“Assalamu’alaikum kakak,” Ucap Umminya dengan semangat menyambut putri kesayangannya.
“Wa’alaikum salam,” Dengan wajah cemberut Dilvi menjawab salam Umminya, kemudian mencium tangan Umminya , lalu naik ke atas motor, dan Umminya melajukan motor ke arah rumah mereka.
Sesampainya dirumah.
Silvi membuka sepatu tanpa melepaskan kaos kaki dan masuk ke rumah, dan duduk di sofa sambil melempar kasar tas punggungnya ke sofa.
Ummi hanya berdiri menatap tingkah gadis kecilnya sambil menggeleng gelengkan kepala.
“Ummi, tadi Yasser masih gangguin Silvi Ummi,” Silvi mengadu pada Umminya dengan menangis.
“Ummi marahin yang kasar Ummi si Yasser itu, dia tadi jahat sama Kakak, Kakak lagi makan, dia lempar es mambo kena kepala Kakak, es nya masuk ke makanan, padahal baru dikit Kakak makan.” Lanjut nya lagi.
Ummi duduk di sampingnya, membuka gendongan adiknya, dan membiarkan adiknya main dengan mainannya. Kemudian memeluk Silvi sambil membelai rambutnya.
“Besok Ummi bicara sama si Yasser kak ya, Ummi minta maaf, tadi Ummi gak sempat tunggu Yasser, karna adek Ummi titip sama Abi, Abi harus ke kantor.” Ummi menjelaskan dengan hati-hati agar tidak memperkeruh suasana.
Silvi melepaskan pelukan Umminya dan berkata “Jadi Ummi gak jadi marahin si Yasser tadi?”
Umminya menggeleng dan berkata, “ Besok Ummi usahain untuk bisa bicara sama Yasser ya.” Bujuk Umminya dengan mengelus lembut rambut silvi. Silvi hanya mengangguk, dan kembali memeluk Umminya.
“Ya udah, sana ganti baju kita sholat, terus makan.” Kata Umminya, Silvi mengambil tasnya, dan masuk ke dalam kamarnya, melakukan aktifitas rutin seperti biasanya.
Ke esokan harinya.
“Bi, abi bisa telat ke kantor gak untuk pagi ini?” Tanya Ummi sama Abinya Silvi.
“Emangnya ada apa Mi?” Abi bertanya balik.
“Gak bi, si Kakak sering di ganggu sama kawan kelasnya yang laki, jadi mau Ummi tegur baik-baik anaknya, biar bisa berkawan baik-baik,” jawab Ummi.
“Oh ... boleh Mii, nanti Abi telfon kawan bilang abi telat datang,” kata Abi.
“Ya udah kami brangkat dulu Bi ya,"
" Silvii ... salam Abi dulu,” Pamit Umminya Silvi, sambil memanggil Silvi.
Silvi pamitan sama Abinya, dan berangkat sekolah di antar sama Umminya, Ghiffari masih tidur, dan di titip sama Abi.
Silvi dan Umminya sampai di gerbang sekolahnya Silvi.
“Kakak masuk kelas terus ya, Ummi tunggu Yasser di kantin luar,” ucap Umminya Silvi.
“Iya Mi.” Jawab Silvi sambil turun dari motor, setelah salam Umminya, dia pun masuk ke sekolah menuju ke kelasnya.
Dan Umminya duduk di kantin luar sekolah.
Tak berapa lama Yasser sampai di sekolah dengan mendayung sepeda, Umminya Silvi mengikuti Yasser dibelakang yang lagi memarkirkan sepedanya dengan jalan kaki, dan ketika Yasser membalikkan badannya.
"Ehh Tan..Tante." ucap Yasser terbata-bata karna kaget.
"Yasser, boleh Tante bicara sama Yasser sebentar?" Tanya tante Selli Mamanya Silvi.
"Mm bo..boleh Tante," jawab Yasser gugup.
"Ya udah kita duduk disana bentar yok." Ajak tante Selli sambil menunjuk ke tempat duduk kosong di ujung parkiran.
Yasser dan tante Selli duduk berdekatan, karna disana cuma ada satu kursi panjang.
"Yasserrr ..." tante Selli membuka percakapan.
Yasser hanya menoleh ke tante Selli dengan muka tegang.
"Kata Silvi Yasser itu suka gangguin Silvi, tapi Tante yakin, Yasser gak ada niat kan untuk gangguin Silvi?, Yasser hanya ingin bercanda kan sama Silvi?" Ucap Tante Selli dengan penuh kelembutan.
"I...iya Tante." Jawab Yasser yang masih gugup.
"Yasser, Yasser itu anak yang baik, Tante tau itu, Yasser itu anak laki-laki yang kuat, pelindung yang lemah. Tante Selli minta bantu sama Yasser, Yasser jagain Silvi di sekolah ya, belajar sama-sama, main sama-sama, semoga kalian nanti jadi anak-anak yang sukses." Tante Selli memberi petuah.
"Iya Tante" Yasser menjawab dengan tatapan mata masih menunduk.
"Ya udah cuma itu yang mau tante bilang sama Yasser, Yasser jadi pelindung untuk Silvi ya, jangan buat Silvi marah-marah lagi, nanti kalau Yasser udah berkawan sama Silvi, Yasser bisa datang kerumah Tante, nanti Tante kasih kamu es cream, sekarang Tante pulang dulu ya." Goda tante Selli dengan mengelus rambutnya Yasser.
"Iya tante" jawab Yasser dengan malu-malu.
Teettt ... teettt ...
Bel tanda masuk kelas pun berbunyi, Yasser masuk ke kelas, dan tante Selli pulang dengan motornya.
Yasser masuk dengan melirik ke arah Silvi.
Silvi pun melihat ke arah Yasser.
("Kapok kamu kan, di marahin ummi, makanya jangan nakal jadi orang,") gumam Silvi dengan senyum sinisnya.
Yasser dan Silvi menyimak pelajaran yang diterangkan guru mereka.
2 mata pelajaran berlalu dengan suasana kelas yang khidmat mendengar penjelasan guru dan mengerjakan tugasnya.
Teeettt ... teeettt ...
Bel istirahat pun berbunyi.
“Ya udah anak-anak, sampai disini dulu pelajaran kita, kerjakan tugas yang ibu kasih, besok kumpul, sekarang kalian boleh keluar istirahat,” kata Bu guru Aini.
“Baik bu.” Ucap mereka serentak.
Bu guru keluar lokal, begitu juga dengan murid- murid yang lain.
Silvi memilih duduk dalam kelas, karna kebetulan tadi pagi umminya udah buat cemilan untuk bekalnya.
Dia menghabiskan bekalnya dan pergi keluar untuk duduk di halaman sekolah. Ketika keluar, dia berpapasan dengan Yasser yang akan masuk ke kelas.
Yasser menghindar, begitu juga dengan Silvi, Silvi dengan buru-buru lari keluar kelas.
(“Horee ... dia gak gangguin aku lagi.”) Silvi bersorak girang dalam hatinya.
30 menit berlalu, waktu istirahat berakhir, mereka harus lanjut belajar 2 mata pelajaran lagi.
Dan akhirnya bel pun berbunyi 3 kali, tanda jam pulang sekolah. Tak ada kejailan Yasser lagi untuk hari ini.
Seperti biasa, Silvi di jemput Umminya, kali ini ada adiknya Ghiffari yang di gendong umminya dengan gendongan kangguru.
Sesampainya di rumah ...
“Gimana kak, Yasser masih ganggu kakak hari ini?” tanya Umminya Silvi antusias.
“Hari ini gak di ganggu sih mi, semoga sampe selamanya dia gak gangguin Silvi lagi,” ucap Silvi dengan penuh pengharapan.
“Amiinnn ...” Umminya Silvi mengaminin doa anaknya.
Silvi memeluk bahagia Umminya, dan Umminya pun mengecup lembut rambut gadis kecilnya itu.
Hari-hari berlalu ...
Yasser tak pernah lagi mengganggu Silvi, yang dulunya Silvi tak pernah berdiri dekat Yasser, sekarang udah bebas duduk dan berdiri di mana aja tanpa ada orang yang jahilin lagi.
Yasser berubah 100%, Dia selalu menghindar dari Silvi.
Hingga akhirnya mereka semua lulus dari SD.
Mereka akan melanjutkan ke jenjang berikutnya SMP. Sebagian dari mereka memilih Smp di kampung mereka.
Silvi memilih sekolah di SMP 1 Meraksa.
Silvi membujuk Umminya “Ummi, kakak sambung Smp yang di Meraksa Ummi ya.”
“Tapi kan jauh kakak, mamak gak bisa antar kakak, sekarang adek Ghiffari kan masuk paud,” jawab Umminya silvi.
“Ga papa biar brangkatnya sama Abi aja tiap pagi, tapi pulangnya nanti naik bis, turun di depan gang, karna bis sekolah gak masuk ke gang kita,” Sambung Abinya Silvi yang tiba-tiba keluar dari kamar.
“Horee ...” Silvi bersorak girang.
“Tapi arah kantor abi kan beda sama tujuan sekolahnya Silvi Bi,” Sambung lagi Umminya yang di ikuti dengan cemberut rasa kecewa wajahnya Silvi.
“Ga papa, nanti berangkatnya lebih cepat dari biasanya, biar gak telat." jawab Abinya Silvi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
ciber ara
"Bi, abi bisa telat ke kantor gak untuk pergi pagi ini?" tanya ummi sama abinya Silvi.
maunya kata "Bi, abi " jangan pake koma diantara mereka lbih baik seperti ini "Bi ... abi" kan lebih enak 😁
2020-06-15
0
ciber ara
kasihan silvi dikerjain mulu 😐 jadi ingat waktu SD
2020-06-15
0
Lenna Cristy
semangat terus Kakak 🥰
2020-06-12
0