Menikah Karena Janji

Menikah Karena Janji

Ketulusan Arya

Sinar matahari menembus sebuah jendela kamar rumah sakit di Jakarta, pintu jendela kamar itu menghadap langsung ke arah timur dimana matahari menyapa dunia di pagi hari.

Seorang pria tua duduk di tepi ranjang tempat ia dirawat, kulit keriputnya jelas menggambarkan betapa telah lamanya ia melihat dunia ini. Di tangan kirinya terdapat infus yang telah beberapa hari ini ia pakai, serta di wajahnya masih terpasang alat bantu pernafasan yang terhubung dengan tabung oksigen di belakang ranjangnya.

Hembusan nafasnya berkali-kali terdengar sesak, perlahan air matanya menitik mengingat masih ada satu harapan yang masih terpendam di dalam lubuk hatinya. Harapan yang sangat ingin diwujudkannya sebelum ia menutup mata dan pergi meninggalkan dunia yang telah banyak memberikannya cerita.

Seorang perempuan paruh baya datang memasuki kamar itu, namun kedatangan perempuan itu tak membuat pria tua yang sedari tadi menatap keluar jendela itu menoleh kepadanya.

“yah, pagi-pagi koq sudah duduk seperti ini?” ucap perempuan itu sembari mendatangi pria tua itu.

“Mana Mila, bukankah ia sudah berjanji akan datang kesini hari ini” tanya pria tua itu dengan suara parau serta nafasnya yang jelas terdengar sesak.

“ini masih pagi yah, Mila kan masih ngajar di sekolah” jawab perempuan itu.

Pria tua itu membuang nafas panjang, “tak bisakah ia meluangkan lebih banyak waktu untukku?, atau dia marah karena aku meminta nya menikah dengan laki-laki pilihanku” ucap pria tua itu dengan wajah kecewa.

Pria tua itu segera menaikkan kakinya ke atas ranjang, raut wajahnya menunjukkan wajah kecewa dan menyesal.

“yah, jangan paksa Mila, dia juga punya pilihan untuk hidupnya” ucap perempuan itu sembari mengusap wajah pria tua yang telah mulai berbaring di atas ranjangnya.

“nak, aku memilih laki-laki yang paling baik yang pernah aku temui dalam hidupku, aku ingin sekali memiliki keturunan dari darah laki-laki itu” ucap pria  tua itu, Ingatannya melayang pada satu kejadian yang pernah ia alami.

*Fb

Pria tua itu baru saja selesai menunaikan sholat di sebuah masjid, ia bersandar pada tiang masjid yang ada di dekatnya. Tubuhnya terasa begitu berat, nafasnya terasa sesak, ia melihat sekelilingnya, hanya ada beberapa orang disana yang fokus pada kegiatan mereka masing-masing.

Nafas pria itu semakin sesak, ia mulai memegangi dadanya, pandangannya mulai kabur, dan akhirnya suasana yang dilihatnya menjadi gelap.

Pria itu baru saja membuka matanya, ia melihat situasi sekelilingnya, namun lehernya tidak bisa digerakkan, ia mencoba menggerakkan tangan dan kakinya, tapi semuanya terasa kaku. Di wajahnya terasa ada alat bantu pernafasan yang menempel dan tangannya juga ada terasa jarum infus menempel. ‘aku seperti ini lagi’ batin pria tua itu.

“Alhamdulillah anda sudah sadar pak, saya panggil dokter dulu”  ucap seorang pria yang telah menemaninya cukup lama di ruangan itu.

Tak berapa lama seorang dokter datang, ia segera memeriksa pria tua itu, detak jantungnya diperiksa melalui stetoskop, denyut nadi pria itu juga diperiksa melalui pergelangan tangan dan lehernya, serta dokter itu juga memeriksa mata pria tua itu dengan senter kecil yang ia bawa.

Ketika cahaya senter menerpa mata pria tua itu, cahayanya silau membuat ia ingin mengedipkan mata, namun matanya tidak bisa dikedipkan.

Dokter itu kemudian menggelengkan kepalanya.

“kenapa dok?,” ucap laki-laki yang masih muda yang telah beberapa hari menemani pria tua itu di sana, ia memakai kaos hijau dengan celana kain berwarna cream yang biasa digunakan oleh para pendaki gunung. wajahnya bulat, kulitnya kuning langsat yang terlihat kecoklatan karena sering terpapar matahari, matanya bulat dengan bola mata berwarna coklat.

“sepertinya ada aliran darah yang tak lancar ke otak, sehingga beberapa bagian tubuh tak berfungsi, ini juga karena karena kemampuan paru-paru yang tidak bagus dalam menghirup oksigen, mungkin bapak ini seorang perokok berat, tapi ini tak akan lama dan akan kembali normal, gejalanya hampir mirip dengan stroke, tapi ini bukan stroke ” ucap dokter itu perlahan menjelaskan, laki-laki itu mengangguk pelan seolah memahami penjelasan dokter tersebut.

“jika kamu tidak bisa menemaninya lagi, kamu bisa pergi, banyak suster yang bisa melihatnya disini” lanjut dokter itu.

“tak apa dok aku masih bisa menemaninya disini, lagi pula polisi belum bisa menemukan keluarganya,” ucap laki-laki itu dengan nada datar.

“tapi kamu sudah 3 hari disini, apa tak masalah jika kamu lebih lama lagi menemani bapak ini?” ucap dokter itu.

“nggak koq dok, saya hanya pengangguran, jadi tak ada yang perlu dikhawatirkan.” jawab laki-laki itu santai.

“kamu ini, kalau kamu tidak masalah, ya bagus, jadi bapak ini ada yang menemani, ajaklah ia bicara, agar otaknya terangsang untuk bekerja” ucap dokter itu tersenyum.

Dokter itu kemudian pamit meninggalkan laki-laki muda dengan pria tua yang tidak saling mengenal itu.

“syukurlah pak, anda sudah sadar, sudah 3 hari anda tak sadarkan diri, tapi tak apa, saya akan menemani anda sampai keluarga anda datang.” ucap laki-laki itu setelah dokter pergi dan menutup pintu ruang rawat tersebut.

“agar anda tidak bosan, mungkin anda mau mendengar cerita saya” ucap laki-laki itu, Ia kemudian menceritakan pengalamannya mendaki beberapa gunung, di Indonesia dan juga di luar negeri, ia juga menceritakan beberapa pengalamannya yang pernah berpetualang di pedalaman dan pelosok negeri ini.

2 hari berlalu, laki-laki muda itu telah banyak menceritakan pengalaman mendakinya pada pria tua yang tidak dikenalnya yang masih terbaring lemah di depannya. Siang itu laki-laki muda yang merawat pria tua itu baru selesai sholat jumat, dan ia memasuki ruang rawat pria tua tersebut. Pria tua yang menyadari kedatangan laki-laki itu lalu menoleh padanya.

“terima kasih telah menemani saya” ucapnya dengan suara yang masih tersengal. Laki-laki itu melihat pria tua itu dengan wajah kaget,

“anda sudah bisa bicara pak?” tanpa menunggu waktu lama, ia langsung memanggil dokter untuk segera memeriksa pria tua itu.

Dokter yang datang melakukan apa yang pernah ia lakukan sebelumnya, memeriksa detak jantung, nadi, dan mata pria tua itu,

“sepertinya sudah cukup membaik dan ini jauh lebih cepat dari prediksi saya” ucapnya sembari menatap laki-laki muda itu, dan laki-laki muda itu mengangguk paham.

“siapa nama anda pak,?” tanya dokter itu sembari duduk di tepi ranjang rumah sakit,

“saya Sarman, saya dari Jakarta” ucap pria itu yang akhirnya diketahui namanya pak Sarman, dokter dan laki-laki muda yang menjaganya sudah hilang akal untuk mencari identitasnya, bahkan polisi pun tidak mampu untuk menemukan identitias pria tua itu,

“anda dari Jakarta?, pantas saja polisi kebingungan untuk mencari keluarga anda disini, lalu kenapa anda bisa sampai di Cilacap ini” tanya dokter itu mencoba menggali informasi tentang Pak Sarman.

Terpopuler

Comments

Mawar Berduri

Mawar Berduri

Nyoman Thor kayanya ceritanya bagus

2021-02-16

1

Rini Puspita

Rini Puspita

mau tanya q pernah baca novel yng nma toko ny famira az zahara yng menika krna mmbyar utang orng tua ny q lupah judul novel ny

2020-09-16

2

mrkse

mrkse

baca novelku

2020-08-22

1

lihat semua
Episodes
1 Ketulusan Arya
2 Permintaan Kakek (1)
3 Permintaan kakek (2)
4 Kesedihan Mila
5 Pilihan Mila 1
6 Pilihan Mila 2
7 Pertemuan (1)
8 Pertemuan (2)
9 Pertemuan (3)
10 Pasrah
11 Kebebasan Yang Hilang
12 Kebebasan yang hilang (2)
13 Kebebasan yang hilang (3)
14 Kita Perjuangkan Cinta Kita Sama-sama
15 Gagal ke Semeru
16 Antara Arya dan Arnes
17 Sah
18 Kesepakatan
19 Bukan Suami
20 Dukung aku Kak
21 Cipta Rakarsa
22 Merasa dijebak
23 Aku Istrinya
24 Itu Hadiah Dariku
25 Tentang Hati Yang Murni
26 Hanya Untukmu
27 Mempertebal Rasa Sabar
28 Seharusnya Jujur
29 Siapa Yang Lebih Tua
30 Biarlah Diriku yang Dulu Terkubur
31 Cerita Masa Lalu
32 Lamaran Tomy
33 Aku Mencintainya
34 Apa Aku Salah
35 Apa Dia Mencintaiku?
36 Aku Istrinya
37 Rita
38 Rita 2
39 Membuka Hati untuk Arya
40 Pulanglah, Aku menunggumu
41 Cuma Mau Semalam
42 Belum Juga Kembali
43 Arya Sudah Menikah?
44 Akhirnya Kembali
45 Suami Impian
46 Untuk Menyelesaikan Semuanya
47 Semuanya Memang Harus Berakhir
48 Harus Menjelaskan
49 Tak Ingin Berpisah
50 Takut Kehilangan
51 Memulai Semuanya dari Awal
52 Genggaman Erat
53 Menguji Mila
54 Pisah Sementara
55 Merasa Direndahkan
56 Kenapa Harus Membenci
57 Apa Dia Salah?
58 Dia Bakalan Pulang
59 Terlalu Naif
60 Sedikit Saja Untuk Mengerti
61 Psikopat?
62 Setia dan Hanya Mencintainya
63 Bukankah Dia Bilang Setia?
64 Untuk Menjaga Kehormatan Sahabat
65 Kembali Terulang
66 Jangan Pergi Dari Sisi Mila
67 "Usir Dia"
68 Menunggu Lagi
69 Ada Apa Dengan Tomy?
70 Akhir Dari Semuanya
71 Pengumuman
72 Menjemput Masa Lalu 1
73 Menjemput Masa Lalu 2
74 Pengumuman
75 New
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Ketulusan Arya
2
Permintaan Kakek (1)
3
Permintaan kakek (2)
4
Kesedihan Mila
5
Pilihan Mila 1
6
Pilihan Mila 2
7
Pertemuan (1)
8
Pertemuan (2)
9
Pertemuan (3)
10
Pasrah
11
Kebebasan Yang Hilang
12
Kebebasan yang hilang (2)
13
Kebebasan yang hilang (3)
14
Kita Perjuangkan Cinta Kita Sama-sama
15
Gagal ke Semeru
16
Antara Arya dan Arnes
17
Sah
18
Kesepakatan
19
Bukan Suami
20
Dukung aku Kak
21
Cipta Rakarsa
22
Merasa dijebak
23
Aku Istrinya
24
Itu Hadiah Dariku
25
Tentang Hati Yang Murni
26
Hanya Untukmu
27
Mempertebal Rasa Sabar
28
Seharusnya Jujur
29
Siapa Yang Lebih Tua
30
Biarlah Diriku yang Dulu Terkubur
31
Cerita Masa Lalu
32
Lamaran Tomy
33
Aku Mencintainya
34
Apa Aku Salah
35
Apa Dia Mencintaiku?
36
Aku Istrinya
37
Rita
38
Rita 2
39
Membuka Hati untuk Arya
40
Pulanglah, Aku menunggumu
41
Cuma Mau Semalam
42
Belum Juga Kembali
43
Arya Sudah Menikah?
44
Akhirnya Kembali
45
Suami Impian
46
Untuk Menyelesaikan Semuanya
47
Semuanya Memang Harus Berakhir
48
Harus Menjelaskan
49
Tak Ingin Berpisah
50
Takut Kehilangan
51
Memulai Semuanya dari Awal
52
Genggaman Erat
53
Menguji Mila
54
Pisah Sementara
55
Merasa Direndahkan
56
Kenapa Harus Membenci
57
Apa Dia Salah?
58
Dia Bakalan Pulang
59
Terlalu Naif
60
Sedikit Saja Untuk Mengerti
61
Psikopat?
62
Setia dan Hanya Mencintainya
63
Bukankah Dia Bilang Setia?
64
Untuk Menjaga Kehormatan Sahabat
65
Kembali Terulang
66
Jangan Pergi Dari Sisi Mila
67
"Usir Dia"
68
Menunggu Lagi
69
Ada Apa Dengan Tomy?
70
Akhir Dari Semuanya
71
Pengumuman
72
Menjemput Masa Lalu 1
73
Menjemput Masa Lalu 2
74
Pengumuman
75
New

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!