Terjebak Nafsu Sesaat

Terjebak Nafsu Sesaat

Pagi yang indah

Matahari bersinar cerah, yang terlihat sangat indah. seperti senyuman lepas Natasya yang bersemangat untuk berangkat menuju sekolah nya, dibawah sudah menunggu Mama dan papa yang siap mengajaknya untuk sarapan bareng.

"Pagi mama muaach.. papa... muuaachh."

"Pagi juga sayang." balas mereka bareng.

"Duh, kelihatan nya Putri kesayangan Mama lagi senang banget ya."

"Tentu dong ma,"

Natasya gadis manja dan ceria itu, duduk hendak mulai sarapan. namun suara deringan ponsel dari sahabatan Vita. membuat nya membatalkan untuk sarapan.

"Hallo Vit."

"Tasya kok belum nyampe juga jam segini?"

"Emang mau ngapain sih, buru-buru banget berangkat kesekolah?"

"Sekolah kita kedatangan siswa baru, namanya Farrel. cowok ganteng banget. kalau ngak salah dengar." ucap Vita bersemangat.

"Okey, aku segera berangkat." memutuskan panggilan telpon mereka dan segera bersiap untuk berangkat.

"Natasya, sayang tuh makanan dan susunya kok ngak dihabiskan?"

"Kenyang ma."

Gadis cantik itu segera berpamitan pada kedua orang tuanya, berlari kecil menuju halaman depan. dimana psk sopir sudah menunggu kedatangannya.

"Pagi non Tasya."

"Pagi bang." langsung masuk sambil duduk manis dan memperbaiki penampilan nya.

"Cantik dan segar banget."

Mang Ucup menatap Kagum, Majikan mudanya melalui kaca spion mobil.

"Mang Ucup ngapain sih? ntar mau matanya di colok pakai ini."

Natasya mulai kesal, dan mengepalkan tinjunya pada sopir pribadi yang sudah berumur tersebut.

"Maaf...maaf non, habisnya non Natasya cantik banget sih." puji mang Ucup.

***

"Farrel papa pusing menghadapi sikap mu yang tidak pernah mau berubah."

Sementara Farrel bin Husein, cowok tampan yang memiliki sikap cukup nakal itu cuek bebek ketika kedua orang tuanya memarahi dan menasehati sikapnya.

"Farrel."

Suara Tuan Husein menggema, kesabaran nya hilang melihat tingkah Farrel, dia melemparkan kertas yang berisi surat kepindahan sekolah yang baru, tepat dihadapan wajah Farrel yang tertunduk acuh. anak satu-satunya yang jauh berubah drastis. semenjak papanya Husein menikahi sekretaris nya dikantor.

"Apaan sih pa, teriak-teriak. Farrel ngak budeg tau."

"Ingat ! Farrel, ini sudah sekolah yang ke tujuh, papa tidak mau lagi mendengarkan pengaduan pihak sekolah baru mu ini nantinya, cukup sudah penolakan dari sekolah sebelum nya yang tidak tahan melihat sikap buruk mu itu" bentak Husein emosi melihat tingkah anaknya itu yang selalu berbuat semaunya sendiri.

"Terserah papa, ini juga kemauan papa dan Mama untuk aku tetap sekolah."

"Astaghfirullah."

Tangan tuan Husein terangkat, namun istri nya Sinta segera melerai pertengkaran ayah dan anak itu.

"Sudahlah pa, kendalikan emosimu." Sinta berusaha membujuk suaminya.

Farrel tidak menghiraukan ucapan Papa nya, dan masih asyik bermain games Online bersama sahabat nya, melihat hai itu, spontan tangannya papanya terangkat kembali, menarik ponsel Farrel dan melemparkannya ke dinding hingga hancur.

"Papa.... apaan sih." berdiri kesal, sambil berlalu hendak pergi.

"Kamu yang memancing emosi papa, Farrel ini peringatan terakhir. jika kamu masih belum bisa berubah. dengan terpaksa papa akan menarik semua fasilitas kemewahan dan mencoret namamu menjadi pewaris tunggal kekayaan papa nantinya."

Farrel bergidik juga melihat keseriusan dan pancaran kemarahan papanya itu. karena baru kali ini terlihat begitu emosi.

"Okey ... Farrel akan berubah dan menuruti perintah papa, tapi ingat semua harta yang Farrel dan Mama miliki tidak akan pernah terbagi untuk istri muda papa itu." ucap Farrel.

Melihat itu sikap Hendrawan kembali melunak, dia juga harus pandai-pandai mengambil hati anak dan istri nya, jika sudah menyangkut istri mudanya yang cantik.

Pagi ini Farrel masih meringkuk tidur dalam balutan selimut, saat tangan lembut Mama menguncang pelan tubuh anak laki-laki kesayangan nya.

"Farrel... Farrel bangun nak.'"

"Aaahhk masih ngantuk ma."

'Ayo lah nak, apa kamu ngak capek bertengkar terus dengan papamu. sapa tahu disekolah yang baru ini kamu bisa ketemu bidadari." bujuk Mama.

"Ha...Ha....bidadari habis kecebur got kali ma yang ada."

"Kamu salah Farrel, sekolah tempat kamu itu sekolah terfavorit. dan ngak sembarangan orang yang bisa masuk kesana." kembali berusaha membujuk Farrel.

"Ah bisa-bisa Mama aja."

"Beneran Lo, lagian ini kesempatan kita untuk mempertahankan hak kita dari perempuan itu, kamu harus pintar nak. agar bisa menguasai dan menggantikan posisi papamu diperusahaan." ucap Sinta.

"Baiklah ma."

"Sekarang cepat mandi dan beres-beres, Mama tunggu di meja untuk sarapan."

Farrel mandi kilat khusus, kedua sahabat sekaligus kacungnya. Gilang dan Durga sudah menunggu di bawah. mereka ikut-ikutan pindah kemanapun Farrel sekolah. benar-benar pengawal setia.

"Ayo sarapan sayang."

"Ngak ma."

Farrel pamit dan langsung berangkat menuju sekolah barunya, sepanjang perjalanan Farrel terlihat cuek menatap keluar jendela kaca.

"Ayolah bos semangat." ucap Gilang.

"Malas ah." melongos kasar.

Sampai disekolah baru, mereka langsung menemui kepala sekolah dan diantar ke kelas.

"Tok...tok...Bu Rani ini Farrel dan teman-temannya, murid baru jelas ini." terang kepala sekolah yang bernama pak Karim.

"Silahkan masuk."

Bu Rani menghentikan proses mengajar nya, saat melihat kedatangan kepala sekolah. dan ketiga murid baru dikelas nya.

"Okey anak-anak semua, hari ini kalian kedatangan tiga siswa baru. pindahan dari sekolah lain. bapak harab kalian bisa berteman dengan baik sehingga bisa membantu proses belajar kalian kedepannya." ucap kepala sekolah.

"Farrel, Gilang dan Dirga. silahkan masuk dan perkenalkan diri kalian masing-masing"

Farrel melangkah dengan angkuh yang diikuti kedua sahabatnya, memperkenalkan dirinya, yang membuat semua mata para cewek-cewek membulat sempurna dengan mulut membentuk Oooo.... mereka seakan terhipnotis melihat ketampanan Farrel. namun tidak dengan kedua temannya Gilang dan Dirga yang berwajah jauh dibawah standar level cowok idaman mereka.

Natasya terlihat sibuk sendiri dengan penampilan nya begitu juga dengan Vita, meskipun dia tidak sesibuk Natasya, yang tidak mau kalah. sementara Davina bersikap biasa saja karena menurut nya ketampanan Farrel and The Genk biasa-biasa saja.

Dengan cuek nya Farrel melewati meja Natasya dan Vita yang masih melongo, Farrel duduk di kursi belakang bersama Gilang, dan Dirga di deretan terakhir sendirian.

Farrel mengedarkan pandangan kesekeliling dan menatap seisi kelas yang dipikirnya biasa-biasa saja, namun tiba-tiba dia tercekat, ketika melihat senyuman dan kecantikan alami Putri Davina, teman barunya disekolah yang baru ini.

"Ternyata Mama memang Benar, disekolah ini ternyata ada seorang bidadari yang sangat cantik, ditambah lagi dengan sikap dingin dan acuh nya itu." Gumam Farrel yang merasa tertantang untuk mendapatkan dan menaklukkan gadis didepannya itu.

Farrel tersenyum ketika pandangan nya dengan Davina bertemu, namun kembali dia dibuat kesal. Davina terlihat biasa-biasa saja menanggapi senyuman nya, yang biasanya ampuh membuat cewek-cewek klepek-klepek untuk berusaha mendapatkan cintanya selama ini

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

mampir

2024-02-06

0

Mr. Ar

Mr. Ar

Ikutan flashback..
Farrel Badung... masih Single 🤣🤣

2021-11-14

2

💕Leyka Gallardiev 💕

💕Leyka Gallardiev 💕

lanjut 💪💪💪

2021-11-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!