“anda dari Jakarta?, pantas saja polisi kebingungan untuk mencari keluarga anda disini, lalu kenapa anda bisa sampai di Cilacap ini” tanya dokter itu mencoba menggali informasi tentang Pak Sarman.
“saya ada keperluan ke Lamongan, saat saya mau balik ke Jakarta, saya ketinggalan bis disini, hari itu saya mau sholat dulu di masjid sebelum meneruskan perjalanan saya, tapi saya malah pingsan setelah sholat”. ucap pak Sarman itu dengan nafas yang masih sesak, terdengar jelas dari suaranya yang sesekali hilang ketika bercerita.
“lalu bagaimana cara kami untuk menghubungi keluarga anda?” tanya dokter itu,
“ada hp saya dok, di saku celana saya”, jawab pak Sarman lagi,
“tapi kami tak menemukan apapun ketika memeriksa anda, dompet, hp atau yang lainnya” ujar dokter tersebut. Pak Sarman menatap dokter dengan wajah keheranan
“mungkin ada yang mengambilnya ketika bapak ini pingsan dok, saat itu banyak sekali orang yang mengerumuninya ketika pingsan di masjid” timpal laki-laki muda itu tiba-tiba.
“lalu gimana sekarang?” tanya dokter itu bingung.
“minta saja alamatnya dok, biar polisi yang urus nanti” jawab laki-laki muda itu datar.
“ok, kamu cerdas juga rya” ucap dokter itu yang kemudian meminta alamat pak Sarman yang masih terbaring lemah di depannya. Kemudian dokter itu meninggalkan mereka untuk mengurus alamat yang diberikan pak Sarman kepada polisi.
“terimakasih nak, kamu sudah menemaniku lima hari disini” ucap pak Sarman pada laki-laki muda yang telah menjaganya hampir lima hari di rumah sakit itu.
“sama-sama pak, saya senang bisa menemani anda disini, sebentar lagi keluarga anda akan menjemput anda dan anda bisa dirawat di rumah sakit yang lebih baik daripada disini”, laki-laki muda itu berbicara dengan nada lembut pada pria itu,
“siapa namamu nak?” tanya pria itu, sesekali ia tampak kesulitan bernafas walaupun telah dibantu oleh alat pernafasan.
“Arya pak” ucap Arya sembari mengambil carriernya. Rasa penasaran pak Sarman tentang nama laki-laki muda yang menjaganya 5 hari itu akhirnya terjawab sudah.
“apa kamu sudah mau pergi?” tanya pak Sarman melihat Arya yang sudah bersiap-siap.
“sebentar lagi keluarga anda akan datang pak, saya juga harus bersiap untuk esok, saya ini pengangguran, jadi sekarang saya harus berpikir gimana esok saya bisa makan” ucap Arya sembari tersenyum.
“Tunggulah sebentar, berapa yang kamu butuhkan, nanti akan kusuruh keluargaku memberimu uang” ucap pak sarman dengan suara yang seakan mau habis karena nafasnya yang masih sesak.
“hahaha, saya tidak suka kebaikan saya diukur dengan uang pak, jangan khawatir, saya pengangguran sejahtera koq,” ucap Arya santai pada pak Sarman.
“aku hanya ingin membalas kebaikanmu nak” ucap pak Sarman pada Arya,
“tapi aku tak suka dengan cara seperti itu pak, jangan khawatirkan aku kalau aku tidak makan besok” canda Arya, ia kemudian pamit pergi.
Fb end
Itulah pengalaman pertama pak Sarman bertemu dengan Laki-laki yang ingin dijadikan pendamping cucunya. Yang membuat pak Sarman semakin takjub dengan karakter Arya adalah, selain Arya yang menjaganya selama 5 hari di Cilacap, Arya juga yang membayar perawatannya selama di Cilacap tanpa mau menerima sepeser pun darinya.
Hatinya benar-benar tersentuh oleh ketulusan Arya, walaupun gayanya Arya tampak urakan tapi mau membantunya walaupun mereka tidak saling mengenal.
Pak Sarman lalu memutar posisi tidurnya dengan berbaring ke arah kanan, menghadap jendela untuk melihat langit yang biru. Pikirannya kembali melayang pada peristiwa beberapa bulan lalu.
Fb
Ia baru saja membeli beberapa bohlam di toko elektronik, ketika ia hendak menyeberang jalan menuju mobilnya, terdapat satu motor yang tiba-tiba datang dengan kencang menuju dirinya. Motor yang sebelum ia menyeberang tidak ia lihat, tiba-tiba menghantam tubuhnya dengan keras, ia terpental, pandangannya mulai kabur, dan darah segar mengucur dari kepalanya.
Tak berapa lama ia merasakan ada yang memeluknya. Dan ia melihat yang memeluknya adalah seorang laki-laki dan laki-laki itu juga menahan luka di kepalanya agar darah tidak banyak mengucur.
“bertahan lah pak, anda akan segera ditolong” ucap laki-laki itu. pak Sarman yang mulai kehilangan kesadarannya kemudian melihat laki-laki itu, Ia melihat wajah Arya kemudian pingsan tak sadarkan diri.
Pak Sarman membuka matanya, ia telah sadar dari pingsan yang ia dapati setelah kecelakaan. Ia menoleh pada seorang laki-laki yang setengah duduk di tepi ranjang membelakanginya. Pak Sarman kemudian menyentuh punggung laki-laki tersebut. Laki-laki yang sedang memejamkan matanya seperti memikirkan sesuatu itu pun kaget dengan sentuhan pak Sarman,
*
“anda sudah sadar pak, tunggu sebentar, saya akan panggilkan dokter dulu” ucap Arya dengan suara sedikit panik.
Pak Sarman menghirup nafas panjang melihat laki-laki yang menolongnya itu pergi menjauh dari sisinga. ‘Dia lagi yang menolongku’ batinnya.
Tak berapa lama seorang dokter datang diiringi oleh Arya yang berjalan di belakangnya. Dokter itu lalu menggunakan stetoskop untuk memeriksa detak jantung pak Sarman.
“sudah kembali normal, tapi ia masih butuh perawatan disini” ucap dokter laki-laki itu sembari membetulkan posisi kacamatanya.
“biarkanlah ia istirahat, istirahat yang cukup akan membuat ia segera pulih” ucap dokter tersebut dengan menepuk ringan bahu Arya, kemudian ia pamit pergi.
“syukurlah bapak sudah baikan, keluarga bapak sudah saya hubungi, sebentar lagi mereka akan datang” ucap Arya, ia segera mengambil Hpnya yang ia taruh diatas lemari kecil disamping pak Sarman.
Melihat Arya yang tengah seperti hendak pergi, Pak Sarman pun mulai bertanya,
“apa kamu mau pergi Arya?” tanya pak Sarman, ia masih ingat betul dengan Arya yang pernah menolongnya juga di Cilacap, ia takkan pernah melupakan Arya karena rasa hutang budi yang ia rasakan.
Sejenak Arya melihat pak Sarman dengan wajah keheranan. ‘Bapak ini tahu nama saya darimana?’ batinnya
“Iya pak, saya harus pergi, carrier saya tadi saya tinggal di tempat saya makan tadi, saya takut nanti malah hilang,,, bapak jangan khawatir, sebentar lagi keluarga bapak akan datang” ucap Arya.
’Apa saya pernah ketemu bapak ini sebelumnya’ batin Arya.
Ketika kecelakaan yang menimpa pak Sarman terjadi, Arya tengah makan di pinggir jalan, ia langsung saja pergi menolong pak Sarman dan meninggalkan makanannya yang belum habis beserta carriernya di tempat makan linggir jalan itu.
Pak Sarman menghembuskan nafas panjang “jangan bayarkan lagi uang rumah sakit saya, tinggalkan nomormu, saya ingin bertemu denganmu lagi nanti” ucap Pak Sarman.
Mendengar kalimat pak Sarman itu Arya semakin kebingungan ‘jangan bayarkan lagi uang rumah sakit, apa aku pernah membayar uang rumah sakit untuknya juga?’ batin Arya lagi.
“bapak tunggu disini sebentar” ucap Arya, ia kemudian pergi ke luar ruangan. Arya kemudian menghentikan langkah seorang suster, ia meminta secarik kertas dan meminjam pena suster tersebut. Arya kemudian menuliskan nomor ponselnya disana.
Tak berapa lama Arya masuk kembali ke ruangan pak Sarman, ia memberikan nomor ponselnya yang telah ia tuliskan. “ini pak, bapak boleh telfon saya kapan saja, 24 jam saya on kok” ucap Arya dengan senyum pada pak Sarman,
“hahaha, boleh saya minta sesuatu sama kamu” ucap pak Sarman dengan wajahnya yang berubah serius. Melihat wajah serius ppak Sarman, Arya lalu mencoba bersikap santai,
“bapak mau minta apa dari saya yang pengangguran ini,“ ucap Arya dengan nada lembutnya, ia tersenyum tidak mau terbawa suasana serius dari pak Sarman.
“saya akan telfon kamu nanti, dan kamu harus janji untuk memenuhi permintaan saya itu” ucap pak Sarman menatap Arya. Arya sejenak terdiam, ia paling tidak suka kalau harus berjanji pada orang lain, karena itu akan menambah beban untuk menepatinya. melihat wajah bimbang Arya pak Sarman kemudian kembali bicara.
“apa kamu takut untuk berjanji pada pria tua seperti ku Arya” lanjut pak Sarman, ‘bapak ini apa-apaan, baru juga ketemu sudah minta kayak gini’ batin Arya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Mawar Berduri
Arya kayanya pria yang baik
2021-02-16
0
ina fr
ini aku koment ya, ini aku baca cerita ini yg ke dua kali nya, niat bgt aku kan? ini knp coba? nggak lain nggak bukan krn cerita ini bagus bgt, nggak murahan... , alias mahal dan elegant🥰🥰
2020-06-29
1
Ninik Susilowati
ni aq udah mampir..
makasih atas rekomnya iy...
2020-06-23
1