Love After Agreement
Seorang gadis tengah duduk di depan cermin riasnya, ia baru saja selesai dirias oleh MUA yang disewakan kedua orang tuanya. Tampak di wajah cantiknya tak ada raut kebahagiaan, melainkan yang tampak hanyalah raut kekecewaan dan sakit hati.
Ia hampir menjadi korban pelecehan ******l oleh seorang pria tua dan botak yang ditemuinya di klub malam, dan di tolong oleh pria yang kini akan menjadi suaminya, alasan mereka dinikahkan yaitu karena mereka kepergok oleh warga yang lewat saat mereka sedang berhenti di sisi jalan dan terjadilah salah paham. Yang lebih parahnya lagi, ia tidak mengenali pria itu sama sekali.
FLASHBACK ON
Malam itu gadis yang bernama Filia Ambarsari tengah menghadiri acara ulang tahun yang di adakan oleh sahabat sepupunya, entah alasan apa yang diberikan oleh sepupunya itu pada sahabatnya.
"Lia, kamu jadi kan menemaniku datang ke acara sahabatku, Delisha? Kamu sudah janji lho sama aku, kalau kita akan datang bersama," ucap Bellina sepupu Filia.
"Iya, aku memang sudah berjanji padamu, tapi aku merasa tidak enak hati pada sahabatmu, lagi pula aku tidak mengenalnya," jawab Filia yang sebenarnya dia enggan untuk menemani sepupunya itu. Entah kenapa, hatinya merasa tidak enak seakan-akan sesuatu masalah besar bakal terjadi jika ia pergi bersama dengan Bellina.
"Jangan katakan jika kamu akan mengingkari janji yang kamu buat sendiri?" tuduh Bellina.
"Bukan gitu, Bel. Tapi rasanya hatiku tidak nyaman jika harus memaksakan datang ke sana," jawab Filia masih mencoba menolak ajakan sepupunya itu dengan cara yang halus.
"Mungkin itu hanya perasaanmu saja. lagi pula kita akan datang bersama. Percayalah, tidak akan terjadi apa-apa padamu, selama kita bersama." bujuk Bellina lagi.
"Tetap saja aku merasa tidak nyaman, Bel," ucap Filia
"Yah, kok kamu tega ingkar janji seperti ini," rajuk Bellina dengan wajah yang di buat sesedih mungkin.
Filia adalah orang yang paling tidak bisa melihat orang bersedih, meskipun berat hati akhirnya ia pun menyetujui ajakan Bellina untuk pergi ke pesta ultah Delisha.
Filia sedikit penasaran karena tema ultah sahabatnya Bellina itu menggunakan dress code "seksi".
"Bel, kamu yakin kita akan datang dengan pakaian seperti ini?" tanya Filia sembari menunjuk pada baju mini yang masih berada di atas tempat tidurnya.
"Iya, yakin. Coba kamu lihat pesan yang dia kirimkan padaku," jawab Bellina seraya memperlihatkan chat terakhir dirinya bersama Delisha.
Filia menarik nafasnya panjang, ia merasa sangat tidak nyaman jika harus memakai pakaian yang terlalu terbuka seperti contoh dress code seksi yang dikirim oleh Delisha.
Setelah pertimbangan banyak hal, Filia pun akhirnya pasrah dan ikut datang ke acara itu bersama Bellina, hanya saja ia tidak memakai pakaian yang terlalu terbuka. Meskipun pakaian yang Filia cukup tertutup, tapi itu tidak menghilangkan kesan seksinya.
Mereka berangkat ke tempat itu berdua, tempat yang sama sekali belum pernah Filia kunjungi. Ternyata Delisha mengadakan pesta ulang tahunnya di sebuah klub malam.
"Bell, kamu yakin ini tempatnya? Ini klub malam, lho," tanya Filia yang merasa tidak nyaman saat ia mengetahui tempat itu.
"Yakin, Delis juga yang kirim alamatnya. Sudahlah, ayo kita masuk ke dalam, Delisa sudah menunggu kedatangan kita dari tadi," ajak Bellina seraya membuka pintu mobilnya.
Mau tak mau akhirnya Filia pun mengikuti langkah yang dituju oleh Bellina, sepupu Filia itu sudah terbiasa keluar masuk klub malam. Jadi, ia sama sekali tidak merasa gugup. Lain halnya dengan Filia yang baru mendatangi tempat itu, ia merasa sangat-sangat tidak nyaman. Ingin menolak ajakan sepupunya, tapi tidak tega untuk mengecewakannya.
Begitu mereka masuk ke dalam, suasana riuh ramai musik yang berdentum langsung menyambut kedatangannya. Melangkah semakin dalam, bau rokok dan minuman alkohol begitu menyeruak, menusuk indra penciuman Filia. Tidak henti-hentinya ia menahan nafas karena bau yang sangat mengganggunya.
"Bell, aku sudah tidak tahan lagi. Ayo kita pulang sekarang," ajak Filia yang sudah tidak nyaman dengan tempat itu.
"Yah, kenapa begitu, Lia? Kita temui dulu Delisha sebentar. Setelah itu, kita pulang, oke? Aku malu jika tidak datang. Plis, kamu mau, ya?" Bujuk Bellina.
Lagi-lagi Filia terpaksa mengiyakan ajakan sepupunya itu.
"Oke deh, tapi kamu harus bisa menepati janjimu," ucap Filia yang langsung diangguki oleh Bellina.
Setelah berjalan beberapa menit, akhirnya mereka sampai di sebuah ruangan VVIP di klub malam itu, di sana sudah banyak teman-teman Delisha yang hadir.
"Hai, Bell."
"Hai juga, Del. Sorry ya gue telat, HAPPY BIRTHDAY."
"Thank you, sis. Datang sama siapa? Sepupu loe itu?"
"Iya, kenalin. Delisha, ini sepupu gue, Filia."
"Oh, hallo. Gue Delisha, salam kenal ya."
"Salam kenal juga."
"Ok guys, it's time to start partying," seru Delisha pada teman-temannya yang lain.
Mereka pun larut dalam pesta yang diadakan oleh Delisha, berbeda dengan Filia yang memilih untuk duduk di kursi pojokan dengan di temani minuman soda miliknya, beruntung Delisha juga menyiapkan soda untuk minumannya, jadi dia tidak perlu ikut meminum alkohol.
***
Di pojok ruangan lain, seorang laki-laki sedang mengadakan pesta perayaan kedatangannya bersama sahabat-sahabatnya.
Gryson Atmajaya, nama pria itu. Dia terpaksa menghadiri acara yang dibuat oleh sahabat-sahabatnya karena mereka kebetulan sedang berkumpul di kota J.
"Grys, loe kenapa diem aja dari tadi?" tanya salah seorang teman Gryson yang bernama Gio. Gio adalah sahabat yang paling dekat dengannya.
"Gue lagi capek aja, Gi," jawab Gryson.
"Mending loe keluar dulu cari angin, Grys," ucap Aramon, teman Gryson yang lainnya.
Gryson pun menyetujui saran dari Aramon, ia pun keluar dari ruangan itu dan melangkah menuju toilet sebelum ia pergi dari klub itu.
Belum sempat Gryson sampai di toilet, ia di kejutkan oleh suara seseorang yang meminta pertolongan. Tanpa berpikir panjang, Gryson pun segera mendobrak pintu ruangan itu. Ia melihat seorang wanita yang sedang duduk di pojok ruangan dengan wajah yang sudah di penuhi air mata.
"Tuan, tolong selamatkan saya," ucap gadis itu.
"Siapa kau?" tanya pria botak yang sedang bersama gadis itu.
"Tidak penting kau tahu nama ku. Lepaskan gadis itu!" teriak Gryson.
"Huh, bukan hal mudah. Aku sudah lebih dulu membelinya!" ucap pria botak itu.
"Tuan, tolong lepaskan saya. Saya tidak mau bersamanya," ucap gadis itu penuh permohonan.
Merasa tidak tega, Gryson pun akhirnya menolong gadis itu, dia tidak ingin repot-repot untuk mengeluarkan tenaganya maka dari itu, dia menebus gadis itu dua kali lipat dari uang yang pria itu keluarkan.
Setelah kesepakatan itu selesai, Gryson pun membawa Gadis itu untuk mengantarnya pulang ke rumah.
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAKNYA YA
TERIMAKASIH 🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Nyimak..
2024-07-21
0
Ully Jamlean
🥰
2024-04-19
0
Febri Ana
aku mampir thor
2024-04-08
0