***
Hansen & Diandra sudah tiba di Korea. Hansen sudah berpenampilan seperti Javier. Bahkan reporter tidak menyadari jika orang berbeda. Fans wanita sudah banyak berkumpul untuk menyambut idolanya. Hansen melayani beberapa foto bersama. Tiba-tiba ada seorang fans berpakaian seksi langsung mencium bibir Hansen dengan buas di Bandara yang ramai saat itu. Diandra yang melihat dengan mata kepalanya sendiri rasanya terbakar panas tubuhnya. Hansen lalu mendorong tubuh wanita ith sehingga terjatuh dilantai.
"Menjijikkan." Hansen mengelap bibirnya.
Wanita itu tersenyum getir, dikelilingi fans yang geram dengan perilaku memalukan itu. Didalam mobil Diandra langsung memejamkan matanya sampai di Mansion milik Javier.
"Asisten Park aku mau membersihkan tubuhku, jangan ganggu aku." Hansen melemparkan jaket & maskernya dilantai.
Diandra yang kesal lalu mencari kamar lain. Dia membuka email. Yang berisi rincian pekerjaannya ternyata ada beberapa iklan yang mengharuskan memakai baju sedikit terbuka. Diandra ingin balas dendam dengan menunjukkan dirinya juga tidak kalah seksi dari wanita yang berada di Bandara.
"Asisten Park aku setuju menjadi model iklan baju gaun malam ini. Serahkan kontraknya padaku." Diandra mengulurkan tangannya.
"Baik Nona silahkan".
Hansen menyambar kertas tersebut dengan sigap, lalu merobeknya. Dia murka kepada Diandra karena memancing amarahnya.
"Jika kau ingin telanjang lakukan saja denganku. Berapapun kau minta aku mampu membayarmu. Ingat kau kelak menjadi istriku jadi berbuat hal yang memalukan tanpa seijinku! " Hansen merobek hingga menjadi kecil-kecil.
"Lalu kau pikir dirimu Javier, yang setiap wanita bisa menciumu. Bahkan ditempat umum sekalipun, apa kau lupa aku ada!" Diandra pergi masuk kekamar dan menguncinya.
"Lain kali kalau kau sembarangan menerima kontrak untuk Diandra periksa dulu. Kau pikir calon istriku tubuhnya jadi bahan imajinasi liar pria hidung belang! Hansen melemparkan gelas berisi air kesudur ruangan.
Asisten Park yang ketakutan itupun segera pergi tanpa permisi.
"Diandra jika kau tidak membuka pintunya maka aku ledakan dengan granat." Hansen mengancam didepan pintu.
"Baik, Tuan Muda kau menang." Diandra matanya sembab seperti usai menangis.
"Kau menangis? " Hansen mengusap mata Diandra.
"Tidak, aku sedang mengiris bawang untuk masker wajahku." Diandra mengacuhkan Hansen.
"Aku sudah mandi berkali-kali sampai kulitku tipis agar bekas bibir itu hilang. Lihatlah." Hansen menunjuk bibirnya jelas.
"Aku mohon kedepan jangan menjadi lelaki yang menggiurkan didepan wanita. Aku hanya ingin memilikimu sendiri bukan untuk berbagi."
"Lalu kau memanggil Oppa kepada Javier, iklan ponsel pasangan, model baju pengantin, liburan bulan mandu belum lagi iklan perhiasan. Uh... sakitnya mataku. Terpampang nyata diportal berita & sosial media." Hansen menggoda kekasihnya.
"Tapi diakan adikmu beda kasus dengan wanita tadi. Terlalu bar-bar." Mengerucutkan bibirnya.
"Bisakah malam ini kau memijit tubuhku, besok iklan olahraga butuh stamina prima. Atau kau mau berolah raga denganku malam ini. Sepertinya aku lama tidak melatih otot-ototku dibagian lain sayang." Hansen membuka kancing bajunya satu per satu.
"Aku masih belum memaafkanmu kenapa kau membuka bajumu. Hentikan atau aku gigit nanti kau." Diandra memperingatkan Hansen sambil berjalan mundur.
"Kau pikir aku tidak membuat perhitungan saat kau menebarkan pesonamu. Matamu, bibirmu, hidungmu, rambutmu, telingamu, kulitmu, tubuhmu orang-orang tak berhenti memujinya. Jangan salahkan kalau 3 hari kedepan kau berdiri saja tidak mampu." Hansen menutup pintu kamar.
Javier, Laura & Lucifer melihat adegan itupun seolah paham kalau dua orang bodoh sedang cemburu.
"Bukanya kau aktor kaya, bayaranmu saja milyaran rupiah. Kenapa kau tidak merubah satu perempuan saja? " Laura mengeluh kesal.
"Lalu anak yang dilahirkan kalau tidak sepertiku maka seperti wujud asli ibunya. Kalau kau tidak waras setidaknya diamlah jangan berkomentar bodoh." Javier menoyor kepala Laura.
"Auh... setidaknya wajahnya mirip Diandra, lalu ketika dewasa kau bisa mengubah wajah anakmu." Laura masih membantah opini Javier.
"Sekalipun wujudnya sama tapi kalau bukan Diandra untuk apa aku membeli robot kemasan." Javier hendak menerobos masuk kamar tempat Hansen & Diandra.
"Maju selangkah kupotong 5 hari masa tanggunganmu." Lucifer menarik telinga Javier.
"Auhh.... Sakit.... aku harus menyelamatkan Diandra dari Hyungku. Aku tidak ingin masadepanku ternodai." Javier mencoba melepaskan tangan Lucifer.
"Masih ngeyel juga ya, aku potong masak aktif kalian 12 hari lagi. Kalian ini arwah payah & lamban, taunya senang-senang & mencari kepuasan semua saja." *Lucifer menjewer kedua arwah penasaran itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 225 Episodes
Comments
💎⃞⃟BS QᷞUͦEͮEͤNSELVIA°Аямў🔰
hhhhmmm
2020-10-11
0
irah RIHANNA
best banget cerita part 2 dia ni
2020-08-23
1
Pembacaaaa_
next
2020-08-10
0