METAMORFOSA (Dalam Proses Revisi)

METAMORFOSA (Dalam Proses Revisi)

EPS 1

...PROLOG...

...EPS 1. MENUANG KISAH...

Ariska Najwain,

Seorang gadis remaja yang sedang meninjak usia 17 Tahun, memiliki paras yang cantik dan polos. Rambutnya yang terurai panjang, senyuman bibir yang berbentuk hati dan matanya yang tenang dengan bola mata yang begitu jernih membuat siapa saja tersanjung ketika di tatapnya.

Ariska adalah anak semata wayang dan kedua orang tuanya memilki perusahaan yang cukup besar yang berjalan di bidang furniture, menjadi anak gadis satu-satunya membuat Ariska sangat di sayangi oleh ke dua orang tuanya, dia selalu mendapatkan kasih sayang yang cukup. Dia tinggal di sebuah kota yang dikenal dengan kota kembang.

Tahun ini Ariska menduduki bangku SMA kelas 2 sebagai murid pindahan di SMAN Nusa Kiara. Alasan dia pindah sekolah karena ornag tuanya yang ingin, dia di pindahkan bersama sahabat laki-lakinya sedari dia kecil.

Zovan Ananda Putra,

Zovan adalah sosok sahabat laki-laki Ariska yang sangat dekat dengannya selama 11 Tahun terkahir,  kedua keluarga mereka memang sudah saling kenal dan dekat. Berbeda dengan Ariska, Zovan 1 Tahun lebih tua darinya, saat ini tentu saja Zovan menduduki kelas 3 SMA  di SMA yang Ariska pindahi saat ini.

Disekolah Zovan dikenal dengan sosok laki-laki yang cuek dan dingin, tingkahnya yang seperti tidak perduli dengan urusan orang lain dan hanya perduli dengan diri sendiri menjadikannya laki-laki yang banyak di gemari oleh kaum perempuan. Meskipun sikapnya yang terlihat angkuh, tapi dia memiliki wajah yang tampan, hidungnya yang mancung matanya yang sedikit sipit alisnya yang tebal dan senyuman yang sangat langka di wajahnya.

Dia juga merupakan kapten basket di sekolahnya. Banyak siswi yang ingin dekat dengan dia tapi sama sekali tidak ada yang berhasil.

******

11 Tahun yang lalu,

Inilah awal pertama mereka bertemu di umur Ariska 6 Tahun dan Zovan usia 7 tahun, saat Zovan sedang bermain dengan sepedanya keliling kompleks untuk menemui teman-temannya dia melihat seorang gadis kecil yang di ganggu oleh sekelompok anak laki-laki dan terlihat sangat ketakutan.

Karena kesal melihatnya Zovan berusaha menolong gadis itu.

"Jangan ganggu aku" Teriak gadis itu dengan lantang, memegang erat tas ditangannya.

"Dasar anak mamah, dasar anak manja" Ucap mereka dengan nada mengejek

"Aku bukan anak manja!!" Sentak Ariska dan mulai menangis

"Hey, Jangan ganggu dia, papah dia polisi. kalau kalian ganggu aku laporin kalian" Ucap Zovan dengan menujuk ke arah mereka, anak laki-laki itu langsung kabur terbirit-birit meninggalkan Ariska dan dia.

"Kamu tidak apa-apa kan?" Tanya anak laki-laki itu dengan mengulurkan tangannya pada gadis yang sedang terduduk di pinggir jalan itu.

"Iya aku tidak ap-apa, tetapi papahku bukan polisi" Jawab gadis kecil itu sembari mengusap air mata dan ingus di hidungnya.

"Aku cuman becanda biar mereka tidak berani gangguin kamu lagi"

"Makasih ya, namaku Ariska. Kalau nama kamu siapa?"

"aku Zovan"

Ariska memang sering diejek teman-temannya karena dia masih diantar berangkat dan pulang Sekolah oleh ibunya, sementara teman-temannya sudah tidak ada yang diantar. Hari itu Ariska sengaja ingin pulang sekolah sendirian tanpa menunggu Ibunya. Agar tidak ada lagi yang mengejeknya lagi sebagai anak manja tapi sayangnya dia malah bertemu anak-anak nakal yang menganggunya.

Ini adalah kali pertama mereka bertemu, mereka bertemu secara tidak sengaja.

Dan ternyata Rumah mereka tidak begitu jauh, hanya melewati beberapa komples saja.

Pertemuan sederhana ini yang akan menuang mereka begitu banyak kisah dalam hidupnya, memberikan arti  pada setiap pertemuan dan perasaan yang hadir.

Kisah tentang Perubahaan dalam Hubungan dan Perasaan antara 2 anak kecil yang akan tumbuh bersama hingga remaja.

Setelah menolong Ariska dari anak-anak tadi, demi menghibur Ariska yang masih murung Zovan memutukan untuk mengajak Ariska ke supermarket dan membeli 2 ice cream.

"Kamu mau rasa yang apa? cokelat atau Strawberry?" Tanya Zovan dengan mengulurkan kedua telapak tangan berisi 2 ice cream, sebelah kiri rasa cokelat dan sebelah kanan rasa strawberry.

"Aku mau yang ini" Tangan Ariska  mengambil Ice cream ditangan kanan Zovan.

Mereka menghabiskan ice cream sepanjang perjalanan, Zovan mengantar Ariska pulang sampai depan rumah.

Semenjak hari itu, mereka selalu menyempatkan waktu untuk bermain entah itu keliling kompleks dengan bersepeda berdua membonceng Ariska di belakang atau hanya sekadar membeli es krim. Hingga mereka tumbuh dewasa bersama saling mengenal satu sama lain, di mana ada Ariska di situ ada Zovan.

Seiring berjalannya waktu, mereka mulai tumbuh menjadi 2 remaja, karena kedekatan mereka, sering kali teman-temannya menganggap bahwa mereka memiliki hubungan spesial dan lebih dari sahabat. Tapi mereka berdua tidak memperdulikannya dan tetap menjalin hubungan sebagai 2 sahabat baik tanpa memilki perasaan lebih.

*****

"TIIITTTTT...TIIITTTTT"

Suara klakson motor di depan rumah memecahkan keheningan pagi ini, Ariska yang masih menyantap rotinya langsung terlihat terburu-buru menyuapkannya ke mulut, karna di luar sudah ada yang menunggu untuk berangkat kesekolah.

Hari ini, hari pertama Ariska masuk Sekolah baru. Orang tuanya memutuskan memindahkan Ariska satu sekolah dengan Zovan agar kemanapun dan dimanapun Ariska butuh, ada Zovan yang menjaganya. Sebegitu percayanya Orang tua Ariska pada Zovan.

Menggendong tasnya dan merapikan seragamnya, Ariska berpamitan dengan Ayah dan Ibunya menghampiri Zovan yang sudah menunggu dengan motor ninjanya di luar.

"Lama banget si lo? Nih pake dulu Helmnya biar rambut lo nggak kaya gembel sampai ke sekolah" Sapaan Zovan pagi itu.

"iya sorry sorry, tadi gue bangun kesiangan jadi gue agak telat sarapannya" jawabnya sambil memakai helm yang diberikan oleh Zovan.

Zovan langsung menarik gasnya, motornya melaju dengan cepat menerobos jalanan. Hanya terdengar suara angin dan knalpot jalanan menemani perjalanan mereka.

sampai di pertengahan jalan, motornya tiba-tiba berhenti ia segera turun dari motor meninggalkan Ariska yang masih duduk  diatas motornya dan mengecek apa yang salah dengan motornya, benar saja ternyata Ban motornya bocor.

Sedangkan sekarang jam menunjukkan pukul 06.45 menit Ariska yang mulai panik dan memandangi jamnya turun dari motor, terlihat jelas dari raut wajahnya yang sangat khawatir, bagaimana jadinya kalau dia sampai telat masuk sekolah dari hari pertamanya pindah.

"Haduh, gimana ini Zo. Kok bisa motor lo mogok begini" Lirih gadis itu dengan raut wajah kesal.

"Ini juga gara-gara gue bawa lo kali terlalu berat"

"Sialan lo, terus sekarang gimana? sekolah masih jauh nih"

"Yaudah, kita cari bengkel dulu. Paling ini cuma 10 menit selesai"

Ariska hanya bisa pasrah dan ikut menuntun motor berjalan di balakang Zovan mencari bengkel yang sudah buka pukul tujuh pagi. Setelah mereka berjalan sekita 2km, akhirnya ada bengkel yang buka dan langsung menambal ban motor Zovan. benar saja, hanya dengan 10 menit abang bengkel sudah memperbaiki ban motornya.

Demi megisi ulang stamina sebelum melanjutkan perjalanan, mereka mampir ke warung untuk membeli minuman lalu melanjutkan perjalanan menuju sekolah. Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat. Ketika sampai di depan gerbang, mereka turun dari motor dan mendapati gerbang sudah di tutup oleh pak satpam. Ariska melihat jam di tangan menunjukan pukul 07.05 menit. begitulah, hari yang begitu mengesalkan bagi Ariska. Menyalahkan keadaanpun tidak akan merubah apapun.

Hari pertama masuk sekolah sudah telat ditambah harus ikut dorong motor dan berjalan cukup jauh padahal pagi ini matahari sedang terik-teriknya. Badannya bahkan sampai berkeringat unutng saja tidak membuatnya bau badan.

"Gara-gara lo sih jadi telat, inikan hari pertama gue masuk" Gumam Ariska dengan raut wajah yang masam menandakan moodnya tidak baik hari ini.

"Tenang, gue ada jalan rahasia" Bisik Zovan pada Ariska menarik tangan gadis itu.

dengan ragu Ariska mengikuti langkah kaki Zovan, menyurusi sisi sekolah mencari tempat rahasia itu. tidak jauh dari pandangan terlihat tangga dipojokkan. Tangga yang sudah ditumbuhi rerumputan jalar dan liar sehingga jika tidak diperhatikan dengan seksama maka tidak terlihat.

Apakah tangga ini tidak terpakai? tentu saja bukan, Tangga ini disimpan disini sejak lama, Zovan dan teman-temannya sengaja menyimpannya agar mereka bisa leluasa keluar dan masuk sekolah tanpa sepengetahuan penjaga sekolah.

"Lo yakin?!" Tanya Ariska dengan ragu.

"gue takut ah ntar ketahuan lagi sama penjaga sekolah"

"kalo lo nggak mau ikut yaudah, gue sendiri aja. Lo diluar aja sana nunggu pak satpam bukain gerbang" Jawab Zovan dengan tangannya yang meraih anak tangga satu persatu, dan berhasil melompati tembok besar itu.

Setekah berpikir panjang akhirnya Ariska ikut memanjat tangga melompati tembok yang cukup tinggi diantara dedaunan dan semak-semak yang tumbuh di tembok sekolahnya.

"Arrghhhh" Rintih Ariska sembari memegang kakinya.

"Berisik ris, nanti kita ketahuan"

"Woy, siapa itu?" terdengar suara menegur dari arah utara

"mampus, bisa ketahuan kita" ucap Zovan dengan tergesa-gesa

*****

PERKENALAN KARAKTER

Ariska Najwain

Usia 17 Tahun, gadis yang cantik dengan tampilan polos, memiliki sifat yang lembut dan periang menyimpan banyak rahasia di hatinya.

(Model Jisoo Blackpink)

Zovan Ananda Putra

Usia 18 Tahun, Pria yang Cool. selalu terlihat Dingin di luar tapi sangat hangat dalam.

(Model Jung Hae In)

Terpopuler

Comments

Inti Fatul

Inti Fatul

Wah, kasian banget pertama masuk sekolah malah terlambat

2021-12-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!