04. Hujan

Terlihat sosok Dea yang sudah berdiri dibelakang Kinan, wanita yang sedang asik menatap layar kumputernya dengan tatapan berbinar-binarnya.

"Hah..." Gumam dea menghela nafasnya, "Harus berapa kali ku katakan..." Lanjutnya masih bergumam.

"MANDI DULU SANA!!" Bentak Dea mengejutkan Kinan.

"Kau membuatku jantungan!" Ucap Kinan sambil membalikan kursi putarnya.

"Mandi sana!" Ucap Dea menatapnya penuh ancaman.

"Udah ko udah mandi ...." Tutur Kinan membela diri, membuat Dea mengernyitkan dahinya lalu membungkuk dan mengendus tubuh kakaknya itu, "Apa yang kau lakukan? Jangan bersikap seperti seekor anjing." Lanjutnya bertanya-tanya dengan kelakuan adiknya itu.

"Jangan membodohiku, cepat MANDI!" Ucap Dea begitu kesal sampai menjitak kepala kakaknya itu.

"Sakit tau!" Rengek Kinan sambil mengelus-ngelus kepalanya yang terkena jitakan Dea.

"Mandi gak?!" Tanya Dea mulai mengancam.

"Iya iya..." Ucap Kinan merasa pasrah, "Ah ia, bekalnya sudah ku siapkan diatas meja makan." Lanjutnya sebelum masuk kedalam kamar mandi.

"Hem, aku berangkat." Ucap Dea berpamitan sebelum pergi ke sekolah.

***

Waktu sudah menunjukan pukul sepuluh pagi, dengan cepat aku menyalakan komputerku setelah selesai menjemur pakaian yang sudah dicuci oleh Dea.

"Hee... jadi ada yang sepeti ini juga?" Gumamku memperhatikan beberapa karya orang-orang terkenal di sosial media, "Gambarannya bagus, ko bisa ya warnanya jadi kaya gitu? Hee..." Lanjutku sambil melihat-lihat karya lainnya dan membandingkannya dengan karyaku.

"Hha–haha... sepertinya masih terlalu cepat untuk ku membuat karya seperti dia." Ocehku merasa kesal dengan orang yang membuat karya menakjubkan itu, lalu ku raih cangkir berisi susu soda yang tersimpan di sudut meja komputerku.

'Hinata' batinku saat membaca nama yang tertera di akun facebook nya, lalu tanganku meletakan kembali cangkir susu soda yang sudah ku minum, "Hinata? ni orang cewe apa cowo? info pribadinya gak ada, di privasi kah? foto yang di posting juga cuma karyanya doang..." Lanjutku mengoceh.

"Tunggu! kenapa aku malah ngepoin ni orang? Sialan ni orang, bikin iri aja..." Gumamku merasa kesal sekaligus termotivasi untuk kembali menggambar, karena sudah lama aku tidak menggambar.

Setelah menyiapkan sketch book, pensil mekanik, dan penghapus, aku langsung memulai aktivitas menggambarku. Namun tak sampai sepuluh menit aku menggambar, Mataku mulai berat dan tiba-tiba aku sangat mengantuk, sampai tak sadar aku tertidur cukup pulas.

"Jemuran! jemuran..." Teriak seseorang dengan suara langkah kaki cepat yang berlari kearah beranda rumah membangunkanku, dengan malas ku buka mataku, "Duh kakak ini, kenapa malah enak-enakan tidur? Padahal aku sudah wanti-wanti buat jagain jemuran. Jadi basah kan karena kehujanan." Lanjutnya mengoceh.

"Dea? Sejak kapan kau ... ?" Tanyaku yang tak menyadari kepulangannya.

"Belum lama..." Jawabnya sambil menggantungkan jemuran basah di tempat yang sudah disediakan di depan jendela ruang tengah.

"Hee... aku tidak menyadarinya." Gumamku sambil menatap layar komputer yang baru ku nyalakan kembali.

"Karena kau tidur dengan sangat pulas," Jelasnya, "lain kali kalau mau tidur jangan lupa kunci pintu depan. Kalau ada maling nanti kita bakal kerepotan." Lanjutnya mulai menceramahiku.

"Tapi Dea..." Ucapku berhasil menghentikan ocehannya, dan kini gadis itu melirik ku, "kenapa jam segini udah pulang? Jangan bilang ...." Tanyaku sambil melirik kearahnya karena masih tak percaya dengan kehadirannya.

"Aku gak bolos!" Bentaknya sambil menunjukan ekspresi menakutkannya, "Ada rapat guru, jadi semuanya dipulangkan. Dan aku kehujanan..." Lanjutnya memelankan suaranya.

"Mandi dulu sana, biar gak masuk angin." Tuturku sambil sibuk menggerakan telunjuk ku yang terus mengklik mouse yang ku genggam.

"Gak usah disuruh juga aku bakal mandi. Emangnya kakak." Tuturnya tak ku dengarkan, langkah kakinya pun menjauh kearah lain. Mungkin dia pergi mandi, aku tidak bisa memastikannya karena aku cukup malas untuk menggerakan kepalaku yang sudah menempel dengan meja komputerku.

"Hee ada game baru, asiiiikk..." Teriak ku kembali bersemangat.

***

Setelah selesai mandi, Dea kembali keruang tengah sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Lalau duduk disofa dengan ekspresi lelahnya.

"Ngomong-ngomong ibu belum ngirim uang lagi kak?" Tanya Dea yang baru kembali dari kamarnya.

"Emangnya sekarang tanggal berapa? Tumben-tumbenan nanyain duit..." Tanya Kinan dengan nada lemasnya.

"He... kakak balik lagi ke mode malas? padahal tadi aku sempet denger teriakan kakak saat aku sedang mandi." Tutur Dea terlihat Heran.

"Ha itu ... aku kalah main game dan tenagaku habis dipake teriak-teriak gak jelas ...." Jelas Kinan masih dengan suara lesunya.

"He... jadi dia mengakui teriakan gak jelasnya itu? hebat juga." Gumam Dea sambil tersenyum hambar melihat kepala kakaknya yang sudah merekat dengan meja komputer kesayangannya, "Jangan bilang..." Lanjut Dea masih bergumam, dan keringat dingin mulai membasahi wajahnya saat melihat kakaknya bermalas-malasan di depan komputernya.

"Jadi ada apa nanyain kiriman uang?" Tanya Kinan kembali ke topik pembicaraan mereka membuat Dea terkejut.

"I–itu... aku merasa kita butuh banyak pemasukan karena kakak gak kerja, rumah utama yang kita sewakan juga masih kosong. kita belum bisa menemukan penghuni baru, jadi kenapa kakak gak coba cari kerja lagi aja?" Jelas Dea membuat Kinan melirik kearahnya.

"Sebenarnya uang yang dikirimkan ibu itu udah cukup, cuma kamunya aja yang boros!" Tutur Kinan kembali fokus pada komputernya.

"Aku gak habis pikiran, kenapa aku memiliki seorang kakak pemalas dan kekanak-kanakan sepertimu. Padahal aku pengen banyak dijajanin..." Jelasnya segera dihentikan oleh lemparan penghapus yang mendarat di dahinya.

"Aw!" Pekiknya tak diperdulikan, tapi kini Kinan sudah memutar kursi putarnya kearah Dea. Dan tatapan lesunya menatap tajam kearah Dea.

"Emang kakak gak bosen apa dirumah tiap hari? Kalau terus-terusan ngurung diri di rumah nanti susah nyari jodoh loh." Jelasnya membuat Kinan menghela nafas.

"Kalau udah ngelantur kaya gini pasti..." Tutur Kinan segera dihentikan oleh teriakan Dea.

"Tidak, aku tidak putus!" Bentak gadis itu, "Sial aku keceplosan." Lanjutnya.

"Dia mengaku." Gumam Kinan.

"Huhu aku ingin segera lulus, mencari pekerjaan, move on dari dia, lalu mencari penggantinya. Supaya tidak menjadi pengangguran dan jones seperti kakak ku..." Rengeknya membuat kemalasan Kinan menghilang dan berganti dengan luapan emosi.

"Lihat saja nanti, saat kau sudah menginjakan kakimu di dunia yang kejam ini. Kau juga akan memutuskan menjadi seorang pengangguran saat ditolak oleh banyak perusahaan ... dan itu lebih menyakitkan daripada ditinggal pacar atau diselingkuhin pacar." Jelas Kinan sambil memutar kembali kursi putarnya kearah komputernya, lalu tangannya mengklik mouse yang di genggamnya dengan sangat keras.

"Mana ada. Kau kan tidak pernah pacaran ...." Tutur Dea menahan tawa.

"Berisiiiik...!" Teriak Kinan membuat adiknya bungkam.

"Maaf" Ucapnya menahan tawa.

"Tapi siapa sangka kau bisa putus dengan pacarmu secepat itu. Padahal baru beberapa minggu jadian..." Sindir Kinan membuat Dea melemparkan bantal sofa ke kepalanya.

"Sakit tau!" Bentak Kinan.

"Rasain!" Ucap Dea terlihat puas.

"Sepertinya cuaca hari ini juga mendukung kegalauanmu ya ...." Sindir Kinan menahan tawa.

"Oii !" Bentak Dea membuat tawa kakaknya pecah.

xxx

Terpopuler

Comments

Amelia Lia

Amelia Lia

klo soal mandi dua duanya jarang manfi klo disuruh mandi alesannaya ntar lagi 2 mulu klo ibuk udan ke dalem sampe megang sapu baru jalan sampe depan kamar mandipun aku ama adek rusuh rebutan kamar mandi padahal kamarmandinya ada dua samasama gak ada orang sampek heran sendri klo udah gak ada satu pusing karnagak ada yg di omelin yang berantakin kamar hiliran ada rusuh mulu kelakuannya gilirqn uang kompqk bgt

2022-10-25

1

ARZETI BILBINA 😘🥰😍

ARZETI BILBINA 😘🥰😍

wah

2022-09-15

0

KIA Qirana

KIA Qirana

Dea ⭐⭐⭐⭐⭐

2021-08-14

0

lihat semua
Episodes
1 01. Gara-gara diskon jadi lupa diri
2 02. Kuis dadakan
3 03. Jaga lilin
4 04. Hujan
5 05. Tugas kelompok
6 06. Olahraga sebelum pergi sekolah
7 07. Weekend
8 08. Mimpi masa lalu
9 09. Penghuni baru rumah utama
10 10. Sifat asli Kinan
11 11. Makan malam
12 12. Perdebatan dengan Kinan
13 13. Tersesat ?!
14 14. Marahnya Dea
15 15. Berburu Kecoa ?
16 16. Kemalasan Dea
17 17. Pulang Sekolah
18 18. Minggu Pagi
19 19. Ancaman Akira
20 20. Rencana Akira
21 21. Mendapat penolakan
22 22. Curhatan Fani
23 Author Corner
24 23. Rengekan Kinan
25 24. Rencana Rafa
26 25. Ulang tahun Fani
27 26. Rencana Liburan
28 27. Senyuman Dea & Kinan
29 28. Mabuk Darat
30 29. Taman hiburan
31 30. Kesenangan yang berakhir dengan cepat
32 31. Kemunculan Manda
33 32. Kesiangan
34 33. Tuan muda ?
35 34. Rona merah diwajah Kinan
36 35. Tunangan ?
37 36. Peran
38 37. Berdansa
39 38. Berdansa 2
40 Pengumuman !
41 39. Patah hati
42 40. Patah hati 2
43 41. Malam tahun baru
44 42. Festival kembang api
45 43. Acara puncak
46 44. Kencan
47 45. Diantar Megan
48 46. Pesan misterius
49 47. Ancaman
50 48. Rencana Kinan
51 49. Campur tangan Karina
52 50. Campur tangan Karina 2
53 51. Rencana Karina yang sebenarnya
54 52. Taman kota
55 53. Minggu pagi
56 54. Minggu pagi 2
57 55. Terkepung
58 56. Pulang
59 57. Folder rahasia
60 58. Berita ?
61 59. Pembicaraan Kinan dan Akira
62 60. Pembicaraan Kinan dan Akira 2
63 61. Kesal
64 62. Terbongkar
65 63. Karina
66 64. Karina 2
67 Author Corner
68 65. Tiga sekawan
69 66. Ambruk
70 67. Tiga D
71 68. Layangan
72 69. Kediaman Kinan
73 70. Halusinasi
74 71. Pertengkaran Dea & Megan
75 72. Kepulangan Akira
76 73. Fino
77 74. Speechless
78 75. Delia
79 76. Delia 2
80 77. Menyembunyikan perasaan
81 78. Kediaman keluarga Wira
82 79. Kediaman keluarga Wira 2
83 80. Kediaman keluarga Wira 3
84 81. Pertemuan tak terduga
85 82. Pertemuan tak terduga 2
86 83. Secret Admirer
87 84. Akira
88 85. Halte bus
89 86. Megan
90 87. Salah paham
91 88. Rencana rahasia
92 89. Rencana rahasia 2
93 90. 11 Februari
94 91. 11 Februari 2
95 92. Dibawah cahaya rembulan
96 Pengumuman !
97 93. Dea dan Megan
98 94. Tawaran emas
99 95. Membeli hadiah
100 96. Sarapan pagi tanpa Kinan
101 97. Menunggu
102 98. 14 Februari
103 99. 14 Februari 2
104 100. 14 Februari 3
105 101. Petunjuk
106 102. Ulang tahun Akira
107 103. Cincin
108 104. Rencana Delia
109 105. Rencana Delia 2
110 106. Pertemuan
111 107. Pertemuan 2
112 108. Kediaman Akira
113 109. Menuju Kejelasan
114 110. Menuju Kejelasan 2
115 111. Khawatir
116 112. Ingatan yang tersisa
117 113. Ingatan yang tersisa 2
118 114. Terbuka
119 115. Terbuka 2
120 116. Pulang
121 117. Berkumpul
122 118. Pingit
123 119. Baikan
124 120. Baikan 2
125 121. Baikan 3
126 122. Baikan 4
127 123. Pergi
128 124. Akira & Kinan
129 125. Bintang dan Bulan
130 126. Menguping
131 127. Pernikahan
Episodes

Updated 131 Episodes

1
01. Gara-gara diskon jadi lupa diri
2
02. Kuis dadakan
3
03. Jaga lilin
4
04. Hujan
5
05. Tugas kelompok
6
06. Olahraga sebelum pergi sekolah
7
07. Weekend
8
08. Mimpi masa lalu
9
09. Penghuni baru rumah utama
10
10. Sifat asli Kinan
11
11. Makan malam
12
12. Perdebatan dengan Kinan
13
13. Tersesat ?!
14
14. Marahnya Dea
15
15. Berburu Kecoa ?
16
16. Kemalasan Dea
17
17. Pulang Sekolah
18
18. Minggu Pagi
19
19. Ancaman Akira
20
20. Rencana Akira
21
21. Mendapat penolakan
22
22. Curhatan Fani
23
Author Corner
24
23. Rengekan Kinan
25
24. Rencana Rafa
26
25. Ulang tahun Fani
27
26. Rencana Liburan
28
27. Senyuman Dea & Kinan
29
28. Mabuk Darat
30
29. Taman hiburan
31
30. Kesenangan yang berakhir dengan cepat
32
31. Kemunculan Manda
33
32. Kesiangan
34
33. Tuan muda ?
35
34. Rona merah diwajah Kinan
36
35. Tunangan ?
37
36. Peran
38
37. Berdansa
39
38. Berdansa 2
40
Pengumuman !
41
39. Patah hati
42
40. Patah hati 2
43
41. Malam tahun baru
44
42. Festival kembang api
45
43. Acara puncak
46
44. Kencan
47
45. Diantar Megan
48
46. Pesan misterius
49
47. Ancaman
50
48. Rencana Kinan
51
49. Campur tangan Karina
52
50. Campur tangan Karina 2
53
51. Rencana Karina yang sebenarnya
54
52. Taman kota
55
53. Minggu pagi
56
54. Minggu pagi 2
57
55. Terkepung
58
56. Pulang
59
57. Folder rahasia
60
58. Berita ?
61
59. Pembicaraan Kinan dan Akira
62
60. Pembicaraan Kinan dan Akira 2
63
61. Kesal
64
62. Terbongkar
65
63. Karina
66
64. Karina 2
67
Author Corner
68
65. Tiga sekawan
69
66. Ambruk
70
67. Tiga D
71
68. Layangan
72
69. Kediaman Kinan
73
70. Halusinasi
74
71. Pertengkaran Dea & Megan
75
72. Kepulangan Akira
76
73. Fino
77
74. Speechless
78
75. Delia
79
76. Delia 2
80
77. Menyembunyikan perasaan
81
78. Kediaman keluarga Wira
82
79. Kediaman keluarga Wira 2
83
80. Kediaman keluarga Wira 3
84
81. Pertemuan tak terduga
85
82. Pertemuan tak terduga 2
86
83. Secret Admirer
87
84. Akira
88
85. Halte bus
89
86. Megan
90
87. Salah paham
91
88. Rencana rahasia
92
89. Rencana rahasia 2
93
90. 11 Februari
94
91. 11 Februari 2
95
92. Dibawah cahaya rembulan
96
Pengumuman !
97
93. Dea dan Megan
98
94. Tawaran emas
99
95. Membeli hadiah
100
96. Sarapan pagi tanpa Kinan
101
97. Menunggu
102
98. 14 Februari
103
99. 14 Februari 2
104
100. 14 Februari 3
105
101. Petunjuk
106
102. Ulang tahun Akira
107
103. Cincin
108
104. Rencana Delia
109
105. Rencana Delia 2
110
106. Pertemuan
111
107. Pertemuan 2
112
108. Kediaman Akira
113
109. Menuju Kejelasan
114
110. Menuju Kejelasan 2
115
111. Khawatir
116
112. Ingatan yang tersisa
117
113. Ingatan yang tersisa 2
118
114. Terbuka
119
115. Terbuka 2
120
116. Pulang
121
117. Berkumpul
122
118. Pingit
123
119. Baikan
124
120. Baikan 2
125
121. Baikan 3
126
122. Baikan 4
127
123. Pergi
128
124. Akira & Kinan
129
125. Bintang dan Bulan
130
126. Menguping
131
127. Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!