NovelToon NovelToon

METAMORFOSA (Dalam Proses Revisi)

EPS 1

...PROLOG...

...EPS 1. MENUANG KISAH...

Ariska Najwain,

Seorang gadis remaja yang sedang meninjak usia 17 Tahun, memiliki paras yang cantik dan polos. Rambutnya yang terurai panjang, senyuman bibir yang berbentuk hati dan matanya yang tenang dengan bola mata yang begitu jernih membuat siapa saja tersanjung ketika di tatapnya.

Ariska adalah anak semata wayang dan kedua orang tuanya memilki perusahaan yang cukup besar yang berjalan di bidang furniture, menjadi anak gadis satu-satunya membuat Ariska sangat di sayangi oleh ke dua orang tuanya, dia selalu mendapatkan kasih sayang yang cukup. Dia tinggal di sebuah kota yang dikenal dengan kota kembang.

Tahun ini Ariska menduduki bangku SMA kelas 2 sebagai murid pindahan di SMAN Nusa Kiara. Alasan dia pindah sekolah karena ornag tuanya yang ingin, dia di pindahkan bersama sahabat laki-lakinya sedari dia kecil.

Zovan Ananda Putra,

Zovan adalah sosok sahabat laki-laki Ariska yang sangat dekat dengannya selama 11 Tahun terkahir,  kedua keluarga mereka memang sudah saling kenal dan dekat. Berbeda dengan Ariska, Zovan 1 Tahun lebih tua darinya, saat ini tentu saja Zovan menduduki kelas 3 SMA  di SMA yang Ariska pindahi saat ini.

Disekolah Zovan dikenal dengan sosok laki-laki yang cuek dan dingin, tingkahnya yang seperti tidak perduli dengan urusan orang lain dan hanya perduli dengan diri sendiri menjadikannya laki-laki yang banyak di gemari oleh kaum perempuan. Meskipun sikapnya yang terlihat angkuh, tapi dia memiliki wajah yang tampan, hidungnya yang mancung matanya yang sedikit sipit alisnya yang tebal dan senyuman yang sangat langka di wajahnya.

Dia juga merupakan kapten basket di sekolahnya. Banyak siswi yang ingin dekat dengan dia tapi sama sekali tidak ada yang berhasil.

******

11 Tahun yang lalu,

Inilah awal pertama mereka bertemu di umur Ariska 6 Tahun dan Zovan usia 7 tahun, saat Zovan sedang bermain dengan sepedanya keliling kompleks untuk menemui teman-temannya dia melihat seorang gadis kecil yang di ganggu oleh sekelompok anak laki-laki dan terlihat sangat ketakutan.

Karena kesal melihatnya Zovan berusaha menolong gadis itu.

"Jangan ganggu aku" Teriak gadis itu dengan lantang, memegang erat tas ditangannya.

"Dasar anak mamah, dasar anak manja" Ucap mereka dengan nada mengejek

"Aku bukan anak manja!!" Sentak Ariska dan mulai menangis

"Hey, Jangan ganggu dia, papah dia polisi. kalau kalian ganggu aku laporin kalian" Ucap Zovan dengan menujuk ke arah mereka, anak laki-laki itu langsung kabur terbirit-birit meninggalkan Ariska dan dia.

"Kamu tidak apa-apa kan?" Tanya anak laki-laki itu dengan mengulurkan tangannya pada gadis yang sedang terduduk di pinggir jalan itu.

"Iya aku tidak ap-apa, tetapi papahku bukan polisi" Jawab gadis kecil itu sembari mengusap air mata dan ingus di hidungnya.

"Aku cuman becanda biar mereka tidak berani gangguin kamu lagi"

"Makasih ya, namaku Ariska. Kalau nama kamu siapa?"

"aku Zovan"

Ariska memang sering diejek teman-temannya karena dia masih diantar berangkat dan pulang Sekolah oleh ibunya, sementara teman-temannya sudah tidak ada yang diantar. Hari itu Ariska sengaja ingin pulang sekolah sendirian tanpa menunggu Ibunya. Agar tidak ada lagi yang mengejeknya lagi sebagai anak manja tapi sayangnya dia malah bertemu anak-anak nakal yang menganggunya.

Ini adalah kali pertama mereka bertemu, mereka bertemu secara tidak sengaja.

Dan ternyata Rumah mereka tidak begitu jauh, hanya melewati beberapa komples saja.

Pertemuan sederhana ini yang akan menuang mereka begitu banyak kisah dalam hidupnya, memberikan arti  pada setiap pertemuan dan perasaan yang hadir.

Kisah tentang Perubahaan dalam Hubungan dan Perasaan antara 2 anak kecil yang akan tumbuh bersama hingga remaja.

Setelah menolong Ariska dari anak-anak tadi, demi menghibur Ariska yang masih murung Zovan memutukan untuk mengajak Ariska ke supermarket dan membeli 2 ice cream.

"Kamu mau rasa yang apa? cokelat atau Strawberry?" Tanya Zovan dengan mengulurkan kedua telapak tangan berisi 2 ice cream, sebelah kiri rasa cokelat dan sebelah kanan rasa strawberry.

"Aku mau yang ini" Tangan Ariska  mengambil Ice cream ditangan kanan Zovan.

Mereka menghabiskan ice cream sepanjang perjalanan, Zovan mengantar Ariska pulang sampai depan rumah.

Semenjak hari itu, mereka selalu menyempatkan waktu untuk bermain entah itu keliling kompleks dengan bersepeda berdua membonceng Ariska di belakang atau hanya sekadar membeli es krim. Hingga mereka tumbuh dewasa bersama saling mengenal satu sama lain, di mana ada Ariska di situ ada Zovan.

Seiring berjalannya waktu, mereka mulai tumbuh menjadi 2 remaja, karena kedekatan mereka, sering kali teman-temannya menganggap bahwa mereka memiliki hubungan spesial dan lebih dari sahabat. Tapi mereka berdua tidak memperdulikannya dan tetap menjalin hubungan sebagai 2 sahabat baik tanpa memilki perasaan lebih.

*****

"TIIITTTTT...TIIITTTTT"

Suara klakson motor di depan rumah memecahkan keheningan pagi ini, Ariska yang masih menyantap rotinya langsung terlihat terburu-buru menyuapkannya ke mulut, karna di luar sudah ada yang menunggu untuk berangkat kesekolah.

Hari ini, hari pertama Ariska masuk Sekolah baru. Orang tuanya memutuskan memindahkan Ariska satu sekolah dengan Zovan agar kemanapun dan dimanapun Ariska butuh, ada Zovan yang menjaganya. Sebegitu percayanya Orang tua Ariska pada Zovan.

Menggendong tasnya dan merapikan seragamnya, Ariska berpamitan dengan Ayah dan Ibunya menghampiri Zovan yang sudah menunggu dengan motor ninjanya di luar.

"Lama banget si lo? Nih pake dulu Helmnya biar rambut lo nggak kaya gembel sampai ke sekolah" Sapaan Zovan pagi itu.

"iya sorry sorry, tadi gue bangun kesiangan jadi gue agak telat sarapannya" jawabnya sambil memakai helm yang diberikan oleh Zovan.

Zovan langsung menarik gasnya, motornya melaju dengan cepat menerobos jalanan. Hanya terdengar suara angin dan knalpot jalanan menemani perjalanan mereka.

sampai di pertengahan jalan, motornya tiba-tiba berhenti ia segera turun dari motor meninggalkan Ariska yang masih duduk  diatas motornya dan mengecek apa yang salah dengan motornya, benar saja ternyata Ban motornya bocor.

Sedangkan sekarang jam menunjukkan pukul 06.45 menit Ariska yang mulai panik dan memandangi jamnya turun dari motor, terlihat jelas dari raut wajahnya yang sangat khawatir, bagaimana jadinya kalau dia sampai telat masuk sekolah dari hari pertamanya pindah.

"Haduh, gimana ini Zo. Kok bisa motor lo mogok begini" Lirih gadis itu dengan raut wajah kesal.

"Ini juga gara-gara gue bawa lo kali terlalu berat"

"Sialan lo, terus sekarang gimana? sekolah masih jauh nih"

"Yaudah, kita cari bengkel dulu. Paling ini cuma 10 menit selesai"

Ariska hanya bisa pasrah dan ikut menuntun motor berjalan di balakang Zovan mencari bengkel yang sudah buka pukul tujuh pagi. Setelah mereka berjalan sekita 2km, akhirnya ada bengkel yang buka dan langsung menambal ban motor Zovan. benar saja, hanya dengan 10 menit abang bengkel sudah memperbaiki ban motornya.

Demi megisi ulang stamina sebelum melanjutkan perjalanan, mereka mampir ke warung untuk membeli minuman lalu melanjutkan perjalanan menuju sekolah. Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat. Ketika sampai di depan gerbang, mereka turun dari motor dan mendapati gerbang sudah di tutup oleh pak satpam. Ariska melihat jam di tangan menunjukan pukul 07.05 menit. begitulah, hari yang begitu mengesalkan bagi Ariska. Menyalahkan keadaanpun tidak akan merubah apapun.

Hari pertama masuk sekolah sudah telat ditambah harus ikut dorong motor dan berjalan cukup jauh padahal pagi ini matahari sedang terik-teriknya. Badannya bahkan sampai berkeringat unutng saja tidak membuatnya bau badan.

"Gara-gara lo sih jadi telat, inikan hari pertama gue masuk" Gumam Ariska dengan raut wajah yang masam menandakan moodnya tidak baik hari ini.

"Tenang, gue ada jalan rahasia" Bisik Zovan pada Ariska menarik tangan gadis itu.

dengan ragu Ariska mengikuti langkah kaki Zovan, menyurusi sisi sekolah mencari tempat rahasia itu. tidak jauh dari pandangan terlihat tangga dipojokkan. Tangga yang sudah ditumbuhi rerumputan jalar dan liar sehingga jika tidak diperhatikan dengan seksama maka tidak terlihat.

Apakah tangga ini tidak terpakai? tentu saja bukan, Tangga ini disimpan disini sejak lama, Zovan dan teman-temannya sengaja menyimpannya agar mereka bisa leluasa keluar dan masuk sekolah tanpa sepengetahuan penjaga sekolah.

"Lo yakin?!" Tanya Ariska dengan ragu.

"gue takut ah ntar ketahuan lagi sama penjaga sekolah"

"kalo lo nggak mau ikut yaudah, gue sendiri aja. Lo diluar aja sana nunggu pak satpam bukain gerbang" Jawab Zovan dengan tangannya yang meraih anak tangga satu persatu, dan berhasil melompati tembok besar itu.

Setekah berpikir panjang akhirnya Ariska ikut memanjat tangga melompati tembok yang cukup tinggi diantara dedaunan dan semak-semak yang tumbuh di tembok sekolahnya.

"Arrghhhh" Rintih Ariska sembari memegang kakinya.

"Berisik ris, nanti kita ketahuan"

"Woy, siapa itu?" terdengar suara menegur dari arah utara

"mampus, bisa ketahuan kita" ucap Zovan dengan tergesa-gesa

*****

PERKENALAN KARAKTER

Ariska Najwain

Usia 17 Tahun, gadis yang cantik dengan tampilan polos, memiliki sifat yang lembut dan periang menyimpan banyak rahasia di hatinya.

(Model Jisoo Blackpink)

Zovan Ananda Putra

Usia 18 Tahun, Pria yang Cool. selalu terlihat Dingin di luar tapi sangat hangat dalam.

(Model Jung Hae In)

EPS 2

...EPS 2. Sekolah Baru,Teman Baru...

"Woy siapa itu?" Teriak penjaga sekolah yang sedang patroli pagi, memastikan tidak ada murid yang berada diluar kelas untuk merokok atau sampai bahkan bolos kelas.

Zovan langsung menarik tangan Ariska, buru-buru menjauh dan lari berlawanan arah dengan penjaga sekolah. Bersembunyi di balik bangunan tua bekas perpustakaan sekolah, mulut Ariska disekap oleh tangan Zovan agar tidak menimbulkan suara sedikitpun. Badan mereka sangat dekat bahkan wajah mereka hampir menempel, Ariska hanya memandangi Zovan dengan mulutnya yang tertutup. Dengan iseng Ariska menjilat tangan Zovan dengan lidahnya.

"Aishh, jorok banget sih lo" Lirih Zovan dengan mengibas-ngibaskan tangannya.

Untung saja, mereka tidak tertangkap dan berhasil lolos. Membuat perasaan Ariska sedikit lega.

tetapi mengurangi rasa kesalnya pagi ini.

Berpisah dengan Zovan dan napas yang masih terengah-engah Ariska menemukan kelasnya dan lekas memasuki ruangan. Semuanya terasa asing, kecuali 1 gadis yang duduk di pinggiran jendela dengan rambutnya yang cokelat dan lurus, lesung pipinya yang begitu manis ketika dia tersenyum.

Ariska mengahampirinya lalu duduk di kursi kosong depan gadis itu yang ternyata sudah sengaja disiapkan untuknya.

"Nadya!!!" Teriak Ariska dari arah pintu masuk kelas.

Nadya Anastasia,

sahabat perempuan Ariska sejak dia duduk di bangku SMP danakan menjadi salah satu saksi kehidupan masa remaja Ariska.

"Kemana aja lo Ris, baru dateng jam segini?"

"Panjang deh pokoknya ceritanya, ini semua gara-gara si Zovan sama motornya" Curcol Ariska dengan ekspresi yang tentu saja membuat Nadya penasaran. Apa yang terjadi pagi tadi dengan Ariska dan Zovan.

Memotong percakapan mereka, masuk seorang laki-laki semampai dengan jas abu dan jam tangan di pegelangan kanannya, sembari membawa map dan buku berjalan masuk, berdiri di depan kelas memperkenalkan diri nama beliau adalah bapak Jhon. Beliau merupakan guru seni dan budaya serta wali kelas mereka.

dengan salam pembukaan, Pak jhon memanggil murid baru untuk memeprkenalkan diri didepan kelas.

Ariska berjalan ke depan kelas, berdiri di depan papan tulis dan di depan anak-anak kelas.

"Hallo teman-teman, aku Ariska Najwain usiaku 17 Tahun Zodiak ku Capricorn. semoga kita bisa akur setahun kedepan ya. terima kasih"

"Hallo Ariska"

"Hallo cantik"

"Wuit wiw, minta Nomor wa nya dong"

Sorak sebagian anak laki-laki saat Ariska memperkenalkan diri, membuatnya merasa canggung lalu memberikan sedikit senyuman.

"Iya terima kasih Ariska, semoga kamu betah sekolah di sini  ya. Silakan kamu duduk kembali"

Setelah pelajaran selesai dan Pak Jhon meninggalkan kelas , Ariska dan Nadya memutuskan untuk keluar kelas dan melihat-lihat sekitar sekolah. Mencari kantin untuk emngganjal perut dan mengobrol sambil menunggu jam pulang.

"Hi, apa aku boleh gabung dengan kalian?" Sapa seorang gadis berkulit bersih dengan rambut pendek sepundak, mengulurkan tangan pada Ariska dan Nadya.

"Oh hai Zefa, sini gabung ajanggak apa-apa." Ucap Nadya dengan senyuman ramah.

"Oh iya Ris kenalin, Ini Zefa. kita kebetulan satu kelas. Zefa ini anak eksul Cheersleader loh"

"Wahhhh, hebat ya cocok sama Image kamu yang cantik" Pujian Ariska yang membuat Zefa tertawa.

"Haha..Kamu ini bisa banget"

Gadis-gadis itu, melanjutkan obrolannya dengan ramah dan saling tertawa, saling bertukar nomor dan menjadi dekat hanya dengan satu pertemuan. Dengan begitu satu lagi bertambah daftar teman Ariska. Membuatnya sangat senang dengan sekolah barunya. berpikir bahwa hari-hari nya akan baik-baik saja di sini tanpa dia sadari, di depan sanah ada banyak hal yang akan menerjang masa remajanya.

5 menit menuju Bel pulang berbunyi, Ariska mengajak keduanya untuk membantunya mencari seseorang. Dengan menyusuri lorong sekolah akhirnya menemukan kelasnya.

Melirik kedalam ruang kelas, tetapi tidak ada siapa pun yang dia cari. dengan helaan napas Ariska mengeluh.

"Hayo, ngapain di sini jelek. nyari gue ya?" Ucap Zovan sambil mengacak-ngacak rambut Ariska dari belakang

"Idih GR banget lo, orang gue sama temen gue cuman lewat kok" Tangkis Ariska

"Halah, inikan kelas gue lagian gue liat tadi lo celingak celingukan ke dalam kelas"

Obrolan mereka, membuat 2 gadis di sampingnya diam seperti patung. Ariska memperkenalkan Zovan pada teman barunya, karena Zovan sebelumnya sudah kenal dengan Nadya jadi Ariska hanya memperkenalkannya pada Zefa.

Dengan paras Zovan yang terlihat Cool dan keren membuat Zefa terus memandanginya dan dengan semangat meraih tangan Zovan.

"Hi Zovan, kenalin aku Zefa."

Tentu saja, hanya jawaban singkat yang keluar dari bibir Zovan. sikapnya yang dingin tidak membuat Zefa ilfel begitu saja malah makin membuat Zefa penasaran dengannya dan ingin semakin mengenalnya lebih jauh. Zefa sangat senang bisa berkenalan dengan Zovan karena sebelumnya, Zefa hanya bisa memandangi Zovan dari jauh.

Mereka berjalan menyusuri koridor ber 4 dengan beriringan, Zovan dan Ariska yang saling bercanda, Nadya yang asyik dengan gadget saling mengirimkan pesan bucin dengan pacarnya, dan Zefa yang hanya berjalan mengikuti mereka diam-diam memandangai Zovan dari belakang.

Mereka berpisah untuk pulang kerumahnya masing-masing, 2 orang menuju parkiran 1 orang menuju keluar gerbang dan yang satu berdiri di depan gerbang.

Nadya langsung menaiki mobil berwarna hitam yang tak lain adalah pacarnya sembari melambaikan tangan ke arah Zefa.

tidak langsung pulang kerumah, Ariska justru mengajak Zovan untuk pergi ke mall. Laki-laki itu sempat menolak tawaran gadis di belakangnya, tetapi dia luluh dengan sogokan akan dibelikan sweater baru.

berjalan menyusuri Mall, suasana Mall yang seperti biasa sangat ramai dan berkilauan barang-barang mahal didalm etalase toko. Tas yang dilapisi berlian, baju-baju yang tergantung rapi terlihat sangat cantik.

"Zo, Sini deh cobain liptint nya pasti seksi kalau lo yang make"

"NO WAY!!" Tolak Zovan dengan menutupi bibirnya

"Yaudah kalau lo nggak mau sweaternya gue sih gamaksa" Bujuknya dengan ancaman tidak jadi membelikannya Sweater.

"Iyadeh terserah lo, Nih muka gue. Pasrah gue"

Zovan hanya bisa diam pasrah demi Sweater yang akan dia dapatkan dari gadis itu. bibirnya sampai maju-maju dipakaikan Liptint berwarna Pink Berry. Tanpa mereka sadari ada orang di sekitar memperhatikan mereka seperti melihat pasangan remaja yang sedang dicumbu asmara.

Hari sudah malam,Setelah membeli beberapa barang dan membelikan Sweater juga untuk Zovan mereka  melanjutkan perjalanan pulang kerumah di atas motor yang sedang melaju cepat ditemani hembusan dari angin malam yang menembus tulang-tulang mereka dan akhrinya sampai ditempat tujuan.

Tanpa masuk kerumah Ariska terlebih dulu untuk pamitan

dengan orang tuanya karena jam menunjukkan pukul 21.00 Malam dia langsung Menarik pedal gasnya setelah memastikan gadis itu menghilang di balik pagar rumah.

*****

Semua murid berjalan meinggalkan sekolah dengan ramainya. Hari ini Ariska memutuskan untuk pulang bersama Nadya dan meminta Zovan untuk pulang tanpanya.

Di tempat parkir saat Zovan hendak memakai helm dan sarung tangan, tiba-tiba Zefa menghampiri. Meminta pada Zovan agar mengantarnya pulang dengan beralasan lupa tidak membawa dompet untuk memesan taksi onlie dan handphone nya habis batre utnuk menelpon keluarganya.Padahal, dia hanya mengada-ngada, sekadar alasan agar Zovan tidak menolak ajakannya.

Karena merasa kasihan meskipun sedikit malas, akhirnya Zovan menyiyakan perkataannya dan mengantarnya pulang. dalam hati Zefa sangat senang mencari kesempatan dalam kesempitan, memeluk Zovan dari belakang. Zovan mencoba melepaskan pelukannya tetapi malah makin erat.

Tanpa disadari, didepan gerbang Ariska dan Nadya sedang menunggu pesanan taksi online dan tak sengaja melihat mereka berboncengan dengan mesra melihat posisi Zefa yang memeluk erat Zovan, Ariska hanya bergumam.

"Baru kenal udah langsung nempel, dasar badboy haha" ucap Ariska dengan tertawaan kecil dan menggelengkan kepala.

"Tapi emangnya lo nggak cemburu apa Ris liat mereka berdua gitu?" pertanyaan iseng Nadya, yang membuat hati dan pikiran Ariska tertenti sejenak.

"Nggak lah, ngapain juga gue cemburu kan gue cuman temenan sama dia"

Pesanan taksi online mereka sudah tiba, membuka pintu dan memasuki mobil dalam hati Ariska tersirat, memang ada sedikit rasa kesal mengapa bisa Zovan secepat itu dekat dengan teman barunya padahal baru sekali bertemu apakah segampang itu Zovan suka sama seseorang. padahal selama ini yang Ariska tahu, Zovan tidak pernah punya pacar entah itu memang Ariska yang tidak mengetahuinya atau memang Zovan benar-benar tidak pernah punya pacar.

Ariska tidak mau mengambil pusing, toh juga Ariska dan Zovan hanya sebatas Sahabat dari kecil. Tidak mungkin Ariska cemburu Zovan dekat dengan siapa, punya pacar atau tidak.

Apakah menurut kalian sebuah hubungan persahabatan antara wanita dan laki-laki bisa selalu tulus tanpa ada rasa yang tumbuh?

*****

"Makasih yah , sudah mau anter aku pulang. Mau mampir dulu minum teh sebentar?" Tanya Zefa dengan raut wajah memohon.

"Lain kali aja, gue mau langsung balik. udah janji" Jawab Zovan dengan tangannya yang menurunkan kaca helm dan menarik gas motornya.

"Lain kali, nggak akan gue biarin lo lepas Zovan. Pokoknya gue harus dapetin lo"

*****

PENGENALAN KARAKTER

Nadya Anastasia

Sahabat Ariska yang selalu mendukung apapun yang menjadi pilihannya, memiliki sifat yang ramah dan juga selalu berbicara apa adanya alias cablak

(Model Shin Hye Sun)

Zefanya Priska

Gadis 17 Tahun yang memiliki sifat centil dan bermuka dua. Mulai memberi suasana panas pada kehidupan Ariska.

bisa di bilang dia adalah antagonis di cerita kali ini.

(Model Han Ji-Hyun)

EPS 3

...EPS 3. TAK SEDINGIN RUPAMU...

Sebuah mobil bertuliskan Taksi Online berhenti di depan lobi Mall, menurunkan 2 gadis yang masih berseragam sekolah. Kedua gadis itu berjalan bergandengan tangan menaiki eskalator dan melirik-lirik sekitar, langkah kakinya berhenti di depan layar yang besar yang sedang menampilkan beberapa Trailer dalam sebuah Film yang begitu menarik perhatian, 2 gadis itu terlihat sedang memilah dan memilih Film apa yang akan mereka tonton kali ini.

Nadya memilih Film bergenre Horor WANITA DARI TANAH JAHANAM, sedang Ariska yang penakut sempat menolak dan lebih memilih genre yang Rocom, atau Fantasi. dengan perdebatan panjang, akhirnya Ariska setuju dengan apa yang sudah dipilihkan oleh Nadya. Film bergenre Horor, meski merasa takut tetapi Ariska harus memberanikan diri. dalam hatinya berkata "ini hanya film, bukan asli".

Setelah memamistkan Film apa yang akan mereka tonton, mereka langsung memesan 2 tiket nonton ,  dan memesan 1 jumbo Popcorn ditambah 2 minuman coca cola untuk menemani ketegangan didalam studio nanti.

"Mohon perhatian Anda, Pintu teater dua telah dibuka, bagi Anda yang telah memiliki tiket dipersilakan untuk memasuki ruangan teater dua"

Ariska langsung melihat tiket di tangannya, ternyata tiketnya untuk Ruangan Teater dua. Dia segera berdiri, Mengemas barang-barangnya dan menarik tangan Nadya yang sedari tadi sedang asyik Live di sosial Media. Mereka Memasuki ruang Theater mencari kursi sesuai dengan nomor di tiketnya, berjalan menyusuri dan akhrinya ketemu. Duduk bersebelahan menyimpan tas dipinggir kursi, Meraih Handphone untuk di ubah menjadi Mode silent karena takut akan mengganggu penonton lain kalau ada telepon masuk.

semua penonton sudah memasuki Ruang teater, diawali dengan iklan-iklan commersial tak lama Filmpun dimulai semua penonton hening matanya tertuju pada layar yang sangat besar di hadapan mereka, tidak ada yang bersuara. Belum apa-apa Ariska sudah memeras tangan Nadya sampai Nadya meringis.

"Kalau takut, lo tutup aja mata lo" Bisik Nadya dengan pelan di telinga Ariska.

"Mana bisa, nggak keliatan tapi masih kedengeran tahu"

Tidak terasa 1 jam berlalu, dengan perasaan tegang Film akhirnya selesai. semua penonton keluar studio membicarakan alur cerita tadi dan menebak-nebak siapa yang dimaksud Perempuan dari tanah jahanam itu.

berbeda dengan Ariska, dia segera melupakan apa yang tadi dia lihat, takut terbawa sampai mimpi katanya.

Nadya merogoh Handphone nya di saku, memesan taksi online sambil berjalan menuju lobi Mall. Tidak membutuhkan waktu lama, Taksi pun datang terlihat sopir taksi itu menyapa dengan ramah dengan wajahnya yang masih terasa asing. Terlihat seperti berumur 30 Tahunan namun dengan penampilan yang berwibawa sebagai seorang taksi online.

Dalam perjalanan, pak supir sesekali melirik 2 gadis di belakangnya, dengan sedikit senyuman mengerinyai. Ariska menyadari apa yang dilakukan pak sopir itu tetapi ia berusaha untuk tetap positif, mencoba untuk memberi tahu Nadya tetapi tidak jadi karena takut akan terdengar oleh pak sopir dan menyinggung perasaannya.

"Bensin saya mau habis, kita isi bensin dulu ya dek" Ucap sopir dengan suara yang lembut

Saat tangki sedang diisi bensin, Nadya izin untuk ke Toilet umum di Pom bensin tersebut karena sudah kebelet dan tidak bisa untuk ditahan lagi. Setelah bensin sudah selesai diisi dan Nadya belum lekasi kembali dari toilet, pak sopir tiba-tiba menarik gasnya tanpa menunggu Nadya kembali dari Toilet. Ariska langsung panik dan mencoba bertanya, takut pak sopir lupa kalau penumpangnya yang satu belum balik lagi.

"Loh pak tunggu, temen saya belum balik lagi tadi dia lagi ketoilet" Tanya Ariska dengan rasa takut, mencoba merogoh Handphone nya di saku, mencari nomor orang terdekat.

"Tidak apa-apa, kamu tetap saya anter kok sampai ke tujuan" Matanya melirik Ariska lewat kaca Spion kecil yang ada di depannya sambil tersenyum.

Ariska berusaha membuka pintu mobil, tetapi sayangnya, pintu dan kacanya sudah dikunci oleh pak supir. Tidak ada yang bisa Ariska lakukan selain menelpon orang terdekatnya. Jarinya diam-diam memencet nama ZOVAN. Taetapi Zovan sama sekali tidak merespon. sekali lagi Ariska mencoba menelpon Nadya tapi tidak ada jawaban. Ia mulai kebingungan harus berbuat apa, ia hanya diam dan mencoba untuk tetap tenang.

Sementara itu di Pom bensin, Nadya baru keluar dari toilet umum setelah 5 menit.

"huhh akhirnya lega banget" ucapnya sembari memegangi perutnya. Tangannya mengambil Handphone di saku, melihat ada 1 panggilan tidak terjawab dari sabahatnya, Ariska.

Sesampainya di tempat tadi, Nadya tidak menemukan mobil taksi nya, dia terus mencari dan bertanya pada petugas pengisi bensin tadi. Petugas itu berkata bahwa mobil itu sudah jalan sejak tadi. Nadya mulai khawatir mencoba menelpon Ariska tapi tidak ada jawaban sama sekali.

Akhirnya dia mencoba menelpon Zovan, 1 kali tidak ada jawaban, 2 kali masih sama. Nadya tidak menyerah begitu saja. ke3 kali akhirnya zovan menangkat.

"Hallo Van, ini gue Nadya. Van lo harus kesini sekarang"

"Ada apa sih nad, kok suara lo ketakutan gitu? lo lagi sama Ariska kan, tadi dia nelpon gue ada apa ya?"

"Itu dia van, tadi gue kan ke Mall sama Ariska, kita balik naik taksi online. Terus kita isi bensin dulu, karna kebelet gue pergi sebentar ke toilet. Pas gue balik lagi Nadya sama taksi nya udah nggak ada" Jelas Nadya dengan suara gemetar.

"Lo dimana sekarang? gue kesana"

Zovan yang tadinya sedang asyik nongkrong dengan teman-teman geng motornya, tanpa babibu lagi langsung beranjak pergi menuju lokasi yang sudah di kirim oleh Nadya.

Teman-temannya menanyakan ada masalah apa sampai dia harus terburu-buru. Tanpa menjawabnya dengan jelas dia langsung menarik gasnya dengan kencang sampai kecepatan yang tidak biasa. Menyalip motor dan mobil lain, bahkan hampir menerobos lampu merah, untung saja masih sempat untuk melewati lampu merah.

"Gimana bisa kejadian gini, coba gue liat plat nomor taksinya" Zovan langsung menanyakan berapa Plat nomor taksinya dan menyuruh Nadya untuk segera melaporkan pengemudi tersebut lewat aplikasi onlinenya berharap agar pengaduan mereka segera bisa di proses dan di tindak lanjuti.

Tidak hanya menunggu begitu saja, Zovan mengajak Nadya untuk mencari di jalan. Siapa tahu mobilnya belum jauh dan masih bisa dikejar.

*****

Masih terjebak didalam mobil, Ariska tidak bisa berkata apa-apa bahkan bergerak pun ia tidak berani hanya memegang erat tas gandongnya di depan dada, dia tidak berhenti berdoa agar hal yang tidak diinginkan tidak terjadi padanya saat itu. Mobil melaju dengan cepat mengarah ke jalan yang semakin terpencil.

Tiba-tiba sopir mengerem mobilnya mulai melajukannya dengan pelan, Ariska melihat ada beberapa polisi yang sedang bertugas. dia memikirkan mengambil kesempatan untuk berteriak dan meminta tolong. Tetapi sayang, mobilnya terbebas dari pengecekan pak polisi, Ariska mencoba berteriak tapi pak sopir makin menarik gasnya mendahului suara teriakan Ariska sehingga suara Ariska tidak terdengar jelas dari luar mobil.

Pak polisi yang sedang bertugas pun tidak memperhatikan dan mendengar ada yang berteriak. Mereka melanjutkan tugasnya mengecek setiap kendaraan yang lewat yang tidak mematuhi aturan lalu lintas.

Zovan berusaha memikirkan bagaimana cara menemukannya, dengan menekan pedal gas makin kencang. Tiba-tiba Zovan teringat, ia bisa melacak Handphone Ariska lewat gmailnya asalkan lokasi dan datanya tetap hidup.

Berhenti di pinggir jalan, membuka google 'Find my Device' mencari segera lokasi Ariska saat ini. untung saja data dan setting untuk location di handphone Ariska tidak di matikan. Sehingga Zovan dapat menemukan keberadaan gadis itu saat ini. Setelah menemukan titiknya, Zovan langsung menuju tempat itu. Mengendarai motornya dengan lihai seperti sedang dalam sirkuit balap.

Dari jarak 5Km dia melihat sebuah mobil taksi yang sedang berhenti di pinggir jalan di antara jalanan yang cukup sepi.

Dia menekan rem motornya, membuka helmnya lalu menghampiri mobil tersebut. Melihat kedalam mobil lewat jendela Benar saja, pemandangan yang membuat kalang kabut pada hati dan pikiran Zovan.

Pk sopir yang sedang berusaha menarik tangan Ariska dari dalam mobil, membuat Ariska berteriak sebisa mungkin. Zovan langsung memukul kaca mobil dengan helmnya membuat pak sopir kaget dan marah. Lalu dia memutuskan untuk turun dari mobil berniat memarahi orang yang sudah mengganggunya.

"Tidak sopan kamu ya, apa maksudmu begitu hah?!" Tegas pak sopir

"Banyak bac*t ya"

BRUHHH!!! ......

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!