Flashback sedikit.
"Ci, kenapa harus aku yang di suruh? Kenapa bukan kakakku Xin Yuwen?" Xin Zetian mengumpat kesal di kereta, sesaat di suruh ayahnya Xin Huang untuk pergi ke kota Zang menemui Walikota Yin Shenzhen.
"Hei, prajurit apa bisa cepat lagi! Panas ini!" ucapnya lagi dengan menggedor samping pintu kereta.
Sebagian prajurit hanya bisa tersenyum canggung atas kelakuannya dan sebagian prajurit dahinya ada yang mengkerut ketika tuan mudanya sedang marah-marah di dalam kereta.
"Sabar tuan muda Xin, sebentar lagi kita akan sampai," ucap salah satu prajurit yang sedang membuka suara, sesaat dia terlihat tersenyum dengan senyum yang di paksakan.
Dan benar apa kata prajurit itu, tak butuh waktu lama mereka sudah hampir tiba di depan gerbang kota Zang.
"Minggir! Minggir! Keluarga Xin mau lewat!" Sebagian prajurit berteriak agar di beri jalan untuk lewat, mereka mengibaskan tangannya ke kanan dan ke kiri untuk memberi isyarat.
Saat mereka akan mau masuk ke kota terjadi insiden tak terduga, entah kenapa kuda mereka tiba-tiba berhenti berjalan.
"Hei prajurit kenapa berhenti? Cepat! masuk ke kota!" Xin Zetian kembali berucap di dalam kereta, Sejenak wajahnya terlukis dengan ekspresi marah.
"Maaf tuan muda Xin, kuda kita tiba-tiba berhenti berjalan." Salah satu prajurit menghampiri Xin Zetian dengan terburu-buru, ia dengan segera menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Xin Zetian mengangguk kemudian ia keluar dari kereta untuk melihat apa yang terjadi, ia hanya melihat para kudanya yang mematung dan tidak ada hal yang mencurigakan, "Apa yang sebenarnya terjadi ini?" Xin Zetian mendengus kesal, sejenak kaki kanannya di hentakan ke tanah dengan sangat kuat untuk meluapkan emosinya.
Di sisi lain semua orang yang melihat hanya diam tidak bersuara, mereka juga sama-sama bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.
"Senior Lin kenapa mereka berhenti di tengah jalan?" Wang Li bertanya ke Lin Yuan sambil berbisik di sampingnya.
"Tidak apa-apa, mereka terkena Azab karena berlaku Semena-mena ke kita." Lin Yuan tersenyum puas, mereka mendapatkan ganjaran dengan kelakuan mereka yang semena-mena terhadap orang lain.
Di samping itu Wang Li hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena tidak mengerti maksud dari perkataan Lin Yuan.
* * * *
Saat merasa sudah puas me ngerjain Bangsawan Xin, Lin Yuan menarik kembali aura pembunuhnya. Seketika itu kuda mereka pada lari berhamburan seakan tidak ingin mati, prajurit yang berada di atas kuda pada jatuh tersungkur ke tanah. Tidak hanya itu kereta yang menarik keluarga Xin di bawa lari sama kuda mereka.
"Cepat bawa kembali kereta itu?" Xin Zetian mengumpat marah, ia lalu menunjuk ke arah kereta yang di bawa kabur.
Dengan segera sebagian prajurit langsung mengejar kereta yang di bawa kabur dan sebagian hanya menatap Xin Zetian dengan perasaan kesal, andaikata dia bukan Keluarga Bangsawan sudah di bunuh dari dulu.
Tidak lama dari arah samping muncul suara anak perempuan yang mengejek ke arah Xin Zetian, "Hahaha.. Rasain.. Rasain.." Jantung sang ibu seperti ingin copot saat mendengar anaknya tertawa, ia dengan segera menutup mulut anak gadisnya.
Xin Zetian yang mendengar nya langsung marah, "Siapa di sini yang berani tertawa kepadaku?" Ia lalu menatap orang sekitar, "Prajurit seret anak perempuan itu kepadaku!" Xin Zetian menunjuk anak perempuan berusia kira-kira 10 tahun, dan tanpa menunggu jawaban dari ibunya anak tersebut langsung di seret ke depannya.
"Ibuu... Ibu.... Tolong aku, tolong aku..." Anak tersebut mencoba meronta-ronta saat akan di seret ke depan.
Sang Ibu lalu bergerak ke depan, dengan segera ia langsung bersujud ke Xin Zetian, "Tuan muda... Tuan muda... Maafkan, maafkan anakku..." Terlihat wajahnya terlukis dengan ekspresi memelas seakan ingin meminta belas kasihan dari dia.
Tapi di sisi samping Xin Zetian langsung menolaknya mentah-mentah, "Apa minta maaf? Kau pikir aku peduli, prajurit penggal anak itu." Xin Zetian berbicara tanpa menoleh sedikitpun ke arahnya.
"Tuan muda... Tuan muda... Jangan...."
Semua orang yang melihat ibu dan anak itu hanya menatap dengan iba. Di satu sisi mereka ingin menolong dan di satu sisi tidak ingin berurusan dengan para Bangsawan, apalagi Bangsawan Xin.
"Anak muda Wang.. tolong gendong sebentar cucuku ini," ucap Lin Yuan meminta tolong.
Wang Li hanya mengangguk kemudian ia dengan segera menggendong Li Bai.
Terlihat salah satu prajurit langsung mencabut pedang, di sabetnya pedang tersebut secara kuat ke arah leher anak di depannya.
"Tidak.... Anakku...."
Crakk..
Pedangnya hancur, Secara cepat Kakek Li Yuan menangkap dengan tangan kanannya.
Di sisi samping prajurit tersebut masih diam di tempat, akhirnya dia sadar pedang yang di gunakan untuk memenggal anak perempuan tadi di tangkap sama seseorang kakek dan hancur menjadi dua bagian.
Brughh..
Belum lama dia tersadar, Lin Yuan sudah memukul bagian belakang leher prajurit tersebut untuk membuat dia pingsan sejenak.
Semua orang yang masih melihat kejadian ini melebarkan matanya tak terkecuali Xin Zetian. Sejak kapan seorang kakek yang terlihat lemah dari luar, bisa bergerak tanpa berkedip.
Sang ibu yang melihat anaknya lolos dari maut, langsung bergerak untuk memeluknya.
"Tetaplah di sampingku kalian akan aman," ucap Lin Yuan ke arah mereka berdua.
Xin Zetian mengumpat kesal, "Senior, kenapa kau menghentikan prajuritku yang akan memenggal kepala anak tadi." Walaupun dia marah, Xin Zetian masih ingin bersikap sopan, tidak ada orang yang bisa mematahkan pedang dengan hanya satu tangan kecuali orang itu pendekar tingkat tinggi. Xin Zetian juga tidak bisa membaca tingkat prakteknya, meskipun dia juga seorang pendekar yang sudah di tingkat Bumi tahap awal.
"Maafkan kakek ini anak muda, saya tidak suka melihat kau semena-mena terhadap seseorang yang seperti kami. Apa dengan kesalahan seperti itu kau bisa dengan mudah melepaskan nyawa seseorang?"
Semua orang yang mendengarkan Lin Yuan berbicara dengan mudah seperti itu menatap tak percaya, sebagian ada yang sampai tersedak nafas sendiri. Tidak di duga ada orang yang berani terang-terangan menentang keluarga Bangsawan Xin.
"Kau.. Kau.. kakek tua! Apa kau tau kesalahanmu? Dengan kau berbicara seperti itu, kau sudah menentang Keluarga Bangsawan!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Harman LokeST
haaaajaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrr teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss seeeeeeemuuuuuuanyaaaaassssaaaaaa jaaaaaaaaaaaaaaannnngggggaaaaaaaaannn beeeeeeeriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii aaaaammmmmmmmmmmppppuuuuiunnnn kiipaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasssss teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss
2023-10-05
0
3 jagoan
bunuh aja kakek bocah songong itu🤺🤺🤺🤺🤺
2021-06-23
1
Puguh Prawiro
mbulet
2021-01-19
0