Tidur Bersama

Hanum tengah sibuk membersihkan meja makan sementara Sultan membereskan piring dan gelas lalu menaruhnya diatas sink.

Keduanya kembali ke kamar setelah menyelesaikan pekerjaannya.

Sultan mendapati istrinya telah mengganti seprai dan gorden dengan warna cerah. Dia terus tersenyum sambil membatin, ternyata menikah itu menyenangkan, begitu pikirnya. Telah ada orang yang akan mengurus segala keperluannya, menunggunya sepulang kerj dan ada yang menemaninya di rumah walaupun mereka belum tidur se ranjang.

"Bagaimana hari pertama masuk kerja setelah lama libur? Apa sangat melelahkan?" tanya Hanum sambil meletakkan bantal dan bersandar di headboard ranjang.

"Ya, banyak yang harus di kerjakan tapi untunglah Raka masih bisa di andalkan, dia sangat membantuku," balas Sultan.

Pria itu mulai sibuk kembali dengan laptop di pangkuannya, matanya terus menatap layar sambil sesekali mengernyitkan dahinya jika dirasa ada data yang tidak sesuai.

Hanum meletakkan novel yang sejak tadi dibacanya, dia meraih gelas dan menaruhnya kembali di atas nakas setelah menghabiskan isinya. Sejenak dia memandangi suaminya yang terlihat tak bergeming di atas sofa, gadis itu melihat suaminya sangat tidak nyaman dengan posisinya. Hanum tersenyum kecil ketika melihat Sultan terus memijit bahunya yang terasa kaku.

"Kemari mas!" perintah Hanum.

"Ya." Sultan terkejut, untuk sejenak tatapan keduanya beradu.

"Tidurlah disini!" Hanum menepuk kasur disebelahnya. "Ranjang ini berukuran besar jadi muat untuk kita berdua," imbuhnya.

"Apa?" Sultan melongo, pria itu sedang mencoba mencerna ucapan istrinya.

"Tidurlah disini mulai malam ini, sofa itu cukup sempit dan akan membuat badanmu sakit." Hanum menepuk bantal di sebelahnya mempersilahkan Sultan untuk tidur di sampingnya.

"Tapi, apa ...," ucap Sultan ragu.

"Sudahlah, ayo kemari saja! Mas sendiri yang bilang kalau tidak akan ada yang terjadi sekalipun kita tidur satu ranjang," ucap Hanum menirukan ucapan suaminya tempo hari.

"Ah, baiklah jika itu maumu."

Dengan langkah kaku pria itu bangkit dari sofanya, berjalan sambil mendekap laptopnya, kemudian mulai duduk di samping istrinya. Pria itu merasa sangat canggung, dia tidak tahu harus merasa sedih atau bahagia.

Satu sisi dia senang karena merasa Hanum sudah mulai menerima keberadaan dirinya menjadi suaminya tapi disisi lain, dia sedih, dia takut tidak bisa menahan diri jika mereka tidur bersama.

Ini tidak bisa dibilang sebagai keberuntungan, aku sendiri takut jika akhirnya anugerah ini berubah menjadi musibah. Bagaimana jika aku tidak bisa menahan diri, aku akan dituduh menjadi suami yang memperk*sa istrinya sendiri. Memalukan! Sultan menggelengkan kepalanya.

"Aku tidur dulu ya Mas, sudah malam, aku sudah ngantuk." Hanum membetulkan letak bantalnya lalu merebahkan badannya.

Sementara, Sultan hanya mengangguk dan kembali menatap layar komputer lipatnya. Dia masih merasa sedikit gugup, ini pertama kalinya dia tidur dengan seorang wanita. Matanya terus menatap laptop tapi pikirannya melayang entah kemana.

Diliriknya jam dinding yang bertengger manis tepat di atas sofa, menatap punggung istrinya lalu meletakkan laptopnya di atas nakas. Pria itu melepas kacamata dan memijat pangkal hidungnya, berulang kali menguap menandakan kantuknya sudah tak tertahan lagi.

Akhirnya Sultan tumbang juga,tak kuat melawan lelah dan kantuk bersamaan, tak butuh waktu lama untuk dia menyusul istrinya ke alam mimpi.

.

Pagi menjelang, matahari mulai muncul, sinarnya masih malu-malu mengintip dari ufuk timur.

Waktu terasa sangat cepat berlalu, Sultan merasa baru beberapa jam yang lalu dia tidur dan sekarang sudah harus bangun untuk memulai aktifitasnya lagi.

Pria itu mengucek matanya, merasakan sesuatu yang berat di dadanya, perlahan dia membuka matanya, hampir saja dia berteriak saat mendapati seseorang tengah memeluk tubuhnya. Dia mulai berpikir dan mengingat kejadian semalam, kemudian kembali tenang.

Sultan tersenyum, merasa sangat bahagia karena telah tidur bersama dengan istrinya, apalagi dengan posisi seperti ini.

Hanum memeluk pinggang Sultan, kepalanya tepat berada di dada suaminya dan kakinya berada di atas mengapit kedua kaki Sultan.

Untuk sesaat Sultan berusaha menikmati masa itu, entah kenapa dia merasa damai dan sangat nyaman ketika berdekatan dengan istrinya. Pria itu pun membelai rambut istrinya dengan lembut, bingung harus berbuat apa, antara membangunkan istrinya atau lanjut tidur agar bisa tetap menikmati pelukan yang terasa sangat hangat itu.

Tangan Sultan terhenti ketika menyadari istrinya mulai menggeliat, Hanum menggunakan tangannya untuk menutupi mulutnya ketika gadis itu menguap.

Hanum terlonjak kaget saat mendapati dirinya tengah berada di atas tubuh suaminya.

Astaga apa yang aku lakukan, bisa-bisanya aku ada diatas tubuhnya, yang benar saja Hanum ...Hanum, kamu tidur apa pingsan sampai tidak sadar begini? batin Hanum memaki dirinya sendiri. Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu, menahan malu.

"Kau sudah bangun?," tanya Sultan dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Hm." Hanum mengangguk malu.

"Ya sudah, ini masih sangat pagi, aku akan pergi jogging dulu, kau mau ikut?" Sultan sudah bangkit dari kasurnya.

"Lain kali saja Mas, aku mau menyiapkan sarapan saja," tolak Hanum, sebenarnya dia merasa sangat malu saat ini.

Hanum membuang nafas kasar saat melihat Sultan sudah keluar kamar. Dia terus saja menyesali perbuatannya yang secara tidak sadar memeluk Sultan, dia takut Sultan akan berpikiran kalau dirinya sedang mencoba merayu suaminya, tadi.

Ya, walaupun pernikahan mereka sah dimata agama dan negara tapi dia tahu betul rumah tangga seperti apa yang sedang dijalaninya saat ini.

Tidak mau berlama-lama dengan pemikirannya, Hanum segera beranjak dari tempat tidurnya. Bergegas membersihkan diri kemudian memasak sarapan pagi untuk suaminya.

Disinilah dia berdiri sekarang, di samping pagar pembatas balkon sambil melihat suaminya yang sedang berlari mengitari taman.

Pria itu, Hanum heran karena dalam situasi apapun suaminya itu selalu terlihat memukau. Saat sedang olahraga seperti saat ini pun, suaminya itu sangat tampan memakai kaos berwarna biru elektrik dan celana olahraga panjang berwarna hitam.

Keringat yang membasahi tubuh Sultan membuatnya terlihat semakin seksi, belum lagi guratan khas roti sobek yang memperlihatkan dengan jelas bentuk proporsional perut dan dada bidangnya, tercetak nyata dibalik kaos yang dipakainya.

Mungkin karena rajin berolahraga membuat tubuh Sultan terbentuk sangat atletis dengan sendirinya. Pria itu meneruskan kegiatannya tanpa menyadari ada sorot mata penuh kekaguman yang tengah menyorotinya dari atas balkon.

.

Tbc...

Mohon like,komen dan vote ya all, dukungan dari kalian sangat saya harapkan. 🙏🙏🙏 Love you..❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

rihla

rihla

ikut komen thor

2021-10-22

0

Suryatina Handayani

Suryatina Handayani

sdh mulai tidur bersama,artinya sdh mulai membuka diri sedikit demi sedikit yaa,mudah2an bahagia selalu.

2021-04-05

0

Mei Shin Manalu

Mei Shin Manalu

Diksinya bagus Thor... Aku suka... ❤️

2020-09-01

1

lihat semua
Episodes
1 Apartemen
2 Pergi berbelanja
3 Kunjungan rekan kerja
4 Kembali masuk kerja
5 Tidur Bersama
6 Bertemu Teman Lama
7 Bekerja
8 Butik
9 Empat sekawan
10 Dijemput
11 Malu
12 Pertemuan Adam dan Ajeng
13 Saling mengagumi
14 Berkunjung ke rumah Mami
15 Makam
16 Pantai
17 Salah sangka
18 Ikat Rambut
19 Kembali
20 Oleh-oleh
21 Sibuk
22 Makan malam bersama yang tak disengaja
23 Kejutan
24 Kesal
25 Mungkinkah dia mencintaiku?
26 Berkumpul bersama
27 Berubah
28 Nasehat Adam
29 Emosi Hanum
30 Mabuk
31 Hanum mengatakan isi hati nya
32 Acuh
33 Acuh (Part 2)
34 Cobaan apa lagi ini?
35 Cobaan apa lagi ini? ( Part 2 )
36 Trauma
37 Pulang
38 Kesempatan Terakhir
39 Cat Rambut dan rok mini
40 Bertemu Mauryn
41 Kancing Baju
42 Membuka luka lama
43 Cincin pernikahan
44 Taman Hiburan
45 Sebuah kecelakaan
46 Cinta yang Terpendam
47 Aku mencintaimu
48 Pangeran kodok
49 Menjadi lebih baik
50 Hujan
51 Wedding day
52 Malam pertama
53 Hari yang bahagia
54 Naik kuda
55 Sakit
56 Akhirnya
57 Kebahagiaan berlipat ganda
58 Ganti seprai
59 Salep
60 Tidak menyangka
61 Korean food
62 Tentang Raka
63 Rumah
64 Sedang apa mereka?
65 Mual
66 Aku kira....
67 Senjata pamungkas
68 Aku mau bayi
69 Tamu tidak tahu diri
70 Bioskop
71 Siapa Lala?
72 Rumah baru
73 Curiga
74 Sakit kepala
75 Jajanan kaki lima
76 Pindah Rumah
77 Cincin siapa?
78 Tempat bersejarah
79 Saranghae
80 Jangan Menggodanya
81 Mencari tahu
82 Suami Mauryn
83 Visual
84 Minta cucu
85 Bukankah dia?
86 Lalu siapa?
87 Posisi Ternyaman
88 Rilis
89 Belum beruntung
90 Nomor siapa?
91 Api cemburu
92 Terobsesi
93 Masa Lalu Sultan
94 Untuk apa dia kemari
95 Untuk apa dia kemari ( Part 2 )
96 Untuk apa dia kemari ( Part 3 )
97 Lebih unggul
98 Aku kalah
99 Ketemu
100 Misi akan segera dimulai
101 Memang dia pelakunya
102 Terbongkar
103 Barter
104 Awal dari permulaan
105 Rahasia gelang kaki bintang laut
106 Rahasia gelang kaki bintang laut ( Part 2 )
107 Lebih memabukkan dari minuman keras
108 Sepasang lalat pengganggu
109 Pemandangan langka
110 Terpeleset
111 Bau kopi
112 Sorbet melon
113 Lebih berisi
114 Berita bahagia
115 Bintang hatiku
116 Menjengkelkan
117 Kacang kecilku
118 Tidak mau dijenguk
119 Gagal di menit terakhir
120 Tertangkap basah
121 Ada apa
122 Siapa orang itu
123 Dalam mimpi
124 Membuahkan hasil
125 Korean garlic bread
126 Wanita siluman
127 Kejam sekali
128 Malaikat penolong
129 Jangan melewati batasanmu
130 Terimakasih
131 Dengan cara yang elegan
132 Tidak pernah berubah
133 Bahagiamu adalah bahagiaku
134 Waktu yang berharga
135 Bodyguard
136 Dua pilihan
137 Traffic light
138 Serangan Psikis
139 Hubungan Terlarang
140 Ada apa lagi?
141 Tuhan Merestui
142 Bukan dia
143 Lulus Ujian
144 Kejadian di sebuah Bangunan tua
145 Masih di Bangunan tua
146 Tuhan tidak tidur
147 Tak ada yang mengganggu
148 Olah Raga Jantung
149 Adik Kelas
150 Pertama bertemu
151 Masih tentang Dion
152 Jangan menyindirku
153 Lupakan masa lalu
154 Budak cinta
155 Kenangan paling berkesan
156 Kran bocor
157 Berapa ukuran celanamu?
158 lelucon murahan
159 Dia menendangku
160 Gara-gara kancing baju
161 Tempat parkir
162 Seperti pencuri
163 Jangan nakal
164 Tidak akan pernah cukup
165 Maaf
166 Bayi kembar laki-laki
167 Kasihan.
168 Tak tega.
169 Kabar duka
170 Kabar duka (part 2)
171 Kabar duka (part 3)
172 Kabar duka (end)
173 Benar-benar cinta
174 Pelanggaran
175 Suami selalu salah dan istri selalu benar
176 Bapak Suri
177 Cemburu tanda cinta, marah tandanya galak.
178 Nomor tak di kenal.
179 Kembali berulah
180 Dilema
181 Sama-sama bodoh
182 Bandara
183 Absurd
184 Puasa
185 Malaikat kecil pelengkap kebahagiaan
186 Pengumuman
187 Intermezzo
188 Season 2. Apa Yang Harus Aku Lakukan?
189 Mencari Jalan keluar
190 Keputusan William
191 Menikahlah Denganku
192 Calon Mertua
193 Jawaban Cinta
194 Mas Willi?
195 Rahasia
196 Aku Kamu
197 Sebuah Cara
198 Hampir Saja
199 Cucu
200 Kecewa
201 Menghindar
202 Panas
203 Rencana Cinta
204 Tak Tahan Lagi
205 Ganti Lipstik
206 Percobaan Pertama
207 Belum Berubah
208 Hancur
209 Terbakar
210 Sakit
211 Naik Perahu
212 Bulan Madu
213 Treatment Khusus
214 Gerak Cepat
215 Sudah Jelas
216 Awal Petaka
217 Keputusan Cinta
218 Sesal
219 Siksaan Bagi William
220 Kecurigaan Cinta
221 Ketegaran Cinta
222 Resmi Berpisah
223 Sebuah Bantuan
224 Pertikaian Di Rumah Cinta
225 Perjuangan William
226 Kehilangan
227 Penawaran
228 Tabir Rahasia
229 Bertemu Cinta
230 Pertemuan
231 Sentuhan Pertama
232 Terlalu Dalam
233 Perjuangan William
234 Rencana Ratih
235 Kebakaran Jenggot
236 Mengerjai William
237 Tak Ada Yang Sanggup Menandingi
238 Aku Mau
239 Terpancing
240 Tak Dapat Membacanya
241 Terkesan
242 Bahagia Cinta
243 Berubah Mesuum
244 Manja
245 Modus
246 Hotel
247 Kenangan Baru
248 Satu Nama Yang Berkuasa
249 Gelisah
250 Pahlawan
251 Konyol
252 Tragedi
253 Keajaiban
254 Dari Mana Kau Tahu?
255 Banyak Anak
256 Menjadi Rebutan
257 Ide Gila
258 Lebih Baik
259 Luka Hati Yang Telah Sembuh
260 Berubah
261 Kado
262 Anak Baik
263 Melahap Habis
264 Romansa Di Ketinggian Langit
265 Kak Willi Sialaan
266 Pulang
267 Jatuh Begitu Dalam
268 Tegang
269 Keajaiban
270 Hari Baru
271 Mengalah
272 Cari Perkara
273 Tak Menyangka
274 Hidup Bahagia
275 Tega
276 Menyiksa Diri
277 Gagal Berlayar
278 Dua Adik Yang Menggemaskan
279 Mengulang Nostalgia
280 Selamanya Cinta
281 Pengumuman
Episodes

Updated 281 Episodes

1
Apartemen
2
Pergi berbelanja
3
Kunjungan rekan kerja
4
Kembali masuk kerja
5
Tidur Bersama
6
Bertemu Teman Lama
7
Bekerja
8
Butik
9
Empat sekawan
10
Dijemput
11
Malu
12
Pertemuan Adam dan Ajeng
13
Saling mengagumi
14
Berkunjung ke rumah Mami
15
Makam
16
Pantai
17
Salah sangka
18
Ikat Rambut
19
Kembali
20
Oleh-oleh
21
Sibuk
22
Makan malam bersama yang tak disengaja
23
Kejutan
24
Kesal
25
Mungkinkah dia mencintaiku?
26
Berkumpul bersama
27
Berubah
28
Nasehat Adam
29
Emosi Hanum
30
Mabuk
31
Hanum mengatakan isi hati nya
32
Acuh
33
Acuh (Part 2)
34
Cobaan apa lagi ini?
35
Cobaan apa lagi ini? ( Part 2 )
36
Trauma
37
Pulang
38
Kesempatan Terakhir
39
Cat Rambut dan rok mini
40
Bertemu Mauryn
41
Kancing Baju
42
Membuka luka lama
43
Cincin pernikahan
44
Taman Hiburan
45
Sebuah kecelakaan
46
Cinta yang Terpendam
47
Aku mencintaimu
48
Pangeran kodok
49
Menjadi lebih baik
50
Hujan
51
Wedding day
52
Malam pertama
53
Hari yang bahagia
54
Naik kuda
55
Sakit
56
Akhirnya
57
Kebahagiaan berlipat ganda
58
Ganti seprai
59
Salep
60
Tidak menyangka
61
Korean food
62
Tentang Raka
63
Rumah
64
Sedang apa mereka?
65
Mual
66
Aku kira....
67
Senjata pamungkas
68
Aku mau bayi
69
Tamu tidak tahu diri
70
Bioskop
71
Siapa Lala?
72
Rumah baru
73
Curiga
74
Sakit kepala
75
Jajanan kaki lima
76
Pindah Rumah
77
Cincin siapa?
78
Tempat bersejarah
79
Saranghae
80
Jangan Menggodanya
81
Mencari tahu
82
Suami Mauryn
83
Visual
84
Minta cucu
85
Bukankah dia?
86
Lalu siapa?
87
Posisi Ternyaman
88
Rilis
89
Belum beruntung
90
Nomor siapa?
91
Api cemburu
92
Terobsesi
93
Masa Lalu Sultan
94
Untuk apa dia kemari
95
Untuk apa dia kemari ( Part 2 )
96
Untuk apa dia kemari ( Part 3 )
97
Lebih unggul
98
Aku kalah
99
Ketemu
100
Misi akan segera dimulai
101
Memang dia pelakunya
102
Terbongkar
103
Barter
104
Awal dari permulaan
105
Rahasia gelang kaki bintang laut
106
Rahasia gelang kaki bintang laut ( Part 2 )
107
Lebih memabukkan dari minuman keras
108
Sepasang lalat pengganggu
109
Pemandangan langka
110
Terpeleset
111
Bau kopi
112
Sorbet melon
113
Lebih berisi
114
Berita bahagia
115
Bintang hatiku
116
Menjengkelkan
117
Kacang kecilku
118
Tidak mau dijenguk
119
Gagal di menit terakhir
120
Tertangkap basah
121
Ada apa
122
Siapa orang itu
123
Dalam mimpi
124
Membuahkan hasil
125
Korean garlic bread
126
Wanita siluman
127
Kejam sekali
128
Malaikat penolong
129
Jangan melewati batasanmu
130
Terimakasih
131
Dengan cara yang elegan
132
Tidak pernah berubah
133
Bahagiamu adalah bahagiaku
134
Waktu yang berharga
135
Bodyguard
136
Dua pilihan
137
Traffic light
138
Serangan Psikis
139
Hubungan Terlarang
140
Ada apa lagi?
141
Tuhan Merestui
142
Bukan dia
143
Lulus Ujian
144
Kejadian di sebuah Bangunan tua
145
Masih di Bangunan tua
146
Tuhan tidak tidur
147
Tak ada yang mengganggu
148
Olah Raga Jantung
149
Adik Kelas
150
Pertama bertemu
151
Masih tentang Dion
152
Jangan menyindirku
153
Lupakan masa lalu
154
Budak cinta
155
Kenangan paling berkesan
156
Kran bocor
157
Berapa ukuran celanamu?
158
lelucon murahan
159
Dia menendangku
160
Gara-gara kancing baju
161
Tempat parkir
162
Seperti pencuri
163
Jangan nakal
164
Tidak akan pernah cukup
165
Maaf
166
Bayi kembar laki-laki
167
Kasihan.
168
Tak tega.
169
Kabar duka
170
Kabar duka (part 2)
171
Kabar duka (part 3)
172
Kabar duka (end)
173
Benar-benar cinta
174
Pelanggaran
175
Suami selalu salah dan istri selalu benar
176
Bapak Suri
177
Cemburu tanda cinta, marah tandanya galak.
178
Nomor tak di kenal.
179
Kembali berulah
180
Dilema
181
Sama-sama bodoh
182
Bandara
183
Absurd
184
Puasa
185
Malaikat kecil pelengkap kebahagiaan
186
Pengumuman
187
Intermezzo
188
Season 2. Apa Yang Harus Aku Lakukan?
189
Mencari Jalan keluar
190
Keputusan William
191
Menikahlah Denganku
192
Calon Mertua
193
Jawaban Cinta
194
Mas Willi?
195
Rahasia
196
Aku Kamu
197
Sebuah Cara
198
Hampir Saja
199
Cucu
200
Kecewa
201
Menghindar
202
Panas
203
Rencana Cinta
204
Tak Tahan Lagi
205
Ganti Lipstik
206
Percobaan Pertama
207
Belum Berubah
208
Hancur
209
Terbakar
210
Sakit
211
Naik Perahu
212
Bulan Madu
213
Treatment Khusus
214
Gerak Cepat
215
Sudah Jelas
216
Awal Petaka
217
Keputusan Cinta
218
Sesal
219
Siksaan Bagi William
220
Kecurigaan Cinta
221
Ketegaran Cinta
222
Resmi Berpisah
223
Sebuah Bantuan
224
Pertikaian Di Rumah Cinta
225
Perjuangan William
226
Kehilangan
227
Penawaran
228
Tabir Rahasia
229
Bertemu Cinta
230
Pertemuan
231
Sentuhan Pertama
232
Terlalu Dalam
233
Perjuangan William
234
Rencana Ratih
235
Kebakaran Jenggot
236
Mengerjai William
237
Tak Ada Yang Sanggup Menandingi
238
Aku Mau
239
Terpancing
240
Tak Dapat Membacanya
241
Terkesan
242
Bahagia Cinta
243
Berubah Mesuum
244
Manja
245
Modus
246
Hotel
247
Kenangan Baru
248
Satu Nama Yang Berkuasa
249
Gelisah
250
Pahlawan
251
Konyol
252
Tragedi
253
Keajaiban
254
Dari Mana Kau Tahu?
255
Banyak Anak
256
Menjadi Rebutan
257
Ide Gila
258
Lebih Baik
259
Luka Hati Yang Telah Sembuh
260
Berubah
261
Kado
262
Anak Baik
263
Melahap Habis
264
Romansa Di Ketinggian Langit
265
Kak Willi Sialaan
266
Pulang
267
Jatuh Begitu Dalam
268
Tegang
269
Keajaiban
270
Hari Baru
271
Mengalah
272
Cari Perkara
273
Tak Menyangka
274
Hidup Bahagia
275
Tega
276
Menyiksa Diri
277
Gagal Berlayar
278
Dua Adik Yang Menggemaskan
279
Mengulang Nostalgia
280
Selamanya Cinta
281
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!