Gryson membawa Filia untuk tinggal di apartemennya, ia fikir itu lebih baik dari pada harus tinggal di rumahnya.
Sebenarnya bukan keinginan Gryson juga untuk tinggal di apartemen itu, melainkan ini adalah keinginan dari Filia. Saat mereka masih dalam perjalanan, Gryson memberikan pilihan tempat tinggal pada Filia, antara rumah atau apartemen. Dan Filia memilih tinggal di apartemen.
Ting...
Suara lift berdenting menandakan jika mereka sudah sampai di lantai unit yang mereka tuju.
Gryson mulai menekan sandi pintu unitnya. Setelah terbuka, mereka pun masuk beriringan. Di dalam unit apartemen itu terdapat tiga buah kamar tidur, dua buah kamar mandi yang salah satunya berada di dalam kamar, lalu dapur plus kitchen set dan sofa untuk ruang tamu.
Gryson membawakan koper milik Filia masuk ke salah satu kamar utama yang ada kamar mandi di dalamnya, sedangkan kamar untuknya tidur berada tepat di samping kamar yang ia kosongkan dan akan dijadikan untuk ruang kerjanya.
"Kamu pasti lelah, istirahatlah" perintah Gryson.
Ini memang malam pengantin mereka, tapi jangankan bisa bermesraan, untuk saling sapa pun mereka masih canggung.
"Baiklah, terimakasih" ucap Filia.
Setelah Gryson pergi dari kamarnya, Filia pun mulai merapikan baju-baju yang ia bawa ke dalam lemari yang tersedia di sana. Tidak lupa, ia juga membersihkan dirinya sebelum beranjak tidur.
***
Gryson memasuki kamar yang akan ia tempati, ia mengalah memberikan kamarnya pada gadis yang sudah menjadi istrinya itu.
"Mimpi apa aku kemarin malam? Kenapa semuanya serba mendadak? Akan seperti apa pernikahan ini kedepannya? Bisakah aku meyakinkan hatiku dan hatinya? Apakah dia sudi untuk memulai semuanya dari awal? Ha...h, entahlah, aku meragukan hal itu. Tapi bolehkah aku berharap? Aku ingin pernikahan ini berjalan semestinya" batin Gryson saat ia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur sembari menatap langit-langit kamarnya.
Gryson melamunkan kehidupannya hingga tanpa sadar, ia sudah terlelap, terbawa arus masuk kedalam mimpinya.
Rasanya ia baru saja memejamkan matanya, saat ia mendengar suara aneh yang berasal dari luar kamarnya. Dengan segera, ia pun melangkah keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi di ruangan itu.
***
Filia terbangun dari tidurnya saat waktu menunjukkan pukul dua dini hari, ia terbangun karena lapar. Filia lupa jika dirinya sudah melewatkan makan malam, bahkan saat siang pun ia hanya makan beberapa suap saja.
"Aduh, perutku rasanya sangat lapar sekali" gumam Filia sembari memeluk erat perutnya.
Dengan perlahan, Filia keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur ia akan mencari makanan di sana.
"Mudah-mudahan ada yang bisa aku makan disini" gumam Filia pelan.
Ia mulai membuka kulkas dan rak penyimpanan makanan, di sana ia melihat banyak sekali bahan-bahan masakan. Tetapi karena ia tidak bisa masak, jadilah ia hanya mengambil mie instan beserta sebutir telur.
Filia mulai memanaskan air dan menyalakan kompor secara perlahan, karena takut mengganggu seseorang. Sebelum akhirnya ia dikejutkan oleh sebuah suara.
"Apa yang sudah kamu lakukan?" tanya Gryson.
Hampir saja Filia menjatuhkan telur yang berada di genggamannya.
"Ya tuhan. Maaf jika saya mengganggu waktu istirahat anda, tuan. Saya merasa lapar dan saya ingin membuat mie instan" jawab Filia.
"Kenapa kamu tidak memasak yang lain saja? Aku sudah mengisi kulkas dan juga rak makanan" ucap Gryson seraya melangkah untuk menghampiri Filia.
"Saya belum bisa memasak yang lain, tuan" jawab Filia jujur dan apa adanya.
Semasa di rumahnya yang dulu, Filia tidak pernah sekalipun menginjakkan kakinya di dapur, ia selalu meminta apapun yang diinginkannya pada Bibi yang bekerja di rumahnya.
"Apa kamu benar-benar tidak bisa memasak?" tanya Gryson.
Filia pun menjawab pertanyaan Gryson dengan anggukan kepalanya.
"Maaf, aku benar-benar belum bisa memasak" jawab Filia lagi.
Gryson pun tidak lagi bertanya apa-apa pada Filia, ia hanya membantu Filia untuk memasak mie instan untuknya.
"Terimakasih, tuan" ucap Filia saat ia sudah menerima mie instan hasil masakan Gryson.
"Sudah, kamu sekarang makanlah" ucap Gryson sembari meninggalkan Filia dengan makanannya sedangkan ia sendiri berjalan ke arah sofa keluarga untuk menunggu Filia selesai makan.
"Tuan, apakah anda tidak ingin mencicipinya terlebih dahulu? Inikan masakan anda?" tanya Filia yang melihat kepergian Gryson.
"Tidak perlu, aku sedang tidak lapar" jawab Gryson tanpa menoleh ke belakang.
"Baiklah, saya akan memakannya sendiri. Anda tidak perlu menunggu saya, jika anda ingin beristirahat, silahkan saja" ucap Filia dari dapur.
"Apa kamu yakin tidak apa-apa jika aku meninggalkan mu sendirian?" tanya Gryson, karena sebenarnya ia sangat mengantuk.
"Saya tidak apa-apa, tuan" jawab Filia.
"Ya sudah, aku akan tidur terlebih dulu" ucap Gryson seraya melangkah menuju kamarnya.
"Ya, tuan. Selamat beristirahat" ucap Filia sebelum Gryson menutup pintu kamarnya.
Filia pun mulai memakan mie instan yang Gryson masakan untuknya.
"Wah, padahal hanya mie instan, tapi rasanya berbeda dengan yang biasa ku makan" batin Filia seraya terus menyuapkan mie itu hingga tandas.
"Beruntungnya aku bisa bertemu dengan orang sebaik tuan Gryson. Meskipun ia baik, tapi tetap saja aku belum siap untuk membina rumah tangga dengannya" batin Filia lagi.
Ya, bisa dibilang seperti sebuah keberuntungan dia bertemu dengan Gryson, di saat wanita yang lain mungkin akan menerima perlakuan buruk dari suaminya karena menikah terpaksa, tapi Filia malah di perlakukan dengan baik setelah terpaksa menikah.
Mungkin jika waktunya tepat, Filia akan menerima pernikahan itu dengan suka rela, apalagi ia mendapatkan seorang suami yang sangat baik, meskipun mereka belum saling mengenal.
Tapi, karena waktunya tidak tepat, maka Filia akan melepaskan diri dari pernikahan itu.
Selepas ia makan, Filia kembali ke kamarnya. Tidak mungkin jika ia akan langsung tidur, jadilah kini ia memutuskannya untuk menulis perjanjian yang akan ia tunjukkan besok pada Gryson.
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAKNYA YA
TERIMAKASIH 🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Kalo kamu mau pernikahan mu berjalan semestinya,Sebagai lelaki dan Suami kamu harus bersikap Tegas, Isteri mu udah 18 tahun bukan anak2 lagi,tapi cara berpikirnya masih kekanak-kanakan..Jadi sebagai Suami kamu harus mengajarinnya menjalankan tanggungjawab nya sebagai seorang isteri..
2024-07-21
0
Entin Fatkurina
lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut author
2022-02-05
0
ani nurhaeni
next
2021-12-30
1