Bab 15. Perpustakaan Pribadi
16
Bab 16. Kejadian tidak terduga
17
Bab 17. Nonton Film
18
Bab 18. Ketegasan Pangeran Albert
19
Bab 19. Tamu Tak Terduga
20
Bab 20. Tamu Tak Terduga 2
21
Bab 21. Taman Bermain
22
Bab 22. Makan Siang.
23
Bab 23. Perintah Pangeran Albert
24
Bab 24. Makan Malam Bersama Charlotte
25
Bab 25. Kemalangan Laura
26
Bab 26. Keterkejutan Mama
27
Bab 27. Tamu Di Pagi Hari
28
Bab 28. Rumah Sakit
29
Bab 29. Hari Keberangkatan
30
Bab 30. Perjalanan Menuju Spanyol
31
Bab 31.Putri Elenna
32
Bab 32. Tidak Bisa Menolak Keadaan
33
Bab 33. Jadwal Yang Terundur
34
Bab 34. Desainer Pribadi
35
Bab 35. Orang Yang Tidak Di Anggap
36
Bab 36. Acara Perjamuan
37
Bab 37. Penampilan Yang Tak Sesuai
38
Bab 38. Suasana Hati Yang Muram
39
Bab 39. Perhatian Edward
40
Bab 40. Cerita Usai Perjalanan ke Spanyol
41
Bab 41. Semangat Charlotte
42
Bab 42. Keputusan Pangeran Albert
43
Bab 43. Menyampaikan Perintah
44
Bab 44. Kenekatan Edward
45
Bab 45. Dalam Pengejaran
46
Bab 46. Tertangkap Dan Tak Berdaya
47
Bab 47. Pasca Penangkapan
48
Bab 48. Percakapan Santai
49
Bab 49. Pagi Pertama Di Istana
50
Bab 50. Pagi Yang Galau
51
Bab 51. Percakapan Ringan di Ruang Makan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!