Jodohku Seorang CEO Dingin

Jodohku Seorang CEO Dingin

tentang Zahra

...Perkenalkan namaku Fatimah Az-Zahra dan biasa di panggil Zahra umurku 18 tahun dan sebentar lagi aku akan lulus sekolah SMA. ...

...Setiap hariku diwarnai oleh hinaan,cacian,serta bulian yang setiap hari aku dapatkan entah di rumah para tetangga maupun di sekolahku....

... Aku berasal dari keluarga yang sangat sederhana keluarga yang penuh kehangatan, ayah dan ibuku mempunyai usaha laundry an kecil-kecilan,yang setiap hari hanya cukup untuk biaya makan kita sekeluarga sehari-hari aku dan juga adiku, adiku bernama Theo dan inilah awal kisah ku di mulai....

tok...

tok...

tok...

Pintu kamar di ketuk dari luar.

" Zahra bangun sudah siang nak" panggil bu Fatma kepada Zahra di balik pintu kamar yang masih tertutup rapat itu.

Ya yang mengetuk pintu kamar ku adalah ibu, dia seseorang yang selalu menyayangi kedua anaknya.

" iya bu sebentar, memang sekarang jam berapa bu " tanya Zahra yang masih berada di dalam kamar.

'' hampir jam setengah tujuh nak " jawab bu Fatma.

"astaga iya bu Zahra bangun" sahut nya

dengan gerakan cepat gadis yang masih berada di dalam kamar itu segera keluar.

" cepat sayang kamu segera mandi nanti kamu bisa kesiangan nak " ucap bu Fatma sambil menyiapkan sarapan paginya di meja makan.

" ya ibuku tersayang " ucap Zahra sambil mencium pipi sang ibu.

Akhirnya dengan tergesa - gesa gadis delapan belas tahun berparas cantik itu segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

sesaat setelah selesai dengan ritual mandinya.

Dengan kecepatan kilatnya Zahra telah selesai mengganti seragam sekolah milik nya saat ini.

Dan kini Zahra telah keluar dari dalam kamarnya, kemudian segera berpamitan menuju meja makan kepada Fatma.

" ibu Zahra berangkat dulu ya dada ibu " ucap Zahra sambil melambaikan tangannya serta mengunyah sehelai roti yang ia ambil di atas meja makan.

"tidak sarapan dulu nak ini ibu buatkan nasi goreng kesukaan kamu sama adik kamu" sahut bu Fatma sambil mencuci peralatan masak yang baru saja ia pakai.

" tidak usah bu, Zahra takut telat " ucap Zahra sambil berlari ke luar rumah untuk mengambil sepedanya yang tergeletak di sana,

kemudian bergegas untuk segera berangkat ke sekolahnya karena memang sudah siang dan Zahra takut ketelatan.

Sedangkan bu Fatma masih setia di meja makan, menunggu anak laki-laki nya untuk sarapan pagi bersama di sana.

" kebiasaan sekali anak itu selalu seperti itu anak kamu tuh yah" ucap bu Fatma kepada suaminya yaitu pak Anwar yang tak lain adalah ayah Zahra.

Wanita paruh baya itu berucap dengan dirinya yang sedikit melirik ke arah sang suami, sambil menggeleng-gelengkan kepala nya pelan

" ya bu.....itu kan anak ibu juga bagaimana sih ibu " jawab pak Anwar

sambil melirik ke arah sang istri dan sedikit memanyunkan bibirnya pada bu Fatma.

"iya yah ibu hanya bercanda" sahut bu Fatma sambil senyum senyum pada suaminya.

"yah semoga anak-anak kita kelak menjadi anak yang sukses ya tidak seperti kita " ucap bu Fatma lagi kepada sang suami.

" iya bu ayah juga berdoa supaya anak-anak hidupnya kelak enak tidak seperti kita saat ini hidup serba pas-pasan " jawab pak Anwar yang masih setia menunggu anak laki-laki nya untuk sarapan di meja makan.

Tak beberapa lama kemudian Theo muncul dari belakang kursi sang ayah yang tengah mengobrol dengan sang ibu.

" ayah, ibu aku dan kak Zahra senang kok hidup seperti ini kita bahagia meskipun kita hidup pas-pasan " ucap Theo di sela-sela perbincangan mereka sebelum memulai sarapannya.

"kamu yang rajin ya Theo tiru kakak kamu itu Zahra meskipun dia tidak terlalu pintar, tapi dia selalu semangat dalam mencari ilmu,kita tidak perlu dengarkan omongan orang-orang nak" ucap pak Anwar kepada anak laki-lakinya.

"ya yah aku pasti semangat seperti kak Zahra" jawab Theo sambil mengacungkan jempol tangannya.

Ketika semangatnya meronta- ronta saat dirinya disamakan dengan sang kakak yaitu Zahra,

Dan saat ini ketiganya pun akhirnya sarapan pagi bersama serta diwarnai canda tawa di meja makan.

Sementara di lain tempat Zahra mengayuh sepedanya dengan sangat cepat, karena gadis berparas cantik itu takut gerbang sekolah sampai ditutup oleh satpam di sekolahnya.

karena jarak antara sekolah dan rumahnya sedikit jauh membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk sampai di sana,

dengan kecepatan sonicnya Zahra akhirnya sampai di sekolah.

Ting

Ting

Ting

bunyi bel sekolah mulai terdengar.

Untung saja aku sudah sampai, bel sekolah baru saja sudah berbunyi,hah.....begini ya jadi orang yang tidak punya apa-apa, pergi ke sekolah naiknya sepeda kecil seperti ini.

maklumlah sekolahku kan sekolah mewah sekolah anak orang kaya semua, sepertinya hanya aku saja yang bisa masuk ke sini karena beasiswa, yah meskipun dapat beasiswanya dengan cara yang sangat sulit hahaha... Zahra terus bermonolog sendiri.

Dengan dirinya yang kini tengah menuntun

sepeda mini dari halaman sekolah menuju ke arah parkiran.

sesekali Zahra mentertawakan dirinya sendiri karena begitu menyedihkan menurutnya.

anak-anak lainya diantar mobil-mobil mewah nasib memang nasib,tapi aku bersyukur karena aku masuk sekolah ini karena

kemampuanku bukan karena uang, seperti mereka yang suka membuli aku setiap hari dan sekarang aku hampir lulus,

ahhh...senangnya gumam Zahra dalam hatinya.

Zahra senyum-senyum sendiri ditengah lamunannya karena sedikit merasa berbahagia, dan kemudian seketika lamunan nya buyar setelah mendengar suara yang memanggilnya dengan begitu nyaringnya, ya suara itu adalah milik Erina.

" hey Zahra gadis miskin untuk apa kamu senyum-senyum sendiri, kamu sedang menghayal bisa mendapat laki-laki kaya yang di antar pakai mobil kan, dasar murahan muka cantik tapi aslinya murahan " ucap Erina yang tak lain adalah teman sekolah Zahra.

Erina adalah salah satu gadis yang sering membuli Zahra di sekolah,alias teman satu kelasnya dia adalah anak dari orang kaya urutan kedua di Indonesia.

" ihh ada apa sih kamu Erin " balas Zahra yang merasa tak pernah membuat salah pada temannya yang ia anggapnya sombong itu.

" awas kamu ya nanti akan aku kerjain " jawab Erina sambil bersungut-sungut.

kemudian meninggalkan Zahra dan menghampiri lelaki tampan yang lewat tak jauh dari tempatnya sekarang ini.

" Hen... Hendra kamu baru datang ya, biasanya bawah mobil sendiri " ucap Erina sambil merangkul tangan Hendra.

sedangkan yang di rangkul merasa sangat risih dengan kelakuan Erina.

" ih...kenapa kamu jadi wanita terlalu murahan sekali sih " ucap Hendra tiba tiba sambil berusaha melepas tangan Erina dari pergelangan tangannya saat ini.

Hendra adalah salah satu teman Zahra, dan juga suka bersikap jahat kepada Zahra.

ya dia adalah Hendra Sinaga anak ke kedua dari konglomerat terkaya di indonesia Brandon Sinaga.

Dan sekolah yang saat ini ia duduki adalah sekolahan milik orang tuanya sendiri.

"Hendra kenapa kamu seperti ini padaku" ucap Erina lagi yang merasa sangat kesal kepada Hendra, lelaki yang sangat ia kagumi di sekolah nya.

Hendra tetap tak menghiraukan si Erin itu dan kemudian Hendra langsung meninggalkan Erina yang masih merasa kesal,karena merasa tak dianggap keberadaanya oleh Hendra.

padahal selama ini Erina menyukai hendra, tetapi perasaanya selalu tak terbalaskan, selalu bertepuk sebelah tangan.

pasalnya Hendra tak memiliki perasaan apapun kepada Erina meskipun mereka dekat tapi sebagai teman biasa.

Terpopuler

Comments

Febby Fadila

Febby Fadila

masih nyimak

2024-07-25

0

Sanie Iza

Sanie Iza

mampir

2022-09-14

0

azka aldric Pratama

azka aldric Pratama

mampir Thor

2022-06-20

1

lihat semua
Episodes
1 tentang Zahra
2 rencana untuk Zahra.
3 di kerjai, pertemuan pertama.
4 mulai mengincarnya
5 gadis belia idaman kakak beradik
6 menanyakan informasi
7 menatapnya dari dekat
8 episode 08
9 episode 09
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 episode 22
23 episode 23
24 episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 43
44 episode 44
45 episode 45
46 episode 46
47 episode 47
48 episode 48
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 episode 53
54 episode 54
55 episode 55
56 episode 56
57 episode 57
58 episode 58
59 episode 59
60 episode 60
61 episode 61
62 episode 62
63 episode 63
64 episode 64
65 episode 65
66 episode 66
67 episode 67
68 episode 68
69 episode 69
70 episode 70
71 episode 71
72 episode 72
73 episode 73
74 episode 74
75 episode 75
76 episode 76
77 episode 77
78 episode 78
79 episode 79
80 episode 80
81 episode 81
82 episode 82
83 episode 83
84 episode 84
85 episode 85
86 episode 86
87 episode 87
88 episode 88
89 episode 89
90 episode 90
91 episode 91
92 episode 92
93 episode 93
94 episode 94
95 episode 95
96 episode 96
97 episode 97
98 episode 98
99 episode 99
100 episode 100
101 episode 101
102 episode 102
103 episode 103
104 episode 104
105 episode 105
106 episode 106
107 episode 107
108 episode 108
109 episode 109
110 episode 110
111 episode 111
112 episode 112
113 episode 113
114 episode 114
115 episode 115
116 episode 116
117 episode 117
118 episode 118
119 episode 119
120 episode 120
121 episodeg 121
122 episode 122
123 episode 123
124 episode 124
125 episode 125
126 episode 126
127 episode 127
128 episode 128
129 episode 129
130 perhatian Bima.
131 Mansion dan kantor
132 Adinda dan Revan
133 perdebatan kecil
134 perdebatan kecil lagi
135 antara atasan dan bawahan
136 obrolan di meja makan
137 gaun merah maron
138 perusahaan
139 mulai akrab
140 pindah ke apartemen
141 apartemen Revan
142 suami istri
143 ultah perusahaan
144 ultah perusahaan I
145 ultah perusahaan II
146 ultah perusahaan III
147 selesai acara
148 Zahra demam
149 Zahra demam II
150 saling diam
151 saling diam II
152 Adinda sakit
153 meminum obat
154 pertengkaran
155 Zahra terjatuh
156 rumah sakit
157 rumah sakit dan kantor
158 kencan yang batal
159 menjenguk istri bos
160 pernyataan cinta
161 status pacar
162 Zahra mulai sadar
163 putri kecil ku
164 Baby Sheina
165 bersama kekasih baru
166 ciuman di kantor
167 susu milik Sheina
168 cucu pertama
169 pertengkaran
170 will you marry me Dinda
171 kedekatan keduanya
172 gila karena cinta
173 ingin menjodohkan sedari kecil
174 ruangan dingin menjadi panas
175 mendiamkan Adinda
176 berakhir dengan pelukan
177 ijab qobul
178 Rumah baru ,mobil baru & pengantin baru
179 Lingerie merah
180 acara romantis yang gagal
181 pengantin baru
182 pengantin baru I
183 Gara gara berendam
184 Drama pengantin baru I
185 Drama pengantin baru II
186 Drama pengantin baru III
187 Video call dari atasan
188 gara gara ponsel berdering
189 mimisan lagi
190 drama apa lagi
191 pergi ke restoran
192 Restoran
193 sepulang dari restoran
194 bercinta di pagi hari
195 gara gara perdebatan kecil
196 Dinda kritis
197 Detak jantung Adinda
198 Adinda mulai tersadar
199 Memulai rencana Dinda
200 akhir dari drama
201 drama perut lapar
202 Istirahat
203 pasangan yang sama menyebalkan
204 singa jantan dan singa betina
205 pergi ke mall
206 tes kehamilan
207 memilih jalan masing masing
208 menggapai hati Adinda kembali
209 kebahagiaan keduanya
210 Dua minggu berlalu
211 kehilangan jatah malam
212 percintaan di sore hari
213 berduaan
214 sembilan bulan
215 persalinan Adinda
216 Dua puluh tahun berlalu
217 Barra dan Sheina
218 Pertemuan di perusahaan
219 CEO dan sekertaris baru
220 Hari kedua di perusahaan
221 gara gara rem
222 pertemuan dengan kolega bisnis
223 ciuman ke dua
224 Perjodohan
225 perjanjian
226 Pernikahan
227 Apartemen
228 pagi kedua pasangan suami istri
229 Sehelai kertas perjanjian
230 jalan jalan
231 di gendong ke dua kali nya
232 pelukan yang terasa nyaman
233 Saling terpesona
234 pacar baru dan rencana kencan
235 Kedatangan sang papa
236 Sheina sakit
237 Sheina tersadar
238 tiba tiba bulan madu
239 Vila,Bali
240 acara makan malam
241 Ciuman paksa
242 Perasaan yang mulai berubah
243 sampai di vila
244 mendekati nya
245 Mengunci kamar Sheina
246 merasa bersalah
247 Dan terjadi lagi
248 Haruskah menerima takdir perjodohan
249 Sepulang dari Bali
250 Kamar di kunci
251 perasaan tak enak
252 menjadi ibu dari anak anak ku
253 membuka hati untuk Barra
254 mulai memahami satu sama lain
255 bingung ingin menjelaskan
256 datang bulan
257 keluar kota
258 penyakit serius
259 kedatangan Barra
260 terjadilah yang harus terjadi
261 kebahagiaan dan kesakitan
262 pergi tanpa supir
263 mendiamkan sang istri
264 rekaman video
265 Kemarahan Barra
266 Mengambil keputusan
267 leukemia
268 merasa sangat bersalah
269 Keadaan Sheina memprihatinkan
270 Rumah sakit
271 Luar negri
272 mencari keberadaan Sheina
273 Keadaan yang mulai membaik
274 kembali menyatu, episode terakhir
Episodes

Updated 274 Episodes

1
tentang Zahra
2
rencana untuk Zahra.
3
di kerjai, pertemuan pertama.
4
mulai mengincarnya
5
gadis belia idaman kakak beradik
6
menanyakan informasi
7
menatapnya dari dekat
8
episode 08
9
episode 09
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
episode 22
23
episode 23
24
episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 43
44
episode 44
45
episode 45
46
episode 46
47
episode 47
48
episode 48
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
episode 53
54
episode 54
55
episode 55
56
episode 56
57
episode 57
58
episode 58
59
episode 59
60
episode 60
61
episode 61
62
episode 62
63
episode 63
64
episode 64
65
episode 65
66
episode 66
67
episode 67
68
episode 68
69
episode 69
70
episode 70
71
episode 71
72
episode 72
73
episode 73
74
episode 74
75
episode 75
76
episode 76
77
episode 77
78
episode 78
79
episode 79
80
episode 80
81
episode 81
82
episode 82
83
episode 83
84
episode 84
85
episode 85
86
episode 86
87
episode 87
88
episode 88
89
episode 89
90
episode 90
91
episode 91
92
episode 92
93
episode 93
94
episode 94
95
episode 95
96
episode 96
97
episode 97
98
episode 98
99
episode 99
100
episode 100
101
episode 101
102
episode 102
103
episode 103
104
episode 104
105
episode 105
106
episode 106
107
episode 107
108
episode 108
109
episode 109
110
episode 110
111
episode 111
112
episode 112
113
episode 113
114
episode 114
115
episode 115
116
episode 116
117
episode 117
118
episode 118
119
episode 119
120
episode 120
121
episodeg 121
122
episode 122
123
episode 123
124
episode 124
125
episode 125
126
episode 126
127
episode 127
128
episode 128
129
episode 129
130
perhatian Bima.
131
Mansion dan kantor
132
Adinda dan Revan
133
perdebatan kecil
134
perdebatan kecil lagi
135
antara atasan dan bawahan
136
obrolan di meja makan
137
gaun merah maron
138
perusahaan
139
mulai akrab
140
pindah ke apartemen
141
apartemen Revan
142
suami istri
143
ultah perusahaan
144
ultah perusahaan I
145
ultah perusahaan II
146
ultah perusahaan III
147
selesai acara
148
Zahra demam
149
Zahra demam II
150
saling diam
151
saling diam II
152
Adinda sakit
153
meminum obat
154
pertengkaran
155
Zahra terjatuh
156
rumah sakit
157
rumah sakit dan kantor
158
kencan yang batal
159
menjenguk istri bos
160
pernyataan cinta
161
status pacar
162
Zahra mulai sadar
163
putri kecil ku
164
Baby Sheina
165
bersama kekasih baru
166
ciuman di kantor
167
susu milik Sheina
168
cucu pertama
169
pertengkaran
170
will you marry me Dinda
171
kedekatan keduanya
172
gila karena cinta
173
ingin menjodohkan sedari kecil
174
ruangan dingin menjadi panas
175
mendiamkan Adinda
176
berakhir dengan pelukan
177
ijab qobul
178
Rumah baru ,mobil baru & pengantin baru
179
Lingerie merah
180
acara romantis yang gagal
181
pengantin baru
182
pengantin baru I
183
Gara gara berendam
184
Drama pengantin baru I
185
Drama pengantin baru II
186
Drama pengantin baru III
187
Video call dari atasan
188
gara gara ponsel berdering
189
mimisan lagi
190
drama apa lagi
191
pergi ke restoran
192
Restoran
193
sepulang dari restoran
194
bercinta di pagi hari
195
gara gara perdebatan kecil
196
Dinda kritis
197
Detak jantung Adinda
198
Adinda mulai tersadar
199
Memulai rencana Dinda
200
akhir dari drama
201
drama perut lapar
202
Istirahat
203
pasangan yang sama menyebalkan
204
singa jantan dan singa betina
205
pergi ke mall
206
tes kehamilan
207
memilih jalan masing masing
208
menggapai hati Adinda kembali
209
kebahagiaan keduanya
210
Dua minggu berlalu
211
kehilangan jatah malam
212
percintaan di sore hari
213
berduaan
214
sembilan bulan
215
persalinan Adinda
216
Dua puluh tahun berlalu
217
Barra dan Sheina
218
Pertemuan di perusahaan
219
CEO dan sekertaris baru
220
Hari kedua di perusahaan
221
gara gara rem
222
pertemuan dengan kolega bisnis
223
ciuman ke dua
224
Perjodohan
225
perjanjian
226
Pernikahan
227
Apartemen
228
pagi kedua pasangan suami istri
229
Sehelai kertas perjanjian
230
jalan jalan
231
di gendong ke dua kali nya
232
pelukan yang terasa nyaman
233
Saling terpesona
234
pacar baru dan rencana kencan
235
Kedatangan sang papa
236
Sheina sakit
237
Sheina tersadar
238
tiba tiba bulan madu
239
Vila,Bali
240
acara makan malam
241
Ciuman paksa
242
Perasaan yang mulai berubah
243
sampai di vila
244
mendekati nya
245
Mengunci kamar Sheina
246
merasa bersalah
247
Dan terjadi lagi
248
Haruskah menerima takdir perjodohan
249
Sepulang dari Bali
250
Kamar di kunci
251
perasaan tak enak
252
menjadi ibu dari anak anak ku
253
membuka hati untuk Barra
254
mulai memahami satu sama lain
255
bingung ingin menjelaskan
256
datang bulan
257
keluar kota
258
penyakit serius
259
kedatangan Barra
260
terjadilah yang harus terjadi
261
kebahagiaan dan kesakitan
262
pergi tanpa supir
263
mendiamkan sang istri
264
rekaman video
265
Kemarahan Barra
266
Mengambil keputusan
267
leukemia
268
merasa sangat bersalah
269
Keadaan Sheina memprihatinkan
270
Rumah sakit
271
Luar negri
272
mencari keberadaan Sheina
273
Keadaan yang mulai membaik
274
kembali menyatu, episode terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!