Selesai merapikan dan membersihkan rumah baru mereka, Lisa dan ibu bersiap-siap untuk bertamu ke rumah pak Abraham.
"Lisa jam berapa ini?" tanya ibu.
Lisa melihat jam dan dia baru sadar kalau jam di rumah itu mati, ia pun melihan ponselnya namun sayangnya ponselnya pun mati karna ia belum mencharge nya.
"Ibu coba liat di hp ibu, jam nya mati, Lisa mau liat di hp tapi belum di charge dari kemarin," ucap Lisa.
"Hp ibu juga mati, yaudah deh kita berangkat sekarang aja, gak enak nanti mereka nungguin lagi,"
Mereka pun mengganti pakaian lalu bersiap menuju rumah Abraham yanga berada di seberang rumah mereka, hari itu sangat mendung dan sejak pagi sepertinya matahari tidak muncul, mereka pun berjalan menuju ke rumah pak Abraham.
Sampailah ibu dan Lisa di depan pintu rumah pak Abraham, mereka mengetuk pintu dan ternyata yang membukakan pintu adalah anak pak Abraham dan ibu Elsa, ibu menyapanya dengan senyuman kecil.
"Selamat sore, kamu pasti Anna ya, perkenalkan nama saya Romaria dan ini anak saya Lisa," ucap ibu.
Dengan wajah yang terus melihat kebawah anak itu menyambut kami.
"Selamat datang di rumah kami, saya harap anda nyaman tinggal di lingkungan ini," ucap Anna.
Tak lama kemudian pak Abraham muncul dan menyambut Lisa dan ibunya, dan mempersilahkan mereka untuk masuk, saat pertama melihat rumah itu Lisa dan ibunya terfokus pada banyak boneka kayu berbentuk anak kecil yang di pajang di hampir semua bagian rumah, melihat Lisa dan ibu nya yang terus menatap sekeliling rumah itu pak Abraham pun tersenyum.
"Kenapa? Kalian aneh dengan koleksi boneka ku?" ucap pak Abraham.
"Ngga ko pak saya cuma kagum aja karna banyak banget bonekanya," ucap Lisa.
"Ini adalah koleksi yang saya buat, karna saya adalah pembuat boneka kayu," ucap pak Abraham.
"Oh pantas saja koleksi bapak sangat banyak, ternyata bapak pembuat boneka," ucap Ibu.
Lalu bu Elsa memberi tau bahwa semua hidangan sudah siap, mereka pun menuju ruang makan di mana meja sangat penuh dengan berbagai macam hidangan.
"Kami membuat semuanya untuk menyambut anda dan putri anda," ucap bu Elsa
"Terima kasih, saya merasa sangat terhormat," ucap ibu.
Mereka pun mulai menyantap makan yang ada di meja, namun ada hal yang membuat Lisa begitu penasaran, menggenai wajah dari anak pak Abraham, karna selalu mengenakan masker Lisa berfikir saat makan Anna pasti akan melepasnya, sambil mencuri pandang Lisa berharap dapat melihat wajahnya, namun ternyata hal itu tidak terjadi karna Anna tetap mengenakan masker, dan saat memasukan makanan dia menundukan kepalanya lalu melepas maskernya sebagian.
Selesai memakan hidangan utama, bu Elsa menyiapkan hidangan penutup untuk Lisa dan ibunya, namun lisa yang merasa ingin buang air kecil meminta izin untuk pergi ke toilet.
"Pak Abraham apa boleh saya permisi ke toilet," ucap Lisa.
"Tentu, lewati lorong itu dan toiletnya ada di sebelah kiri," ucap pak Abraham sambil menunjuk ke arah lorong.
Lisa pun beranjak dari tempatnya menuju ke toilet, sepanjang lorong banyak boneka yang dipajang disana, itu membuat Lisa sedikit tidak nyaman, diapun masuk ke toilet dan setelah selesai terdengar suara ketukan di pintu "Tok, Tok, Tok"
"Iya sebentar," ucap Lisa sambil bergegas keluar.
Dan ternyata tak ada siapapun disitu, Lisa melihat sekeliling dan kakinya menginjak sesuatu, ternyata salah satu boneka kayu itu sepetinya terjatuh tepat di depan pintu toilet, Lisa meletakan kembali boneka itu di tepat diatas pintu kamar mandi.
Ia pun berjalan menuju meja makan dan hidangan penutup sudah siap, Lisa dan ibunya menghabiskan banyak waktu berbincang dengan keluarga pak Abraham, namum sayangnya Anna tidak banyak bicara, mungkin karna dia merasa tidak nyaman dengan situasinya, setelah selesai ibu dan Lisa pun pamit untuk pulang karna hari sudah mulai gelap, pak Abraham dan istrinya mengantar kami keluar dan sebelum kami pergi pak Abraham menawarkan diri untuk memperkenalkan Lisa dan ibunya ke enam orang tetangga lainnya.
"Jika kalian mau saya bisa membawa kalian ke tetetangga lainnya, agar kalian saling mengenal," ucap pak Abraham
"Baik pak kapan bapak bisa mengenalkan kami ke tetangga lainnya?" tanya ibu.
"Besok kita akan berkunjung ke mereka," ucap pak Abraham.
"Baiklah pak terima kasih," ucap ibu.
Lisa dan ibu pun kembali kerumah, dan sesampainya di rumah lampu sudah menyala dengan sendirinya, Lisa sempat bingung karna mereka meninggalkan rumah dalam keadaan gelap, namun ibu ingat mungkin lampu di rumah itu memakai sensor yang jika hari sudah gelap maka otomatis akan menyala dengan sedirinya.
Lisa menuju ke kamarnya dan memeriksa ponselnya yang di charge sejak tadi, namun ternyata ponselnya tidak menyala, ia mencoba mencabut dan mencolok kembali charger nya, namun tidak ada respon, Lisa pergi ke kamar ibu untuk meminjam charger karna merasa chargernya rusak, belum sempat ia beranjak dari tempatnya, ibu datang menghampirinya.
"Lisa pinjem charger kamu, punya ibu rusak dari tadi charge hp gak masuk-masuk," ucap ibu sambil membawa ponsel di tangannya.
"Loh.. bu Lisa baru mau punjem charger ibu, soalnya charger Lisa juga rusak kayanya," ucap Lisa yang nampak kebingungan.
"Ya ampun ko bisa barengan gini ya, yaudah nanti kita beli baru aja ya," ucap ibu.
"Bu, kan kita gak ada uang," ucap Lisa.
Ibu pun tersenyum kecil, dan menyuruh Lisa untuk ikut dengan ibu ke kamarnya.
"Ada apa bu?" tanya Lisa.
Ibu pun kengambil tas gendongnya, dan membuka resleting tas nya dan di dalamnya ternyata ada uang dengan jumlah yang cukup banyak.
"Buuu..ini uang siapa?" tnya Lisa yang terlihat sangat kaget.
"Kayanya Mr Deli yang masukin diem-diem ke tas ibu," ucap ibu.
"Ya ampun Mr Deli baik banget bu," ucap Lisa.
"Iya nanti besok kita beli charger ya, setelah kita berkunjung ke tetangga kita," ucap ibu.
"Bu ko perut Lisa masih kerasa laper ya?padahal tadi makan banyak banget di rumah pak Abraham," Ucap lisa sambil tersenyum.
"Iya ibu juga ngerasa lapar, kamu mau ibu masakin makanan?" tanya ibu.
"Gak usah deh bu, Lisa ngantuk, mau bobo aja."
"Yaudah ibu juga mau tidur."
Lisa pun kembali ke kamarnya dan segera pergi tidur, Lisa yang merasa kesepian masih berusaha mencolok cabut chargernya dengan harapan chargenya bisa normal kembali, namun hal itu tetap tidak berhasil ia pun berbaring sambil memejamkan matanya dengan perasaan kesal karna merasa sangat bosan, lalu dikeheningan malam terdengar suara "TOK...TOK...TOK...." suara ketukan di depan pintu kamarnya, iya beranjak dari kasurnya dan membuka pintu kamarnya namun tidak ada siapapun disana, hal itu membuat Lisa sedikit takut, ia menutup pintu dan kembali ke kasurnya, terdengar lagi suara ketukan di depan pintu kamarnya, perasaannya semakin takut dan saat dia membuka pintu tetap tidak ada siapapun disana, ia kembali menutup pintu dan berusaha menenangkan fikirannya, dan sekali lagi terdengar suara ketukan "TOK....TOK....TOK" namun kali ini suara itu tepat berada di langit-langit kamarnya Lisa pun melihat keatas secara perlahan dan ia dibuat kaget karna ada banyak boneka kayu yang menempel di langit-langit kamarnya, mata mereka merah menyala dengan mulut yang bergerak2, Lisa pun berteriak dan berusaha lari ke kamar ibu, Lisa memeluk ibu dengan sangat kencang dan tidak bisa berhenti berteriak.
"Lisa kamu kenapa!!!!!!!" Ucap ibu.
"Hantu bu...Boneka di kamar Lisa," ucap Lisa yang terbata-bata.
"Tenang dulu..ibu bilang tenang...ngomong yang bener!!!" ucap ibu.
"Itu boneka...di kamar bu....ada boneka di kamar Lisa," ucap Lisa sambil menangis.
"Yaudah jangan di bahas dulu nantu kamu nambah takut, kamu tidur sama ibu aja, ibu tutup pintu kamar dulu," ucap ibu.
Ibu pun menutup pintu kamarnya, dan berusaha menenangkan Lisa.
"Udah jangan kamu inget apa-apa dulu, ada ibu disini jagain kamu!" ucap ibu menenangkan lisa.
Lisa pun tak berhenti memeluk ibu,dengan perasaan yang masih shock ia mulai memejamkan matanya dan mulai tertidur.
Di pagi harinya Lisa masih terbangun dipelukan ibu, tak lama kemudian ibu pun membuka matanya, Lisa terdiam dan memikirkan kejadian yang ia lihat tadi malam.
"Lisa kamu udah tenang?" tanya Ibu.
"Udah bu," ucap Lisa.
"Bisa kamu cerita semalem kamu kenapa?" tanya ibu.
"Iya bu ada yang ketuk-ketuk pintu kamar Lisa, pas liat gak ada siapa-siapa, terus ada yang ketuk-ketuk langit kamar pas Lisa liat ada banyak boneka kayu mirip kaya yang ada di rumah pak Abraham, tapi mata nya merah nyala gitu bu, mulutnya juga gerak-gerak" ucap Lisa.
"Lisa kayanya kamu cuma mimpi aja, mungkin karna sebelumnya kamu ngeliat banyak boneka itu di rumah pak Abraham, kamu jangan takut ya," ucap ibu.
"Gak tau deh bu, Lisa pokoknya gak mau tidur sendiri, mau sama ibu aja," ucap Lisa.
"Yaudah kalo itu mau kamu, kita siap-siap yuk, kan mau diajak pak Abraham kenalan sama tetangga-tetangga kita," ucap ibu.
Lisa dan ibunya pun beranjak dari kasur dan mulai menyiapkan diri, tak lama kemudian terdengar ketukan pintu depan, ibu menghampirinya dan teryata itu pak Abraham yang terlihat berpakain sangat rapi.
"Oh pak Abraham silahkan masuk dulu pak, saya lagi siap-siap," ucap ibu.
"Saya Tunggu disini aja bu," ucap pak Abraham.
"Oh baik pak," ucap ibu.
Ibu pun memanggil Lisa untuk segera bergegas, dan mereka pun siap untuk pergi.
"Kalian siap menemui tetangga kalian?" tanya pak Abraham.
"Tentu pak kami gak sabar ingin berkenalan dengan mereka," ucap ibu.
Pak Abraham tersenyum dan berkata, "KALIAN AKAN SUKA TINGGAL DISINI!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments