Perkenalan

Keesokan harinya Hanna yang sudah siap dengan seragam merah putihnya serta tas berwarna merah muda yang berada di punggungnya. Hanna yang sudah terbiasa mandiri, dia memakai bajunya sendiri baru nanti Vita yang akan merapikan baju serta penampilan dari rambut.

Vita yang sedari tadi sudah bangun pagi dan segera ke dapur untuk memasak membuatkan sarapan untuk suami dan putrinya. Setelah selesai dia akan membangunkan suami dan putrinya untuk segera mandi dan bersiap siap untuk bekerja dan sekolah. Dan Vita sendiri akan membersihkan semua ruangan yang ada di dalam rumahnya. Vita sudah terbiasa melakukan kegiatan rutin paginya seperti itu semenjak di Malang.

Apalagi di rumah lamanya dia juga tidak pernah mempekerjakan seorang asisten rumah tangga, karena menurutnya dia bisa melakukan pekerjaan rumah tangga sendiri tanpa bantuan orang lain. Dan baginya itu sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga yang mengurusi segala keperluan dalam rumah tangganya.

Sebelum membantu putrinya bersiap Vita akan terlebih dahulu membantu suaminya untuk bersiap siap. Entah itu memasangkan dasi suaminya atau memakaikan jas di tubuh suaminya dan merapikannya. Dan jika suaminya sudah selesai dia akan menemui putrinya yang ada di kamar dan membantu merapikan penampilan putrinya.

" Apa putri mama sudah siap pergi ke sekolah barunya?" tanya Vita yang kini sedang menguncir rambut Hanna yang panjang tersebut.

" Siap dong ma" sahut Hanna dengan wajah cerianya sambil duduk di depan meja riasnya.

" Bagus... itu baru namanya anak mama Vita" puji Vita pada putrinya yang selalu terlihat ceria di manapun dia berada.

Vita segera merapikan baju serta penampilan Hanna agar terlihat cantik dan menggemaskan, sehingga nanti waktu di sekolah banyak teman barunya yang akan menyukai dirinya dan mengajaknya berteman seperti dulu sewaktu Hanna di Malang.

Setelah selesai Vita mengajak Hanna untuk turun ke bawah. " Sudah selesai... yuk kita turun ke bawah, papa sudah menunggu kita untuk sarapan" ajak Vita yang langsung diiyakan oleh Hanna.

Hanna dan Vita langsung berjalan keluar dari kamarnya yang terletak di lantai dua menuju ruang makan yang ada di lantai bawah.

Begitu tiba di depan meja makan terlihat Doni sudah duduk di kursi sedang menunggu kedatangan istri dan putri satu satunya.

" Selamat pagi pa..." sapa Hanna lalu mencium pipi Doni.

" Pagi juga sayang" yang ikut membalas ciuman putrinya di keningnya.

Kebiasaan seperti itu sudah mereka lakukan sejak mereka masih tinggal di rumah yang lama. Dan hal itu sudah menjadi kebiasaan yang mereka lakukan sampai sekarang.

Hanna langsung duduk di kursi yang berhadapan dengan mamanya yang duduk disebelah papanya. Di meja makan sudah tersedia beberapa makanan untuk sarapan pagi mereka kali ini. Vita bergerak mengambilkan nasi serta lauk pauk di atas piring suaminya. Tidak lupa dia juga membantu mengambilkan makanan yang disukai Hanna. Baru setelah itu dia akan meletakkan makanan di piringnya sendiri.

" Berdo'a dulu sayang... kamu yang pimpin do'anya" suruh Doni sebelum mereka memakan menu sarapan yang telah disajikan istrinya.

" Iya pa..." sahut Hanna kemudian dia langsung membacakan do'a sebelum makan dan diamini oleh Doni dan Vita setelah Hanna selesai berdo'a.

Doni dan Hanna langsung menyantap sarapan mereka dengan lahap, karena bagi mereka menu makanan apa saja yang dibuat oleh Vita adalah makanan favorit bagi mereka berdua.

Vita tersenyum senang saat melihat suami dan putrinya makan dengan lahap makanan yang dia masak. Dia merasa menjadi wanita yang berharga karena apa yang dia buat maka suami dan putrinya akan menyukainya tanpa ada protes dari mulut mereka. Mereka berdua bahkan selalu memuji setiap masakan yang dia buat. Makanya dia selalu membuat makanan sendiri untuk mereka berdua.

Kegiatan sarapan pagi mereka telah selesai mereka lakukan dan kini saatnya bagi Doni berangkat bekerja dan Hanna pergi ke sekolah. Vita mengantar keberangkatan mereka ke teras rumah.

" Hanna berangkat dulu ya mah" pamit Hanna sambil mencium kedua pipi Vita lalu bergantian mencium tangan kanan Vita.

" Jadi anak yang baik di sekolah, jangan nakal dan sombong sama temannya biar nanti punya teman yang banyak kayak di sekolah kamu yang lama" Vita menasehati putrinya lalu mencium kedua pipi dan kening Hanna.

Setelah berpamitan Hanna langsung berlari menuju ke mobil ayahnya dan masuk ke dalam menunggu papanya yang masih berpamitan dengan mamanya.

" Aku berangkat dulu ya sayang, jaga diri di rumah baik baik kalau ada apa apa langsung telpon aku" kini Doni gantian menasehati istrinya.

" Iya sayang" sahut Vita kemudian mencium tangan kanan Doni.

" Aku pergi dulu, i love you" ucap Doni lagi dengan romantis kemudian mencium kening dan bibir Vita sekilas.

Doni langsung menyusul putrinya dan masuk ke dalam mobil. Mobil melaju dengan pelan keluar dari halaman rumah mereka. Hanna melambaikan tangannya pada Vita begitu juga sebaliknya hingga mobil mereka membelah jalanan di perumahan mewah tersebut.

Karena masih pagi suasana di jalan raya belum begitu ramai sehingga jalan raya belum terlihat macet. Hanya keramaian anak sekolah yang berangkat sekolah sendiri atau diantar dengan mobil sehingga jalanan belum macet karena jam sekolah lebih pagi daripada jam berangkat ke kantor.

Mobil yang mereka tumpangi telah sampai di depan gerbang sekolah. Kali ini mobil mereka hanya bisa parkir di depan sekolah karena pengantar tidak diperkenankan untuk masuk ke dalam area sekolah tidak seperti Doni sebelumnya yang membawa mobilnya sampai ke halaman sekolah karena mereka kemarin datang saat anak anak sudah masuk ke dalam kelas mereka.

Karena ini hari pertama Hanna masuk di sekolah barunya Doni akan menunggu Hanna masuk ke dalam kelasnya terlebih dahulu baru setelah itu dia berangkat ke kantor. Dan kebetulan dia sudah minta ijin pada guru Hanna dan diperbolehkan menunggu sampai Hanna masuk ke dalam kelasnya.

" Sayang... kamu harus berteman baik sama temanmu dan belajar yang rajin" Doni menasehati putrinya sebelum Hanna masuk ke dalam kelasnya hingga bel masuk kelas berbunyi Hanna masih duduk didepan kelasnya bersama papanya menunggu ibu guru memanggilnya.

" Hanna ayo masuk dulu nak, kita kenalan sama teman sekelas kamu" ajak guru Hanna.

" Iya bu guru" sahut Hanna. " Pa Hanna masuk dulu ya" Hanna beralih berpamitan pada papanya lalu mencium kedua pipi dan tangan kanan Doni.

" Iya sayang, ingat pesan papa dan mama" ucap Doni mengingatkan lalu mencium kedua pipi dan kening Hanna. " Sekarang masuklah" suruhnya.

Hanna berjalan mendekati gurunya sambil melambaikan tangannya dengan bibir yang tersenyum. Doni juga membalas lambaian tangan putrinya hingga tubuh Hanna masuk ke dalam kelasnya barulah, Doni beranjak pergi keluar sekolah baru putrinya dan langsung berangkat ke kantornya yang jalurnya searah dengan sekolahan Hanna.

Sementara itu Hanna yang masuk ke dalam kelas barunya bersama guru kelasnya yang seorang wanita. Lalu dia berdiri di depan menghadap ke semua teman temannya yang melihat ke arahnya.

" Anak anak kalian kedatangan teman baru, dia murid yang baru pindah dari luar kota tepatnya kota Malang, semoga kalian bisa berteman dengan baik" kata guru kelas mengawali pembicaraan di dalam kelas hingga seluruh pasang mata tangan ada di sana menatap Hanna. " Baiklah sekarang biarkan teman kalian memperkenalkan dirinya pada kalian semua" ucap bu guru. " Ayo Hanna perkenalkan diri kamu pada semua teman sekelasmu" suruh bu guru dengan suara lirihnya.

" Iya bu guru" sahut Hanna. " Hallo teman teman kenalkan namaku Hanna Maira Olinda, aku biasa dipanggil Hanna dan aku pindahan sekolah dari Malang" Hanna memperkenalkan namanya di depan teman teman barunya. " Semoga kita bisa berteman dengan baik" lanjutnya dengan berani.

Hanna yang masih duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar sudah pandai berbicara dengan tegas seperti itu. Itu karena semalam Vita sudah mengajari dirinya saat berkenalan di depan semua teman teman barunya. Selain itu karena Hanna anak yang pintar dan ceria dia mengatakan itu dengan bibirnya yang tersenyum cerah.

" Hallo Hanna" sahut semua teman sekelas Hanna dengan kompak.

" Baiklah nanti kalian bisa berkenalan sendiri dengan Hanna, sekarang kita akan lanjutkan pelajaran kita" interupsi ibu guru. " Dan Hanna kamu bisa duduk di bangku kosong itu" suruhnya pada Hanna.

" Baik bu" sahut Hanna yang langsung berjalan mendekati tempat duduk yang kosong yang ada di dekat jendela 2 dari belakang. Bangku disekolah itu hanya terdiri satu bangku tiap anak jadi mereka semua duduk sendiri sendiri.

Setelah Hanna duduk ibu guru kelas akhirnya memberikan materi pelajaran yang kebetulan hari itu mereka akan mempelajari pelajaran matematika. Dan di sekolah barunya Hanna bisa belajar dengan tenang meskipun dia belum begitu mengenal semua teman kelas barunya. Tapi dia bisa belajar dengan nyaman dan tenang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!