EPS 3

...EPS 3. TAK SEDINGIN RUPAMU...

Sebuah mobil bertuliskan Taksi Online berhenti di depan lobi Mall, menurunkan 2 gadis yang masih berseragam sekolah. Kedua gadis itu berjalan bergandengan tangan menaiki eskalator dan melirik-lirik sekitar, langkah kakinya berhenti di depan layar yang besar yang sedang menampilkan beberapa Trailer dalam sebuah Film yang begitu menarik perhatian, 2 gadis itu terlihat sedang memilah dan memilih Film apa yang akan mereka tonton kali ini.

Nadya memilih Film bergenre Horor WANITA DARI TANAH JAHANAM, sedang Ariska yang penakut sempat menolak dan lebih memilih genre yang Rocom, atau Fantasi. dengan perdebatan panjang, akhirnya Ariska setuju dengan apa yang sudah dipilihkan oleh Nadya. Film bergenre Horor, meski merasa takut tetapi Ariska harus memberanikan diri. dalam hatinya berkata "ini hanya film, bukan asli".

Setelah memamistkan Film apa yang akan mereka tonton, mereka langsung memesan 2 tiket nonton ,  dan memesan 1 jumbo Popcorn ditambah 2 minuman coca cola untuk menemani ketegangan didalam studio nanti.

"Mohon perhatian Anda, Pintu teater dua telah dibuka, bagi Anda yang telah memiliki tiket dipersilakan untuk memasuki ruangan teater dua"

Ariska langsung melihat tiket di tangannya, ternyata tiketnya untuk Ruangan Teater dua. Dia segera berdiri, Mengemas barang-barangnya dan menarik tangan Nadya yang sedari tadi sedang asyik Live di sosial Media. Mereka Memasuki ruang Theater mencari kursi sesuai dengan nomor di tiketnya, berjalan menyusuri dan akhrinya ketemu. Duduk bersebelahan menyimpan tas dipinggir kursi, Meraih Handphone untuk di ubah menjadi Mode silent karena takut akan mengganggu penonton lain kalau ada telepon masuk.

semua penonton sudah memasuki Ruang teater, diawali dengan iklan-iklan commersial tak lama Filmpun dimulai semua penonton hening matanya tertuju pada layar yang sangat besar di hadapan mereka, tidak ada yang bersuara. Belum apa-apa Ariska sudah memeras tangan Nadya sampai Nadya meringis.

"Kalau takut, lo tutup aja mata lo" Bisik Nadya dengan pelan di telinga Ariska.

"Mana bisa, nggak keliatan tapi masih kedengeran tahu"

Tidak terasa 1 jam berlalu, dengan perasaan tegang Film akhirnya selesai. semua penonton keluar studio membicarakan alur cerita tadi dan menebak-nebak siapa yang dimaksud Perempuan dari tanah jahanam itu.

berbeda dengan Ariska, dia segera melupakan apa yang tadi dia lihat, takut terbawa sampai mimpi katanya.

Nadya merogoh Handphone nya di saku, memesan taksi online sambil berjalan menuju lobi Mall. Tidak membutuhkan waktu lama, Taksi pun datang terlihat sopir taksi itu menyapa dengan ramah dengan wajahnya yang masih terasa asing. Terlihat seperti berumur 30 Tahunan namun dengan penampilan yang berwibawa sebagai seorang taksi online.

Dalam perjalanan, pak supir sesekali melirik 2 gadis di belakangnya, dengan sedikit senyuman mengerinyai. Ariska menyadari apa yang dilakukan pak sopir itu tetapi ia berusaha untuk tetap positif, mencoba untuk memberi tahu Nadya tetapi tidak jadi karena takut akan terdengar oleh pak sopir dan menyinggung perasaannya.

"Bensin saya mau habis, kita isi bensin dulu ya dek" Ucap sopir dengan suara yang lembut

Saat tangki sedang diisi bensin, Nadya izin untuk ke Toilet umum di Pom bensin tersebut karena sudah kebelet dan tidak bisa untuk ditahan lagi. Setelah bensin sudah selesai diisi dan Nadya belum lekasi kembali dari toilet, pak sopir tiba-tiba menarik gasnya tanpa menunggu Nadya kembali dari Toilet. Ariska langsung panik dan mencoba bertanya, takut pak sopir lupa kalau penumpangnya yang satu belum balik lagi.

"Loh pak tunggu, temen saya belum balik lagi tadi dia lagi ketoilet" Tanya Ariska dengan rasa takut, mencoba merogoh Handphone nya di saku, mencari nomor orang terdekat.

"Tidak apa-apa, kamu tetap saya anter kok sampai ke tujuan" Matanya melirik Ariska lewat kaca Spion kecil yang ada di depannya sambil tersenyum.

Ariska berusaha membuka pintu mobil, tetapi sayangnya, pintu dan kacanya sudah dikunci oleh pak supir. Tidak ada yang bisa Ariska lakukan selain menelpon orang terdekatnya. Jarinya diam-diam memencet nama ZOVAN. Taetapi Zovan sama sekali tidak merespon. sekali lagi Ariska mencoba menelpon Nadya tapi tidak ada jawaban. Ia mulai kebingungan harus berbuat apa, ia hanya diam dan mencoba untuk tetap tenang.

Sementara itu di Pom bensin, Nadya baru keluar dari toilet umum setelah 5 menit.

"huhh akhirnya lega banget" ucapnya sembari memegangi perutnya. Tangannya mengambil Handphone di saku, melihat ada 1 panggilan tidak terjawab dari sabahatnya, Ariska.

Sesampainya di tempat tadi, Nadya tidak menemukan mobil taksi nya, dia terus mencari dan bertanya pada petugas pengisi bensin tadi. Petugas itu berkata bahwa mobil itu sudah jalan sejak tadi. Nadya mulai khawatir mencoba menelpon Ariska tapi tidak ada jawaban sama sekali.

Akhirnya dia mencoba menelpon Zovan, 1 kali tidak ada jawaban, 2 kali masih sama. Nadya tidak menyerah begitu saja. ke3 kali akhirnya zovan menangkat.

"Hallo Van, ini gue Nadya. Van lo harus kesini sekarang"

"Ada apa sih nad, kok suara lo ketakutan gitu? lo lagi sama Ariska kan, tadi dia nelpon gue ada apa ya?"

"Itu dia van, tadi gue kan ke Mall sama Ariska, kita balik naik taksi online. Terus kita isi bensin dulu, karna kebelet gue pergi sebentar ke toilet. Pas gue balik lagi Nadya sama taksi nya udah nggak ada" Jelas Nadya dengan suara gemetar.

"Lo dimana sekarang? gue kesana"

Zovan yang tadinya sedang asyik nongkrong dengan teman-teman geng motornya, tanpa babibu lagi langsung beranjak pergi menuju lokasi yang sudah di kirim oleh Nadya.

Teman-temannya menanyakan ada masalah apa sampai dia harus terburu-buru. Tanpa menjawabnya dengan jelas dia langsung menarik gasnya dengan kencang sampai kecepatan yang tidak biasa. Menyalip motor dan mobil lain, bahkan hampir menerobos lampu merah, untung saja masih sempat untuk melewati lampu merah.

"Gimana bisa kejadian gini, coba gue liat plat nomor taksinya" Zovan langsung menanyakan berapa Plat nomor taksinya dan menyuruh Nadya untuk segera melaporkan pengemudi tersebut lewat aplikasi onlinenya berharap agar pengaduan mereka segera bisa di proses dan di tindak lanjuti.

Tidak hanya menunggu begitu saja, Zovan mengajak Nadya untuk mencari di jalan. Siapa tahu mobilnya belum jauh dan masih bisa dikejar.

*****

Masih terjebak didalam mobil, Ariska tidak bisa berkata apa-apa bahkan bergerak pun ia tidak berani hanya memegang erat tas gandongnya di depan dada, dia tidak berhenti berdoa agar hal yang tidak diinginkan tidak terjadi padanya saat itu. Mobil melaju dengan cepat mengarah ke jalan yang semakin terpencil.

Tiba-tiba sopir mengerem mobilnya mulai melajukannya dengan pelan, Ariska melihat ada beberapa polisi yang sedang bertugas. dia memikirkan mengambil kesempatan untuk berteriak dan meminta tolong. Tetapi sayang, mobilnya terbebas dari pengecekan pak polisi, Ariska mencoba berteriak tapi pak sopir makin menarik gasnya mendahului suara teriakan Ariska sehingga suara Ariska tidak terdengar jelas dari luar mobil.

Pak polisi yang sedang bertugas pun tidak memperhatikan dan mendengar ada yang berteriak. Mereka melanjutkan tugasnya mengecek setiap kendaraan yang lewat yang tidak mematuhi aturan lalu lintas.

Zovan berusaha memikirkan bagaimana cara menemukannya, dengan menekan pedal gas makin kencang. Tiba-tiba Zovan teringat, ia bisa melacak Handphone Ariska lewat gmailnya asalkan lokasi dan datanya tetap hidup.

Berhenti di pinggir jalan, membuka google 'Find my Device' mencari segera lokasi Ariska saat ini. untung saja data dan setting untuk location di handphone Ariska tidak di matikan. Sehingga Zovan dapat menemukan keberadaan gadis itu saat ini. Setelah menemukan titiknya, Zovan langsung menuju tempat itu. Mengendarai motornya dengan lihai seperti sedang dalam sirkuit balap.

Dari jarak 5Km dia melihat sebuah mobil taksi yang sedang berhenti di pinggir jalan di antara jalanan yang cukup sepi.

Dia menekan rem motornya, membuka helmnya lalu menghampiri mobil tersebut. Melihat kedalam mobil lewat jendela Benar saja, pemandangan yang membuat kalang kabut pada hati dan pikiran Zovan.

Pk sopir yang sedang berusaha menarik tangan Ariska dari dalam mobil, membuat Ariska berteriak sebisa mungkin. Zovan langsung memukul kaca mobil dengan helmnya membuat pak sopir kaget dan marah. Lalu dia memutuskan untuk turun dari mobil berniat memarahi orang yang sudah mengganggunya.

"Tidak sopan kamu ya, apa maksudmu begitu hah?!" Tegas pak sopir

"Banyak bac*t ya"

BRUHHH!!! ......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!