My Husband My Puppy Love

My Husband My Puppy Love

Daftar Sekolah

Seorang gadis kecil memakai seragam merah putih, berjalan dengan tas berwarna merah muda bertengger di punggungnya. Tangan sebelahnya digandeng oleh seorang pria dewasa yang tidak lain papa gadis tersebut.

Gadis kecil itu bernama Hanna Maira Olinda yang hari ini akan mendaftar di sekolah barunya. Dia baru pindah ke Jakarta bersama orang tuanya karena pekerjaan papanya yang dipindahkan ke Jakarta. Makanya dia juga akan pindah di sekolah baru, bahkan sekolah tersebut terlihat seperti sekolah elit yang terlihat hanya untuk anak anak orang kaya.

Hanna panggilan gadis tersebut saat ini sedang duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar. Begitu dia melihat sekolah barunya dia sangat senang karena sekolah tersebut sangat bagus bahkan lebih bagus daripada sekolah lamanya yang berada di luar kota.

"Pa... apa Hanna akan sekolah disini?" tanya Hanna dengan matanya terus mengamati setiap sudut seluruh sekolahan tersebut dengan wajah kagumnya.

" Iya sayang... kamu akan sekolah di tempat ini" sahut Doni papa Hanna tersenyum tipis melihat putri semata wayangnya. " Apa kamu suka?" tanya Doni balik.

Hanna mengangguk dengan cepat. " Iya pa Hanna suka!!" jawab Hanna dengan sudut bibirnya yang melengkung ke atas.

" Ya sudah, sekarang kita ke kantor kepala sekolah untuk mendaftarkan kamu" ajak Doni dengan terus menggandeng tangan putri semata wayangnya.

Sebenarnya Doni sudah pindah ke Jakarta sendiri sekitar 2 bulan yang lalu. Hanna dan mamanya masih berada di Malang dimana dulu Doni masih bekerja di sana dan baru dipindahkan 2 bulan yang lalu ke Jakarta. Hanna dan mamanya masih harus nunggu beberapa surat pindah tempat dan mengurusi kepindahan sekolah Hanna terlebih dahulu sebelum akhirnya dua hari yang lalu mereka ikut menyusul Doni ke Jakarta dan tinggal di sana bersama.

Sebelumnya Doni sudah mencarikan rumah untuk mereka tinggalin nantinya dan sekolah terbaik untuk Hanna. Meskipun sekolah yang akan ditempati Hanna merupakan sekolah elit hanya untuk anak anak orang kaya. Bagi Doni hal itu tidak jadi masalah karena dia sendiri juga termasuk orang yang mampu untuk menyekolahkan anaknya di sana. Selain itu juga karena jarak dari rumah mereka dengan sekolah Hanna yang paling dekat maka Doni memutuskan untuk mendaftarkan anaknya di sekolah elit tersebut.

Hari ini Doni minta ijin tidak masuk kerja untuk mendaftarkan putri semata wayangnya ke sekolah tersebut. Karena istrinya belum mengetahui seluk beluk tempat tinggal baru mereka makanya dia sendiri yang akan mendaftarkan sekolah Hanna. Dan istrinya di rumah membereskan dan merapikan tempat tinggal baru mereka.

Saat ini mereka sedang berjalan menuju ke ruang kepala sekolah untuk mendaftarkan sekolah Hanna. Tidak lama mereka telah selesai mengurus segala pendaftaran serta administrasi sekolah baru Hanna. Akhirnya mereka keluar dari kantor sekolah dan akan pulang ke rumah.

Karena baru mendaftar, Hanna baru bisa masuk kelas keesokan harinya karena saat ini urusan pendaftaran baru diselesaikan. Apalagi hari sudah siang dan anak anak di kelas sedang ada kegiatan belajar mengajar.

" Hari ini kita pulang dulu dan besok pagi baru kamu bisa masuk sekolah" kata Doni mengajak Hanna berjalan keluar menuju mobilnya yang terparkir di halaman sekolah.

" Iya pa" sahut Hanna dengan menganggukkan kepalanya sambil berjalan disebelah papanya.

Kepalanya masih terus mengawasi bangunan yang menjulang tinggi yang terlihat bukan seperti gedung sekolahan. Karena bangunan tersebut terlihat indah dan mewah.

Begitu mereka sampai depan mobil, mereka langsung masuk ke dalam mobil dan Doni langsung melajukan mobilnya pelan keluar dari gerbang sekolahan tersebut.

Jarak dari sekolah ke rumah mereka hanya ditempuh sekitar 10 menit. Tapi kalau jalan raya sedang macet waktu yang ditempuh bisa ditempuh sampai 20 menitan. Karena suasana jalan raya yang terlihat sepi maka mereka hanya butuh waktu 10 menitan sudah sampai di rumah.

Doni membeli rumah di salah satu perumahan di kawasan yang tergolong mewah, meskipun bukan perumahan elit yang biasanya ditempati oleh orang orang kaya raya ataupun pemilik suatu perusahaan. Dia sangat bangga karena perumahan yang dia beli dan tempati juga bukan perumahan yang biasa saja.

Doni juga membeli rumah tersebut dari hasil penjualan rumah lama mereka yang ada di Malang. Selain itu juga dari hasil tabungannya selama ini yang dia sisihkan dari uang penghasilan bekerjanya yang mendapatkan gaji yang cukup tinggi. Hingga akhirnya dia bisa membeli membelikan rumah untuk kedua wanita kesayangannya di Jakarta yang bisa dibilang cukup mewah tersebut.

" Mama...." Hanna memanggil mamanya yang berada dalam rumah. Dia berlari kecil setelah keluar dari mobil yang dikemudikan papanya terparkir di halaman rumah mereka.

Terlihat seorang wanita dewasa yang berada di kamar putrinya. Dia sedang membereskan beberapa pakaian Hanna untuk dimasukkan ke dalam lemari.

" Loh... kok sudah pulang?" tanya Vita mama Hanna yang menyambut kedatangan putrinya.

Hanna langsung memeluk Vita yang saat ini sedang duduk atas ranjang milik Hanna. Vita juga membalas pelukan hangatnya dengan senyuman yang mengembang.

Doni yang ditinggal putrinya masuk ke dalam rumah akhirnya ikut masuk dan menuju kamar Hanna dimana di sana ada dua wanita cantik beda usia yang sangat dia cintai. Melihat senyuman dan kebahagiaan keduanya, Doni ikut tersenyum bahagia karena baginya kebahagiaan mereka adalah kebahagiaannya. Dan tujuan hidupnya adalah untuk selalu membahagiakan mereka berdua.

" Senangnya lihat dua wanita kesayangan papa, jadi pengen peluk juga" ucap Doni dengan wajah iri, sambil berjalan mendekati istri dan putrinya yang sedang berpelukan. Doni terus tersenyum dan langsung ikut memeluk kedua wanita yang sangat dia cintai dengan badan yang masih berdiri di sisi ranjang.

Mereka bertiga larut dalam pelukan bahagia karena selama ini mereka sudah hidup sangat bahagia saling mencintai. Doni berulang kali mencium kening istri dan putrinya dengan sayang. Dan tidak lama pelukan mereka terlepas entah siapa yang mulai melepasnya duluan.

" Kok sudah pada pulang? gimana sekolahnya Hanna?" kini Vita bertanya pada suaminya karena sedari tadi Hanna tidak menjawab pertanyaan yang tadi.

" Sudah selesai, besok Hanna sudah bisa masuk sekolah" jawab Doni yang kini ikut duduk di atas ranjang putrinya.

" Syukurlah kalau sudah selesai" sahut Vita dengan menghembuskan nafas lega. " Gimana sayang... apa kamu suka sekolahnya?" kini dia bertanya pada putrinya.

Hanna mengangguk cepat dan terus tersenyum bahagia. " Iya ma... Hanna suka, sekolahnya bagus! bahkan lebih bagus dari sekolahan Hanna yang lama" jawab Hanna dengan senyum cerianya.

" Bagus... putri mama memang hebat" Vita mendaratkan ciuman di kedua pipi Hanna.

" Karena hari ini papa sudah ijin kerja seharian, gimana kalau kita gunakan waktu kita untuk pergi jalan jalan" ajak Doni yang bingung ingin melakukan apa karena dia sudah ijin kerja seharian.

" Mau jalan jalan kemana pa?" tanya Hanna dengan senyum bahagianya.

" Bagaimana kalau kita pergi ke mall" jawab Doni.

" Mama ikut juga kan?" tanya Hanna pada mamanya dengan wajah memelas.

" Baiklah... karena mama juga ada yang maha dibeli mama akan ikut untuk belanja sekalian" sahut Vita yang memang ingin membeli keperluan rumah tangga mereka yang belum ada di rumah tersebut, karena barang barang lamanya sudah dia jual waktu di tempat tinggalnya yang lama. " Ya sudah mama bereskan dulu pekerjaan mama ya, kalian siap siap aja duluan" lanjut Vita lalu membereskan pekerjaan yang belum sempat dia selesaikan karena kedatangan putri dan suaminya.

" Horeee.... kita akan jalan jalan ke mall" teriak Hanna dengan wajah cerianya, dia langsung mengambil baju dan membawanya ke kamar mandi untuk mengganti seragamnya sendiri di kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.

Doni dan Vita ikut tersenyum saat melihat senyuman dan keceriaan putri tunggal mereka. " Aku juga siap siap dulu ya" pamit Doni yang langsung mencium kening Vita lalu pergi keluar dari kamar putrinya.

Vita sendiri hanya bisa tersenyum bahagia melihat suaminya yang sangat mencintai dirinya. Dia akhirnya melanjutkan pekerjaannya membereskan baju baju Hanna. Setelah itu dia juga bersiap siap hingga semuanya sudah selesai bersiap dan tanpa menunggu lama mereka langsung berangkat untuk jalan jalan menghabiskan waktu kebersamaan mereka sebelum besok semuanya akan disibukkan dengan kegiatan masing masing.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!