Kini Zahra tengah berjalan menuju parkiran, dirinya terdiam sejenak memandangi sepedanya yang sudah tidak layak pakai itu, di lihatnya ban sepeda miliknya yang
sudah robek-robek mungkin sudah tak bisa digunakan lagi.
ya Allah kenapa selalu seperti apa mungkin hidupku tak akan pernah ada kebahagiaan sama sekali, kenapa teman temanku selalu jahat padaku apa salahku sebenarnya pada mereka gumam Zahra dalam hatinya
Zahra termenung dan terdiam sesaat, ketika teman-temannya mentertawakan dirinya saat ini di parkiran sekolah.
perlahan Zahra menuntun sepeda miliknya yang sudah rusak tak layak pakai itu, dan dari arah kejauhan ada beberapa gadis di dalam sebuah mobil yang juga mentertawakan dirinya saat ini.
siapa lagi kalau bukan si Erina dan gengnya, ke tiga wanita itu terus tertawa hingga terdengar di telinga Zahra saking kerasnya.
Oh ini ulah kalian kan,pantas tadi aku berpapasan dengan si Erina di taman
sekolah dia senyum-senyum tak jelas kepadaku,
ya Allah apa salah ku padanya, kenapa mereka benci sekali kepadaku Zahra terus bergumam sendiri.
Tak ada seorangpun yang berniat menolong Zahra, perlahan gadis cantik itu menuntun sepedanya hingga gerbang sekolah,
dan kemudian di lihatnya teman satu kelasnya yaitu Hendra yang sepertinya tengah menunggu jemputan saat ini.
itu sepertinya Hendra pasti dia menunggu jemputan, ah....sudahlah apa hubungannya dengan ku monolog Zahra.
Dan setelah itu Zahra kembali menuntun sepeda kecilnya yang sudah tak layak pakai itu, tanpa menghiraukan kanan kirinya karena percuma juga seandainya dia menoleh.
kanan dan kirinya pun juga tidak akan ada yang berniat membantunya.
Maka dari itu Zahra memilih terus melanjutkan langkahnya sambil menuntun sepedanya walaupun ban sepeda miliknya itu sudah rusak.
tak beberapa lama langkah Zahra terhenti karena dirinya merasa seperti mendengar seseorang memanggil namanya.
" Za tunggu Za " panggil seseorang itu.
ya suara itu adalah suara si Hendra, Zahra pun menoleh dan benar saja ternyata yang memanggilnya adalah Hendra.
" ada apa....apa kamu mau mentertawakan aku juga seperti yang lainya silahkan jika itu membuatmu puas " ucap Zahra sambil dirinya mengingat Hendra adalah salah satu dari mereka yang suka menjahilinya di sekolah.
" siapa yang melakukan ini Za " jawab Bima kepada Zahra yang memang dirinya tidak tau apa-apa tentang semua ini.
" kamu tidak usah berpura-pura Hen aku sudah tau semuanya " sahut Zahra sambil terus mengingat kekesalannya itu.
" tapi memang aku tidak tau Za, mungkin selama ini aku salah sama kamu bahkan sering menjahili,membuli kamu bersama teman teman ku, aku minta maaf sekarang aku sudah tau sebenarnya kamu adalah wanita baik-baik.
tidak seperti yang Erina bilang kamu beginilah begitulah yang tidak pernah terbukti kebenarannya selama ini, maafkan aku Za atas semua yang aku lakukan sama kamu " jelas Hendra panjang lebar kepada gadis cantik di hadapannya saat ini itu.
Ya memang Hendra merasa bersalah selama ini setelah dirinya sering berbuat jahat kepada Zahra, padahal di lubuk hatinya paling dalam Hendra mempunyai sedikit perasaan kepada Zahra yang tidak pernah ia ungkapkan selama ini.
" sudahlah Hen lupakan semuanya aku sudah memaafkan kamu kok tapi jangan kamu ulangi lagi " ucap Zahra sesekali menampilkan senyum manisnya kepada Hendra.
" ya Za aku tak akan mengulanginya lagi perbuatan ku sama kamu, dan terima kasih kamu sudah memaafkan aku Za sekarang kita berteman kan Za " jawab Hendra yang seperti nya bersungguh-sungguh.
"ya baiklah mulai sekarang kita berteman, tapi janji kamu jangan jahat lagi '' sahut Zahra sambil menampilkan senyumnya kembali kepada Hendra
" iya Za aku beneran akan akan berubah" ucap Hendra kemudian.
ya Tuhan sebegitu gampangnya Zahra memaafkan aku, padahal aku banyak sekali salah sama dia selama ini, kenapa dia polos sekali ya, mudah sekali memaafkan seseorang, ternyata selama ini aku salah menilai nya, maafkan aku za aku janji tidak akan pernah menyia nyiakan seseorang seperti kamu gumam Hendra dalam hatinya.
" hei...kenapa kamu bengong Hen " ucap Zahra karena sedari tadi melihat Hendra bengong entah apa yang ada di pikiranya saat ini.
" Ehh,iya Za aku jadi ngelamun nih, aku bantu kamu ya, sepeda kamu kan sudah tak layak pakai bagaimana bisa kamu pulangnya Za kalau begini " ucap Hendra sambil sesekali melihat sepeda Zahra yang memang sudah tak tak layak pakai itu.
" sudah hen tidak apa rumah aku tak begitu jauh kok " jawab Zahra sambil mengeluarkan senyum manisnya dengan dirinya yang tetap menolak pertolongan Hendra.
" beneran Za aku mau bantuin kamu" sahut Hendra lagi yang memang benar-benar tulus berniat membantunya itu.
" iya benar sudah kamu ke sana saja Hen, kamu kan lagi nunggu jemputan '' sahut Zahra lagi - lagi menolak Hendra.
" ya sih Za, beneran nih kamu tidak kesusahan bawa sepedanya Za" sahut Hendra yang masih ngotot ingin membantu gadis yang sebenarnya dia sukai itu.
" Iya hen sudah kamu ke sana saja kalau jemputan kamu datang, terus enak - enakan ngobrol di sini sama aku dikira kamu kemana-mana lagi sama supir kamu " jelas Zahra
" ya sudah hati-hati ya " ucap Hendra sambil menampilkan senyumnya kepada Zahra.
astaga kenapa dia sangat cantik ya jika dipandang dari dekat seperti ini kemana saja aku selama ini gumam Hendra dalam hatinya.
Hendra bergumam dengan dirinya yang terus bengong menatap Zahra kemudian sesaat kemudian dia tersadar dari lamunannya itu.
" iya Hen, ya sudah aku pulang duluan ya " sahut Zahra kemudian melanjutkan langkahnya meninggalkan Hendra.
" he’em " ucap Hendra sambil mengangguk anggukan kepalanya memandang kepergian Zahra yang semakin menjauh .
tak beberapa lama kemudian
Hendra masih tetap menunggu jemputan nya yang tak kunjung datang itu.
kenapa jemputan nya lama sekali sih monolog Hendra sambil memanyunkan bibirnya menunggu jemputan yang tak kunjung datang itu.
sedangkan ditempat lain,
Zahra yang terus menuntun sepedanya dan ia sedikit mengeluh karena teriknya sinar matahari yang begitu panas siang ini,
ah...sebaiknya aku berhenti sebentar aku sangat haus panas sekali hari ini monolog Zahra.
Dan Zahra kini mulai membuka tasnya untuk mencari dompetnya di dalam sana.
kemana Dompetku sial sekali hari ini aku harus bagaimana aku sangat haus monolog Zahra lagi yang merasa kesal pada dirinya sendiri saat ini.
sambil dirinya yang menghentak hentakan kakinya ke aspal, karena saking kesalnya dia hari ini merasa penuh kesialan,
Dan akhirnya Zahra pun tetap melanjutkan langkahnya untuk pulangnya sambil menuntun sepedanya,meskipun rasa hausnya tak bisa ia pungkiri lagi karena siang itu matahari memang begitu terik sepertinya panas tidak seperti hari hari biasanya.
sedangkan dari arah yang berlawanan tepatnya di perempatan lampu merah ada seseorang yang sedari tadi memandangi Zahra dari arah kejauhan,tepatnya di lampu merah.
ya dia adalah sosok laki-laki tampan tubuhnya yang sangat atletis bak model mata yang sipit hidungnya yang mancung dan bibirnya yang tipis serta kaya raya idaman para wanita.
Siapa lagi kalau bukan pewaris utama perusahaan terbesar, perusahaan raksasa yang mempunyai banyak anak cabang terbesar di Asia bergerak di segala bidang,ya perusahaan itu adalah SINAGA GROUP dan pewaris pertamanya adalah :
1.Madan Bima Sinaga berusia 29 th pengusaha termuda yang sangat sukses dia putra pertama dari pasangan Brandon Sinaga dan Alisya,
2.Hendra Sinaga berusia 18 th masih berstatus mahasiswa putra kedua dari pasangan Brandon Sinaga dan Alisya,( mereka adalah pasangan konglomerat yang sama-sama sukses di bidangnya).
ada apa dengan gadis itu kenapa dia menghentak hentakan kakinya ke aspal,dia terlihat begitu cantik meskipun kelihatan seperti nya lagi kesal dan ada masalah, dan dia marah-marah pada dirinya sendiri gumam Bima dalam hatinya.
Bima terus saja memandanginya dari kejauhan sambil menunggu lampu hijau menyala,
Bima tersenyum sendiri melihat tingkah gadis yang menggemaskan menurutnya itu gadis belia yang ada di depannya yang tidak begitu jauh itu.
tunggu sebentar seragam yang dipakai gadis itu kan seragam yang sama seperti milik Hendra Ya-ya-ya-ya aku tau sekarang apa yang harus aku lakukan sepertinya aku sangat tertarik pada gadis ini hahahaha....
apa yang aku lakukan, apa aku sudah tidak waras, sekali memandangi gadis belia seperti dia dan aku langsung tertarik pada pandangan pertama gumam Bima dalam hatinya lagi dan lagi.
Kemudian lampu hijau pun menyala mobil yang di tumpangi Bima pun mulai melaju dengan kecepatan sedang, Bima tetap saja memandangi gadis yang ada di samping arah berlawanan itu yang terus menuntun sepeda kecilnya.
gadis ini sangat cantik meskipun aku melihatnya tidak begitu dekat dengannya, oh ternyata dia menuntun sepedanya karena ban sepeda miliknya itu kempes dan robek, tapi kenapa bisa padahal disekolah Hendra adalah sekolahan elit kenapa dia membawa sepeda Bima terus bergumam dalam hatinya
seperti ada tanya di dalamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 274 Episodes
Comments
Siti Aniah
Bima apa Hendra thor
2023-05-13
1
Ratifa Az-Zahra
hallo Thor aku mampir 🤗,,cerita nya seru👍
2022-05-22
0
Fitri Yani
sepiii yaaaa mash nyimak
2022-02-14
2