Istri Rahasia Tuan CEO(Secret Wife Mr.CEO)
Tanggal 04 April tepatnya pada hari jadi BARAMARKET,sebuah perusahan besar milik Tuan Thosio Widharma Bara.Pria berusia kurang lebih 57 tahun itu adalah seorang pengusaha kaya raya keturunan Indonesia-Jepang yang sangat terkenal.Almarhumah ibunya sendiri asli dari Indonesia sedangkan ayahnya berkewarganegaraan Jepang.Dia tinggal dan menetap di Indonesia,meski begitu dia juga memiliki cabang dijepang yang dipimpin oleh putera keduanya.Istri dari Tuan Thosio bernama Sora Arianti dan mereka memiliki dua orang anak laki-laki yang sangat tampan dan sukses bernama Adrian Akio Bara dan anak keduanya Abian Kaindra Bara.
Pada malam itu seorang wanita berusia 26 tahun terlihat rapi mengenakan rok span berwarna putih pendek selutut,dipadu dengan blouse biru lengan panjang.Rambutnya yang dikuncir kuda menampakkan leher jenjangnya dan membuatnya nampak terlihat cantik dan sedikit seksi.Dia mengenakan seragam kerja itu pada acara anniversary perusahaan yang dihadiri oleh orang-orang yang berstatus elit.Acara itu dilangsungkan di Bogor.
Wanita itu bernama Auristela Ayana.Dia sudah bekerja di BARAMARKET cabang pusat Jakarta selama 9 tahun lamanya.Posisinya dalam pekerjaan hanya sebagai karyawati senior dilantai empat dalam bidang penjualan pakaian,namun dia sangat mensyukuri itu karena dia masih bisa bekerja dan menjadi bagian dari BARAMARKET yang mana dia hanya lulusan SMA saja.Apalagi dalam tiga bulan terakhir ini posisinya sebagai karyawati sudah naik jabatan menjadi sekertaris Manajer Thomi Dharmawan dikantor pusat.
Auris masih ingat pada masa dia baru lulus SMA,karena sifat baiknya yang tidak sengaja menolong Tuan Thosio yang hampir dilukai oleh seseorang yang tidak dikenal diparkiran sebuah restoran.
"Besok langsung kerja saja disini!saya akan langsung mengurus semuanya!"ucap Tuan Thosio dengan mengusung senyumnya.
Begitu mudahnya Tuan Thosio memberikan pekerjaan itu pada Auristela yang padahal mereka sama sekali tidak saling mengenal.Dan sekarang dia diberi posisinya yang sangat baik pula.
"Sering-sering kesini!awas aja kalau jadi manusia sombong lu!"pungkas teman satu servernya.
Auris berdiri dipojok jendela sambil memegang segelas jus dan menatap memperhatikan semua orang disana.Outfit yang dia kenakan membuatnya sedikit insecure,bagaimana tidak? orang-orang disana mengenakan setelan yang rata-rata senilai puluhan juta.Tas,anting,pakaian,jam tangan,semuanya bernilai fantastis.
"Hah gak papa yang penting jarumnya masih muter kekanan!"dengusnya menghela nafas kasar sambil melirik jam tangan miliknya yang seharga ratusan ribu saja.
Lalu tiba-tiba seseorang memanggilnya dengan suara agak serak dan berat.
"Auristela!"
Ternyata itu adalah Tuan Thosio.
"Saya fikir kamu tidak bisa datang."
"Selamat malam pak!"ucap Auris memberi hormat.
"Saya mau minta tolong, kira-kira saya boleh gak kalau pesan lukisan lagi?"
"Wah tentu pak!kalau boleh tau kan kemarin ibu Sora udah,terus sekarang buat siapa pak?"tanyanya memastikan.
"Buat saya!"jawab seseorang tiba-tiba dan menyeruak masuk kedalam obrolan Tuan Thosio dan Auris.
Pria bersetelan rapi dan jangkung,tingginya kurang lebih 1,85 m dan usianya 30 tahun-an.Berdiri tegap dihadapan Auris dan melonggarkan dasi yang terasa tercekik dilehernya saat setelah baru saja melihat Auris.
Auris mengernyitkan dahinya dan sedikit menaikkan ujung bibir atasnya disaat melihat kedatangan pria itu.
Dia adalah Abian Kaindra Bara,putera kedua dari Tuan Thosio.Hubungan keduanya nampak tidak begitu baik sejak dari tiga bulan yang lalu saat Abian baru saja dipindah tugaskan dari Jepang ke Indonesia.
Auristela sendiri memiliki kemampuan yang sangat baik dalam seni melukis.Karena membutuhkan uang yang cukup banyak untuk mengobati penyakit adik perempuannya yang berusia delapan tahun,dia mengambil kesempatan menjadikan bakat terpendamnya untuk bisa mendapatkan pemasukan yang lebih.
Pendapatan dari bekerja di BARAMARKET masih belum cukup untuk memenuhi segala kebutuhan dia dan adik-adiknya,apa lagi adik laki-lakinya masih bersekolah dan masih duduk dibangku XI SMA.
Tuan Thosio sendiri mengakui keindahan karya lukisan Auris,itu lah sebabnya beliau cukup sering memesan lukisan dari Auris.Terakhir, Tuan Thosio meminta agar Auris melukis wajah istrinya dan hasilnya sangat memuaskan,meski dia harus minta waktu lebih dari tanggal yang sudah dijanjikan.
"Kenapa?kamu gak bisa?"tanya Abian dengan nada ketus.
"Kalau sudah ada waktu senggang,pak Thosio bisa kirim fotonya.Saya akan mengerjakannya semaksimal mungkin!"jawab Auris tanpa melihat Abian.
"Baik!kalau begitu nanti kita lanjutkan kembali!"
"Ayo Abian!"ajak ayahnya dan pergi meninggalkan Auris.
Abian yang terlihat kesal hanya bisa diam saja dan pergi mengikuti ayahnya lalu bertemu dengan teman-temannya.
"Dia?gak salah nih?lumayan sih jadi vitamin pas ngelukis muka dia.Ganteng,tapi diih amit-amit!apa bisa senyum tuh manusia!"gerutu Auris dan pergi dari posisi awalnya.
"Makin lama gua makin kesel liat muka tuh cewek! bisa-bisanya ya papa sebaik itu sama dia.Gua yakin pasti dia udah godain papa!"gerutu Abian yang sedang berkumpul bersama ketiga temannya.
Anthoni,galih,dan Alan adalah teman Abian sejak kecil.Mereka jarang bertemu semenjak Abian dipindahkan sekolah sejak mulai masuk SMA oleh orangtuanya kejepang.Hanya Anthoni yang ikut dengannya dijepang agar ada yang menemaninya disana.Meski jarang bertemu,tapi mereka tidak pernah putus komunikasi.
Begitulah cara mempertahankan sebuah hubungan,berkomunikasi dengan baik.
Abian terus saja mengumpat karena kekeselannya terhadap Auristela.Bagaimana tidak,wanita itu sudah mempermalukannya dihadapannya banyak orang.Abian sangat suka bermain basket dan dia cukup hebat dalam bidang itu,ketika dia baru satu Minggu berada dikota itu,dia sudah dipermalukan oleh Auristela.
Auris yang bekerja sebagai tukang bersih-bersih setiap hari Minggu di lapangan basket tempat Abian sering latihan,kebetulan saja menerima tantangan putera dari keluarga tajir melintir.Pada hari itu Auris menang dengan skors 12:8.Auris menang dan itu cukup memalukan bagi seorang Abian Kaindra Bara.
"Ya wajar aja lah bokap lo baik sama dia,elu ga liat body nya?seksi bro!mungkin dia juga udah berpengalaman kan?"pungkas Alan yang mereka semua sudah salah tanggap mengenai Auris.
"Gua mau dia menyesal seumur hidup atas apa yang udah dia lakuin!"ketus Abian berencana.
"Ada sih cara supaya dia sadar sama kesalahan dia!"jawab Alan.
"Apa?"
"Ti**r bareng dia!"
"Gilak Lo al!"sentaknya terkejut tidak yakin.
"Kenapa?Lo gak berani?lagian ya,,dia kan udah biasa open BO.Palingan juga nagih!"
"Udah lah bi..Gak perlu munafik begitu.Kita tau kok elo itu dari keluarga terpandang,sekalipun Lo main perempuan diluaran sana itu gak masalah.Mereka kan dibayar,kasih uang yang banyak sama si Auris.Beres!"timpal galih meprofokasi.
Abian terdiam sejenak namun dia merasa apa yang dikatakan teman-temannya itu ada benarnya juga.
"Acara udah mau selesai kan?gimana kalau kita minum-minum dikit lah di bar tempat kita biasa dulu!"ajak Anthoni dan tanpa basa-basi mereka langsung pergi kesana.
Keempat pria yang gantengnya tidak manusiawi itu begitu menikmati pesta mereka dibar tempat mereka dulu saat jaman SMA.
Dilain tempat,Thomi sahabat Abian dan sekaligus manajernya sudah kewalahan mencari keberadaan pria terlalu sempurna itu.
"Auristela!kamu liat pak Abian?"tanyanya menghampiri Auris yang berada dibahu jalan sedang menunggu Taxi.
"Enggak pak!maaf,ada apa ya pak?"
"Ada yang perlu saya bicarakan sama dia.Emm,kamu mau gak bantu saya cari dia?sekalian kita pulang bareng!"
"Bentar pak,bapak cari pak Abian dalam rangka apa ya?urusan pribadi atau pekerjaan?"tanyanya memastikan.
"Kenapa?"
"Memastikan aja pak!"
"Pekerjaan Auris.."jawab atasannya itu sambil menghela nafas kasar.
"Ya udah pak yuk let's go!"jawabnya dan langsung masuk kedalam mobil atasannya.
Keduanya masih belum menemukan keberadaan Abian sampai menghabiskan waktu selama hampir satu jam.Hingga pada akhirnya Thomi berfikir bahwa Abian berada dibar.
Dengan cepat dia menancap gas mobil dan pergi menuju bar.Benar saja saat baru memarkirkan mobilnya,Abian dan teman-teman juga berada diparkiran dan dalam keadaan sudah mabuk.
"Manajer Thomi!mati gua!"dengus Galih tersentak kaget.
Dia khawatir akan mendapat masalah dan setelah itu akan dipecat dari kantor.Sebab Galih adalah kolega dari perusahaan dibawah pimpinan Manajer Thomi di kantor pusat BARAMARKET.
"Mabuk?"dengus Auris membulatkan sepasang netranya karena tidak percaya.
"Auris.."bisik Alan ketelinga Abian yang berada disebelahnya.
"Galih!"panggil Thomi dan tentu saja Galih tersentak hebat.
"Sa-saya pak!"
"Bawa mobil pak Abian pulang,biar dia pulang bareng saya!"perintahnya dan Galih langsung gercep menjalankan titah sang atasan demi kelangsungan hidupnya.
"Udah selesai pestanya!"ucap Thomi dengan ketus kepada Alan dan Anthoni.Sedangkan keduanya langsung pergi begitu saja tanpa merasa bersalah sedikitpun.
"Menurut Lo Abian bisa balas dendam sama tuh cewek?"tanya Alan yang sudah sedikit sempoyongan.
"Kalau dia ingat tentang penghianatan Clara,semua cewek bisa dia hancurin dalam satu malam!"jawab Anthoni dan langsung tancap gas.
"Pak Abian mau pulang dalam keadaan seperti ini pak?"tanya Auris sedikit khawatir.
"Iya juga sih,pak Thosio pasti marah besar.Nah saya ada ide!"imbuhnya lalu pergi menuju tempat yang sudah dia fikirkan.
Setelah melewati rumah-rumah sederhana disebuah perkampungan yang tidak jauh dari keramaian kota,ada sebuah villa yang cukup besar disana.Itu adalah rumah yang sering Abian dan keluarganya datangi saat sedang ada liburan panjang.Bahkan sampai sekarang,ada sepasang suami istri yang sudah berumur masih tinggal disana,bekerja untuk memastikan bahwa keadaan rumah itu akan tetap baik.
"Dulu saya sama Pak Abian sering kesini kalau pas ada libur panjang!"beritahu Thomi sambil sedikit kepayahan memapah Abian turun dari dalam mobil.
"Dari SD kita sering bareng,bahkan kita berdua sering ditinggal sendiri disini.Karena udah terbiasa!"sambungnya lagi sedangkan Auris ternyata cukup menikmati cerita singkat itu sambil matanya yang melirik hampir seluruh ruangan.
"Kamu duduk aja dulu!"perintah Thomi lalu membawa Abian kekamarnya.
Tanpa izin apa pun,Thomi menghempaskan tubuh pangeran tak berkuda itu begitu saja kelantai kamar mandi,kemudian menghidupkan shower lalu mengguyur kepala Abian dengan air.
Abian tersentak kaget dan melihat Thomi didepannya.
"Bagus..Besok mau ada rapat penting tapi kelakuan Lo begini sekarang?"pungkas Thomi sedangkan Abian diam tanpa pembelaan.
"Kalau pak Thosio tau,gua juga yang kena semprot! bisa-bisanya ya Lo pergi gitu aja.Gak ngasih tau,gak nawarin sama sekali lagi!hah kesel gua sama lu!"
"Sorry!"jawabnya singkat dan menyenderkan punggungnya didinding kamar mandi.
"Beresin!gua tunggu diruang tamu!"
Thomi pergi keruang tamu dan menemui Auris yang menunggu disana.Sambil menunggu Abian bebenah diri,keduanya berbincang-bincang sambil meminum teh hangat yang sudah disiapkan oleh ART rumah itu.
Next Part👉
**Hay readers semua bagaimana kabarnya?
Ini karya kedua saya setelah BIV.Mohon maaf kalau semisal ada penulisan kata yang kurang baik.Mohon jangan gampang bosen ya.wkwkwk
Apalah artinya Author tanpa readers,jadi saya berharap atas dukungannya.Dengan senang hati tinggalkan komentar agar saya makin semangat bua up.Jangan lupa juga Like dan vote nya.
Salam hangat🤝**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Putri Minwa
hai say kk putri hadir ya
2022-10-15
0
Setiawan Oke
udh dari nelp td
2022-02-06
0
Setiawan Oke
udah
2022-02-06
0