BERBEDA
Kalau nggak suka baca Prolog, langsung skip ke Chap pertama ya😊🤞 Ini cuma kayak trailernya aja kok.
...)(...
...Entah, aku harus memulainya dari mana...tapi, yang perlu kalian tahu...ini tentang dia, sosok yang begitu bewarna di antara lainnya...pada kenyataannya, dia tidak dalam kata 'baik'....Aku, mungkin salah satu dari pemberi luka itu...Temani kisahku dengan dia- sampai kau tak bisa lagi menikmatinya.......
Varo mengembuskan napas kasar. Menunduk dalam sebelum akhirnya berucap lirih. "Kalau dibandingin sama Kak Hariz mah beda jauh sama gue, Rei."
"Jelas unggul Kak Hariz," sahut Reihan manggut-manggut dengan tampang polosnya.
"Nggak usah diperjelas!."
"Ya gue cuma ngingetin doang, kok."
Reihan menahan tawanya tak kala wajah Varo berubah masam. Ah, lucu sekali melihat sahabatnya yang baru saja mengalami masa-masa jatuh cinta itu.
"Kak Hariz sama Kak Zoya udah satu server. Lah elu kapan satu servernya?."
Pertanyaan Reihan yang tak perlu repot-repot Varo artikan maupun ia balas. Satu server, atau satu keyakinan? Sama saja.
"Jauh banget ya, Rei."
Varo kembali menundukkan kepalanya dalam. Meremat kertas warna warni itu tanpa sadar.
"Nggak usah sok merana gitu deh! Belum tentu dia suka balik."
"Omongan lo dari tadi nylekit banget tahu nggak Rei! Malah bikin mood gue berantakan!."
"Makanya nggak usah berharap lebih! Lo sama Kak Zoya bagai Langit dan Bumi, nggak bakal nyatu!."
Plak
"Terus yang suruh cepet-cepet nembak kemarin siapa, bego?!."
Lagi, kepala Reihan menjadi korbannya.
"Rumit banget hidup lo Var, pertama kalinya jatuh hati- eh malah dapet yang susah digenggam."
Sungguh, Varo ingin sekali membungkam mulut Reihan yang selalu benar itu!
...)(...
"Var, woy! Ngapain lo?!."
Tatap Varo bertemu dengan netra hanzel milik Reihan. Rambut dan tangan anak itu terlihat basah, sepertinya Reihan habis berwudhu. "Mau shalat? Gue ajarin yok!," celetuk Reihan yang langsung dapat delikan dari sang empu.
"Sekalian syahadat nggak apa-apa lah ya. Mumpung ada Pak Zubaid, noh. Biar anak-anak jadi saksinya."
"Your Mouth!."
Pekik tawa Reihan menggema hingga desisan dari sekitar menyuruhnya untuk diam. Banyak didalam sana yang masih melaksanakan shalat dhuhur.
"Terus ngapain lo kesini?," tanya Reihan sembari mendudukkan dirinya ketangga lantai paling atas. Dan Varo masih setia berdiri disana, ujung batas suci.
"Cari Kak Zoya, ada didalam nggak?."
"Wah kalau cari Kak Zoya susah sih, beda soalnya. Cari yang lain aja, noh cari didepan sekolah kita! Banyak tuh yang sama."
Lagi, kekehan yang terdengar sangat menyebalkan itu membuat telinga Varo memanas. Sial, dia tahu maksud sahabatnya itu. Dan- tepat didepan sekolah mereka, terdapat sebuah gereja yang menjadi tempat anak-anak SKK (Sie Kerohanian Kristen) berkunjung.
"Awas besok ya, gue cingcang mulut lo!."
"Udahlah tunggu aja disitu. Gue mau shalat dulu, bye sad boy!."
...♡♡♡...
...Di Pastikan Harus Happy Ending☺...
...JANGAN LUPA LIKE...
...KOMEN...
...VOTE...
...SEE YOU NEXT CHAP...
...LOVE YOU ALL FRIENDS🥰...
^^^Tertanda^^^
^^^Naoki Miki^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
leeshuho
so sad klau bda nya kek gini🤧
2022-10-20
0
Ningsih
q dah mampir ni kak
2022-02-27
5
arnia
sorry baru mampir, nyimak dulu ya thor 😉
2022-02-26
6