EPS 5

...EPS 5. KERAGUAN...

"Ada apasih nad, ko mereka pada ngeliatin gue" Tanya Ariska dengan mengernyitkan jidat.

"Semua pada liat kali, lo tadi diem-diem ngasih minuman ke Zovan yang lagi di hukum. Cie, segitu pedulinya lo sama si Zovan"

badannya langsung menghadap ke luar jendela menutup wajahnya dengan buku, dia sama sekali tidak menyangka semua anak kelasnya akan melihat kejadian tadi. Hal itu membuatnya sedikit malu tapi tidak bisa menyangkal apa-apa. Anak-anak kelas hanya bisa meledek dan terus menggoda Ariska.

Di pojok kanan, Zefa melihat dan mendengar semua yang mereka katakan. rasa kesal dan cemburu merasuki pikirannya. dia berniat pergi dari kelas dengan kepalan tangannya tapi terhenti oleh suara ketukan sepatu heels di koridor, suara itu makin dekat dan mulai membuka pintu.

Perlahan-lahan terlihat kaki yang panjang dengan sepatunya berwarna hitam, rok sepanjang bawah lutut yang dibalut dengan atasan blouse cream.

"Selamat siang anak-anak" Salam pembuka dari guru Bahasa Indonesia siang ini.

"Selamat siang bu...!" Serentak jawaban dari para murid

"Silakan buka buku halaman 50 Bab 5 Mengenai Ringkasan Proposal"

Mereka mambuka buku dan mulai membaca apa yang sedang di jelaskan oleh guru, memperhatikan setiap kata dalam buku, guru menjelaskan materi yang cukup panjang, mengakhiri kelas dengan memberikan beberapa tugas untuk dikumpulkan hari senin mendatang.

Murid-murid mulai membereskan buku-bukunya, memasukannya dalam tas memastikan tidak ada yang tertinggal disekolah besok adalah hari minggu jadi sekolah libur.

"Ariska tunggu...!" Panggil seseorang dari belakang

"Ah iya Zefa, ada apa?" Sahut Ariska sembari membalikan badan

"Kita jalan-jalan ke Mall yuk. Ajak Nadya juga" Ajaknya, membuat Ariska sedikit takut dan kembali memikirkan apa yang terjadi hari kemarin.

Belum sempat Ariska menjawab ajakannya, tiba-tiba Zovan menghampiri mereka. Zovan secara tidak sengaja mendengar obrolan mereka. dia tidak setuju jika Ariska hari ini harus menaiki taksi online lagi dan jalan-jalan ke Mall. Zovan sangat takut jika Ariska masih mengingat apa yang terjadi hari kemarin. Maka dari itu dia Menjawab pertanyaan Zefa bahwa Ariska sudah ada janji dengannya dan tidak bisa jalan-jalam dengan zefa hari ini.

"Ariska udah ada janji hari ini sama gue, jadi Ariska pulang sama gue" Ucap Zovan.

"Kalian mau ke mana? boleh aku ikut?" Sahut Zefa dengan nada yang tiba-tiba melembut

"nggak bisa sorry ya, gue sama Ariska duluan"

Tatapan Zefa berubah menjadi kebencian melihat mereka berdua meninggalkannya begitu saja. dan jelas saja penolakan yang keluar dari mulut laki-laki itu membuat Zefa merasa kesal dan sangat marah. Menghentakan kaki dan mengepalkan tangannya. Merasa iri dengan kedekatan mereka.

*****

Hari minggu, memang yang paling ditunggu-tunggu, menjadi hari paling menyenangkan bagi seorang pelajar. Mereka bisa bebas dari belajar dan tugas-tugas hanya untuk bermain atau bahkan hanya rebahan seharian.

Di depan teras rumah, Zovan yang meskipun hanya mengenakan celana kolor dan baju oblongnya masih terlihat tampan dengan perawakannya yang gagah, dia sedang mencuci motornya mengelap setiap celah dengan detail sampai terlihat sangat licin. sambil di temani secangkir kopi dan kue kering.

dia melihat handphone untuk melihat jam, jam di handphone menunjukkan pukul 09.40, saat ia baru saja meletakan handphone, tiba-tiba Handphone nya berdering. Ada pesan masuk dari nomor tidak dikenal.

...From : +6283866702**...

...Hi Zovan, ini aku Zefa....

...Hari ini kamu sibuk nggak? Kita nontok yuk....

...Ada film bagus loh hari ini...

Alih-alih membalas pesan, Zovan malah meletakan HPnya kembali. Berjalan memasuki kamar, meraih handuk di pundaknya dan menyalakan keran air, air hangat yang mengalir dari sower mulai membasahi seluruh tubuhnya. Melewati Otot-otot tangannya tnya yang terlihat, perutnya yang seperti roti sobek, dadanya yang busung dan pundaknya lebar.

...Message...

...From : Zefa...

...To : Ariska...

...Ris, gue butuh bantuan lo....

...Kira-kira lo bisa bantuin gue ngga ya?...

Handphone berdering, Ariska yang sedang berbaring di atas kasur langsung terbangun dan membaca ulang isi pesannya. Membalas dengan ragu dan bertanya apa yang perlu dibantu olehnya. Karena merasa tidak enak diminta bantui oleh temannya Ariska mengiyakan untuk memberikan bantuan selagi ia bisa.

...Message 1...

...From : Ariskaaaaaa...

...To :Zhovan...

...Zozo, lo sibuk nggak hari ini? gue lagi di mall dan sekarang gue mau balik ke rumah, tapi papah gue nggak bisa jemput karena lagi diluar. Gue masih nggak berani naik taksi online lagi. Lo bisa ga jemput gue?...

...Message 2...

...From: Ariskaaaaaa...

...To : Zovan...

...Jemput gue di deket bioskop XX2 ya!...

Membaca pesan yang lumayan panjang dari gadis ini, Zovan lekas bersiap untuk menjemputnya. Berharap tidak ada hal yang buruk terjadi lagi padanya.

"nggak kapoknya ini anak, bukannya diem dulu dirumah malah main ke Mall lagi. Sama siapa lagi kali ini?" Dalam hati Zovan menggrutu.

Sesampainya Zovan di Mall, dia langsung memarkirkan motornya. Berjalan menuju tempat yang sudah dijanjikan. Melirik kanan-kiri tetapi tak juga menemukan di mana Ariska? dia mulai panik tapi tetap tidak berhenti mencari.

"Zovan?" Ucap seorang gadis dengan menepuk pundaknya

"Loh kok kamu bisa di sini? jadi kamu diem-diem mau nemenin aku nonton?" Tanya gadis itu dengan muka pura-pura tidak tahu dan tersenyum lebar

"Gue nyari Ariska, tadi dia ngirim pesan ke gue buat jemput dia di sini"

"Oh, tadi emang aku janjian sama dia disini. Tapi tiba-tiba dia bilang nggak bisa dateng karena ada urusan mendadak. Padahal aku udah beli 2 tiket bioskop" Ucap Zefa sembari mengulurkan 2 tiket tersebut

Zovan merasa ada yang aneh disini, dia buru-buru mengirimkan pesan pada Ariska. Belum sempat menyangkal ajakan Zefa, tangan laki-laki itu langsung ditarik masuk ke Teater nomor 5.

Di dalam studio Zefa dengan sengaja memfoto candid Zovan dan mengirimnya pada Ariska dengan isi pesan mengatakan terima kasih sudah membantunya. Ia meletakan kembali HPnya kedalam tas karena film segera ditayangkan.

Sementara perasaan Ariska yang saat itu menerima pesan bukan senang yang dia rasakan justru malah perasaan gundah yang menghampiri, bahkan ada beberapa perasaan yang tidak bisa diungkapkan. seperti kata-kata sudah di ujung lidah tapi tiba-tiba menghilang.

Apa arti dari perasaannya ini? Apakah ia cemburu? tapi bagaimana mungkin, ia cemburu terhadap sahabatnya yang sudah 11 tahun ini. Atau ini hanya sebuah perasaan normal seseorang ketika melihat sahabatnya dekat dengan orang lain. Sejauh ini, ariska masih memendam perasaan itu. Tidak ada pikirannya bahwa lama kelamaan ia mulai melihat Zovan sebagai seorang Pria bukan seorang sahabat.

Ada apa dengan Ariska?

Apa yang membuatnya memiliki keraguan terhadap perasaannya sendiri?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!