...EPS 2. Sekolah Baru,Teman Baru...
"Woy siapa itu?" Teriak penjaga sekolah yang sedang patroli pagi, memastikan tidak ada murid yang berada diluar kelas untuk merokok atau sampai bahkan bolos kelas.
Zovan langsung menarik tangan Ariska, buru-buru menjauh dan lari berlawanan arah dengan penjaga sekolah. Bersembunyi di balik bangunan tua bekas perpustakaan sekolah, mulut Ariska disekap oleh tangan Zovan agar tidak menimbulkan suara sedikitpun. Badan mereka sangat dekat bahkan wajah mereka hampir menempel, Ariska hanya memandangi Zovan dengan mulutnya yang tertutup. Dengan iseng Ariska menjilat tangan Zovan dengan lidahnya.
"Aishh, jorok banget sih lo" Lirih Zovan dengan mengibas-ngibaskan tangannya.
Untung saja, mereka tidak tertangkap dan berhasil lolos. Membuat perasaan Ariska sedikit lega.
tetapi mengurangi rasa kesalnya pagi ini.
Berpisah dengan Zovan dan napas yang masih terengah-engah Ariska menemukan kelasnya dan lekas memasuki ruangan. Semuanya terasa asing, kecuali 1 gadis yang duduk di pinggiran jendela dengan rambutnya yang cokelat dan lurus, lesung pipinya yang begitu manis ketika dia tersenyum.
Ariska mengahampirinya lalu duduk di kursi kosong depan gadis itu yang ternyata sudah sengaja disiapkan untuknya.
"Nadya!!!" Teriak Ariska dari arah pintu masuk kelas.
Nadya Anastasia,
sahabat perempuan Ariska sejak dia duduk di bangku SMP danakan menjadi salah satu saksi kehidupan masa remaja Ariska.
"Kemana aja lo Ris, baru dateng jam segini?"
"Panjang deh pokoknya ceritanya, ini semua gara-gara si Zovan sama motornya" Curcol Ariska dengan ekspresi yang tentu saja membuat Nadya penasaran. Apa yang terjadi pagi tadi dengan Ariska dan Zovan.
Memotong percakapan mereka, masuk seorang laki-laki semampai dengan jas abu dan jam tangan di pegelangan kanannya, sembari membawa map dan buku berjalan masuk, berdiri di depan kelas memperkenalkan diri nama beliau adalah bapak Jhon. Beliau merupakan guru seni dan budaya serta wali kelas mereka.
dengan salam pembukaan, Pak jhon memanggil murid baru untuk memeprkenalkan diri didepan kelas.
Ariska berjalan ke depan kelas, berdiri di depan papan tulis dan di depan anak-anak kelas.
"Hallo teman-teman, aku Ariska Najwain usiaku 17 Tahun Zodiak ku Capricorn. semoga kita bisa akur setahun kedepan ya. terima kasih"
"Hallo Ariska"
"Hallo cantik"
"Wuit wiw, minta Nomor wa nya dong"
Sorak sebagian anak laki-laki saat Ariska memperkenalkan diri, membuatnya merasa canggung lalu memberikan sedikit senyuman.
"Iya terima kasih Ariska, semoga kamu betah sekolah di sini ya. Silakan kamu duduk kembali"
Setelah pelajaran selesai dan Pak Jhon meninggalkan kelas , Ariska dan Nadya memutuskan untuk keluar kelas dan melihat-lihat sekitar sekolah. Mencari kantin untuk emngganjal perut dan mengobrol sambil menunggu jam pulang.
"Hi, apa aku boleh gabung dengan kalian?" Sapa seorang gadis berkulit bersih dengan rambut pendek sepundak, mengulurkan tangan pada Ariska dan Nadya.
"Oh hai Zefa, sini gabung ajanggak apa-apa." Ucap Nadya dengan senyuman ramah.
"Oh iya Ris kenalin, Ini Zefa. kita kebetulan satu kelas. Zefa ini anak eksul Cheersleader loh"
"Wahhhh, hebat ya cocok sama Image kamu yang cantik" Pujian Ariska yang membuat Zefa tertawa.
"Haha..Kamu ini bisa banget"
Gadis-gadis itu, melanjutkan obrolannya dengan ramah dan saling tertawa, saling bertukar nomor dan menjadi dekat hanya dengan satu pertemuan. Dengan begitu satu lagi bertambah daftar teman Ariska. Membuatnya sangat senang dengan sekolah barunya. berpikir bahwa hari-hari nya akan baik-baik saja di sini tanpa dia sadari, di depan sanah ada banyak hal yang akan menerjang masa remajanya.
5 menit menuju Bel pulang berbunyi, Ariska mengajak keduanya untuk membantunya mencari seseorang. Dengan menyusuri lorong sekolah akhirnya menemukan kelasnya.
Melirik kedalam ruang kelas, tetapi tidak ada siapa pun yang dia cari. dengan helaan napas Ariska mengeluh.
"Hayo, ngapain di sini jelek. nyari gue ya?" Ucap Zovan sambil mengacak-ngacak rambut Ariska dari belakang
"Idih GR banget lo, orang gue sama temen gue cuman lewat kok" Tangkis Ariska
"Halah, inikan kelas gue lagian gue liat tadi lo celingak celingukan ke dalam kelas"
Obrolan mereka, membuat 2 gadis di sampingnya diam seperti patung. Ariska memperkenalkan Zovan pada teman barunya, karena Zovan sebelumnya sudah kenal dengan Nadya jadi Ariska hanya memperkenalkannya pada Zefa.
Dengan paras Zovan yang terlihat Cool dan keren membuat Zefa terus memandanginya dan dengan semangat meraih tangan Zovan.
"Hi Zovan, kenalin aku Zefa."
Tentu saja, hanya jawaban singkat yang keluar dari bibir Zovan. sikapnya yang dingin tidak membuat Zefa ilfel begitu saja malah makin membuat Zefa penasaran dengannya dan ingin semakin mengenalnya lebih jauh. Zefa sangat senang bisa berkenalan dengan Zovan karena sebelumnya, Zefa hanya bisa memandangi Zovan dari jauh.
Mereka berjalan menyusuri koridor ber 4 dengan beriringan, Zovan dan Ariska yang saling bercanda, Nadya yang asyik dengan gadget saling mengirimkan pesan bucin dengan pacarnya, dan Zefa yang hanya berjalan mengikuti mereka diam-diam memandangai Zovan dari belakang.
Mereka berpisah untuk pulang kerumahnya masing-masing, 2 orang menuju parkiran 1 orang menuju keluar gerbang dan yang satu berdiri di depan gerbang.
Nadya langsung menaiki mobil berwarna hitam yang tak lain adalah pacarnya sembari melambaikan tangan ke arah Zefa.
tidak langsung pulang kerumah, Ariska justru mengajak Zovan untuk pergi ke mall. Laki-laki itu sempat menolak tawaran gadis di belakangnya, tetapi dia luluh dengan sogokan akan dibelikan sweater baru.
berjalan menyusuri Mall, suasana Mall yang seperti biasa sangat ramai dan berkilauan barang-barang mahal didalm etalase toko. Tas yang dilapisi berlian, baju-baju yang tergantung rapi terlihat sangat cantik.
"Zo, Sini deh cobain liptint nya pasti seksi kalau lo yang make"
"NO WAY!!" Tolak Zovan dengan menutupi bibirnya
"Yaudah kalau lo nggak mau sweaternya gue sih gamaksa" Bujuknya dengan ancaman tidak jadi membelikannya Sweater.
"Iyadeh terserah lo, Nih muka gue. Pasrah gue"
Zovan hanya bisa diam pasrah demi Sweater yang akan dia dapatkan dari gadis itu. bibirnya sampai maju-maju dipakaikan Liptint berwarna Pink Berry. Tanpa mereka sadari ada orang di sekitar memperhatikan mereka seperti melihat pasangan remaja yang sedang dicumbu asmara.
Hari sudah malam,Setelah membeli beberapa barang dan membelikan Sweater juga untuk Zovan mereka melanjutkan perjalanan pulang kerumah di atas motor yang sedang melaju cepat ditemani hembusan dari angin malam yang menembus tulang-tulang mereka dan akhrinya sampai ditempat tujuan.
Tanpa masuk kerumah Ariska terlebih dulu untuk pamitan
dengan orang tuanya karena jam menunjukkan pukul 21.00 Malam dia langsung Menarik pedal gasnya setelah memastikan gadis itu menghilang di balik pagar rumah.
*****
Semua murid berjalan meinggalkan sekolah dengan ramainya. Hari ini Ariska memutuskan untuk pulang bersama Nadya dan meminta Zovan untuk pulang tanpanya.
Di tempat parkir saat Zovan hendak memakai helm dan sarung tangan, tiba-tiba Zefa menghampiri. Meminta pada Zovan agar mengantarnya pulang dengan beralasan lupa tidak membawa dompet untuk memesan taksi onlie dan handphone nya habis batre utnuk menelpon keluarganya.Padahal, dia hanya mengada-ngada, sekadar alasan agar Zovan tidak menolak ajakannya.
Karena merasa kasihan meskipun sedikit malas, akhirnya Zovan menyiyakan perkataannya dan mengantarnya pulang. dalam hati Zefa sangat senang mencari kesempatan dalam kesempitan, memeluk Zovan dari belakang. Zovan mencoba melepaskan pelukannya tetapi malah makin erat.
Tanpa disadari, didepan gerbang Ariska dan Nadya sedang menunggu pesanan taksi online dan tak sengaja melihat mereka berboncengan dengan mesra melihat posisi Zefa yang memeluk erat Zovan, Ariska hanya bergumam.
"Baru kenal udah langsung nempel, dasar badboy haha" ucap Ariska dengan tertawaan kecil dan menggelengkan kepala.
"Tapi emangnya lo nggak cemburu apa Ris liat mereka berdua gitu?" pertanyaan iseng Nadya, yang membuat hati dan pikiran Ariska tertenti sejenak.
"Nggak lah, ngapain juga gue cemburu kan gue cuman temenan sama dia"
Pesanan taksi online mereka sudah tiba, membuka pintu dan memasuki mobil dalam hati Ariska tersirat, memang ada sedikit rasa kesal mengapa bisa Zovan secepat itu dekat dengan teman barunya padahal baru sekali bertemu apakah segampang itu Zovan suka sama seseorang. padahal selama ini yang Ariska tahu, Zovan tidak pernah punya pacar entah itu memang Ariska yang tidak mengetahuinya atau memang Zovan benar-benar tidak pernah punya pacar.
Ariska tidak mau mengambil pusing, toh juga Ariska dan Zovan hanya sebatas Sahabat dari kecil. Tidak mungkin Ariska cemburu Zovan dekat dengan siapa, punya pacar atau tidak.
Apakah menurut kalian sebuah hubungan persahabatan antara wanita dan laki-laki bisa selalu tulus tanpa ada rasa yang tumbuh?
*****
"Makasih yah , sudah mau anter aku pulang. Mau mampir dulu minum teh sebentar?" Tanya Zefa dengan raut wajah memohon.
"Lain kali aja, gue mau langsung balik. udah janji" Jawab Zovan dengan tangannya yang menurunkan kaca helm dan menarik gas motornya.
"Lain kali, nggak akan gue biarin lo lepas Zovan. Pokoknya gue harus dapetin lo"
*****
PENGENALAN KARAKTER
Nadya Anastasia
Sahabat Ariska yang selalu mendukung apapun yang menjadi pilihannya, memiliki sifat yang ramah dan juga selalu berbicara apa adanya alias cablak
(Model Shin Hye Sun)
Zefanya Priska
Gadis 17 Tahun yang memiliki sifat centil dan bermuka dua. Mulai memberi suasana panas pada kehidupan Ariska.
bisa di bilang dia adalah antagonis di cerita kali ini.
(Model Han Ji-Hyun)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
▀▄▀▄🪱CACING ALASKA🪱▄▀▄▀
Demi sweater rela melupakan harga diri si Zo
2022-09-06
0
▀▄▀▄🪱CACING ALASKA🪱▄▀▄▀
Sumpah jorok bgt itu.
Terancam covid lho
2022-09-06
0
Inti Fatul
Waduh, jangan sampai Zovan sama Zefa
2021-12-04
1