03. Jaga lilin

"Gue duluan ya." Teriak Fani yang dibonceng oleh Rafa.

"Yo," teriak Dea sambil melambaikan tangannya kearah motor Rafa yang semakin menjauh, "Tapi tak pernah disangka kalau dia bakal jadian sama si Rafa, hem... bukannya dulu dia naksir si Dava ?" Lanjutnya bergumam.

"Bodo ah, yang penting aku bisa beli milk tea boba sebelum pulang. Hhehe..." Ucap Dea sambil melihat uang sisa di sakunya dan bergegas.

Setelah membeli milk tea boba yang dia inginkan. Dea pun bergegas pulang dengan hati berbunga-bunga dan senandunganya.

Sesampainya di depan pintu rumah, Dea langsung membuka pintu dan masuk kedalam rumah, masih dengan senandungannya.

"Deee-aaaa...!!" Ucap Kinan yang sudah berdiri dihadapannya sambil memasang wajah mengerikannya membuat Dea terkejut setengah mati.

"A-ada apa? Kau mengejutkanku kakak." Tanya gadis itu sambil melepaskan sepatunya.

"Kau mengambil uang yang di atas mejaku kan?!" Tanyanya masih dengan nada kesal.

"He? I-itu..." Jawab Dea tergugup, 'Apa itu bukan untuk ku ya?' Lanjut Dea dalam hati bertanya-tanya.

"Dea?!" Ucap Kinan dengan tatapan mengancam, "Jadi benar ya kau yang mengambilnya ?" Lanjutnya sambil melihat milk tea boba yang dipegang Dea.

"Hee...?" Gumam Dea mulai berkeringat dingin sambil tersenyum kecut.

"Itu uang buat beli pulsa listrik bodoh!" Ucap Kinan sambil memukul kepala Dea dan mencubit pipinya dengan gemas.

"Ha? Ja-jadi itu bukan uang bekal ku?" Tanya Dea berusaha melepaskan cubitan kakaknya.

"Mana ada! Bukankah aku sudah bilang, gak ada uang jajan untukmu selama seminggu ini!" Jelas Kinan masih merasa kesal.

"Hweee..." Rengek Dea, "Ka-kak lepasin sakit tau!" Lanjutnya.

"Gara-gara kebodohanmu, malam ini akan menjadi malam tersuram..." Jelas Kinan sambil melepaskan cubitannya.

"Apa maksudmu?" Tanya Dea merasa kebingungan.

"Tidak ada listrik." Ucap Kinan membuat dea mematung untuk beberapa saat.

"Tidaaak...! Hp ku belum di cas." Teriak Dea.

"Emangnya salah siapa coba?!" Tanya Kinan dengan nada kesalnya, "Mana hari ini ada anime yang ingin aku tonton..." Lanjutnya dengan nada mengeluh.

"Jadi itu yang dia pikirkan?" Gumam Dea membuat Kinan melirik tajam kearahnya, "Hee..." Lanjut gadis itu merasakan aura kejam kakaknya.

"Ah ia, aku tidak sempat mengisi airnya karena listriknya keburu mati. Jadi hari ini kita gak bisa mandi." Jelas Kinan sambil tersenyum menang menatap adiknya.

"He?" Guman Dea.

"Hhaha untung aku udah mandi pagi tadi." Oceh Kinan tampak bahagia sambil berjalan kearah dapur.

"Mandi itu dua kali sehari bodoh!" Teriak Dea sambil memukul kepala kakaknya, membuat wanita itu memekik kesakitan.

"Emangnya ini salah siapa coba?" Tanya Kinan dengan mata berkaca-kaca menahan sakit dikepalanya membuat Dea tak berkutik.

"Ma-maaf deh, lain kali aku tanya dulu... padahal aku pengen mandi, gerah banget soalnya..." Gumam Dea terlihat kecewa.

"MANDI ANGIN SANA!" Bentak Kinan mulai menyiapkan makan sore yang sudah dia masak beberapa jam yang lalu.

***

"KAAAAK...!!" Teriak Dea diruang tengah membuat telingaku sakit.

"Apa sih pake teriak-teriak segala? Malu tau didenger tetangga, udah malem juga..." Tanyaku sambil memeluk bantal sofa dan menyorotkan senter kewajahku dengan tangan kananku membuat Dea berteriak histeris.

"Jangan teriak-teriak!!" Bentak ku membuatnya tersadar.

"Kau?!" Ucapnya saat menyadariku.

"Hem?" Tanyaku tak mau basa-basi karena masih kesal padanya.

"Ha-aah.. harus berapa kali lagi aku minta maaf? Lagian kau bisa nonton anime saat listriknya kembali hidup kan..." Jelasnya membuatku kembali jengkel dan menatapnya penuh ancaman.

"Ngomong-ngomong, kakak tidak nyimpen lilin gitu? Gelap banget nih, aku harus ngerjain pekerjaan rumah." Jelasnya membuatku menghela nafas.

"Zaman sekarang masih bergantung sama lilin?" Tanyaku membuatnya geram.

"Sini senternya!" Ucapnya merebut senter yang ku pegang.

"Ke-kembalikan..." Rengek ku membuatnya tersenyum mengerikan saat lampu senternya disorotkan kewajahnya.

"Hentikan bodoh!" Teriak ku sambil melemparkan bantal sofa yang ku pegang ke dahinya, membuatnya memekik.

"Woii!!" Bentak Dea merasa kesal saat bantalnya jatuh kelantai, dan dia mulai melangkahkan kakinya untuk mendekatiku.

"A..." Ucapku menghentikan langkahnya, "Lilin," lanjutku sambil menunjukan jariku kearah kulkas, dan Dea pun melihatnya. Lalu mengambil lilin itu dan menyalakannya dengan api kompor gas.

"Kau kenapa De?" Tanyaku saat melihatnya tersenyum mengerikan di depan lilin yang dia pasang di atas meja.

"Aku baru dapat ide." Jawabnya membuatku bingung.

"Ide?" Gumamku bertanya-tanya.

"Kau jaga lilin dulu ya." Ucapnya sambil tersenyum dan melangkahkan kakinya mendekatiku.

"Ja-jaga lilin?" Tanyaku tak mengerti dengan ucapannya.

"Ia, kakak jaga lilin. Aku yang akan berkeliling." Tuturnya kembali melangkahkan kakinya melewatiku dan berjalan kearah pintu keluar setelah memberikan senternya ketanganku.

"Woii!!" Bentak ku ketika menyadari maksudnya.

"Hhaha..." Tawanya begitu puas, "Bohong, aku cuma mau kerumah Fani sebentar." Lanjutnya menjelaskan.

"Malam-malam begini?" Tanyaku sambil mendekatinya.

"Hem." Gumamnya.

"Hee...? Jangan bilang mau minjem duit lagi?" Tanyaku sedikit membentak.

"Ya terus mau gimana lagi? Aku harus ngerjain pekerjaan rumah, besok pagi kita harus mandi kan?" Jelasnya.

"Boleh aja. Tapi yang bayar utangnya nanti kamu ya." Tuturku sambil tersenyum manis.

"Patungan lah." Ucapnya sambil membuka pintu.

"Mana ada! Sekalian beli pulsa listriknya!" Teriak ku saat dia pergi dari hadapanku, "Lagian dari awal semua ini terjadi gara-gara ulahnya. Belanjain semua uang mingguan, ngambil uang buat beli pulsa listrik dan uangnya diabisin buat beli kuota dan barang lainnya." Lanjutku mengoceh sambil berjalan kearah sofa dan menghempaskan tubuhku disana.

***

Di depan rumah Fani...

"Tumben? Ada apa?" Tanya Fani sambil membuka pagar rumahnya.

"I-itu ... gue minta duit dong ...." Tutur Dea malu-malu.

"Haa...?" Gumam Fani, "Minta sama keluarga loe sana!" Lanjutnya merasa kesal.

"Hha-ha... maksud gue, minjem ... minjem duit. Gue butuh buat beli pulsa listrik, kakak gue ngamuk dirumah, gue juga gak bisa ngerjain pekerjaan rumah karena rumah gue gelap banget, mana gak ada air buat mandi lagi." Jelasnya membuat Fani segera menepuk bahu Dea.

"Semuanya pasti bermula karena kesalahan loe kan ? Gue tau, gue tau ... yang sabar ya." Tuturnya membuat Dea kesal.

"Jangan mengejek ku!!" Bentak Dea membuat Fani tertawa terbahak-bahak.

"Lagian loe ada-ada aja. Coba cerita sama gue sini, kenapa bisa rumah loe jadi gelap gulita kaya gitu? Soalnya gue gak yakin kakak loe sampe lupa beli pulsa listrik." Tutur Fani.

"Gue gak akan diajak masuk dulu gitu ? Banyak nyamuk nih." Tanya Dea mengingatkan Fani.

"Gak usah disini aja ya, gak ada makanan buat loe." Ucap Fani menggoda Dea.

"Dasar tuan rumah pelit!" Ejek Dea membuat Fani tertawa terbahak-bahak.

Kemudian Dea menceritakan semua kejadiannya sampai rumahnya menjadi gelap gulita seperti itu. Dan Fani pun meminjamkan uang jajannya.

"Gue tau loe pasti nolongin gue, makasih ya... nanti gue ganti." Tutur Dea sambil merangkul Fani.

"Iya deh iya. Tapi jangan sampe loe ngambil uang buat beli listrik lagi ya..." Ucap Fani menahan tawa, "Loe ada-ada aja sih jadi orang. Gak nyangka gue, kakak loe bisa sengamuk itu. Dan lagi loe takut sama dia, biasanya juga loe yang suka marahin dia..." Lanjutnya tak kuasa menahan tawa.

"Kalau urusan duit sama anime. Dia marahnya bukan main. Ngeri gue liat mukanya, gak lagi-lagi deh gue berurusan sama dia." Tutur Dea menghentikan tawa Fani, "Kalau gitu gue pergi dulu ya, mau beli pulsa listrik dulu. Takut kena semprot lagi..." Lanjut Dea berpamitan.

"Hem... belajar yang rajin ya. Sampai besok." Tutur Fani sambil melambaikan tangan kearah Dea yang sudah meninggalkannya. Dan gadis itupun segera masuk ke dalam rumah.

×××

Terpopuler

Comments

KIA Qirana

KIA Qirana

Komen 😂😂😂😂😂

2021-08-14

0

Dhina ♑

Dhina ♑

🤔🤔 kox jadi kayak B**i ngepet ya 😁😁

2021-04-11

1

Fira Ummu Arfi

Fira Ummu Arfi

semangattt thorrr

salam ASIYAH AKHIR ZAMAN

2021-03-26

1

lihat semua
Episodes
1 01. Gara-gara diskon jadi lupa diri
2 02. Kuis dadakan
3 03. Jaga lilin
4 04. Hujan
5 05. Tugas kelompok
6 06. Olahraga sebelum pergi sekolah
7 07. Weekend
8 08. Mimpi masa lalu
9 09. Penghuni baru rumah utama
10 10. Sifat asli Kinan
11 11. Makan malam
12 12. Perdebatan dengan Kinan
13 13. Tersesat ?!
14 14. Marahnya Dea
15 15. Berburu Kecoa ?
16 16. Kemalasan Dea
17 17. Pulang Sekolah
18 18. Minggu Pagi
19 19. Ancaman Akira
20 20. Rencana Akira
21 21. Mendapat penolakan
22 22. Curhatan Fani
23 Author Corner
24 23. Rengekan Kinan
25 24. Rencana Rafa
26 25. Ulang tahun Fani
27 26. Rencana Liburan
28 27. Senyuman Dea & Kinan
29 28. Mabuk Darat
30 29. Taman hiburan
31 30. Kesenangan yang berakhir dengan cepat
32 31. Kemunculan Manda
33 32. Kesiangan
34 33. Tuan muda ?
35 34. Rona merah diwajah Kinan
36 35. Tunangan ?
37 36. Peran
38 37. Berdansa
39 38. Berdansa 2
40 Pengumuman !
41 39. Patah hati
42 40. Patah hati 2
43 41. Malam tahun baru
44 42. Festival kembang api
45 43. Acara puncak
46 44. Kencan
47 45. Diantar Megan
48 46. Pesan misterius
49 47. Ancaman
50 48. Rencana Kinan
51 49. Campur tangan Karina
52 50. Campur tangan Karina 2
53 51. Rencana Karina yang sebenarnya
54 52. Taman kota
55 53. Minggu pagi
56 54. Minggu pagi 2
57 55. Terkepung
58 56. Pulang
59 57. Folder rahasia
60 58. Berita ?
61 59. Pembicaraan Kinan dan Akira
62 60. Pembicaraan Kinan dan Akira 2
63 61. Kesal
64 62. Terbongkar
65 63. Karina
66 64. Karina 2
67 Author Corner
68 65. Tiga sekawan
69 66. Ambruk
70 67. Tiga D
71 68. Layangan
72 69. Kediaman Kinan
73 70. Halusinasi
74 71. Pertengkaran Dea & Megan
75 72. Kepulangan Akira
76 73. Fino
77 74. Speechless
78 75. Delia
79 76. Delia 2
80 77. Menyembunyikan perasaan
81 78. Kediaman keluarga Wira
82 79. Kediaman keluarga Wira 2
83 80. Kediaman keluarga Wira 3
84 81. Pertemuan tak terduga
85 82. Pertemuan tak terduga 2
86 83. Secret Admirer
87 84. Akira
88 85. Halte bus
89 86. Megan
90 87. Salah paham
91 88. Rencana rahasia
92 89. Rencana rahasia 2
93 90. 11 Februari
94 91. 11 Februari 2
95 92. Dibawah cahaya rembulan
96 Pengumuman !
97 93. Dea dan Megan
98 94. Tawaran emas
99 95. Membeli hadiah
100 96. Sarapan pagi tanpa Kinan
101 97. Menunggu
102 98. 14 Februari
103 99. 14 Februari 2
104 100. 14 Februari 3
105 101. Petunjuk
106 102. Ulang tahun Akira
107 103. Cincin
108 104. Rencana Delia
109 105. Rencana Delia 2
110 106. Pertemuan
111 107. Pertemuan 2
112 108. Kediaman Akira
113 109. Menuju Kejelasan
114 110. Menuju Kejelasan 2
115 111. Khawatir
116 112. Ingatan yang tersisa
117 113. Ingatan yang tersisa 2
118 114. Terbuka
119 115. Terbuka 2
120 116. Pulang
121 117. Berkumpul
122 118. Pingit
123 119. Baikan
124 120. Baikan 2
125 121. Baikan 3
126 122. Baikan 4
127 123. Pergi
128 124. Akira & Kinan
129 125. Bintang dan Bulan
130 126. Menguping
131 127. Pernikahan
Episodes

Updated 131 Episodes

1
01. Gara-gara diskon jadi lupa diri
2
02. Kuis dadakan
3
03. Jaga lilin
4
04. Hujan
5
05. Tugas kelompok
6
06. Olahraga sebelum pergi sekolah
7
07. Weekend
8
08. Mimpi masa lalu
9
09. Penghuni baru rumah utama
10
10. Sifat asli Kinan
11
11. Makan malam
12
12. Perdebatan dengan Kinan
13
13. Tersesat ?!
14
14. Marahnya Dea
15
15. Berburu Kecoa ?
16
16. Kemalasan Dea
17
17. Pulang Sekolah
18
18. Minggu Pagi
19
19. Ancaman Akira
20
20. Rencana Akira
21
21. Mendapat penolakan
22
22. Curhatan Fani
23
Author Corner
24
23. Rengekan Kinan
25
24. Rencana Rafa
26
25. Ulang tahun Fani
27
26. Rencana Liburan
28
27. Senyuman Dea & Kinan
29
28. Mabuk Darat
30
29. Taman hiburan
31
30. Kesenangan yang berakhir dengan cepat
32
31. Kemunculan Manda
33
32. Kesiangan
34
33. Tuan muda ?
35
34. Rona merah diwajah Kinan
36
35. Tunangan ?
37
36. Peran
38
37. Berdansa
39
38. Berdansa 2
40
Pengumuman !
41
39. Patah hati
42
40. Patah hati 2
43
41. Malam tahun baru
44
42. Festival kembang api
45
43. Acara puncak
46
44. Kencan
47
45. Diantar Megan
48
46. Pesan misterius
49
47. Ancaman
50
48. Rencana Kinan
51
49. Campur tangan Karina
52
50. Campur tangan Karina 2
53
51. Rencana Karina yang sebenarnya
54
52. Taman kota
55
53. Minggu pagi
56
54. Minggu pagi 2
57
55. Terkepung
58
56. Pulang
59
57. Folder rahasia
60
58. Berita ?
61
59. Pembicaraan Kinan dan Akira
62
60. Pembicaraan Kinan dan Akira 2
63
61. Kesal
64
62. Terbongkar
65
63. Karina
66
64. Karina 2
67
Author Corner
68
65. Tiga sekawan
69
66. Ambruk
70
67. Tiga D
71
68. Layangan
72
69. Kediaman Kinan
73
70. Halusinasi
74
71. Pertengkaran Dea & Megan
75
72. Kepulangan Akira
76
73. Fino
77
74. Speechless
78
75. Delia
79
76. Delia 2
80
77. Menyembunyikan perasaan
81
78. Kediaman keluarga Wira
82
79. Kediaman keluarga Wira 2
83
80. Kediaman keluarga Wira 3
84
81. Pertemuan tak terduga
85
82. Pertemuan tak terduga 2
86
83. Secret Admirer
87
84. Akira
88
85. Halte bus
89
86. Megan
90
87. Salah paham
91
88. Rencana rahasia
92
89. Rencana rahasia 2
93
90. 11 Februari
94
91. 11 Februari 2
95
92. Dibawah cahaya rembulan
96
Pengumuman !
97
93. Dea dan Megan
98
94. Tawaran emas
99
95. Membeli hadiah
100
96. Sarapan pagi tanpa Kinan
101
97. Menunggu
102
98. 14 Februari
103
99. 14 Februari 2
104
100. 14 Februari 3
105
101. Petunjuk
106
102. Ulang tahun Akira
107
103. Cincin
108
104. Rencana Delia
109
105. Rencana Delia 2
110
106. Pertemuan
111
107. Pertemuan 2
112
108. Kediaman Akira
113
109. Menuju Kejelasan
114
110. Menuju Kejelasan 2
115
111. Khawatir
116
112. Ingatan yang tersisa
117
113. Ingatan yang tersisa 2
118
114. Terbuka
119
115. Terbuka 2
120
116. Pulang
121
117. Berkumpul
122
118. Pingit
123
119. Baikan
124
120. Baikan 2
125
121. Baikan 3
126
122. Baikan 4
127
123. Pergi
128
124. Akira & Kinan
129
125. Bintang dan Bulan
130
126. Menguping
131
127. Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!