"Ih sebel....sebel,"
Natasya membanting asal tas sekolah ke sembarang arah, hatinya saat ini antara kesal, malu dan marah. semua bercampur aduk. terutama sang pujaan hatinya Farrel yang saat ini pasti sangat marah terhadap insiden yang terjadi di kantin sekolah.
"Semua ini pasti gara-gara Vita, gadis sok cantik yang ikut-ikutan suka sama Farrel, hu...hu.. maafin Natasya."
Gadis bar-bar dan cantik itu, belum pernah yang namanya pacaran, sekali suka langsung nyerobot kayak anak kecil ngejar mainan. begitu juga dengan Vita. Mereka berdua sama genit dan centil. berusaha untuk menarik perhatian Farrel yang selalu mengabaikan nya.
Davina serba salah, sekarang Natasya dan Vita mulai saling musuhan. kedua sahabatnya yang dulu begitu akrab, ceria dan bawel. sekarang saling diam-diaman. meskipun Davina sudah berusaha agar keduanya kembali akur, namun usahanya sia-sia.
"Semua ini, semenjak kedatangan anak baru yang bernama Farrel. dulu kami bertiga selalu akur dan kompak. tapi sekarang semua sudah berubah, Natasya dan Vita mulai sering bertengkar dan memperebutkan Farrel." Gumam Davina sedih.
Dirumah nya, Farrel tidak mau sama sekali untuk berangkat kesekolah, insiden kemaren masih menyisakan rasa kesal, marah dan benar-benar membuat harga dirinya sebagai cowok tampan, kaya dan cool. hilang seketika oleh sikap bar-bar dua gadis tersebut.
"Bagaimana bos, apa kita cabut aja. tapi bos sudah berjanji bakal berubah. jika kita cabut bagaimana dengan orang tua bos nantinya." bujuk Gilang.
"Tau ah, pusing gue. apa lagi harus ketemu lagi tuch sama kedua cewek jadi-jadian itu, Nek' tau ngak?" ucap Farrel kesal.
"Memangnya ada kejadian apa sih Rel?"
Mama Farrel yang kebetulan mendengar percakapan mereka bertiga, mau tidak mau Dirga pun menceritakan kejadian yang sesungguhnya tentang kejadian kemaren siang di kantin, termasuk dua siswi wanita yang genit Natasya dan Vita.
"Astaghfirullah, kok bisa seperti ini kejadiannya? anak-anak zaman sekarang benar-benar keterlaluan." ucapnya menggelengkan kepalanya heran.
"Tapi itu bukanlah alasan, untuk kalian tidak pergi kesekolah." ucap papa tiba-tiba.
"Tapi pa."
"Papa, akan beri tahukan kepala sekolah, agar memberi peringatan pada kedua gadis itu. termasuk mereka juga harus meminta maaf kepada mu." bujuk papa.
***
Diruang kepala sekolah, semua berkumpul. termasuk Davina yang menjadi saksi sekaligus, tersangka yang ikut-ikutan memberikan pembalut yang digunakan sebagai tissue untuk membersihkan pakaian Farrel.
Dihadapan kepala sekolah, diputuskan ketiga siswi tersebut mendapat kan hukuman. termasuk membersihkan toilet, agar tidak mengulangi lagi perbuatan nya. meskipun keduanya mengaku tidak sengaja, dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan mereka lagi.
"Kak Farrel, maafin Natasya ya. Natasya benar-benar ngak sengaja." mengulurkan tangannya pada Farrel dengan wajah menyesal nya. begitu juga dengan Vita dan Davina. semua saling bermaaf-maafan dan Berjanj untuk tidak mengulangi nya lagi.
"Demi sang pujaan hati Farrel aku rela, mendapatkan hukuman dan bersih-bersih." ucap Natasya.
"Kalian berdua boleh-boleh saja sih, menyukai Farrel. tapi harus bersaing dengan sportif Dong dan ngak boleh saling rebut apalagi musuhan." terang Davina.
"Okey, mulai sekarang kita bersaing secara baik-baik, dan berjanji persahabatan kita bertiga harus tetap akur dan langeg apapun terjadi." ucap mereka tos bareng dan kembali tertawa bahagia.
*** Enam bulan berlalu,
Tanpa terasa, waktu terus berlalu. sudah satu semester mereka lewati. lambat laun perasaan Vita yang dulu bersemi dan sangat mencintai Farrel lambat laun memudar. bahkan Vita tidak mersa tertarik lagi melihat pesona Farrel.
Bahkan Vita lebih antusias, ketika mendengar jika sekolah mereka bakal kedatangan dua orang calon siswa baru, yang mendapat beasiswa berprestasi untuk bisa melanjutkan pendidikan mereka disalah satu sekolah favorit, mahal dan bergengsi ini.
Tapi tidak dengan Natasya, rasa cinta dan kagumnya pada Farrel tidak pernah berubah. meskipun Farrel terlihat biasa-biasa saja terhadap nya. bahkan Farrel lebih suka menatap dan curi-curi pandang pada Davina.
"Ketoilet dulu yuk Vit?." ajak Natasya pas jam istrahat dimulai.
"Malez, gue lapar dan pengen cepet-cepet langsung menuju kantin aja." ucap Davina, namun Natasya yang udah kebelet, langsung saja menarik sebelah tangan Davina dan Vita untuk mengikuti langkah nya.
"Okey.. okey, tapi bentar aja ya." ucap Davina pasrah.
Sudah menjadi kebiasaan Vita dan Natasya, mereka bertiga akan berlama-lama memperbaiki penampilan. sebelum pergi meninggalkan toilet wanita tersebut.
***
Aldo murid baru disekolah bergensi ini, masih celingak-celinguk, mengedarkan pandangannya ke sekeliling sekolah. gedung yang menjulang tinggi yang memberikan kesan kemewahan nya, serta bagian samping kiri tertulis perpustakaan, dan ditengah-tengah terdapat lapangan luas. serta Taman yang sangat indah menyejukkan mata serta memberikan kenyamanan bagi para siswa - siswi serta pengunjung sekolah.
"Ini benar-benar keberuntungan bagi ku, mendapatkan bea siswa dan bisa sekolah ditempat ini." Aldo tersenyum puas dengan hasil nilai-nilai nya. dia menyeret koper menuju kamar asrama yang diperuntukkan bagi murid yang berasal dari luar daerah. sedangkan bagi murid yang tinggal dengan orang tuanya diperbolehkan untuk tinggal diluar asrama.
Aldo hanyalah seorang anak petani biasa, namun keberuntungan berpihak padanya. sehingga terpilih untuk mendapatkan beasiswa, bersama temanya Jojo. sehingga dikirim ketempat ini.
Dia menapaki selangkah demi selangkah gedung bertingkat itu, Namum kesialan Aldo dimulai, saat kamar asrama yang baru di masuki terdapat asap tebal yang menyeruak keluar, sehingga dia panik dan berbalik.
"Kebakaran..... Tolong... kebakaran,, Aldo lari sekencang-kencangnya, sambil kebingungan melirik kiri dan kanan nya, saat melihat di bawah ada kolam besar, tanpa pikir panjang dia melompati jendela itu
"Byyuuur.... buuummm "
Aldo Berhasil melompati kolam ikan tersebut, yang sengaja diperuntukkan untuk mempercantik taman belakang sekolah.
semua orang berkumpul menatap wajah nya yang begitu menyedihkan, serta mentertawakan nya. termasuk Farrel dan kedua ajudannya.
"Kok bisa di zaman sekarang, masih ada orang yang mempunyai sikap kampungan seperti dia." tunjuk Farrel sambil tersenyum mencemoohkan.
Namun tidak dengan siswi cewek, mereka semua seakan terhipnotis dengan ketampanan Aldo serta bentuk tubuh nya yang sispeck.
"Wau...tampannya..." semua terpekik histeris
Aldo berusaha naik keatas, terlebih dahulu mengeluarkan anak katak yang ikut masuk dalam bajunya.
"Mana to... toilet?" ucap Aldo gugup bertanya pada Farrel.
"Kamu murid baru ya?" ucap Farrel yang langsung di anggukan Aldo.
Farrel dan teman-teman nya saling berbisik, dia berencana untuk mengerjai Aldo, laki-laki kampung yang terlihat menyedihkan. Farrel kemudian berdehem sambil menunjuk toilet wanita.
Tanpa pikir panjang, Aldo menuju toilet yang terdapat tidak jauh dari posisi nya sekarang, tanpa memperhatikan tulisan yang terpampang di sana "Toilet wanita" alhasil semua berteriak melihat kedatangan laki-laki yang basah kuyup. sementara Farrel dan teman-teman nya memegangi perut sambil tertawa lepas, karena berhasil mengerjai anak baru itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Nur Lizza
si farel GK pernah berubah
2024-02-07
0
Amir Sakuta
anak sekolah jaman now....
2022-02-02
0
💕Leyka Gallardiev 💕
Wah si farel iseng bngt ngerjain si aldo 😂😂
2021-11-15
1