02. Kuis dadakan

Hari ini aku berangkat sekolah seperti biasanya dengan bermodal uang 30 ribu, aku menemukannya tergeletak di atas meja komputer Kakak.

"Pagi ...." Ucapku saat memasuki kelas.

"Dea, Pagi ... kenapa wajahmu berseri-seri begitu?" Tanya Fani.

"Enggak ada." Jawabku sambil duduk ditempat duduk ku, dan mengeluarkan kotak bekal makan siangku.

"Loe belum sarapan De?" Tanya Fani sambil duduk di depan bangku ku setelah membalikan kursinya.

"Enggak sempet." Jawabku sambil mengingat kejadian pagi tadi, saat Kakak sibuk memasak dan menyiapkan bekal untuk ku. Saking sibuknya dia gak sadar kalau aku mengambil uangnya untuk bekal sekolah.

'Tak disangka-sangka kakak menyiapkan uang jajan untuk ku, padahal kemarin bilangnya gak ada uang jajan selama satu minggu ....' Batinku sambil menyantap bekalku.

"Pagi ...." Sapa Rafa kepada Fani, "Pagi." Jawab Fani sambil tersenyum manis padanya.

"Hee ... pagi-pagi gini udah makan aja, gak sarapan loe?" Tutur Rafa membuatku melihat kearahnya yang sudah duduk di samping Fani.

"Gak Sempet." Jawabku setelah menelan makanan dimulutku membuat mereka berdua tersenyum hambar.

"Tapi bukannya itu bekal makan siang ya ? Emang gak apa-apa dimakan sekarang?" Tanya Fani membuatku mengacungkan ibu jariku kearahnya.

"Bener-bener kelaparan ni anak." Ucap Rafa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Tak lama kemudian bel masukpun berdering, semua siswa/i bergegas pergi kelapangan untuk menghadiri apel pagi. Tentu saja aku juga pergi kelapangan setelah membereskan kotak bekalku.

30 menit kemudian, apel pun berakhir. Semua siswa/i kembali ke kelasnya masing-masing. Dan hal yang paling menakutkanpun terjadi.

"Uang kas! Bayar sini!" Ucap Fani kepada beberapa anak laki-laki yang sedang bergerombol di meja depan.

"Hee ... masih pagi udah ditagih aja." Gumam mereka.

"Udah sini cepet bayar!" Ucap Fani sambil mengulurkan tangan kanannya selagi tangan yang satunya sibuk memegangi buku catatan, dan pulpennya disalipkan ditelinganya, "Sama uang kas minggu kemaren jadi empat ribu ya." Lanjutnya.

"Gue bayar yang minggu sekarang aja dulu" Protes salah seorang diantara mereka.

"Gak bisa, minggu kemaren juga gitu. Masih untung gue nagihnya cuma dua minggu sama minggu kemaren. Cepetan bayar sini!" Jelas Fani mendesak mereka, "Atau loe mau bayar sama yang minggu kemaren kemarennya juga? Jadi bayar sebulan full." Lanjut Fani sambil menunjukan wajah menyeramkannya.

"Mode rentenirnya keluar." Gumamku yang keasikan memperhatikan gadis itu.

"Rafa loe juga bayar sini, sama minggu kemaren ya ...." Tutur Fani sambil memainkan pulpennya.

"Sembarangan! Gue gak pernah nunggak uang kas ya ...." Ucap Rafa sedikit menaikan nada bicaranya sambil memberikan uangnya ketangan Fani.

"Hhaha... gak usah dikembalian ya, jadi minggu depan gue gak usah cape-cape nagih lagi." Tutur Fani sambil tertawa.

"Mana bisa, loe mau ngerampok gue ya? minggu ini sama minggu depan itu beda lagi ... sini sini kembalian." Jelas Rafa tak terima.

"Dih pelit ...." Ucap Fani sambil memberikan kembaliannya, lalu berjalan kearah bangku ku dan menunjukan senyuman manisnya, "Dea ... uang kas nya De, loe janji lunasin minggu ini loh." Lanjutnya membuatku merinding.

'Auranya benar-benar terasa.' Batinku sambil memperhatikan gadis didepanku, "Hhehe..." Tawaku sambil meraih uang di saku rok sekolahku.

"Mana sini jangan banyak ketawa, keburu Pak.Hilman masuk." Ucapnya sambil memasang wajah serius.

"Iya iya sabar napa." Jawabku sambil memberikan uang dua puluh ribu kepadanya dan diapun mengambilnya, "Kembaliannya oii... gue gak bisa jajan nanti." Lanjutku sambil menarik dasinya ketika dia hendak melangkah meninggalkan bangku ku.

"Gue lupa, Hhehe..." Ucap Fani sambil memberikan kembaliannya.

"Pagi-pagi gini udah dipalak aja nih sama tuh orang ...." Gumamku sambil memasukan uang kembaliannya kedalam saku rok sekolahku saat Fani berlalu dari hadapanku.

Tak lama kemudian pak.Hilman masuk dan pelajaran matematika pun dimulai.

"Keluarkan kertas selembar ya..." Tutur pak.Hilman membuat seisi kelas terkejut.

"Hee ... kuis dadakan?" Ucap beberapa orang dengan nada mengeluh.

***

"Gila otak gue sampe ngebul...." Gumamku sambil menyenderkan tubuhku dikursi.

"Hhaha...." Tawa Fani.

"Pelajaran matematikanya kelamaan, sampe tiga jam." Gumamku merasa lemas.

"Mau ke kantin gak?" Tanya Fani.

"Ayo! gue laper nih." Ucapku sambil bergegas.

"Urusan perut aja cepet. Padahal tadi pagi abis makan banyak ...." Tutur Fani mengikutiku.

"Loe kan tau perut karet gue." Ucapku sambil merangkul Fani, "Ngomong-ngomong loe kan abis jadian sama si Rafa ... PJ dong." Lanjutku membuat gadis itu melirik tajam kearahku.

"Ayo dong, duit gue abis dipalakin loe pagi tadi. Loe lupa?" Bujuk ku masih merangkulnya.

"Itu mah salah loe sendiri pake nunggak uang kas segala." Tutur Fani membuatku tak berkutik.

"Loe kan tau pelitnya kakak gue kalau ngasih uang jajan, ayolah traktir gue." Bujuk ku lagi tak mudah menyerah, "Nanti gue do'ain deh hubungan loe langgeng sama si Rafa." Lanjutku sambil menyeringai.

"Gak usah di do'ain juga pasti langgeng ko." Ucap Fani sambil tersenyum membuatku kesal.

"Dasar pelit!" Gumamku sambil melepaskan rangkulanku.

"Dih marah ...." Ucap Fani berjalan disampingku, "Ia deh gue traktir gak usah marah gitu napa. Gue cuma bercanda ... loe mau beli apa emang?" Lanjutnya bertanya.

"Gue juga bercanda ko. Hhaha..." Ucapku tak kuasa menahan tawa.

Fani adalah sahabat baik ku sejak SMP. Dia paling gak bisa liat aku marah, dan aku paling gak bisa berhenti jailin dia.

"Dih Deeeeaaa...!!" Teriak Fani saat melihatku berlari meninggalkannya sambil tertawa.

"Tapi tapi ... loe ko berani nagih uang kas sama si Rafa pake cara kaya gitu? Gue kira loe bakal nagih lebih lembut atau ngasih toleransi buat gak bayar uang kas." Tuturku merasa heran.

"Ngasih toleransi? gak bisalah, itu mah tanggung jawab dia buat bayar uang kas. Gak ada perlakuan khusus buat dia maupun loe!" Jelas Fani penuh percaya diri.

"Ia juga ya, gue kan sahabat loe. Tapi loe gak beda-bedain gue. Kalau gue gak bayar, ya loe pasti marahin gue, sama kaya loe marahin yang lainnya ...." Gumamku mengingat semua kejadian saat Fani menagih uang kas setiap hari senin.

Sesampainya di kantin, aku langsung memesan es teh manis.

"Loe jajannya ngirit banget." Ucap Fani membuatku melirik tajam kearahnya.

"Memangnya salah siapa coba? Pagi-pagi gue dipalakin bendahara kelas?" Tanyaku penuh penekanan membuatnya ketakutan.

"De–de... wajahmu menakutkan." Gumamnya membuatku menghela nafas, "Maaf deh maaf, abisnya loe kalo nunggak gak tanggung-tanggung. Kas bulan kemaren aja belum dilunasin." Lanjutnya membuatku kembali menghela nafas.

"Kalo aja gue terlahir dalam keluarga kaya ...." Gumamku sambil menyeruput es teh manis dibangku kantin.

"Loe mau gue pukul De? Orang tua loe kan punya pertanian berhektar-hektar dikampung, masih aja bersikap kaya orang gak punya." Tutur Fani menunjukan wajah mengerikannya.

"Hha-ha... ia orang tua gue kaya, tapi kakak gue pelit." Jelasku sambil tertawa untuk mengubah aura mengerikan Fani.

"Emang salah siapa coba? Tiap dapet jatah bulanan, loe suka lupa diri. Beli barang-barang yang loe mau sampe uang jajan loe abis, ujung-ujungnya kakak loe keluar duit lagi buat jajan loe, Wajar aja kakak loe pelit sama loe..." Jelas Fani sambil membuka bungkus roti ditangannya.

"Loe kok jadi belain kakak gue sih. Harusnya loe tuh belain gue, loe kan sahabat gue." Tuturku merasa tak didukung.

"Makanya belajar berhemat!" Ucapnya membuatku tak berkutik.

×××

Terpopuler

Comments

ARZETI BILBINA 😘🥰😍

ARZETI BILBINA 😘🥰😍

wah bagus banget 🤩🤩🤩🤩🤩🤩🤩 bikin suka bacanya

2022-09-15

0

KIA Qirana

KIA Qirana

Like 👍👍👍👍👍

2021-08-14

0

Dhina ♑

Dhina ♑

pasti gelagapan, karena kuis dadakan

2021-04-11

1

lihat semua
Episodes
1 01. Gara-gara diskon jadi lupa diri
2 02. Kuis dadakan
3 03. Jaga lilin
4 04. Hujan
5 05. Tugas kelompok
6 06. Olahraga sebelum pergi sekolah
7 07. Weekend
8 08. Mimpi masa lalu
9 09. Penghuni baru rumah utama
10 10. Sifat asli Kinan
11 11. Makan malam
12 12. Perdebatan dengan Kinan
13 13. Tersesat ?!
14 14. Marahnya Dea
15 15. Berburu Kecoa ?
16 16. Kemalasan Dea
17 17. Pulang Sekolah
18 18. Minggu Pagi
19 19. Ancaman Akira
20 20. Rencana Akira
21 21. Mendapat penolakan
22 22. Curhatan Fani
23 Author Corner
24 23. Rengekan Kinan
25 24. Rencana Rafa
26 25. Ulang tahun Fani
27 26. Rencana Liburan
28 27. Senyuman Dea & Kinan
29 28. Mabuk Darat
30 29. Taman hiburan
31 30. Kesenangan yang berakhir dengan cepat
32 31. Kemunculan Manda
33 32. Kesiangan
34 33. Tuan muda ?
35 34. Rona merah diwajah Kinan
36 35. Tunangan ?
37 36. Peran
38 37. Berdansa
39 38. Berdansa 2
40 Pengumuman !
41 39. Patah hati
42 40. Patah hati 2
43 41. Malam tahun baru
44 42. Festival kembang api
45 43. Acara puncak
46 44. Kencan
47 45. Diantar Megan
48 46. Pesan misterius
49 47. Ancaman
50 48. Rencana Kinan
51 49. Campur tangan Karina
52 50. Campur tangan Karina 2
53 51. Rencana Karina yang sebenarnya
54 52. Taman kota
55 53. Minggu pagi
56 54. Minggu pagi 2
57 55. Terkepung
58 56. Pulang
59 57. Folder rahasia
60 58. Berita ?
61 59. Pembicaraan Kinan dan Akira
62 60. Pembicaraan Kinan dan Akira 2
63 61. Kesal
64 62. Terbongkar
65 63. Karina
66 64. Karina 2
67 Author Corner
68 65. Tiga sekawan
69 66. Ambruk
70 67. Tiga D
71 68. Layangan
72 69. Kediaman Kinan
73 70. Halusinasi
74 71. Pertengkaran Dea & Megan
75 72. Kepulangan Akira
76 73. Fino
77 74. Speechless
78 75. Delia
79 76. Delia 2
80 77. Menyembunyikan perasaan
81 78. Kediaman keluarga Wira
82 79. Kediaman keluarga Wira 2
83 80. Kediaman keluarga Wira 3
84 81. Pertemuan tak terduga
85 82. Pertemuan tak terduga 2
86 83. Secret Admirer
87 84. Akira
88 85. Halte bus
89 86. Megan
90 87. Salah paham
91 88. Rencana rahasia
92 89. Rencana rahasia 2
93 90. 11 Februari
94 91. 11 Februari 2
95 92. Dibawah cahaya rembulan
96 Pengumuman !
97 93. Dea dan Megan
98 94. Tawaran emas
99 95. Membeli hadiah
100 96. Sarapan pagi tanpa Kinan
101 97. Menunggu
102 98. 14 Februari
103 99. 14 Februari 2
104 100. 14 Februari 3
105 101. Petunjuk
106 102. Ulang tahun Akira
107 103. Cincin
108 104. Rencana Delia
109 105. Rencana Delia 2
110 106. Pertemuan
111 107. Pertemuan 2
112 108. Kediaman Akira
113 109. Menuju Kejelasan
114 110. Menuju Kejelasan 2
115 111. Khawatir
116 112. Ingatan yang tersisa
117 113. Ingatan yang tersisa 2
118 114. Terbuka
119 115. Terbuka 2
120 116. Pulang
121 117. Berkumpul
122 118. Pingit
123 119. Baikan
124 120. Baikan 2
125 121. Baikan 3
126 122. Baikan 4
127 123. Pergi
128 124. Akira & Kinan
129 125. Bintang dan Bulan
130 126. Menguping
131 127. Pernikahan
Episodes

Updated 131 Episodes

1
01. Gara-gara diskon jadi lupa diri
2
02. Kuis dadakan
3
03. Jaga lilin
4
04. Hujan
5
05. Tugas kelompok
6
06. Olahraga sebelum pergi sekolah
7
07. Weekend
8
08. Mimpi masa lalu
9
09. Penghuni baru rumah utama
10
10. Sifat asli Kinan
11
11. Makan malam
12
12. Perdebatan dengan Kinan
13
13. Tersesat ?!
14
14. Marahnya Dea
15
15. Berburu Kecoa ?
16
16. Kemalasan Dea
17
17. Pulang Sekolah
18
18. Minggu Pagi
19
19. Ancaman Akira
20
20. Rencana Akira
21
21. Mendapat penolakan
22
22. Curhatan Fani
23
Author Corner
24
23. Rengekan Kinan
25
24. Rencana Rafa
26
25. Ulang tahun Fani
27
26. Rencana Liburan
28
27. Senyuman Dea & Kinan
29
28. Mabuk Darat
30
29. Taman hiburan
31
30. Kesenangan yang berakhir dengan cepat
32
31. Kemunculan Manda
33
32. Kesiangan
34
33. Tuan muda ?
35
34. Rona merah diwajah Kinan
36
35. Tunangan ?
37
36. Peran
38
37. Berdansa
39
38. Berdansa 2
40
Pengumuman !
41
39. Patah hati
42
40. Patah hati 2
43
41. Malam tahun baru
44
42. Festival kembang api
45
43. Acara puncak
46
44. Kencan
47
45. Diantar Megan
48
46. Pesan misterius
49
47. Ancaman
50
48. Rencana Kinan
51
49. Campur tangan Karina
52
50. Campur tangan Karina 2
53
51. Rencana Karina yang sebenarnya
54
52. Taman kota
55
53. Minggu pagi
56
54. Minggu pagi 2
57
55. Terkepung
58
56. Pulang
59
57. Folder rahasia
60
58. Berita ?
61
59. Pembicaraan Kinan dan Akira
62
60. Pembicaraan Kinan dan Akira 2
63
61. Kesal
64
62. Terbongkar
65
63. Karina
66
64. Karina 2
67
Author Corner
68
65. Tiga sekawan
69
66. Ambruk
70
67. Tiga D
71
68. Layangan
72
69. Kediaman Kinan
73
70. Halusinasi
74
71. Pertengkaran Dea & Megan
75
72. Kepulangan Akira
76
73. Fino
77
74. Speechless
78
75. Delia
79
76. Delia 2
80
77. Menyembunyikan perasaan
81
78. Kediaman keluarga Wira
82
79. Kediaman keluarga Wira 2
83
80. Kediaman keluarga Wira 3
84
81. Pertemuan tak terduga
85
82. Pertemuan tak terduga 2
86
83. Secret Admirer
87
84. Akira
88
85. Halte bus
89
86. Megan
90
87. Salah paham
91
88. Rencana rahasia
92
89. Rencana rahasia 2
93
90. 11 Februari
94
91. 11 Februari 2
95
92. Dibawah cahaya rembulan
96
Pengumuman !
97
93. Dea dan Megan
98
94. Tawaran emas
99
95. Membeli hadiah
100
96. Sarapan pagi tanpa Kinan
101
97. Menunggu
102
98. 14 Februari
103
99. 14 Februari 2
104
100. 14 Februari 3
105
101. Petunjuk
106
102. Ulang tahun Akira
107
103. Cincin
108
104. Rencana Delia
109
105. Rencana Delia 2
110
106. Pertemuan
111
107. Pertemuan 2
112
108. Kediaman Akira
113
109. Menuju Kejelasan
114
110. Menuju Kejelasan 2
115
111. Khawatir
116
112. Ingatan yang tersisa
117
113. Ingatan yang tersisa 2
118
114. Terbuka
119
115. Terbuka 2
120
116. Pulang
121
117. Berkumpul
122
118. Pingit
123
119. Baikan
124
120. Baikan 2
125
121. Baikan 3
126
122. Baikan 4
127
123. Pergi
128
124. Akira & Kinan
129
125. Bintang dan Bulan
130
126. Menguping
131
127. Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!