Dikerjai

...PENGUMUMAN...

Readers, novel untuk cerita Natasya dan Farrel, kita pindahkan satu novel semua nya ya disini. dan cerita yang di novel one Night love presdir direvisi dan diganti tentang kisah Arya, Rendi dan Sanum saja. agar cerita nya tidak tercampur aduk.

Mohon pengertiannya dan terimakasih, karena author kembali merevisi beberapa bab disana. thanks.

...****...

Tanpa pikir panjang, Aldo menuju toilet yang terdapat tidak jauh dari posisi nya sekarang, tanpa memperhatikan tulisan yang terpampang di sana.

"Toilet wanita"

Alhasil semua berteriak melihat kedatangan laki-laki yang basah kuyup. sementara Farrel dan teman-teman nya memegangi perut sambil tertawa lepas, karena berhasil mengerjai anak baru itu.

Ceklek, pintu toilet segera dibuka Aldo, dia kembali syok mendapati banyak wanita cantik. yang juga sama kagetnya dengan Aldo. bahkan ada yang berteriak saking syok.

"Hey kamu ngapain masuk ketoilet perempuan, dasar mesum."

Para cewek-cewek itu mulai mendekat dan mengapung Aldo.

"Ma....maaf saya salah masuk" Aldo balik Arah hendak keluar, namun salah seorang ketua geng siswi sekolah itu berhasil menarik tangan nya.

"Enak saja main kabur-kabur" Mereka mengepung Aldo yang mulai ketakutan

"Wah ternyata kamu tampan sekali" ucap Natasya mendekati Aldo. entah kenapa dia mersa begitu tertarik untuk ikut-ikutan mengerjai laki-laki dengan tampang menyedihkan dihadapannya ini.

"Untuk bebas dari sini tidak semudah yang kamu pikirkan" ucap Vita tertawa sinis yang diikuti teman-teman yang lain, mereka mengeluarkan lipstik dari tas masing-masing dan mengunakan wajah Aldo sebagai Kanvas nya.

Bahkan ada diantara mereka yang lebih jahil lagi, dengan meraba benda pusaka Aldo yang ketakutan dengan posisi menyandar kedinding.

"Mati aku, Tuhan bantu aku untuk kabur dari sini" bathin Aldo.

" Natasya, Vita. stooop." teriak Davina keras, sehingga aktivitas seru mereka langsung terhenti.

"Kalian benar-benar keterlaluan, dan kamu ngapain masuk ke toilet wanita?" bentak Davina menatap kesal wajah Aldo.

"Aku minta maaf, dan sangat buru-buru." jawab Aldo.

"Sekarang pergilah." perintah Davina.

Aldo segera keluar, dan kembali masuk ke kamar semula yang dikiranya kebakaran, disana sudah menunggu Jojo sahabat yang tengah menyusun pakaian.

"Aldo kamu kenapa?" menatap Aldo dengan heran.

"Tadi aku berfikir jika dikamar ini terjadi kebakaran." Aldo menyesali kecerobohan nya.

"Ha...ha...itu tadi ada fogging nyamuk, agar kita terhindar dari DBD." terang Jojo menatap sahabatnya yang pintar namun ada norak- noraknya.

"Habisnya, ditempat ku tidak pernah seperti ini untuk mengusir nyamuk," balas Aldo segera membersihkan tubuhnya menuju kamar mandi.

***

"Kenapa hari ini aku mersa puas banget ya, habis ngerjain tuch laki-laki dengan wajah menyedihkan itu." Natasya tertawa sendiri dikamarnya, hingga suara lantang sang mama membuyarkan lamunan nya.

"Natasya."

"Iya ma."

Natasya segera menghampiri Mama dan papa yang tengah menatap tajam kearahnya, Natasya sudah paham dengan apa yang terjadi sekarang.

"Pasti pihak sekolah telah memberi tahu pada Mama dan papa tentang kejadian siang." Gumamnya.

" Natasya, apa kamu tahu kesalahan yang telah kamu perbuat?"

"Su..suda...eh belum pa."

Balas Natasya gugup, dan terbata-bata, dia tidak berani membalas tatapan kedua orang tua nya. mengingat kesalahan nya hari ini.

"Mama tidak menyangka, jika Putri Mama yang terlihat kalem dan penurut ini, ternyata nakal banget bahkan ada teman-teman mu yang mengatakan jika kamu genit disekolah."

"Tidak ma, Natasya cuma ikut-ikutan doang. lagian salah anak baru itu sendiri, ngapain juga masuk ketoilet wanita." Natasya berusaha membela dirinya.

"Apapun alasannya, pokoknya perbuatan mu itu salah, Mama tidak mau ya hal memalukan ini terulang kembali." bentak Mama kesal dengan kelakuan Putri nya.

"Iya ma, Natasya janji."

***

"Vit, Davina kok lama banget ya datangnya?"

Pagi ini, Natasya melirik jam dipergelangan tangannya.

"Pasti anak tu ketiduran lagi." balas Vita.

"Kok Davina susah banget ya jika dibangunin."

"Tau' ah."

Mereka perdua duduk santai di kursi taman depan sekolah, menunggu kedatangan sahabat mereka Davina.

"Duh kak Farrel datang, kenapa hatiku cenat- cenut ya?" ucap Natasya.

"Lebay Lo."

"Biarin." sambil memasang senyum terbaik nya, Natasya menyapa Farrel. bahkan Natasya langsung salah tingkah, begitu melihat kedatangan Farrel yang cuek melewati nya.

"Ngapain juga kamu masih suka cowok kayak gitu. aku sih ogah." balas Vita.

"Entah kenapa, tapi hati ku selalu berkata. suatu saat kak Farrel bakal jadi milikku, bahkan dia bakal bucin padaku." terang Natasya.

"Ha...Ha...udah siang Tasya, jangan mimpi lagi."

"Eh itu Davina, tapi kenapa dia satu mobi sama cowok yang kita kerjain kemaren." Natasya dan Vita sama-sama melonggo.

"Apa mereka sudah saling kenal ya, dan pantas juga Davina bela tuch cowok kemaren." ucap Natasya.

"Mungkin juga sih, tapi ngomong-ngomong dia tampan juga ya."

"Davina, Lo hutang penjelasan pada kita berdua."

"Iya-iya, ntar gue jelasin." balas Davina.

Aldo yang merupakan murid baru, memperkenalkan dirinya, setelah itu diikuti Jonatan. mereka berdua terlihat tenang dan percaya diri tanpa menghiraukan pandangan dan tatapan sinis Farrel dan teman-temannya.

"Jadi mereka berdua bermodalkan beasiswa." Gumam Farrel yang mersa mendapatkan saingan, karena Davina terlihat dekat dengan anak baru tersebut.

"Davina, emang kamu udah kenal Aldo sebelumnya?"

"Ngak, tapi bokap ku kenal. dan jadiin dia asisten ku mulai sekarang." terang Davina.

"What's?"

Tanpa terasa jam sekolah sudah berakhir, Davina meminta Aldo untuk mengantarkan nya ke toko buku terlebih dahulu sebelum mereka pulang. Aldo hanya menggguk setuju. ditengah-tengah perjalanan, Aldo melihat seperti sahabatnya ,Jonathan. yang mengendarai motor didepan nya dan tiba-tiba menghilang.

Untuk menjawab rasa penasaran nya, Aldo menepikan mobilnya. memperjelas penglihatan nya.

" Benarkan Jo, apa yang terjadi dengan nya." Gumam Aldo langsung turun menghampiri sahabat satu Kampung nya tersebut, yang berdiri frustasi didepan kali.

"Jo kamu kenapa?" teriak Aldo menghampiri Jo yang masih berdiri didekat kali. berusaha untuk mengeluarkan motor.

"Aku jatuh do, dan ini motor pak satpam sekolah yang aku pinjam masuk ke kali ." terang Jonathan.

"Apa? bagaimana bisa?" ucap Edo seakan-akan tidak percaya.

"Tadi ada seorang anak kecil tiba-tiba melintas, sehingga aku hilang kendali. Cepat bantu aku Do untuk mengeluarkan nya." ucap Jonathan panik.

Davina yang semula penasaran dengan apa yang terjadi, akirnya memainkan ponsel dalam mobil sambil menunggu Aldo kembali.

"Ternyata Aldo baik hati juga." Gumam Davina tersenyum.

"Lihatlah Jo ada bapak-bapak lewat, kita harus minta pertolongan nya." terang Aldo. yang ternyata seorang laki-laki tuna rungu tepatnya tuli. tanpa pikir panjang, Jo melambaikan tangan pada papak yang melintasi mereka tersebut untuk minta pertolongan.

"Ada apa nak?"

"Pak boleh minta tolong ngak? motor kami masuk kedalam kali ini!" terang Jo berharap sekali bapak ini ikut membantu mereka.

"Oowh, kalian lagi mancing ikan ya. bapak kemaren juga mancing disini tapi ngak pernah dapat ikan." terang bapak yang bernama Ramli itu dari bed nama baju lusuh yang dikenakan nya.

"Pak, kami disini tidak sedang mancing ikan, tapi motor kami masuk kedalam kali.' terang Jo diikuti ekspresi nya yang terlihat menyedihkan.

Hal itu membuat sang bapak tertawa-tawa,

"Nak, kamu jangan sedih seperti ini. lah rezeki itu sudah ada yang ngatur. kalau sekarang ngak dapat ikan, mungkin hari ini rezeki mu ngak ada." terangnya kembali melanjutkan perjalanan. hal itu sontak membuat Davina yang sempat mendengar ikutan tertawa lepas.

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

🤣🤣🤣🤣

2024-02-07

0

Dewi Asih Adjh

Dewi Asih Adjh

🤣🤣🤣

2023-05-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!