***
Dari dalam mobil Hansen terisak menangis dikursi belakang, Irene yang mengemudi mobil sangat paham kepedihan hati majikannya.
"Tuan Muda, malam ini abaikan keberadaan saya silahkan tumpahkan emosimu." Irene memberikan sekotak tisu yang ada disebelahnya.
"Aku mencintai keluargaku & mengasihi Diandra. Aku tidak bisa kehilangan keduanya. Jika ada wanita yang seperti Diandra aku rela membayarnya untuk mencintai Javier." Hansen mengelap air matanya.
"Tuan sudah menderita & banyak berkorban banyak. Tuhan menghadiahi Nona Diandra untukmu mengapa harus menyerahkan kepada orang lain walaupun itu Tuan Muda Javier. Lagipula Tuan Muda hanya meminta seorang Diandra bukan?" Irene bicara tanpa beban.
"Tapi melihat Javier seperti itu aku sempat berpikir untuk mundur saja. Tapi Diandra bukan barang, aku tidak bisa hidup tanpa Diandra. Kau tahu Ricky bukan, aku akan melakukan hal sama jika tidak direstui." Hansen menangis sambil sedikit tersenyum.
"Tentu saja, Ricky adalah pria yang keren."
Awalnya Laura ingin menjambak rambut Irene tapi tak bisa. Javier yang duduk disebelah Hansen termenung mendengar perkataan kakanya yang sangat menyentuh. Selama ini dia lupa kemudahan hidup di Korea tidak lepas dari campur tangan Hansen. Javier beranggapan kalau dia menjadi sekarang karena bakatnya. Hansen sejak muda sudah dididik sebagai pekerja keras & pebisnis handal.
"Dasar sekertaris penjilat, kalau aku masih hidup akan kuhabisi." Laura kesal sambil memeloti Irene.
"Sudahlah tidak berguna, ayo kembali kerumah sakit lagi. Kita coba masuk ke tubuhku, ini sudah 5 hari. Waktu kita tinggal 35 hari lagi." Javier keluar dari mobil Hansen bersama Laura. Keduanya terbang kembali kerumah sakit dimana Javier dirawat.
***
Hansen sudah berada di Surabaya, dia banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja. Bertemu dengan Diandra juga saat tertidur. Hansen harus berangkat lebih pagi karena tanggungjawabnya bertambah. Diandra yang memperoleh kabar kalo ada beberapa pekerjaan menantinya di Korea harus segera diselesaikan. Siang ini memberanikan diri minta ijin untuk kembali ke Korea.
"Sayang, maaf mengganggumu tapi Asisten Park tidak bisa menghubungi Javier jadi aku dihubunginya." Diandra masuk keruangan Hansen setelah diantar Irene.
"Mendekatlah." Hansen menjentikkan jarinya.
Diandra ragu-ragu,takut membuat kesalahan karena Hansen sudah lama sibuk seolah acuh pada keberadaannya. Akhirnya dia mendekat dengan wajah pucat. Hansen tiba-tiba memeluknya erat & sangat kuat.
"Kita akan ke Korea bersama, aku akan menggantikan peran Javier. Hanya butuh sedikit sentuhan untuk menyamar. Karena kami saudara kandung hampir mirip bukan." Hansen menarik dagu Diandra.
"Sayang, ada apa dengan Javier?"Diandra tidak mengerti maksut kekasihnya.
"Sayang, ikuti apa perintahku kali ini saja. Yang jelas kita jangan mempersulit Javier dengan karirnya. Setelah pekerjaannya selesai aku ajak kau menemui Javier."
Diandra semakin tidak mengerti, seolah ada rahasia yang ditutupi. Sudah 2 minggu Tuan & Nyonya Wijayakusuma tidak kelihatan bahkan memberi kabar lewat pesan.
***
Laura beberapa kali mencoba masuk ke tubuh Javier gagal. Javier mulai panik karena 15 hari dia akan mati kalau tidak mendapat air mata wanita yang ia cintai. Malam ini bulan purnama sempurna suasana tampak terang indah. Dari jendela kamar Javier dirawat Nyonya Wijaya kusuma bisa melihat bentuk bulan yang sempurna.
"Suamiku, berapa lama kita merawar Javier?" Nyonya Wijayakusuma itu masih melihat bulan lewat jendela kamar.
"Hampir 2 minggu istriku, kenapa?" Tuan Wijayakusuma memegang tangan Javier.
"Sepertinya banyak pesan dari Diandra yang belum aku balas. Anak itu sangat perhatian padaku,Hansen sangat beruntung bila memiliki istri seperti Diandra. Tapi sayang Javier mencintai wanita yang ditakdirkan bukan untuknya. Kini dia harus terbaring disini." Nyonya Wijayakusuma menitikan air matanya.
"Sudahlah istriku, Hansen juga putramu dia yang pertama kali bertemu Diandra. Lalu mereka saling jatuh Cinta. Javier hanya mengalami masa pendewasaan." Tuan Wijayakusuma mendekati istrinya. Memeluk istrinya yang tampak kurus.
Javier melihat kedua orangtuanya itupun melayang keluar ruangan diikuti Laura. Lucifer sudah berada didepan mereka berdua. Kali ini memakai baju putih & benar saja Lucifer menyampaikan pesan jika Javier ingin segera kembali hidup harus melakukan perjanjian.
"Si.. siapa dia? "Laura kaget karena ada makhluk lain yanh bisa melihat mereka.
"Dia Lucifer yang akan membawa pergi arwah-arwah seperti kita pergi." Javier menoleh kearah Laura.
"Laura, jika kau melakukan kebaikan maka kelak ada dua pilihan. Dosamu diampuni atau reinkarnasi tapi sebagai Javier." Lucifer mengangkat tangannya lalu mununjuk kening Laura.
"Aku tidak mau menjadi Javier, lebih baik aku reinkarnasi agar bisa berkumpul dengan keluargaku."
"Baiklah kalau begitu kelak kau akan reinkarnasi untuk menebus dosamu semasa hidupmu. Dan untukmu Javier kau masih bisa hidup lagi. Kau bisa bersama orang yang kau cintai & memiliki keluarga bahagia." Lucifer menunjuk kening Javier sama seperti yang dilakukan pada Laura.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 225 Episodes
Comments
Teguh wira admaja
sampai disini aku bingung cerita nya 🙄
kok ada di mensi lain 🤔🤔🤔
2023-02-05
0
Pembacaaaa_
jejak
2020-08-10
0
Ririn Handoyo
lucifer
2020-07-29
1