Surat Izin Berjodoh
Teeettt ... teeettt ... teeettt ...
Bel tanda waktunya pulang sekolah berbunyi.
Semua murid di SDN 1 Magenang keluar dari lokalnya. Mereka yang bawa sepeda langsung menuju parkiran untuk mengambil sepedanya.
Begitupun dengan Yasser, murid kelas 5, yang mempunyai perawakan tinggi, putih, dan rambut yang ikal.
Dia mendayung sepedanya dengan hati-hati ke arah jalan pulang rumahnya.
Jalannya tidak terlalu ramai kendaraan lainnya, karna memang sekolahnya masuk gang. Dan arah rumahnya tidak harus memotong Jalan Raya.
Dia terus mendayung sepedanya dan menyapa teman-temannya yang berjalan kaki dengan berkata: "Duluan ya".
Dia terus mendayung dan "Bruuuk," tangan Yasser menepuk sebuah tas belakang yang sedang dipakai oleh siswi satu lokal dengannya, mereka tinggal masih satu RW, dan arah pulang mereka juga sama.
"Eeh si hitam gak di jemput ya, pulang bareng sama aku aja yok, tapi naiknya di ban sepeda." Ucap Yasser dengan tawa ejekannya, mengangetkan Silvi yang lagi jalan kaki pulang sekolah. Silvi hanya melihat kelakuan Yasser, kemudian membuang muka dan terus berjalan tanpa menghiraukan ocehan Yasser.
Silvi, siswi berkulit kuning langsat, cenderung lebih gelap dari kulitnya Yasser, makanya Yasser sering memanggilnya dengan si hitam, tapi Silvi memiliki wajah yang oval, dengan lesung pipi kirinya, tidak akan mengurangi ketakjuban orang-orang yang melihatnya, dan akan berkata, "MasyaAllah, manis sekali gadis kecil ini." Begitu lah pujian setiap orang yang baru melihat senyum Silvi.
Yasser dan Silvi bak ibarat Tom and Jerry, yang tak pernah akur.
Dibandingkan dengan postur tubuh Yasser, Silvi lebih pendek dan bertubuh ramping, dan Yasser bertubuh tinggi dan berisi. Dan itu membuat Yasser sering mengganggu Silvi dengan memegang kepalanya.
Silvi terus berjalan mempercepat langkahnya, dan Yasser masih mengganggunya, tiba-tiba dari kejauhan terlihat Umminya silvi dengan motor, Yasser langsung mandayung sepedanya dengan cepat meninggalkan Silvi.
"Assalamu’alaikum kakak Silvi sayang, ummi minta maaf telat jemput sayang ya, yok naik," Ajak Umminya Silvi dengan menghentikan motornya di samping silvi. Kemudian mengulurkan tangannya dan Silvi mencium tangan Umminya.
"Mi Adek mana, kok gak ikut?" Tanya silvi sambil naik ke atas motor.
"Adek lagi tidur, Ummi titipin bentar sama Bibi Ayu," jawab Umminya Silvi.
"Ooo ... ." Jawab Silvi tanpa bertanya lebih lanjut, Umminya Silvi menstarter motor dan pulang kerumah.
5 menit kemudian mereka sampai di rumah.
"Kakak turun ya, buka pintu pagarnya," perintah umminya Silvi dengan menghentikan motor di depan pintu pagar rumahnya.
Silvi turun dari motor dan membuka pintu pagarnya, mamanya memasukkan motor dan memarkirnya di garasi, dan Silvi menutup kembali pintu pagar, Silvi yang sedang mengunci pagar melihat Yasser lewat dengan mendayung sepeda melewati Silvi menuju arah rumahnya Yasser, Yasser hanya melihat sekilas ke arah Silvi, dan Silvi mendengus dengan jengkel.
Silvi membuka sepatu dan masuk ke dalam rumah, "Assalamu’alaikum," ucap Silvi dan Umminya bersamaan.
"Wa’alaikum salam," Jawab Bibi Ayu dari dalam yang lagi duduk dekat ayunan Dedek Ghifari.
"Ada bangun Ghifarinya Kak Yu?" Tanya Ummi sama Bibi Ayu,
"Gak ada Sel, kalau gitu aku pamit Sel ya, belum sholat zuhur," ucap Bibi Ayu,
"Iya kak, makasih banyak Kak ya," ucap Ummi.
"Iya, sama-sama." Jawab Bibi Ayu sambil beranjak untuk pulang.
Bibi Ayu tetangga sebelah kirinya Silvi, dia hanya IRT biasa, anak-anaknya udah dewasa, yang bungsu masih duduk di bangku SMA kelas 3. Ibunya Silvi memanggilnya Kak Yu, karna umur bibi Ayu lebih tua dari Umminya Silvi, dan Bibi Ayu memanggil mama Silvi dengan Selli, karna itu nama Mamanya Silvi.
"Ya udah Kakak Silvi ganti baju, wuzhu, kita sholat dulu ya, baru makan," ucap Umminya Silvi.
"Iya Ummi." Silvi nurut dan langsung ke kamar mengganti seragam sekolah dengan baju biasa. Dan menuju ke kamar mandi untuk untuk berwudhu.
Umminya pun ikut berwuzhu, mereka sholat berjamaah di samping ayunan dedek Ghiffari, biasanya mereka sholat bertiga sama Abinya, tapi Abinya belum pulang kantor. Siap sholat Silvi melipatkan kembali mukena yang dia pakai, dan merapikannya di tempat biasa. Dan langsung menuju meja makan, karna sudah sangat lapar. Umminya pun ikut ke meja makan.
Dia menyendokkan nasi kedalam piringnya, dan mengambil lauk yang udah di masak Umminya
"Ummi, Yasser selalu gangguin kakak di sekolah," adu Silvi sama Umminya.
"Yasser yang mana?" tanya Umminya Silvi.
"Itu Mi, yang rumahnya di ujung gang sana," jawab Silvi
"Ooo ponakan Bi Ayu?" tanya Ummi lagi.
"Iya Mi, Ummi bilangin lah sama dia, jangan gangguin kakak terus, kakak sering nangis gara-gara dia Mi, direbut buku, di pegang kepala, dibuat kaget, pokoknya macam-macam dia buat untuk ganggu silvi mi, kesel Silvi, benci Silvi liat muka dia Mi." Curhat Silvi panjang lebar sama Umminya.
"Man gak ada Silvi lawan?, seharusnya Silvi bilang baik-baik sama dia, jangan gangguin Silvi, karna Silvi gak gangguin dia," Ummi Silvi mencoba memberi nasehat.
"Udah mi, cuma dia nya aja jahat, jahatnya cuma sama Silvi, sama anak yang lain gak ada," ucap lagi Silvi.
"Ya udah, besok Ummi ajak bicara Yasser ya, ya udah cepat habisin makannya, trus tidur siang," perintah Umminya Silvi.
Silvi menghabiskan makanannya dan membawa piring kotor ke tempat cuci piring.
Dia masuk kamar dan merebahkan badannya di kasur empuk miliknya. Tak perlu waktu lama, dia langsung tertidur karna kelelahan.
Sedangkan Ummi nya Silvi ke depan membereskan mainan Ghiffari dan memasukkan nya dalam keranjang mainan. Dan melanjutkan memberes tumpukan dagangan jilbab nya. Umminya silvi mengisi hari dengan jualan jilbab online dan offline sambil mengurus adiknya Silvi yang berumur 2 tahun.
Sedangkan abinya Silvi bekerja di sebuah kantor ekspedisi sebagai manajer, sehingga setiap pagi mobil Abinya Silvi selalu penuh dengan paket orderan jilbab Umminya. Dan sore baru pulang dari kantornya.
Ke esokan harinya.
Seperti biasa, Silvi diantar Umminya kesekolah dengan motor.
“Abi, titip Ghiffari bentar Bi ya, ummi antar Silvi dulu ke sekolah, gak lama, Ghiffari masih tidur di kamar,” Umminya silvi berbicara sama Abinya Silvi yang sedang minum kopi di depan tv.
“iya Mi.” jawab Abi.
15 menit kemudian mereka sampai di sekolah nya Silvi.
"Mi, nanti Ummi marahin si Yasser itu ya, biar dia gak brani ganggu-ganggu Silvi lagi," Ucap Silvi sambil turun dari motor, dan mencium tangan Umminya.
"Iya ... iya ... , Kakak masuk terus, nanti Ummi bicara sama Yasser." Jawab Umminya Silvi sambil membelokkan arah motor.
Umminya Silvi memilih untuk duduk di kantin luar sekolah untuk menunggu Yasser.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Priska Anita
Semangat 💪
Like dari Rona Cinta sudah mendarat disini 💜
2020-07-19
0
ciber ara
awal yang bagus
cuma kalau efek novel maunya dikasih italic
seperti bruk jangan pake dialog tag cukup tulis biasa aja
dia mendayung sepeda dan bruk tapi dikasi italic ya
2020-06-15
0
Tuvet walker
mantep
2020-06-11
1