OTW Salihah

OTW Salihah

BENING DAN TAKDIR

Siang ini matahari bersinar sangat terik, panasnya cukup menusuk kulit manusia di bumi. Jam sekolah berakhir lebih cepat di hari jumat. Anak SMK Putra Bangsa sudah bubar 30 menit yang lalu.

Begitupun dengan Bening. Mobil yang mengantarnya pulang sudah berhenti di depan gapura komplek rumahnya.

Dia tak pernah mengizinkan siapapun mengantarnya ke dalam.  Karena gapura itu adalah batas antara dunia luar dengan dirinya. Padahal semua orang sudah tau, seperti apa kehidupan di ballik gapura sana. Sejak kecil Bening di hina, dibully, dianggap sampah hanya karena Bening tinggal dan besar di sana.

"Thanks, Bern. See you tommorow." Bening melambaikan tangannya pada pria di sebelah sopir yang mengendarai mobil itu.

"Take Care, Cutie." Bern sedikit memiringkan kepala, agar Bening melihat lambaian tangannya. Pria tampan blasteran itu berbeda dari kebanyakan manusia. Dia begitu baik dan perhatian, bahkan perhatiannya semakin lama semakin berlebihan. Namanya Bern Julian.

Bening menyusuri tepian jalan yang sempit, rambut pendeknya yang ikal berwarna kecoklatan berkilau terkena cahaya. Ia mengeluarkan payung lipat dari dalam ranselnya. Kemudian melanjutkan perjalanan sambil menendang-nendang sampah botol plastik dengan kakinya.

Selain melindunginya dari panas, payung yang dia gunakan juga bisa sedikit melindungi penglihatannya dari aktivitas di kanan dan kiri. Walau sudah terbiasa, namun Ia tetap merasa malu dan iba karna tak bisa berbuat sesuatu untuk mengubah keadaan sekelilingnya.

Sebenarnya, jam segini masih belum seberapa. Hanya ada para wanita sedang duduk di depan rumah petak mereka dengan berbagai macam aktivitas persiapan diri untuk bekerja bila senja telah pergi nanti.

Ada yang sedang menghisap lentingan tembakau, ada pula yang sedang mewarnai kuku kaki dan tangan dengan warna merah menyala. Juga ada beberapa wanita sedang duduk berbaris memegang kepala teman di depannya. ternyata sedang saling mengaplikasikan warna di rambut mereka. Ada yang kuning ke orenan, ada yang merah ada pula yang ungu serta hijau. Makin nyentrik mungkin semakin menarik menurut mereka.

Semua diantara mereka tak ada yang berapakaian wajar. Hanya sebatas menutup sedikit bagian tubuh mereka.

Sebuah komplek yang lebih mirip pemukiman, kiri-kanannya rumah-rumah petak yang jauh dari kata layak, di dalamnya ada beberapa salon, panti pijat, sebuah bar dan hotel kecil khusus aktivitas pemenuhan hasrat tamu yang lalu-lalang.

Lokalisasi prostitusi. Tempat mereka para Tunasusila menjajakan jasa keintiman, dimana hal paling berharga dalam diri perempuan dikomersilkan. Di lingkungan inilah, Bening Ivanka Radmund, tumbuh dan dibesarkan.

Bening berhenti di depan sebuah bangunan kecil berlantai dua, dia mengambil sampah botol tadi dan membuangnya ke tempat sampah.

Ada sebuah mobil mewah parkir di depan bangunan tua itu. Bukan hal yang asing lagi disana. Tidak terlalu peduli, Bening naik melalui tangga samping, tempat tinggal dia dan ibunya berada di lantai atas, lantai satu milik Madam Ines, ketua jaringan para pekerja di komplek ini.

Bening menapak satu persatu anak tangga dengan perlahan, semakin ke atas semakin jelas tampak dari jendela siapa yang sedang berbicara di ruang tamu Madam Ines. Bening berusaha merekam apa yang mereka bicarakan karena ada Mami Sandra, ibu kandung Bening yang ikut dalam pembicaraan itu.

"Ayolah San, Om Bobby mau membayar berapapun untuk kamu, kalau kamu bersedia. Hanya dua malam saja. Fikirkan untuk hidup mu dan kehidupan kami semua kedepannya!" Suara madam Ines memohon Sandra mengabulkan permohonan laki-laki yang sedang bersama mereka.

"Maaf Madam, saya akan terus berusaha menyicil hutang saya kepada madam. Tapi tidak dengan cara ini Madam. Maafkan saya Om Bobby !"

Lelaki beranama Bobby itu tampak geram. Sudah sekian kali Sandra menolak melayaninya. Dia begitu penasaran dengan wanita ini.

Walau banyak wanita muda primadona dibawah naungan Madam Ines, tapi pesona Sandra membuat semua wanita disana tidak ada apa-apanya.

Berapapun akan dia bayar! begitu katanya. Dia kali ini menggunakan kekuasaanya sebagai salah satu petinggi dan orang berpengaruh di kota itu, untuk membuat Sandra mengabulkan permintaanya. Dia mengamcam akan menutup lokalisasi itu sekejap mata.

"Cih !!! Memangnya apa istimewanya kamu. Aku bisa membeli 10 perempuan seperti mu!"

Sandra menunduk, tidak bereaksi apapun. Kalimat tadi belum ada apa-apa bila dibandingkan dengan kalimat hinaan lain yang pernah dia terima.

"Dengar kalian! Aku bisa menghancurkan tempat ini! Menghancurkan kalian semua! Ingat Itu Ines! Anak buah mu ini sudah berani-beraninya menolak ku. Kalian lihatlah nanti apa yang bisa aku lakukan"

Ancamnya kepada dua wanita itu. Laki-laki berkepala pelontos dan berkumis tebal itu berdiri hendak menendang meja yang ada dihadapannya. Wajahnya sudah merah padam menahan amarah.

Bening ikut menutup matanya ngeri menyaksikan Ibunya akan ditendang dengan meja. Dia semakin mematung kaku ketakutan melihat adegan itu.

Beruntung Madam Ines segera bangkit memegang tangan Bobby.

"Om Bobby ! Tunggu ! " Teriaknya

Sandra sekarang membuka matanya pelan menyaksikan meja yang masih di tempat semula.

"Om saya bisa jelaskan. Duduklah sebentar" Madam Ines tampak memikirkan sesuatu

"Be-begini Om sebenarnya, Saya tidak memaksa Sandra melayani Om atau siapapun yang menginginkannya ada sebabnya. Jika...Jika Sandra merelakan dirinya digunakan sama saja artinya dia menyebarkan penyakitnya kepada banyak orang"

Madam Ines menggunakan alasan itu untuk mengelabui keinginan  Bobby.

Sandra membelalakan matanya menatap Madam Ines. Dia tidak terima dikatakan berpenyakit kelamin. Madam Ines mencuri pandang ke arahnya mengedip-ngedipkan mata.

"Hah! Penyakit? Penyakit Apa? Kau fikir aku akan percaya begitu saja?"

Bobby belum percaya dengan perkataan Madam Ines.

"A..aa itu. Jamur Om. Ada jamur di sini" Menunjukkan area penting di tubuhnya. Sandra mengambil alih kebohongan ini daripada Madam Ines mengatakan HIV atau penyakit kelamin lain yang secara tak langsung bisa jadi do'a untuknya.

"Kalau Om tidak percaya baiklah. Mari kita mencobanya. Tapi saya akan tetap mengambil bayaran saya, dan Om akan mendapatkan jamur ini juga. Om  adalah orang terpandang di Negeri ini, apakah Om tidak masalah jika masyarakat tau Om mengidap penyakit di kelamin? Atau nanti apa Om mau Nyonya dirumah tak mungkin terhindar dari semua ini?"

Bobby tampak memikirkan kata-kata Ines dan Sandra. Betapa dirinya sangat penasaran dan tergoda dengan kemolekan paras dan tubuh Sandra.

Hari ini Sandra mengakui dirinya bermasalah. Boby ingin saja mencobanya, toh dengan pengaman tidak akan masalah. Tapi dia mempertimbangkan resiko tentang reputasinya dan kemungkinan orang rumahnya akan mencurigainya.

"Baiklah hari ini kau ku lepaskan. Kalian ingatlah baik-baik kalau kalian berani-berani mempermainkan ku!"

"Tidak Om, tidak, Ayo kita ke kamar atas sekarang jika Om ingin membuktikannya" Sandra berdiri memberanikan diri dengan harapan Bobby tidak akan menerima tawarannya. Namun saat dia mendekati Boby dia melihat adik kecil Bobby yang mulai mencuat memberi reaksi. Tamatlah sudah riwayatku!

"Jangan mendekat!" Bobby mendorong keras tubuh Sandra hingga terjatuh. Dia tak ingin bagian tubuhnya bereaksi dan mengambil resiko lebih jauh.

Sandra tersenyum penuh syukur atas penolakan Bobby. Bobby berjongkok menghampiri Sandra di sudut lantai dan menggulung-gulung rambut coklat Sandra dengan jarinya.

"Ines! katakan padanya untuk membuatkan aku satu boneka yang mirip dengan dirinya. harus sama 100% , bentuk tubuh, wajah dan jangan lupa, suaranya!"  Boby menarik kasar ujung dagu sandra yang lancip.

Dari tangga samping, Bening lega karena Ibunya berhasil melepaskan diri dari lelaki itu.

Begitulah hidup Bening selama ini, berada dalam ketegangan, berusaha melepaskan diri dari cengkraman demi cengkraman lelaki satu ke lelaki lain.

Bening sadar mereka tak akan selamanya selamat. Dan sebelum nanti mereka tak bisa menghindar lagi, Bening akan membawa Ibunya keluar dari tempat ini. Itu cita-cita terbesarnya . Dia hanya berharap takdir tetap menunjukan kebaikannya sampai waktu itu tiba.

Terpopuler

Comments

Rosida maghrib

Rosida maghrib

mampir saya thor karyamu bagus... penulisan dan cara menyampaikan ceritamu selalu nyampai ke pembaca dengan baik saya suka

2024-09-04

1

Cut SNY@"GranyCUT"

Cut SNY@"GranyCUT"

Dari lapak lain saya cari karyamu disini dan baru ketemu.
Selalu bagus...

2024-03-25

1

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu

2023-05-09

1

lihat semua
Episodes
1 BENING DAN TAKDIR
2 PEMBUAT POLA
3 SUDAH BIASA
4 TAK PERNAH MEMBEKAS
5 SEKOLAH BARU
6 SAMBUNG JAHITAN MIMPI MU
7 JAWABAN DARI RASA PENASARAN
8 EMBUN YANG BENING
9 DIBALIK GERBANG
10 ANAK ROHIS
11 LAPIS PELANGI UNTUK MU
12 KADANG BIMBANG
13 TERJEBAK DI LINGKARAN CAHAYA (SEBUAH TITIK AWAL)
14 SEPAKET TAKDIR
15 YANG TELAH TERJADI
16 CARA MELEPASKAN DIRI
17 LITTLE GIRAFFE
18 APAKAH KARMA BERLAKU UNTUKNYA?
19 LUKA BERIKUTNYA
20 TIDAK ADIL
21 JATAH UNTUK TUKANG BULLY
22 PESANTREN RAMADHAN
23 BERBUKA BERSAMA
24 BAZAR RAMADHAN
25 FILOSOFI KEMBANG API
26 BERN JULLIAN DAN KELUARGANYA
27 KEBERANGKATAN LKS NASIONAL (PART INTERMEZO)
28 PERJALANAN
29 PETUGAS UPACARA
30 OTW SOLEHA
31 YANG TAK BISA DIBERIKAN
32 PERIHAL LAPORAN DAN TANDA TANGAN
33 MAHROM ATAU BUKAN?
34 SEKILAS TENTANG DONNI
35 SELAMAT TINGGAL DONNA
36 MOMMY TIRI ATAU MOMMY MERTUA
37 VITRASE JENDELA TAKDIR
38 SEE YOU, BERN.
39 SEPENGGAL KISAH SEPOTONG KENANGAN
40 PERANG BATIN TOMMY AHMAD FAUZAN
41 ACARA PERPISAHAN
42 MENTORING DIRUMAH
43 KEGAGALAN MISI PEMBAWA KOTAK
44 OH GITU CERITANYA
45 MAMI HARUS IKUT JUGA
46 CARANYA BERCERITA, CARAYA MENYAMPAIKAN BERITA
47 BERMALAM DI BATAM
48 HAL KECIL BERDAMPAK BESAR
49 SELAMAT BERJUANG BENING
50 TITIP RASA BANGGA BUAT BENING
51 PERTEMUAN
52 BERDAMAI
53 AKHIR MUSIM
54 PERJANJIAN
55 MENTOR BARU
56 PENGUMUMAN GIVE AWAY
57 TERKESIAP
58 HAMPIR SOLEHA
59 KAPAN
60 HARUS SURUT
61 BERKAS COKLAT
62 PROPOSAL TAARUF
63 DIHUJAM BELATI
64 LAYU SEBELUM BERKEMBANG?
65 IKHLAS TAPI MEMBEKAS
66 TITIK HARAPAN
67 KILAS BALIK
68 MUHASABAH(SEBUAH TITIK BALIK)
69 MENATAP WAJAH KOTA
70 MELALUI USTADZAH ZULFA
71 PERMINTAAN SEORANG LELAKI
72 LELAKI ITU HARUS PERGI
73 ANEEDA
74 TAARUF
75 BERN JULLIAN
76 TERHIMPIT
77 PATAH HATIPUN ADA HIKMAHNYA
78 SEBUAH DRAMA
79 DRAMA LAGI
80 MASIH DRAMA
81 AMNA HUMAIRA (AKHIR DRAMA)
82 SEBUAH KESEMPATAN
83 MENJEMPUT RESTU
84 PERMINTAAN CALON MERTUA
85 PERMINTAAN CALON MERTUA II
86 VIOLA DARI SISI LAIN
87 MODE INSAF
88 HARI PENUH RESTU
89 MAGRIB PERTAMA.
90 MENCUCI PIRING
91 TIDUR
92 DI PANGKAL RASA DI PUCUK ASA
93 TERHANYUT LALU SURUT
94 MINIATUR TAMAN SURGA
95 SEBUAH KABAR
96 TUNAI
97 BERMANFAAT UNTUK ORANG LAIN
98 TETANGGA
99 KANG GALON
100 SAINGAN
101 TAMU
102 KUNCI PAGAR ITU
103 TUGAS PERTAMA DONNI
104 KEINGINAN NENEK
105 HANCURNYA SEBUAH MIMPI
106 NEEDA UNTUK DONNI
107 SALING MENERIMA
108 BERSEMILAH CINTA
109 SEBELUM WAKTUNYA
110 LAHIRNYA EMBUN
111 KOLOSTRUM
112 EMBUN BALITA
113 MENIKMATI HARI
114 ES KRIM UNTUK EMBUN
115 UJUNG JALAN YANG DIINGINKAN
116 BUKAN AKHIR YANG SEDIH
117 WISUDA
118 BONUS CHAPTER
119 NEW RELEASE
Episodes

Updated 119 Episodes

1
BENING DAN TAKDIR
2
PEMBUAT POLA
3
SUDAH BIASA
4
TAK PERNAH MEMBEKAS
5
SEKOLAH BARU
6
SAMBUNG JAHITAN MIMPI MU
7
JAWABAN DARI RASA PENASARAN
8
EMBUN YANG BENING
9
DIBALIK GERBANG
10
ANAK ROHIS
11
LAPIS PELANGI UNTUK MU
12
KADANG BIMBANG
13
TERJEBAK DI LINGKARAN CAHAYA (SEBUAH TITIK AWAL)
14
SEPAKET TAKDIR
15
YANG TELAH TERJADI
16
CARA MELEPASKAN DIRI
17
LITTLE GIRAFFE
18
APAKAH KARMA BERLAKU UNTUKNYA?
19
LUKA BERIKUTNYA
20
TIDAK ADIL
21
JATAH UNTUK TUKANG BULLY
22
PESANTREN RAMADHAN
23
BERBUKA BERSAMA
24
BAZAR RAMADHAN
25
FILOSOFI KEMBANG API
26
BERN JULLIAN DAN KELUARGANYA
27
KEBERANGKATAN LKS NASIONAL (PART INTERMEZO)
28
PERJALANAN
29
PETUGAS UPACARA
30
OTW SOLEHA
31
YANG TAK BISA DIBERIKAN
32
PERIHAL LAPORAN DAN TANDA TANGAN
33
MAHROM ATAU BUKAN?
34
SEKILAS TENTANG DONNI
35
SELAMAT TINGGAL DONNA
36
MOMMY TIRI ATAU MOMMY MERTUA
37
VITRASE JENDELA TAKDIR
38
SEE YOU, BERN.
39
SEPENGGAL KISAH SEPOTONG KENANGAN
40
PERANG BATIN TOMMY AHMAD FAUZAN
41
ACARA PERPISAHAN
42
MENTORING DIRUMAH
43
KEGAGALAN MISI PEMBAWA KOTAK
44
OH GITU CERITANYA
45
MAMI HARUS IKUT JUGA
46
CARANYA BERCERITA, CARAYA MENYAMPAIKAN BERITA
47
BERMALAM DI BATAM
48
HAL KECIL BERDAMPAK BESAR
49
SELAMAT BERJUANG BENING
50
TITIP RASA BANGGA BUAT BENING
51
PERTEMUAN
52
BERDAMAI
53
AKHIR MUSIM
54
PERJANJIAN
55
MENTOR BARU
56
PENGUMUMAN GIVE AWAY
57
TERKESIAP
58
HAMPIR SOLEHA
59
KAPAN
60
HARUS SURUT
61
BERKAS COKLAT
62
PROPOSAL TAARUF
63
DIHUJAM BELATI
64
LAYU SEBELUM BERKEMBANG?
65
IKHLAS TAPI MEMBEKAS
66
TITIK HARAPAN
67
KILAS BALIK
68
MUHASABAH(SEBUAH TITIK BALIK)
69
MENATAP WAJAH KOTA
70
MELALUI USTADZAH ZULFA
71
PERMINTAAN SEORANG LELAKI
72
LELAKI ITU HARUS PERGI
73
ANEEDA
74
TAARUF
75
BERN JULLIAN
76
TERHIMPIT
77
PATAH HATIPUN ADA HIKMAHNYA
78
SEBUAH DRAMA
79
DRAMA LAGI
80
MASIH DRAMA
81
AMNA HUMAIRA (AKHIR DRAMA)
82
SEBUAH KESEMPATAN
83
MENJEMPUT RESTU
84
PERMINTAAN CALON MERTUA
85
PERMINTAAN CALON MERTUA II
86
VIOLA DARI SISI LAIN
87
MODE INSAF
88
HARI PENUH RESTU
89
MAGRIB PERTAMA.
90
MENCUCI PIRING
91
TIDUR
92
DI PANGKAL RASA DI PUCUK ASA
93
TERHANYUT LALU SURUT
94
MINIATUR TAMAN SURGA
95
SEBUAH KABAR
96
TUNAI
97
BERMANFAAT UNTUK ORANG LAIN
98
TETANGGA
99
KANG GALON
100
SAINGAN
101
TAMU
102
KUNCI PAGAR ITU
103
TUGAS PERTAMA DONNI
104
KEINGINAN NENEK
105
HANCURNYA SEBUAH MIMPI
106
NEEDA UNTUK DONNI
107
SALING MENERIMA
108
BERSEMILAH CINTA
109
SEBELUM WAKTUNYA
110
LAHIRNYA EMBUN
111
KOLOSTRUM
112
EMBUN BALITA
113
MENIKMATI HARI
114
ES KRIM UNTUK EMBUN
115
UJUNG JALAN YANG DIINGINKAN
116
BUKAN AKHIR YANG SEDIH
117
WISUDA
118
BONUS CHAPTER
119
NEW RELEASE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!