Dea & Kinan

Dea & Kinan

01. Gara-gara diskon jadi lupa diri

Pagi hari yang cerah dengan udara sejuk seperti biasanya. membuat beberapa orang pergi berolahraga, sebagian memutuskan untuk berjalan-jalan santai di sekitaran kompleks bersama anak-anaknya.

Namun di sebuah rumah sederhana yang hanya ditinggali oleh dua bersaudari di ujung kompleks perumahan, terdengar begitu berisik. sampai mengundang perhatian beberapa pejalan kaki yang melewati rumahnya.

"Mandi sana!" Teriak seorang gadis yang baru keluar dari kamar mandi mengejutkan seorang wanita yang sedang asik dengan layar komputernya, masih mengenakan baju tidurnya.

"Hee... males ah." Tutur wanita itu masih menatap monitornya.

"Kalau begitu aku tidak jadi belanja hari ini. Sebaiknya kakak bersiap-siap pergi berbelanja sendiri!" Ancam gadis itu sambil merapikan rambutnya di depan cermin.

"Cu-curang..." Gumam wanita itu sambil memutarkan kursi putar yang didudukinya untuk melihat adiknya yang masih sibuk bercermin, lalu mengembungkan pipinya, sedangkan gadis di depan cermin itu hanya bisa menunjukan senyuman mengerikannya, "Dea wajahmu menakutkan." Lanjut wanita itu berteriak.

"Bodo amat! Cepet MANDI sana!!" Bentak gadis yang disebut Dea oleh kakaknya itu.

"Duh Dea gak usah kebanyakan marah-marah nanti wajahmu cepet tua loh, keriputan... malu didengerin tetangga." Tutur wanita itu dengan nada malasnya dan tatapanya terlihat serius memperhatikan layar monitornya membuat Dea semakin emosi.

"Emangnya salah siapa coba ? 80% keriput diwajahku timbul karenamu tau!!" Bentak Dea sambil meraih bantal sofa, "lagian kakak ini gak ada kerjaan banget, dari pagi sampe malem, kerjaannya cuma liatin layar komputer terus. Matamu gak sakit apa? gak ada kerjaan lain apa?" Lanjut Dea mengoceh, namun tak didengarkan, karena wanita yang sibuk dengan komputernya itu sudah memasang headphone ditelinganya.

"Oii..." Bentak Dea sambil melempar bantal ke kepala wanita itu, membuatnya memekik dan headphone yang dikenakannya terlepas, "MANDI!!" Lanjut gadis itu sambil menatap tajam mata kakaknya penuh ancaman.

"Ya ya..." Ucap wanita itu menyerah dan segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

"Dasar kakak, padahal usianya sudah menginjak 21 tahun, tapi kerjaannya cuma main game sama nonton anime doang. Hobi nya itu mau dibawa sampe kapan coba? Mana ada pria yang mau nikahin dia coba? Harusnya diusianya yang semakin menua, dia bisa tampil lebih cantik, dewasa, dan terlihat bisa diandalkan." Oceh Dea sambil membayangkan sosok kakak idamannya.

"Jangan berkhayal yang tidak-tidak." Ucap seorang wanita yang baru keluar dari kamar mandi membuat Dea terkejut setengah mati.

"Ka? Bukannya tadi ku suruh mandi?!" Tanya gadis itu menahan kesal.

"Ya, aku baru selesai mandi," jawabnya sambil tersenyum.

"Cepetnya!" Ucap gadis itu dengan nada sedikit membentak, "Yang bersih napa? Kau itu sudah bukan anak-anak atau remaja lagi. Rawat tubuhmu dengan benar!!" Lanjutnya kembali memarahi kakaknya.

"Hee... padahal aku udah mandi super bersih, masih aja dimarahin. Dan lagi, sebenernya kakaknya siapa?" Gumam wanita itu.

"I-itu dia yang mau aku tanyakan. Tapi kakak saat di dalam rumah dan di luar rumah benar-benar berbeda... Bisa membuat siapapun salah sangka." Tutur Dea memelankan suaranya.

"Apa yang kau katakan?" Gumam wanita itu kebingungan.

"Aku pergi berbelanja dulu." Gumam Dea pergi meninggalkan kakaknya setelah meraih tas yang tersimpan diatas sofa, 'Untung tingkat kemalasannya hari ini gak mencapai nilai maksimal.' Lanjutnya dalam hati sambil menghela nafas panjang.

***

Dea itulah nama adik ku, usianya baru 18 tahun, masih duduk dikelas 3 SMA. Tinggi badannya 172 cm. Sedangkan namaku adalah Kinan, usiaku 21 tahun. Tinggi badanku 165 cm, kalah tinggi dengan Dea huhu.

Tapi wajah kami nyaris sama, terlihat seperti anak kembar. Bahkan para tetangga sering salah memanggil nama kami, dan untuk orang-orang yang baru bertemu dengan kami juga akan kesulitan membedakan kakak dan adiknya.

Bahkan tidak jarang mereka mengira adik ku sebagai kakaknya karena tinggi badannya. Sedikit mengesalkan emang, tapi itu artinya wajahku masih terbilang muda sampai dikira adiknya, ya kan? Iya dong, hhehe...

Selain itu aku merasa sifatku tertukar dengan adik ku, atau mungkin karena adik ku sudah mencapai titik dewasa lebih dulu daripada aku ya? Maksudku, dia sudah memiliki pacar, dan itu bukan yang pertama kalinya, sedangkan aku? Aku masih menjomblo dari lahir. Dan itu membuatku sedikit frustasi karena selain kalah tinggi, aku juga kalah dalam hal asmara. Seharusnya kakaknya dulu yang mendapatkan pengalaman berpacaran, bukan adiknya.

Jadi kalau suatu waktu dia curhat tentang cowo, aku bisa ngasih saran buat dia. Bukannya planga plongo gak jelas, dan malahan sifat Dea bikin aku takut. Soalnya baru-baru ini aku stalking cowo, ya cowo yang aku suka. Terus dia bilang "Hee... jadi tipe kakak kaya gitu ya? Mending gak usah sama dia, jangan deh. Pokoknya jangan, nurut deh sama aku..." belum juga PDKT-an, udah gak boleh aja sama dia. Giliran akunya yang nyuruh dia putus sama pacarnya, malah dibilangnya "bilang aja kakak ngiri, pengen ada yang nemenin jomblonya kan? Hayo ngaku aja, ngaku..." dan saat itu juga langsung ku jitak kepalanya. Bikin kesel emang.

Tapi aku tidak membencinya, soalnya dia masih bisa berguna untuk hidupku. Aku bisa bebas menyuruhnya pergi kepasar, beres-beres rumah, nyuci baju, nyetrika dan lain-lain. Dan aku tidak bisa membayangkan hidup tanpanya, mungkin kalau dia tidak ada. Aku tidak akan bisa hidup dengan damai. karena ayah dan ibu, mereka tinggal di kampung untuk mengurusi pertanian mereka. Jadi aku dan Dea tinggal bersama di kota, karena Dea juga belum lulus sekolah. Jadi kami tidak bisa ikut pulang kampung tahun lalu.

"Aku pulang!" Terdengar suara Dea berbarengan dengan suara pintu rumah yang tertutup mengejutkanku.

"Hee... hari ini belanjanya banyak ya." Gumamku sambil melihat semua belanjaan yang dibawa olehnya. dan gadis itu sudah menyenderkan tubuhnya di sofa dengan wajah lelahnya.

"Karena banyak diskon, aku jadi lupa diri..." Ucap Dea sambil memalingkan wajahnya dan memberikan dompet yang ku pinjamkan ketanganku.

"Oii !!" Bentak ku saat melihat sisa uang di dalam dompetku, dan Dea masih menatap keluar jendela tak berani menatap mataku, "Gak ada uang jajan selama satu minggu ya." Lanjutku sambil membawa semua belanjaannya kedapur dan bersiap untuk memasak makan siang, karena Dea berbelanja cukup lama dipasar.

"Tidaaakk...!" Teriak Dea sambil bangkit dari sofa, "Ini tidak adil, beri jatahku Kinan!" Lanjutnya yang sudah berdiri diambang pintu dapur.

"Emangnya salah siapa coba ngabisin uang mingguan?" Tanyaku sambil mengangkat pisau.

"Heee..." Rengek Dea, "Giliran urusan duit aja, kau sangat menakutkan." Lanjutnya mengecilkan suaranya.

"Kita harus hemat jangan boros!" Jelasku membuatnya menghela nafas pasrah.

xxx

Terpopuler

Comments

Amelia Lia

Amelia Lia

klo aku kadang aku yang nglah soalnya diq sekolahnya pagi sampe sore
terrus klo hri minggu dianya nyuci

2022-10-25

1

Amelia Lia

Amelia Lia

btul emang adekku jg begitu

2022-10-25

0

Amelia Lia

Amelia Lia

sama juga adikku juga udah punya pacar pdhl masih smp kls9 sedangkan aku berakhir dijodoin ama keluarga

2022-10-25

1

lihat semua
Episodes
1 01. Gara-gara diskon jadi lupa diri
2 02. Kuis dadakan
3 03. Jaga lilin
4 04. Hujan
5 05. Tugas kelompok
6 06. Olahraga sebelum pergi sekolah
7 07. Weekend
8 08. Mimpi masa lalu
9 09. Penghuni baru rumah utama
10 10. Sifat asli Kinan
11 11. Makan malam
12 12. Perdebatan dengan Kinan
13 13. Tersesat ?!
14 14. Marahnya Dea
15 15. Berburu Kecoa ?
16 16. Kemalasan Dea
17 17. Pulang Sekolah
18 18. Minggu Pagi
19 19. Ancaman Akira
20 20. Rencana Akira
21 21. Mendapat penolakan
22 22. Curhatan Fani
23 Author Corner
24 23. Rengekan Kinan
25 24. Rencana Rafa
26 25. Ulang tahun Fani
27 26. Rencana Liburan
28 27. Senyuman Dea & Kinan
29 28. Mabuk Darat
30 29. Taman hiburan
31 30. Kesenangan yang berakhir dengan cepat
32 31. Kemunculan Manda
33 32. Kesiangan
34 33. Tuan muda ?
35 34. Rona merah diwajah Kinan
36 35. Tunangan ?
37 36. Peran
38 37. Berdansa
39 38. Berdansa 2
40 Pengumuman !
41 39. Patah hati
42 40. Patah hati 2
43 41. Malam tahun baru
44 42. Festival kembang api
45 43. Acara puncak
46 44. Kencan
47 45. Diantar Megan
48 46. Pesan misterius
49 47. Ancaman
50 48. Rencana Kinan
51 49. Campur tangan Karina
52 50. Campur tangan Karina 2
53 51. Rencana Karina yang sebenarnya
54 52. Taman kota
55 53. Minggu pagi
56 54. Minggu pagi 2
57 55. Terkepung
58 56. Pulang
59 57. Folder rahasia
60 58. Berita ?
61 59. Pembicaraan Kinan dan Akira
62 60. Pembicaraan Kinan dan Akira 2
63 61. Kesal
64 62. Terbongkar
65 63. Karina
66 64. Karina 2
67 Author Corner
68 65. Tiga sekawan
69 66. Ambruk
70 67. Tiga D
71 68. Layangan
72 69. Kediaman Kinan
73 70. Halusinasi
74 71. Pertengkaran Dea & Megan
75 72. Kepulangan Akira
76 73. Fino
77 74. Speechless
78 75. Delia
79 76. Delia 2
80 77. Menyembunyikan perasaan
81 78. Kediaman keluarga Wira
82 79. Kediaman keluarga Wira 2
83 80. Kediaman keluarga Wira 3
84 81. Pertemuan tak terduga
85 82. Pertemuan tak terduga 2
86 83. Secret Admirer
87 84. Akira
88 85. Halte bus
89 86. Megan
90 87. Salah paham
91 88. Rencana rahasia
92 89. Rencana rahasia 2
93 90. 11 Februari
94 91. 11 Februari 2
95 92. Dibawah cahaya rembulan
96 Pengumuman !
97 93. Dea dan Megan
98 94. Tawaran emas
99 95. Membeli hadiah
100 96. Sarapan pagi tanpa Kinan
101 97. Menunggu
102 98. 14 Februari
103 99. 14 Februari 2
104 100. 14 Februari 3
105 101. Petunjuk
106 102. Ulang tahun Akira
107 103. Cincin
108 104. Rencana Delia
109 105. Rencana Delia 2
110 106. Pertemuan
111 107. Pertemuan 2
112 108. Kediaman Akira
113 109. Menuju Kejelasan
114 110. Menuju Kejelasan 2
115 111. Khawatir
116 112. Ingatan yang tersisa
117 113. Ingatan yang tersisa 2
118 114. Terbuka
119 115. Terbuka 2
120 116. Pulang
121 117. Berkumpul
122 118. Pingit
123 119. Baikan
124 120. Baikan 2
125 121. Baikan 3
126 122. Baikan 4
127 123. Pergi
128 124. Akira & Kinan
129 125. Bintang dan Bulan
130 126. Menguping
131 127. Pernikahan
Episodes

Updated 131 Episodes

1
01. Gara-gara diskon jadi lupa diri
2
02. Kuis dadakan
3
03. Jaga lilin
4
04. Hujan
5
05. Tugas kelompok
6
06. Olahraga sebelum pergi sekolah
7
07. Weekend
8
08. Mimpi masa lalu
9
09. Penghuni baru rumah utama
10
10. Sifat asli Kinan
11
11. Makan malam
12
12. Perdebatan dengan Kinan
13
13. Tersesat ?!
14
14. Marahnya Dea
15
15. Berburu Kecoa ?
16
16. Kemalasan Dea
17
17. Pulang Sekolah
18
18. Minggu Pagi
19
19. Ancaman Akira
20
20. Rencana Akira
21
21. Mendapat penolakan
22
22. Curhatan Fani
23
Author Corner
24
23. Rengekan Kinan
25
24. Rencana Rafa
26
25. Ulang tahun Fani
27
26. Rencana Liburan
28
27. Senyuman Dea & Kinan
29
28. Mabuk Darat
30
29. Taman hiburan
31
30. Kesenangan yang berakhir dengan cepat
32
31. Kemunculan Manda
33
32. Kesiangan
34
33. Tuan muda ?
35
34. Rona merah diwajah Kinan
36
35. Tunangan ?
37
36. Peran
38
37. Berdansa
39
38. Berdansa 2
40
Pengumuman !
41
39. Patah hati
42
40. Patah hati 2
43
41. Malam tahun baru
44
42. Festival kembang api
45
43. Acara puncak
46
44. Kencan
47
45. Diantar Megan
48
46. Pesan misterius
49
47. Ancaman
50
48. Rencana Kinan
51
49. Campur tangan Karina
52
50. Campur tangan Karina 2
53
51. Rencana Karina yang sebenarnya
54
52. Taman kota
55
53. Minggu pagi
56
54. Minggu pagi 2
57
55. Terkepung
58
56. Pulang
59
57. Folder rahasia
60
58. Berita ?
61
59. Pembicaraan Kinan dan Akira
62
60. Pembicaraan Kinan dan Akira 2
63
61. Kesal
64
62. Terbongkar
65
63. Karina
66
64. Karina 2
67
Author Corner
68
65. Tiga sekawan
69
66. Ambruk
70
67. Tiga D
71
68. Layangan
72
69. Kediaman Kinan
73
70. Halusinasi
74
71. Pertengkaran Dea & Megan
75
72. Kepulangan Akira
76
73. Fino
77
74. Speechless
78
75. Delia
79
76. Delia 2
80
77. Menyembunyikan perasaan
81
78. Kediaman keluarga Wira
82
79. Kediaman keluarga Wira 2
83
80. Kediaman keluarga Wira 3
84
81. Pertemuan tak terduga
85
82. Pertemuan tak terduga 2
86
83. Secret Admirer
87
84. Akira
88
85. Halte bus
89
86. Megan
90
87. Salah paham
91
88. Rencana rahasia
92
89. Rencana rahasia 2
93
90. 11 Februari
94
91. 11 Februari 2
95
92. Dibawah cahaya rembulan
96
Pengumuman !
97
93. Dea dan Megan
98
94. Tawaran emas
99
95. Membeli hadiah
100
96. Sarapan pagi tanpa Kinan
101
97. Menunggu
102
98. 14 Februari
103
99. 14 Februari 2
104
100. 14 Februari 3
105
101. Petunjuk
106
102. Ulang tahun Akira
107
103. Cincin
108
104. Rencana Delia
109
105. Rencana Delia 2
110
106. Pertemuan
111
107. Pertemuan 2
112
108. Kediaman Akira
113
109. Menuju Kejelasan
114
110. Menuju Kejelasan 2
115
111. Khawatir
116
112. Ingatan yang tersisa
117
113. Ingatan yang tersisa 2
118
114. Terbuka
119
115. Terbuka 2
120
116. Pulang
121
117. Berkumpul
122
118. Pingit
123
119. Baikan
124
120. Baikan 2
125
121. Baikan 3
126
122. Baikan 4
127
123. Pergi
128
124. Akira & Kinan
129
125. Bintang dan Bulan
130
126. Menguping
131
127. Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!