Seorang perawat datang memberitahukan kalau ada perwakilan dari pihak yang menabarak ingin berbicara. Ryan bersama ibunya menemui irene yang berada dikantor kepala rumah sakit yang sudah menunggu.
"Silahkan masuk Pak Ryan, perkenalkan Nona Irene adalah perwakilan dari pihak keluarga ingin menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya." Kepala Rumah Sakit mengawali pembicaraan.
"Maaf atas kelalaian Tuan Muda kami yang menyebabkan kecelakaan, sebagai rasa bersalah kami semua biaya rumah sakit & perawatan bayi anda selama 5 tahun kami tanggung. Dan kompensasi sebesar 10 milyar karena nyawa istri anda tidak terselamatkan. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Mohon jangan salah paham atau tersinggung." Irene membungkuk penuh penyesalan.
"Hanya kalian orang kaya lalu seenaknya saja menilai nyawa kami dengan uang yang kalian miliki? Bagaimana aku membesarkan Putri tanpa kasih sayang ibu. Katakan kepada Tuan Muda kalian untuk menukar nyawanya dengan istriku! Ryan berdiri amarahnya memuncak.
"Tenang sabar dulu Pak Ryan, saat ini keadaan Tuan Muda juga sudah diujung tanduk. Beliau masih diruang isolasi karena gagar otak, mengalami luka cukup serius. Kondisinya juga sangat kritis bahkan kami sebagai pihak rumah sakit akan membuat rujukan ke Singapura." Kepala Rumah Sakit mencoba menjelaskan.
"Maaf Pak Ryan kesalahan bukan sepenuhnya pada Tuan Muda kami. Dari rekaman CCTV istri anda berjalan di trotoar saat lampu hijau. Dan saat itu suasana jalan lengan, kondisi Tuan Muda kami dalam keadaan mengantuk berat. Juga rem mobilnya ternyata blong. Pihak polisi sudah mengirimkan salinan & beberapa foto bukti." Irene menyerahkan berkas yang berada ditangannya.
Ryan tidak percaya kalau istrinya memang melanggar lampu hijau saat melewati zedra cross. Dan benar mobil sudah mengklakson berkali-kali tapi istrinya tetap mengabaikannya. Laur tengah asik bermain ponsel yang ia pegang.
"Pak Ryan dalam kasus ini istri anda juga bersalah. Tapi karena kebaikan & kemurahan hati Tuan muda kami ingin agar masa depan Putri anda terjamin. Sebenarnya Tuan Muda kami ingin mengajukan tuntutan tapi beliau urung melakukannya." Irene berjalan mendekati Ryan.
"Nak, apa yang dikatakan Nona ini ada benarnya. Laura juga teledor bermain ponsel hingga mengabaikan keselamatan diri & bayinya. Bahkan menyebabkan keadaan Tuam Muda tersebut kritis. Kau jangan egois, mereka juga punya keluarga seperti kita. Mereka sudah ada itikat baik tapi kau masih saja menutup hati nuranimu." Ibu Ryan memeluk anaknya.
"Baiklah, aku akan mencoba mengerti. Sampaikan terimakasih kepada Tuan Muda kalian yang sudah memikirkan nasib kami." Ryan terduduk lemas.
"Ini ada buku tabungan untuk Putri anda, kwitasi pembayaran biaya rumah sakit & cek yang bisa anda cairkan. Bila ada keperluan lain silahkan hubungi saya. Sekali lagi kami turut berduka cita sedalam-dalamnya. Maaf saya harus segera mengurus hal lain. Selamat tinggal." Irene keluar pertamakali dari ruangan kepala Rumah Sakit.
***
Didepan lobi rumah sakit Irene menunggu Tuan & Nyonya Wijayakusuma yang terlihat panik dengan keadaan putranya.
"Bagaimana keadanan Javier-ku?" Nyonya Wijayakusuma menarik tangan Irene.
"Saat ini masih ditangani dokter, sebentar lagi helikopter tiba untuk menjemput Tuan Javier." Irene menegaskan.
"Apakah kau sudah mengurus semua?" Tuan Wijayakusuma mendekati Irene sambil mengusap pundak istrinya.
"Sudah Tuan Besar, silahkan ikuti saya menuju ruang isolasi Tuan Javier." Irene berjalan didepan.
***
Suasana rumah Laura dipenuhi pelayat yang silih datang berganti. Rangkaian bunga belasungkawa berdiri berjajar sebagai ungkapan duka mendalam.
"Kenapa rumahku sangat ramai, suamiku kenapa menangisi jasad yang tertutup kain? Laura masih belum menyadari kalau dia yang terbujur kaku.
"Laura putriku, kenapa kau meninggal seperti ini nak." Ayah Laura menangis sembari mencium kening Laura yang terhalang kain.
"Ayah, aku disini woy. Coba lihat aku kearah sini, apak kalian tidak mendengar suaraku. yuhuuuu..... " Laura mencoba menyentuh tubuh ayah maupun suaminya namun tak bisa.
Laura menyadari bahwa tubuhnya sudah berada di dimensi lain. Dia bisa melihat orang melayat tapi tidak bisa berkomunikasi layak manusia biasa. Laura sangat kebingungan seolah ini hanya mimpi berharap dia akan kembali tersadar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 225 Episodes
Comments
Teguh wira admaja
lah.. thor... kok ada episode dimensi lain
seolah cerita menteri dan horor inj
gak nyambung thor 🙄🙄🙄
2023-02-05
0
Roroazzahra
cus langsung ke mari
next
2021-07-24
0
💎⃞⃟BS QᷞUͦEͮEͤNSELVIA°Аямў🔰
yakkkk...keren arwahnya bhs gaul...🤣🤣🤣
2020-10-11
2