Menjadi suami istri

Hari pernikahan pun telah tiba.

Terlihat Alina sedang duduk di tepi ranjang dengan tatapan kosong lurus ke depan.

Tok! tok! tok!

Terdengar suara ketukan pintu. "Permisi kami dari pihak salon ingin merias calon pengantin wanita."ucap salah satu dari ketiga wanita yang memasuki kamar Alina.

Alina tidak menjawab dia masih sibuk dengan pikirannya sendiri. "Mari mbak ikut saya!"pinta salah satu wanita seraya tangannya menarik tangan Alina menuju sebuah kursi di depan cermin.

Alina hanya mengikuti tanpa menolak apapun yang dilakukan ketiga wanita di hadapannya saat ini.

"Mbak cantik sekali."puji salah satu dari ketiga wanita itu saat Alina selesai di rias.

Alina menatap dirinya di cermin, memang Alina terlihat begitu cantik dengan gaun pengantin warna putih yang dia kenakan membuat Alina semakin terlihat cantik dan anggun.

"Mbak, mari ikut kami,! acaranya akan segera di mulai."kembali wanita dari salon itu berucap, dan mulai membawa Alina keluar dari kamar.

Pernikahan hanya di hadiri keluarga, kerabat terdekat, penghulu serta saksi tidak ada tamu undangan karena memang inilah pernikahan yang di inginkan Abian.

Terlihat Alina berjalan menuju altar pernikahan, semua mata tertuju pada Alina tidak terkecuali dengan Abian.

Abian adalah laki-laki normal yang suka akan kecantikan, dan Abian menemukan kecantikan itu dalam diri Alina.

Melihat Abian yang tidak berkedip melihat Alina, membuat Seno dan Lisa saling pandang sambil melempar senyum satu sama lain.

Alina mulai duduk di samping Abian, dan ijab qobul pun terdengar sangat lantang di kumandangkan oleh Abian.

Detik kemudian mereka telah sah menjadi sepasang suami istri.

Alina mencium punggung tangan Abian, sedangkan Abian mencium kening Alina singkat.

Para saksi, penghulu serta semua kerabat terdekat telah pulang kembali ke rumah mereka masing-masing.

"Mulai sekarang kamu sudah menjadi anak mamah, jadi jangan sungkan untuk memanggil Tante dengan sebutan mama ok Alina?"ucap Lisa seraya tangannya menyentuh bahu Alina.

Alina hanya bisa tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

Lisa menggandeng tangan menantunya itu untuk menuju kamar putranya.

"Karena kalian sudah menikah, jadi mulai sekarang kamar Abian adalah kamar kamu juga."tutur Lisa dengan seutas senyum di bibirnya.

Lisa membukakan pintu kamar Abian untuk Alina. "Sekarang kamu masuk ya sayang! mungkin Abian sedang di kamar mandi."imbuh Lisa yang tidak mendapati sang putra di dalam kamarnya.

Alina mulai berjalan memasuki kamar Abian yang sekarang sudah bergelar menjadi suaminya itu.

"Selamat malam pertama."teriak Lisa pelan yang terdengar oleh Alina sambil menutup pintu kamar putranya itu.

Alina berbalik dan hendak mengatakan sesuatu, namun dia urungkan karena pintu kamar yang sudah tertutup rapat.

Ceklek!

Terdengar suara pintu terbuka, Alina menatap ke arah suara. Ternyata Abian baru selesai mandi dan dia keluar dari kamar mandi dengan telanjang dada, dan hanya memakai handuk yang membuat Alina langsung memalingkan wajahnya ke lain arah.

Abian tampak acuh dengan kehadiran Alina di dalam kamarnya. Bahkan dia dengan sengaja ingin membuka handuk yang melilit di pinggang nya di hadapan Alina yang membuat Alina kelabakan.

Alina langsung berlari kecil menuju kamar mandi.

Alina membuang nafas kasar di balik pintu kamar mandi yang baru saja dia tutup.

"Apa dia buta?atau mungkin tidak punya mata bisa-bisanya dia mau buka handuk di depan aku."gerutu Alina kesal.

"Harusnya tadi aku nggak kesini, sekarang apa yang akan aku lakukan coba di kamar berdua sama dia."ngomong sama angin.

Akhirnya Alina memutuskan untuk membersihkan badannya terlebih dahulu sebelum memikirkan langkah selanjutnya yang akan dia lakukan.

"Aduhh lupa bawa baju ganti lagi."gumam Alina saat selesai mandi.

"Masa aku harus pake baju ini lagi."sambungnya sambil menyentuh baju pengantinnya yang tergantung disana.

Karena tidak punya pilihan lain akhirnya Alina kembali memakai baju pengantinnya.

Alina mencoba mengintip dari pintu kamar mandi yang dia buka sedikit, dan terlihat Abian masih terbangun dengan posisi duduk di atas tempat tidurnya dengan tangan yang sibuk memainkan ponsel di tangannya.

"Kenapa dia belum tidur?"nanya sama angin seraya tangan menutup kembali pintu kamar mandi.

Alina memilih terus diam di dalam kamar mandi menunggu Abian tertidur.

"Aku sudah ngantuk banget masa aku harus tidur di sini sih."decak Alina dengan mata yang sudah terlihat sayu.

Sedangkan Abian terus memperhatikan pintu kamar mandi yang masih saja tertutup dari tadi.

Sambil sesekali melihat jam di dinding kamarnya. "Apa gadis itu mati di kamar mandi? dari tadi nggak keluar-keluar."gumamnya yang beranjak dari tempat tidur dan mulai berjalan menuju pintu kamar mandi, Abian mulai menempelkan daun telinganya di pintu kamar mandi untuk mengetahui apa yang di lakukan Alina di dalam sana sampai begitu lamanya.

Saat pintu kamar mandi terbuka, Alina terlonjak kaget karena mendapati Abian yang berada di depan pintu kamar mandi.

"Kamu mau ngapain?kamu mau ngintip aku mandi?"tuduh Alina.

"Jangan sembarangan kalau bicara."sanggah Abian.

"Itu tadi buktinya apa?kamu berdiri di depan pintu kamar mandi."ucap Alina dengan menyipitkan kedua matanya menatap Abian.

"Aku cuma mau mastiin aja, kalau kamu nggak mati di dalam sana."desis Abian kesal dengan kaki kembali berjalan dan duduk di tepi tempat tidur.

"Kalau cowok udah ketangkap basah melakukan kesalahan pasti ujung-ujungnya ngeles."Alina mulai berjalan menuju kursi di kamar Abian.

"Gadis ini memang menyebalkan."umpat Abian sambil menaiki kasurnya.

Belum juga satu hari kita jadi suami istri, tapi dia udah berani ngintipin aku mandi bagaimana jika malam ini dia.. batin Alina sambil bergidik ngeri.

Mereka tidur terpisah, Alina tidur di kursi panjang yang ada di kamar Abian sedangkan Abian tidur di kasurnya yang besar dan empuk.

Pagi hari Alina sudah bantu beres-beres bi Inah di dapur. Sedangkan Abian juga sudah bersiap untuk pergi ke kantor.

"Gimana semalam kalian tidurnya nyenyak?" tanya Lisa pada Abian dan Alina yang sedang sarapan bareng Seno dan dirinya.

Abian tidak menjawab begitupun juga Alina yang hanya tersenyum mendapat pertanyaan seperti itu.

Nyenyak apanya orang aku semalaman ngawasi dia. batin Alina dengan mata yang menatap tajam ke arah abian.

"Mamah ini kalau nanya suka ngelantur."ucap Seno sambil menyuapkan nasi ke mulutnya.

"Emang pertanyaan mamah salahnya dimana sih pah?"protes Lisa.

"Enggak mamah gak salah ko, semalam aku tidurnya nyenyak ko mah."jawab Alina bohong.

"Syukurlah kalau begitu mamah seneng dengernya."balas Lisa sambil tersenyum manis.

"Mah, pah, aku berangkat dulu ke kantor."pamit Abian yang beranjak dari duduknya dan mulai berjalan keluar rumah tanpa pamit pada Alina.

"Anak itu masih saja tidak berubah sekarang dia itu sudah punya istri, tapi bukannya pamit sama istrinya. Malah pergi begitu saja." gerutu Seno kesal.

"Papah mungkin Abian belum terbiasa dengan semua ini, Mama yakin setelah Abian terbiasa dia pasti berubah jadi papah gak usah khawatir."Lisa mencoba menenangkan suaminya itu.

Mama nggak tahu perjanjian apa yang papa dan Abian sepakati. batin Seno yang khawatir.

Setelah selesai sarapan, Seno juga pergi ke kantor.

"Alina kamu yang sabar ya, menghadapi sikap Abian yang masih kekanak-kanakan."tutur Lisa yang merasa tidak enak dengan sikap sang putra.

"Alina ngerti ko mah, dan Alina nggak apa-apa ko."jawab Alina dengan tangan yang sibuk membereskan piring bekas sarapan tadi.

"Kamu memang anak yang baik, dan Mama yakin Abian akan secepatnya mencintai kamu."Lisa mencoba meyakinkan seraya tangannya menyentuh bahu Alina, detik kemudian Lisa berjalan menuju kamarnya.

Entahlah, pernikahan macam apa yang sedang ku jalani ini. Pernikahan tanpa cinta. batin Alina dengan senyum keterpaksaan.

Alina Fauziah

Abian Ravindra Malik Narendra

Terima kasih bagi yang sudah mau mampir ke novel ku kalian bisa tinggalkan like, komen, vote, dan tambah ke favorite ya..

Jangan lupa mampir juga di novel ku yang lain dengan judul AHLI WARIS YANG TERBUANG.

LOVE YOU ALL😘😘

Terpopuler

Comments

sari emilia

sari emilia

alina cantik tp menor bnr...

2023-03-27

0

khairiah ❤😘xu kai 😉🤭

khairiah ❤😘xu kai 😉🤭

episode yang satu ini sukses membuatku senyum-senyum sendiri 🤭🤭🤭🤭

2022-10-30

0

Noona_Nana

Noona_Nana

Abian tega bener ih pen ku getok palanya😌

2022-01-26

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!