Pergi berbelanja

Sinar matahari pagi terasa hangat menerpa wajah Hanum melalui sela-sela jendela. Beberapa kali dia mengerjapkan matanya, melirik jam dinding yang menunjukkan sudah pukul setengah enam pagi.

"Astaga! Ya ampun bisa-bisanya aku bangun kesiangan." Hanum segera beranjak menuruni ranjangnya, setengah berlari menuju kamar mandi.

Setelah menyelesaikan ritual mandinya, dia bergegas menuju dapur bermaksud untuk membuat sarapan. Langkahnya terhenti sesaat untuk melihat suaminya yang masih terlelap kemudian membuka pintu perlahan agar tak membangun pria itu.

Lagi, Hanum mendesah panjang manakala melihat isi kulkas yang hampir kosong, hanya ada beberapa butir telur, sosis dan minuman kaleng. Berpikir sejenak, bingung mau memasak apa, dia ingat betul beras juga sudah habis, hanya tersisa sedikit itupun sudah dimasaknya semalam.

Tak lama Sultan keluar dari kamarnya, lelaki itu berjalan sambil memegangi tengkuknya yang terasa sakit karena semalaman tidur di sofa yang bahkan tidak muat untuk tubuhnya yang tinggi.

"Kamu sedang apa?" tanyanya pada Hanum.

"Eh, sudah bangun? duduklah dulu, sebentar lagi sarapanmu telah siap," kata Hanum sambil meletakkan ommelet ke dalam piring.

Dia mendekati meja makan kemudian meletakkan piring berisi telur berbumbu itu ke hadapan suaminya. Menuangkan segelas susu dan menaruhnya tepat di sebelah kiri piring.

"Maafkan aku, hanya ini yang bisa aku buat, stok bahan makanan di kulkas habis," jelas Hanum.

"Baiklah kalau begitu, nanti kita bisa pergi berbelanja setelah sarapan," timpal Sultan.

Hanum mengangguk kemudian menarik sebuah bangku, duduk manis dan bersiap menghabiskan sarapan bersama setelah pergantian statusnya itu.

.

Sultan berjalan menyusuri tiap lorong supermarket sambil memegang troli sementara Hanum sibuk memilih bahan makanan yang akan dibelinya sambil sesekali melihat catatan di tangannya.

Mereka terus berjalan sampai akhirnya mereka tiba di depan kasir dengan keranjang penuh barang belanjaan. Kasir wanita yang sedang bertugas itu tersenyum dan menyembutkan nominal yang harus dibayar oleh hanum. Gadis itu menoleh ketika Sultan memberikan sebuah kartu kredit, dia dengan canggung menerimanya.

Mereka sampai di apartemen sore harinya, Sultan dengan cekatan membantu istrinya menata bahan makanan di kulkas. Membereskan beberapa barang dan menaruhnya pada tempatnya.

Selang beberapa menit kemudian.

Hanum meletakkan segelas jus jeruk di meja setelah melihat suaminya begitu kelelahan. Dia mengambil dompet dalam tasnya lalu mengeluarkan kartu kredit dan mengembalikan pada suaminya.

"Kenapa?" tanya Sultan, pria itu mengernyitkan dahinya, bingung.

"Aku kembalikan kartumu," cicit Hanum.

"Tidak perlu, kenapa mesti di kembalikan? Kamu kan istriku, kamu berhak mendapatkan nafkah dariku. Pegang saja, belilah apapun yang kamu mau dan tidak perlu sungkan. Uangku uangmu juga." Sultan kembali menyodorkan kartu kreditnya.

Melihat Hanum yang masih tak bergeming menimbulkan tawa kecil pada pria tampan itu.

"Pegang saja! Mulai sekarang ini telah menjadi milikm," imbuh Sultan saat melihat ekspresi canggung istrinya.

Dengan ragu Hanum menerima kembali kartu kredit tersebut, percuma dia menolaknya karena Sultan pasti akan memaksanya untuk tetap menerimanya.

"Oh ya, besok malam aku akan mengundang beberapa teman dan rekan kerjaku, aku harus memperkenalkanmu pada mereka sekaligus memberitahukan kalau kita sudah menikah, kamu tidak keberatan kan?" tanya Sultan.

"Tentu saja tidak, hm ... berapa orang kira-kira yang akan datang biar aku bisa mempersiapkan makanan untuk besok?"

"Tidak perlu repot-repot, aku akan memesan dari restoran tempat biasa aku pesan, hanya sepuluh orang kira-kira," Sultan menjelaskan.

"Ya sudah kalau begitu."

Hanum berlalu dan menuju kamar untuk kemudian mandi, dia merasa lelah setelah seharian berjalan kaki mengelilingi pusat perbelanjaan.

.

Sultan Chandra Pradipta, pria berusia dua puluh tujuh tahun dengan tinggi badan seratus delapan puluh tujuh centi meter. Tuhan menganugerahkan wajah yang tampan menawan lengkap dengan mata sedikit sipit, alis yang hitam lebat, bulu mata yang juga lentik yang diwariskan dari ibunya, hidung mancung dan bibir tipis dengan rahang yang tegas membentuk mukanya dengan sempurna. Membuat setiap kaum hawa terpesona ketika melihatnya. Sultan tipikal pria yang pendiam dan tertutup, dia diketahui belum Pernah menjalin hubungan dengan seorang wanita sekalipun. Mauryn, satu-satunya wanita yang dekat dengan Sultan. Keduanya berteman sejak kecil, Mauryn sangat bergantung juga sangat dekat dengan Sultan terlebih ketika kedua orang tuanya meninggal dunia karena kecelakaan, hubungan mereka menjadi sangat dekat.

Setahun yang lalu Mauryn pergi ke Amerika mengikuti suaminya yang bertugas disana, perlu diketahui, suaminya itu seorang diplomat.

.

Sultan mulai sibuk dengan laptopnya, meneliti beberapa file yang belum sempat dilihatnya karena beberapa hari dia tinggalkan. Pernikahannya yang berlangsung di Semarang telah menyita banyak waktunya.

Keringat meluncur di dahi lelaki itu, dia melirik sekitar lalu meraih remote control air conditioner di atas nakas kemudian menyesuaikan suhunya agar dia terganggu ketika meneruskan pekerjaannya.

Jam menunjukkan pukul tujuh malam, Sultan berulang kali memijat tengkuknya merasa sangat lelah juga karena efek tidur di sofa yang begitu sempit. Dia menggeliatkan badannya kemudian bangun untuk segera mandi.

Berjalan sambil terus menggerutu merasakan jam yang dirasanya sangat cepat berjalan, dia merasa baru saja bekerja dan tiga jam berlalu begitu saja sementara pekerjaannya masih belum juga selesai.

Sultan membuka pintu kamar dan melihat Hanum sedang duduk di ranjang sambil memainkan ponselnya, gadis itu kemudian bangkit dari ranjang lalu mendekat ke arah suaminya.

"Mau aku siapkan air hangat untuk mandi?" tawar gadis itu.

"Tidak usah, aku akan mandi air dingin saja. Aku rasa cuaca akhir-akhir ini sangat panas," tolak Sultan, halus.

Hanum memberikan handuk yang baru saja diambilnya di lemari kemudian mulai memilih baju ganti untuk suaminya setelah Sultan masuk ke dalam kamar mandi. Terdengar gemericik air dari dalam sana, Sultan merasa sangat segar setelah sekujur badannya tersentuh air. Mulai sibuk dengan shampo dan berulang menggosok rambutnya, lalu menuju wastafel untuk kemudian gosok gigi. Pandanganya terhenti pada sikat gigi baru berwarna pink yang bertengger di samping sikat gigi miliknya. Seulas senyum terbit di bibirnya manakala membayangkan dia sudah menikah dengan cara tak lazim seperti ini.

Dalam hati bersyukur karena mendiang adiknya mempercayakan mantan istrinya kepada dirinya. Dia juga kembali teringat bagaimana Mami, Papi dan juga kakeknya memaksanya untuk segera melepas masa lajang mengingat adiknya telah menikah terlebih dulu.

Sultan bingung karena dia belum memiliki kekasih sampai saat itu dan seketika terjadilah pernikahan instan, itupun dengan janda muda adiknya.

Sultan menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan perlahan, berpikir akan menjalani kehidupan rumah tangganya dengan baik meskipun dia tahu tak ada cinta sedikitpun dari istrinya. Dia merasa apa yang terjadi memang sudah suratan Tuhan dan dia hanya berharap takdir cintanya akan berakhir dengan manis dan indah. Pria itu mengusap wajahnya untuk menghilangkan sekelebat bayangan yang baru saja muncul di benaknya.

Hanum gadis ceria yang cantik, itu yang ada dalam pikiran Sultan. Terkadang dia tidak tahu harus berbuat apa ketika berhadapan dengan istrinya itu.

Sultan keluar dari kamar mandi dengan handuk terlilit dipinggangnya, masih terlihat jelas tetes-tetes air yang jatuh dari rambutnya.

Hanum tertegun melihat suaminya yang terlihat sangat seksi menurutnya,perut kotak-kotak dengan dada bidang yang ditumbuhi sedikit bulu rambut disana. Gadis itu lalu mengalihkan pandangannya, takut tidak bisa menahan diri, saat ini saja dirinya sudah sangat gugup.

Hanum memberikan kaos berkerah warna maroon dan celana pendek warna mocca beserta underwear nya.Sultan menerimanyanya lalu pergi ke ruang ganti setelah mengucapkan terimakasih.

Warna yang pas dipadupadankan Hanum dengan baik sehingga terlihat sangat cocok di badan suaminya. Sultan berkaca, melihat tampilannya yang kini dirasa sudah sempurna. Hatinya bergetar dengan tiba-tiba jika dia memikirkan Hanum, darahnya terasa berdesir. Ada sekelumit rasa yang membingungkan yang dia sendiri tak tahu apa penyebabnya.

Sultan menghembuskan nafas panjang sebelum keluar dari ruang ganti. Dia bingung harus bagaimana melewati malam ini.

Pada saat pria itu ketika keluar, dia sudah mendapati Hanum membawakan secangkir kopi yang masih mengepul di atas nampan.

Ah ... lagi-lagi dia bingung harus bagaimana, dia merasa sangat canggung, kenapa juga jantungnya tidak bisa dikendalikan setiap kali berdekatan dengan Hanum.

"Mas, suka kopi kan?" suara Hanum membuyarkan lamunannya.

"Ah, iya ... terimakasih," jawab Sultan gugup.

Lelaki itu meraih cangkir kopinya kemudian duduk di sofa sementara Hanum menaruh nampan di atas nakas lalu mendaratkan bokongnya diatas kasur.

"Hm ... ternyata kamu bisa memasak dan mengurus rumah tangga dengan baik," celetuk Sultan, berusaha memecah keheningan.

"Ya, aku terbiasa melakukan pekerjaan rumah tangga sejak kecil, Ayah dan Bunda sama sekali tidak pernah memanjakanku meskipun aku putri tunggal," papar Hanum.

"Lalu kenapa kamu sampai berakhir dengan tinggal di panti asuhan?"

Sultan meletakkan cangkirnya setelah menyesap kopi hitam yang terasa sangat nikmat itu lalu menoleh, melihat wajah yang tertunduk diam.

"Maaf ...." sesal Sultan.

"Ayah dan Bundaku meninggal dalam kecelakaan pesawat sewaktu melakukan perjalanan bisnis ke Jepang. Seminggu sesudahnya aku tiba-tiba diusir dari rumahku sendiri oleh Tante, adik dari Ayahku. Aku belum begitu mengerti saat itu karena aku masih berusia dua belas tahun." Hanum mengirup oksigen sebanyak mungkin, berharap dadanya tak lagi sesak ketika udara masuk ke dalam paru-parunya.

"Lalu?"

"Lalu aku tinggal dengan keluarga Tante sampai aku lulus SMA, kemudian secara tiba-tiba mereka mengatakan niatannya untuk menikahkan aku dengan anak rekan kerja mereka. Aku bersikeras ingin kuliah, mereka tetap memaksaku sampai suatu hari sepulang dari kampus, aku mendengar percakapan orang-orang itu dan aku mengetahui kebenaran bahwa mereka telah menjual rumah dan beberapa properti milik ayah yang sebenarnya ditinggalkan untukku. Saat itu aku baru tahu alasan mereka menyuruhku untuk segera menikah."

"Agar ada lelaki yang akan menjagamu?" tebak Sultan.

Hanum menggeleng.

"Tebakanmu salah," Hanum menatap wajah suaminya. "Agar supaya mereka bisa dengan leluasa menguasai harta almarhum ayahku dan berusaha mengekangku dengan pernikahan yang sudah mereka rencanakan. Keluarga tanteku membuat hari-hariku disana seperti di neraka, mereka memperlakukan aku dengan tidak manusiawi." Hanum menyeka air mata yang mulai deras membasahi pipinya.

Sultan beranjak dari duduknya mendekati Hanum,meraih kepala gadis itu dan membenamkan di dadanya.

"Sudah cukup, tidak perlu di teruskan," bisik Sultan sambil membelai lembut rambut istrinya. "Kamu tidak perlu menceritakan tentang masa lalumu kalau hal itu hanya akan membuatmu merasa sakit hati."

Hanum mengambil nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Gadis itu menggeleng pelan, mulai melanjutkan lagi menceritakan kisah kelam yang menimpanya.

Hal yang membuatnya harus berakhir dengan tinggal di panti asuhan. Kisahnya dengan Sakti, mendiang suami juga adik kandung Sultan dimulai dari sana.

Hanum menceritakan tentang semua kisah hidupnya dengan jelas, tak satupun yang terlewatkan. Sultan tak berhenti mengusap lembut rambut istrinya, berusaha memberikan kekuatan untuk Hanum ketika gadis itu menceritakan kisah masa lalunya yang kelam. Sultan berpikir dengan begitu akan membuat Hanum lega.

Malam kedua mereka sebagai suami istri dilewati dengan saling menceritakan tentang kehidupan mereka masing-masing. Sampai larut malam, dan sekarang Hanum terbaring di atas kasurnya. Sultan menyelimuti tubuh kurus istrinya, menyibak anak rambut yang menutupi wajah cantik Hanum. Mematikan lampu kemudian dia beranjak menuju ruang kerja nya.

.

Tbc ❤️

Terpopuler

Comments

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

mulai menarik cerita nya....

2023-05-16

0

Dahlia

Dahlia

aku hdr dsini lg kk Dian

2023-01-15

0

Wida Ratna

Wida Ratna

gambaran sosok sultan dgn perut kotak kotak dan mata agak sipit kyk aktor ala korea y tor, 😘😘

2021-06-11

2

lihat semua
Episodes
1 Apartemen
2 Pergi berbelanja
3 Kunjungan rekan kerja
4 Kembali masuk kerja
5 Tidur Bersama
6 Bertemu Teman Lama
7 Bekerja
8 Butik
9 Empat sekawan
10 Dijemput
11 Malu
12 Pertemuan Adam dan Ajeng
13 Saling mengagumi
14 Berkunjung ke rumah Mami
15 Makam
16 Pantai
17 Salah sangka
18 Ikat Rambut
19 Kembali
20 Oleh-oleh
21 Sibuk
22 Makan malam bersama yang tak disengaja
23 Kejutan
24 Kesal
25 Mungkinkah dia mencintaiku?
26 Berkumpul bersama
27 Berubah
28 Nasehat Adam
29 Emosi Hanum
30 Mabuk
31 Hanum mengatakan isi hati nya
32 Acuh
33 Acuh (Part 2)
34 Cobaan apa lagi ini?
35 Cobaan apa lagi ini? ( Part 2 )
36 Trauma
37 Pulang
38 Kesempatan Terakhir
39 Cat Rambut dan rok mini
40 Bertemu Mauryn
41 Kancing Baju
42 Membuka luka lama
43 Cincin pernikahan
44 Taman Hiburan
45 Sebuah kecelakaan
46 Cinta yang Terpendam
47 Aku mencintaimu
48 Pangeran kodok
49 Menjadi lebih baik
50 Hujan
51 Wedding day
52 Malam pertama
53 Hari yang bahagia
54 Naik kuda
55 Sakit
56 Akhirnya
57 Kebahagiaan berlipat ganda
58 Ganti seprai
59 Salep
60 Tidak menyangka
61 Korean food
62 Tentang Raka
63 Rumah
64 Sedang apa mereka?
65 Mual
66 Aku kira....
67 Senjata pamungkas
68 Aku mau bayi
69 Tamu tidak tahu diri
70 Bioskop
71 Siapa Lala?
72 Rumah baru
73 Curiga
74 Sakit kepala
75 Jajanan kaki lima
76 Pindah Rumah
77 Cincin siapa?
78 Tempat bersejarah
79 Saranghae
80 Jangan Menggodanya
81 Mencari tahu
82 Suami Mauryn
83 Visual
84 Minta cucu
85 Bukankah dia?
86 Lalu siapa?
87 Posisi Ternyaman
88 Rilis
89 Belum beruntung
90 Nomor siapa?
91 Api cemburu
92 Terobsesi
93 Masa Lalu Sultan
94 Untuk apa dia kemari
95 Untuk apa dia kemari ( Part 2 )
96 Untuk apa dia kemari ( Part 3 )
97 Lebih unggul
98 Aku kalah
99 Ketemu
100 Misi akan segera dimulai
101 Memang dia pelakunya
102 Terbongkar
103 Barter
104 Awal dari permulaan
105 Rahasia gelang kaki bintang laut
106 Rahasia gelang kaki bintang laut ( Part 2 )
107 Lebih memabukkan dari minuman keras
108 Sepasang lalat pengganggu
109 Pemandangan langka
110 Terpeleset
111 Bau kopi
112 Sorbet melon
113 Lebih berisi
114 Berita bahagia
115 Bintang hatiku
116 Menjengkelkan
117 Kacang kecilku
118 Tidak mau dijenguk
119 Gagal di menit terakhir
120 Tertangkap basah
121 Ada apa
122 Siapa orang itu
123 Dalam mimpi
124 Membuahkan hasil
125 Korean garlic bread
126 Wanita siluman
127 Kejam sekali
128 Malaikat penolong
129 Jangan melewati batasanmu
130 Terimakasih
131 Dengan cara yang elegan
132 Tidak pernah berubah
133 Bahagiamu adalah bahagiaku
134 Waktu yang berharga
135 Bodyguard
136 Dua pilihan
137 Traffic light
138 Serangan Psikis
139 Hubungan Terlarang
140 Ada apa lagi?
141 Tuhan Merestui
142 Bukan dia
143 Lulus Ujian
144 Kejadian di sebuah Bangunan tua
145 Masih di Bangunan tua
146 Tuhan tidak tidur
147 Tak ada yang mengganggu
148 Olah Raga Jantung
149 Adik Kelas
150 Pertama bertemu
151 Masih tentang Dion
152 Jangan menyindirku
153 Lupakan masa lalu
154 Budak cinta
155 Kenangan paling berkesan
156 Kran bocor
157 Berapa ukuran celanamu?
158 lelucon murahan
159 Dia menendangku
160 Gara-gara kancing baju
161 Tempat parkir
162 Seperti pencuri
163 Jangan nakal
164 Tidak akan pernah cukup
165 Maaf
166 Bayi kembar laki-laki
167 Kasihan.
168 Tak tega.
169 Kabar duka
170 Kabar duka (part 2)
171 Kabar duka (part 3)
172 Kabar duka (end)
173 Benar-benar cinta
174 Pelanggaran
175 Suami selalu salah dan istri selalu benar
176 Bapak Suri
177 Cemburu tanda cinta, marah tandanya galak.
178 Nomor tak di kenal.
179 Kembali berulah
180 Dilema
181 Sama-sama bodoh
182 Bandara
183 Absurd
184 Puasa
185 Malaikat kecil pelengkap kebahagiaan
186 Pengumuman
187 Intermezzo
188 Season 2. Apa Yang Harus Aku Lakukan?
189 Mencari Jalan keluar
190 Keputusan William
191 Menikahlah Denganku
192 Calon Mertua
193 Jawaban Cinta
194 Mas Willi?
195 Rahasia
196 Aku Kamu
197 Sebuah Cara
198 Hampir Saja
199 Cucu
200 Kecewa
201 Menghindar
202 Panas
203 Rencana Cinta
204 Tak Tahan Lagi
205 Ganti Lipstik
206 Percobaan Pertama
207 Belum Berubah
208 Hancur
209 Terbakar
210 Sakit
211 Naik Perahu
212 Bulan Madu
213 Treatment Khusus
214 Gerak Cepat
215 Sudah Jelas
216 Awal Petaka
217 Keputusan Cinta
218 Sesal
219 Siksaan Bagi William
220 Kecurigaan Cinta
221 Ketegaran Cinta
222 Resmi Berpisah
223 Sebuah Bantuan
224 Pertikaian Di Rumah Cinta
225 Perjuangan William
226 Kehilangan
227 Penawaran
228 Tabir Rahasia
229 Bertemu Cinta
230 Pertemuan
231 Sentuhan Pertama
232 Terlalu Dalam
233 Perjuangan William
234 Rencana Ratih
235 Kebakaran Jenggot
236 Mengerjai William
237 Tak Ada Yang Sanggup Menandingi
238 Aku Mau
239 Terpancing
240 Tak Dapat Membacanya
241 Terkesan
242 Bahagia Cinta
243 Berubah Mesuum
244 Manja
245 Modus
246 Hotel
247 Kenangan Baru
248 Satu Nama Yang Berkuasa
249 Gelisah
250 Pahlawan
251 Konyol
252 Tragedi
253 Keajaiban
254 Dari Mana Kau Tahu?
255 Banyak Anak
256 Menjadi Rebutan
257 Ide Gila
258 Lebih Baik
259 Luka Hati Yang Telah Sembuh
260 Berubah
261 Kado
262 Anak Baik
263 Melahap Habis
264 Romansa Di Ketinggian Langit
265 Kak Willi Sialaan
266 Pulang
267 Jatuh Begitu Dalam
268 Tegang
269 Keajaiban
270 Hari Baru
271 Mengalah
272 Cari Perkara
273 Tak Menyangka
274 Hidup Bahagia
275 Tega
276 Menyiksa Diri
277 Gagal Berlayar
278 Dua Adik Yang Menggemaskan
279 Mengulang Nostalgia
280 Selamanya Cinta
281 Pengumuman
Episodes

Updated 281 Episodes

1
Apartemen
2
Pergi berbelanja
3
Kunjungan rekan kerja
4
Kembali masuk kerja
5
Tidur Bersama
6
Bertemu Teman Lama
7
Bekerja
8
Butik
9
Empat sekawan
10
Dijemput
11
Malu
12
Pertemuan Adam dan Ajeng
13
Saling mengagumi
14
Berkunjung ke rumah Mami
15
Makam
16
Pantai
17
Salah sangka
18
Ikat Rambut
19
Kembali
20
Oleh-oleh
21
Sibuk
22
Makan malam bersama yang tak disengaja
23
Kejutan
24
Kesal
25
Mungkinkah dia mencintaiku?
26
Berkumpul bersama
27
Berubah
28
Nasehat Adam
29
Emosi Hanum
30
Mabuk
31
Hanum mengatakan isi hati nya
32
Acuh
33
Acuh (Part 2)
34
Cobaan apa lagi ini?
35
Cobaan apa lagi ini? ( Part 2 )
36
Trauma
37
Pulang
38
Kesempatan Terakhir
39
Cat Rambut dan rok mini
40
Bertemu Mauryn
41
Kancing Baju
42
Membuka luka lama
43
Cincin pernikahan
44
Taman Hiburan
45
Sebuah kecelakaan
46
Cinta yang Terpendam
47
Aku mencintaimu
48
Pangeran kodok
49
Menjadi lebih baik
50
Hujan
51
Wedding day
52
Malam pertama
53
Hari yang bahagia
54
Naik kuda
55
Sakit
56
Akhirnya
57
Kebahagiaan berlipat ganda
58
Ganti seprai
59
Salep
60
Tidak menyangka
61
Korean food
62
Tentang Raka
63
Rumah
64
Sedang apa mereka?
65
Mual
66
Aku kira....
67
Senjata pamungkas
68
Aku mau bayi
69
Tamu tidak tahu diri
70
Bioskop
71
Siapa Lala?
72
Rumah baru
73
Curiga
74
Sakit kepala
75
Jajanan kaki lima
76
Pindah Rumah
77
Cincin siapa?
78
Tempat bersejarah
79
Saranghae
80
Jangan Menggodanya
81
Mencari tahu
82
Suami Mauryn
83
Visual
84
Minta cucu
85
Bukankah dia?
86
Lalu siapa?
87
Posisi Ternyaman
88
Rilis
89
Belum beruntung
90
Nomor siapa?
91
Api cemburu
92
Terobsesi
93
Masa Lalu Sultan
94
Untuk apa dia kemari
95
Untuk apa dia kemari ( Part 2 )
96
Untuk apa dia kemari ( Part 3 )
97
Lebih unggul
98
Aku kalah
99
Ketemu
100
Misi akan segera dimulai
101
Memang dia pelakunya
102
Terbongkar
103
Barter
104
Awal dari permulaan
105
Rahasia gelang kaki bintang laut
106
Rahasia gelang kaki bintang laut ( Part 2 )
107
Lebih memabukkan dari minuman keras
108
Sepasang lalat pengganggu
109
Pemandangan langka
110
Terpeleset
111
Bau kopi
112
Sorbet melon
113
Lebih berisi
114
Berita bahagia
115
Bintang hatiku
116
Menjengkelkan
117
Kacang kecilku
118
Tidak mau dijenguk
119
Gagal di menit terakhir
120
Tertangkap basah
121
Ada apa
122
Siapa orang itu
123
Dalam mimpi
124
Membuahkan hasil
125
Korean garlic bread
126
Wanita siluman
127
Kejam sekali
128
Malaikat penolong
129
Jangan melewati batasanmu
130
Terimakasih
131
Dengan cara yang elegan
132
Tidak pernah berubah
133
Bahagiamu adalah bahagiaku
134
Waktu yang berharga
135
Bodyguard
136
Dua pilihan
137
Traffic light
138
Serangan Psikis
139
Hubungan Terlarang
140
Ada apa lagi?
141
Tuhan Merestui
142
Bukan dia
143
Lulus Ujian
144
Kejadian di sebuah Bangunan tua
145
Masih di Bangunan tua
146
Tuhan tidak tidur
147
Tak ada yang mengganggu
148
Olah Raga Jantung
149
Adik Kelas
150
Pertama bertemu
151
Masih tentang Dion
152
Jangan menyindirku
153
Lupakan masa lalu
154
Budak cinta
155
Kenangan paling berkesan
156
Kran bocor
157
Berapa ukuran celanamu?
158
lelucon murahan
159
Dia menendangku
160
Gara-gara kancing baju
161
Tempat parkir
162
Seperti pencuri
163
Jangan nakal
164
Tidak akan pernah cukup
165
Maaf
166
Bayi kembar laki-laki
167
Kasihan.
168
Tak tega.
169
Kabar duka
170
Kabar duka (part 2)
171
Kabar duka (part 3)
172
Kabar duka (end)
173
Benar-benar cinta
174
Pelanggaran
175
Suami selalu salah dan istri selalu benar
176
Bapak Suri
177
Cemburu tanda cinta, marah tandanya galak.
178
Nomor tak di kenal.
179
Kembali berulah
180
Dilema
181
Sama-sama bodoh
182
Bandara
183
Absurd
184
Puasa
185
Malaikat kecil pelengkap kebahagiaan
186
Pengumuman
187
Intermezzo
188
Season 2. Apa Yang Harus Aku Lakukan?
189
Mencari Jalan keluar
190
Keputusan William
191
Menikahlah Denganku
192
Calon Mertua
193
Jawaban Cinta
194
Mas Willi?
195
Rahasia
196
Aku Kamu
197
Sebuah Cara
198
Hampir Saja
199
Cucu
200
Kecewa
201
Menghindar
202
Panas
203
Rencana Cinta
204
Tak Tahan Lagi
205
Ganti Lipstik
206
Percobaan Pertama
207
Belum Berubah
208
Hancur
209
Terbakar
210
Sakit
211
Naik Perahu
212
Bulan Madu
213
Treatment Khusus
214
Gerak Cepat
215
Sudah Jelas
216
Awal Petaka
217
Keputusan Cinta
218
Sesal
219
Siksaan Bagi William
220
Kecurigaan Cinta
221
Ketegaran Cinta
222
Resmi Berpisah
223
Sebuah Bantuan
224
Pertikaian Di Rumah Cinta
225
Perjuangan William
226
Kehilangan
227
Penawaran
228
Tabir Rahasia
229
Bertemu Cinta
230
Pertemuan
231
Sentuhan Pertama
232
Terlalu Dalam
233
Perjuangan William
234
Rencana Ratih
235
Kebakaran Jenggot
236
Mengerjai William
237
Tak Ada Yang Sanggup Menandingi
238
Aku Mau
239
Terpancing
240
Tak Dapat Membacanya
241
Terkesan
242
Bahagia Cinta
243
Berubah Mesuum
244
Manja
245
Modus
246
Hotel
247
Kenangan Baru
248
Satu Nama Yang Berkuasa
249
Gelisah
250
Pahlawan
251
Konyol
252
Tragedi
253
Keajaiban
254
Dari Mana Kau Tahu?
255
Banyak Anak
256
Menjadi Rebutan
257
Ide Gila
258
Lebih Baik
259
Luka Hati Yang Telah Sembuh
260
Berubah
261
Kado
262
Anak Baik
263
Melahap Habis
264
Romansa Di Ketinggian Langit
265
Kak Willi Sialaan
266
Pulang
267
Jatuh Begitu Dalam
268
Tegang
269
Keajaiban
270
Hari Baru
271
Mengalah
272
Cari Perkara
273
Tak Menyangka
274
Hidup Bahagia
275
Tega
276
Menyiksa Diri
277
Gagal Berlayar
278
Dua Adik Yang Menggemaskan
279
Mengulang Nostalgia
280
Selamanya Cinta
281
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!