DI TAMAN ----
Kini Elif sedang duduk di sebuah taman sambil menatap kosong kearah depan nya seraya meratapi penderitaan yang ia alami saat ini , hatinya terasa sangat sakit di saat orang yang ia sayang dan ia percaya malah tega mengkhianati dirinya . air mata terus saja keluar dari pelupuk matanya tanpa permisi .
" ya tuhan apa salah ku sampai engkau selalu menguji ku seperti ini " ucap Elif lirih dalam hati
" Mah , Pah Elif kangen , Elif pengen ikut kalian , Elif ga mau sendirian di sini Elif menderita mah , pah "
" Elif mau ikut kalian mah , pah "
Air mata Elif terus keluar dan membasahi pipi nya namun dengan lembut Elif mengusap air mata tersebut .
" aku gak boleh nangis kaya gini , aku gak boleh nangisin cowok brengsek itu lagi , aku bakal ngelupain kamu Anton , aku benci kamu seumur hidup aku " ucap nya dalam hati namun tetap saja air mata itu keluar dari pelupuk matanya
( Yak Elif adalah gadis sebatang kara dia asli nya tinggal di daerah S******* dulu , saat kedua orang tua nya meninggal Karena kecelakaan dia memilih untuk merantau ke J****** , Karena di rumah itu hanya ada Elif dan pembantu , di rumah itu juga banyak sekali kenangan bersama dengan keluarga dan cinta pertama nya yang membuat Elif merasa sangat sedih , maka dari itu Elif memutuskan untuk menjual rumah tersebut dan merantau ke J***** seperti bayi yang baru lahir ke dunia )
oke kembali 😊
Elif masih berada di taman dan ia masih terdiam menatap kearah depannya dengan pandangan kosong namun tiba-tiba ada seorang anak kecil berusia kurang lebih empat tahun sedang menangis di depan nya seperti tengah kebingungan mencari seseorang . Elif yang melihatnya pun langsung menghampiri anak laki-laki tersebut .
" Sayang kamu kenapa ko nangis ? " tanya Elif lembut pada anak tersebut
" Aku kesasar tante " ucap anak kecil itu
sambil menangis
" Nama kmu siapa sayang ? , terus tadi kamu kesini sama siapa ? " tanya Elif khawatir
" Nama aku Ifan tante , tadi aku kesini sama suster tapi suster nya ga ada " ucap ifan polos sambil sesegukkan karena masih menangis
" cep...cep... udah jangan nangis lagi ya sini biar tante anterin pulang , kamu Ingat gak rumah kamu di mana ? " tanya Elif lembut seraya mengusap air mata Ifan ,
Sang anak pun menggeleng ia tidak tau di mana rumah nya
" Aduh gimana nih , ini anak ga tau lagi di mana rumah nya " ucap Elif kebingungan dalam hati
Elif pun menuntun ifan dan berjalan mengelilingi taman tersebut Elif berharap bertemu keluarga Ifan saat itu .
" Ifan sayang , tadi inget ga Ifan lewat mana aja sebelum kesasar " tanya Elif lembut
" Ifan ga tau Tante kaya nya semua udah Ifan lewatin , tapi susternya ga ada " jawab Ifan polos
" Ifan Tante ga tau alamat Ifan dimana , tante juga bingung mau anterin Ifan ke mana , gimana kalo tante antar ke kantor polisi aja ya mau ga , biar nanti om polisi yang cari alamat rumah Ifan " tanta Elif lembut
" Jangan Tante Ifan ga mau ikut om polisi Ifan takut " jawab Ifan sambil menangis dan menggenggam erat tangan Elif
Elif pun mulai kebingungan saat itu . Elif bingung harus bawa Ifan kemana karena saat itu hari sudah mulai gelap , dengan banyak berfikir akhirnya Elif pun membawa Ifan menuju ke kostan nya.
( Elif berpikir anak itu sengaja di tinggalkan , karna sudah lebih dari satu jam Elif dan Ifan berputar-putar mencari kerabatnya namun hasilnya nihil namun jika di lihat dari penampilan Ifan rasa nya tidak mungkin pikir Elif berulang kali )
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di sisi lain...
Di sebuah rumah besar nampak seorang
pria tampan berbadan gagah sedang memarahi pengasuh nya . dia adalah ALDO PUTRA JAYA pemilik perusahaan terbesar di J*****
" brakkk " ( suara gebrakan meja )
" kamu itu bagaimana si hah , saya menggaji kamu untuk jaga anak saya , bukan untuk menghilangkan anak saya " ucap Aldo dengan sangat marah
" Ma.. maafkan saya tuan . tadi saya hanya meninggalkan den Ifan sebentar karena dia minta beli es krim setelah saya balik den Ifan sudah tidak ada " ucap si pengasuh dengan nada gugup membela diri
" kamu kan bisa ajak dia , kenapa kamu mesti meninggalkan dia di tempat umum , dasar Bodoh " ucap nya geram lalu meninggal kan si pengasuh tersebut
pengasuh tersebut pun hanya terdiam sambil menunduk tanda bersalah .
" kemana kamu nak , jangan tinggalin papa sayang " ucap nya sambil berlalu
Aldo pun menuju kamarnya untuk mengambil kunci mobil dan juga jaket , ia ingin mencari anaknya tersebut namun tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar.
tok.... tok... tok..
" masuk " ucap aldo datar
" maaf Tuan tadi sebelum saya dan den Ifan keluar saya sempet menaruh handphone di saku celana den Ifan " ucap si pengasuh sambil menunduk takut
( aldo memang sengaja membelikan ifan handphone untuk berjaga-jaga dan aldo mengajarkan cara mengangkat telpon jika ada yamg menelponnya )
" oke kamu boleh keluar " ucap aldo datar
Aldo lalu mengambil handphone nya yang berada di dalam saku celana dan ia langsung menghubungi nomor telepon Ifan
" Maaf nomer yang anda tuju tidak dapat di hubungi silakan menghubungi beberapa saat lagi " ucapan operator di sebrang sana
Aldo kesal dan melempar ponsel nya
mau lapor polisi juga percuma pasti harus nunggu 1x24 jam
Aldo makin geram muka nya kini semakin merah karna menahan amarah , kebingungan pun mulai melanda , ia berjalan menuruni anak tangga dan berlalu mencari anak semata wayangnya.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
martina melati
gk punya sodara, sohib ato keluarga gt
2024-04-07
1
Puja Kesuma
jodoh q pun seorg duda beda 13 th tapi ngak punya anak.
2022-08-28
1
Nindy Adrina
elif punya rumah. trus djual buat kos kosan.
maaf thor agak bingung akunya
2021-12-18
0