NovelToon NovelToon

Love After Agreement

Bab 1

Seorang gadis tengah duduk di depan cermin riasnya, ia baru saja selesai dirias oleh MUA yang disewakan kedua orang tuanya. Tampak di wajah cantiknya tak ada raut kebahagiaan, melainkan yang tampak hanyalah raut kekecewaan dan sakit hati.

Ia hampir menjadi korban pelecehan ******l oleh seorang pria tua dan botak yang ditemuinya di klub malam, dan di tolong oleh pria yang kini akan menjadi suaminya, alasan mereka dinikahkan yaitu karena mereka kepergok oleh warga yang lewat saat mereka sedang berhenti di sisi jalan dan terjadilah salah paham. Yang lebih parahnya lagi, ia tidak mengenali pria itu sama sekali.

FLASHBACK ON

Malam itu gadis yang bernama Filia Ambarsari tengah menghadiri acara ulang tahun yang di adakan oleh sahabat sepupunya, entah alasan apa yang diberikan oleh sepupunya itu pada sahabatnya.

"Lia, kamu jadi kan menemaniku datang ke acara sahabatku, Delisha? Kamu sudah janji lho sama aku, kalau kita akan datang bersama," ucap Bellina sepupu Filia.

"Iya, aku memang sudah berjanji padamu, tapi aku merasa tidak enak hati pada sahabatmu, lagi pula aku tidak mengenalnya," jawab Filia yang sebenarnya dia enggan untuk menemani sepupunya itu. Entah kenapa, hatinya merasa tidak enak seakan-akan sesuatu masalah besar bakal terjadi jika ia pergi bersama dengan Bellina.

"Jangan katakan jika kamu akan mengingkari janji yang kamu buat sendiri?" tuduh Bellina.

"Bukan gitu, Bel. Tapi rasanya hatiku tidak nyaman jika harus memaksakan datang ke sana," jawab Filia masih mencoba menolak ajakan sepupunya itu dengan cara yang halus.

"Mungkin itu hanya perasaanmu saja. lagi pula kita akan datang bersama. Percayalah, tidak akan terjadi apa-apa padamu, selama kita bersama." bujuk Bellina lagi.

"Tetap saja aku merasa tidak nyaman, Bel," ucap Filia

"Yah, kok kamu tega ingkar janji seperti ini," rajuk Bellina dengan wajah yang di buat sesedih mungkin.

Filia adalah orang yang paling tidak bisa melihat orang bersedih, meskipun berat hati akhirnya ia pun menyetujui ajakan Bellina untuk pergi ke pesta ultah Delisha.

Filia sedikit penasaran karena tema ultah sahabatnya Bellina itu menggunakan dress code "seksi".

"Bel, kamu yakin kita akan datang dengan pakaian seperti ini?" tanya Filia sembari menunjuk pada baju mini yang masih berada di atas tempat tidurnya.

"Iya, yakin. Coba kamu lihat pesan yang dia kirimkan padaku," jawab Bellina seraya memperlihatkan chat terakhir dirinya bersama Delisha.

Filia menarik nafasnya panjang, ia merasa sangat tidak nyaman jika harus memakai pakaian yang terlalu terbuka seperti contoh dress code seksi yang dikirim oleh Delisha.

Setelah pertimbangan banyak hal, Filia pun akhirnya pasrah dan ikut datang ke acara itu bersama Bellina, hanya saja ia tidak memakai pakaian yang terlalu terbuka. Meskipun pakaian yang Filia cukup tertutup, tapi itu tidak menghilangkan kesan seksinya.

Mereka berangkat ke tempat itu berdua, tempat yang sama sekali belum pernah Filia kunjungi. Ternyata Delisha mengadakan pesta ulang tahunnya di sebuah klub malam.

"Bell, kamu yakin ini tempatnya? Ini klub malam, lho," tanya Filia yang merasa tidak nyaman saat ia mengetahui tempat itu.

"Yakin, Delis juga yang kirim alamatnya. Sudahlah, ayo kita masuk ke dalam, Delisa sudah menunggu kedatangan kita dari tadi," ajak Bellina seraya membuka pintu mobilnya.

Mau tak mau akhirnya Filia pun mengikuti langkah yang dituju oleh Bellina, sepupu Filia itu sudah terbiasa keluar masuk klub malam. Jadi, ia sama sekali tidak merasa gugup. Lain halnya dengan Filia yang baru mendatangi tempat itu, ia merasa sangat-sangat tidak nyaman. Ingin menolak ajakan sepupunya, tapi tidak tega untuk mengecewakannya.

Begitu mereka masuk ke dalam, suasana riuh ramai musik yang berdentum langsung menyambut kedatangannya. Melangkah semakin dalam, bau rokok dan minuman alkohol begitu menyeruak, menusuk indra penciuman Filia. Tidak henti-hentinya ia menahan nafas karena bau yang sangat mengganggunya.

"Bell, aku sudah tidak tahan lagi. Ayo kita pulang sekarang," ajak Filia yang sudah tidak nyaman dengan tempat itu.

"Yah, kenapa begitu, Lia? Kita temui dulu Delisha sebentar. Setelah itu, kita pulang, oke? Aku malu jika tidak datang. Plis, kamu mau, ya?" Bujuk Bellina.

Lagi-lagi Filia terpaksa mengiyakan ajakan sepupunya itu.

"Oke deh, tapi kamu harus bisa menepati janjimu," ucap Filia yang langsung diangguki oleh Bellina.

Setelah berjalan beberapa menit, akhirnya mereka sampai di sebuah ruangan VVIP di klub malam itu, di sana sudah banyak teman-teman Delisha yang hadir.

"Hai, Bell."

"Hai juga, Del. Sorry ya gue telat, HAPPY BIRTHDAY."

"Thank you, sis. Datang sama siapa? Sepupu loe itu?"

"Iya, kenalin. Delisha, ini sepupu gue, Filia."

"Oh, hallo. Gue Delisha, salam kenal ya."

"Salam kenal juga."

"Ok guys, it's time to start partying," seru Delisha pada teman-temannya yang lain.

Mereka pun larut dalam pesta yang diadakan oleh Delisha, berbeda dengan Filia yang memilih untuk duduk di kursi pojokan dengan di temani minuman soda miliknya, beruntung Delisha juga menyiapkan soda untuk minumannya, jadi dia tidak perlu ikut meminum alkohol.

***

Di pojok ruangan lain, seorang laki-laki sedang mengadakan pesta perayaan kedatangannya bersama sahabat-sahabatnya.

Gryson Atmajaya, nama pria itu. Dia terpaksa menghadiri acara yang dibuat oleh sahabat-sahabatnya karena mereka kebetulan sedang berkumpul di kota J.

"Grys, loe kenapa diem aja dari tadi?" tanya salah seorang teman Gryson yang bernama Gio. Gio adalah sahabat yang paling dekat dengannya.

"Gue lagi capek aja, Gi," jawab Gryson.

"Mending loe keluar dulu cari angin, Grys," ucap Aramon, teman Gryson yang lainnya.

Gryson pun menyetujui saran dari Aramon, ia pun keluar dari ruangan itu dan melangkah menuju toilet sebelum ia pergi dari klub itu.

Belum sempat Gryson sampai di toilet, ia di kejutkan oleh suara seseorang yang meminta pertolongan. Tanpa berpikir panjang, Gryson pun segera mendobrak pintu ruangan itu. Ia melihat seorang wanita yang sedang duduk di pojok ruangan dengan wajah yang sudah di penuhi air mata.

"Tuan, tolong selamatkan saya," ucap gadis itu.

"Siapa kau?" tanya pria botak yang sedang bersama gadis itu.

"Tidak penting kau tahu nama ku. Lepaskan gadis itu!" teriak Gryson.

"Huh, bukan hal mudah. Aku sudah lebih dulu membelinya!" ucap pria botak itu.

"Tuan, tolong lepaskan saya. Saya tidak mau bersamanya," ucap gadis itu penuh permohonan.

Merasa tidak tega, Gryson pun akhirnya menolong gadis itu, dia tidak ingin repot-repot untuk mengeluarkan tenaganya maka dari itu, dia menebus gadis itu dua kali lipat dari uang yang pria itu keluarkan.

Setelah kesepakatan itu selesai, Gryson pun membawa Gadis itu untuk mengantarnya pulang ke rumah.

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAKNYA YA

TERIMAKASIH 🤗🤗🤗

Bab 2

Niat hati ingin menolong Gadis itu untuk mengantarnya pulang ke rumah, tapi nasib s*** yang di dapatnya. Gryson mulai masuk ke dalam mobilnya setelah membukakan pintu untuk gadis yang ia tolong tadi.

"Are you okay?" tanya Gryson saat melihat gadis yang kini duduk di samping kursi kemudinya hanya terdiam dengan air mata yang terus mengalir.

Gadis itu tidak menjawab pertanyaan Gryson, ia sibuk dengan pikirannya.

Gryson pun tidak memaksanya untuk menjawab pertanyaan darinya, ia mulai menjalankan mobil untuk mengantarkan gadis yang ia temui di klub itu pulang ke rumahnya.

"Nona, bolehkah saya mengetahui alamat rumah mu?" tanya Gryson, karena ia tidak mengetahui alamat rumah yang akan ia tuju.

Gadis itu masih tidak menjawab, ia hanya memberikan secarik kertas yang berisikan alamat rumahnya.

"Apa ini alamat rumah anda Nona?" tanya Gryson lagi.

Gadis itu hanya mengangguk sebagai jawaban.

Tanpa menunggu lama, Gryson pun mulai melajukan kendaraannya menuju alamat yang diberikan oleh gadis yang ia tolong itu.

Namun saat di perjalanan, ban mobilnya tiba-tiba kempes.

"S***" umpat Gryson kesal.

Suasana yang dilewati pun terbilang hening dan jauh dari pemukiman warga, Gryson terpaksa masuk kembali ke mobilnya untuk memberi tahukan pada gadis yang akan ia antarkan.

"Nona, maafkan aku, karena mobilku mengalami ban bocor dan aku tidak membawa ban serep. Ponselku juga mati, aku tidak bawa kabel untuk mencharger-nya. Kalau boleh tahu, apa aku boleh meminjam ponsel milik mu?" tanya Gryson pada gadis yang masih setia dengan kebisuannya.

Terlihat gadis itu mulai merogoh tas kecil miliknya, dan tak lama kemudian gadis itu menggelengkan kepalanya ia tidak dapat menemukan ponsel miliknya.

"Baiklah, kalau tidak keberatan kau tunggulah di sini, aku akan mencoba mencari bantuan di sekitaran sini," ucap Gryson.

Belum sempat ia keluar dari dalam mobil, tiba-tiba kaca mobilnya diketuk seseorang dari luar.

"Keluar kalian!" ucap orang itu.

Dengan segera, Gryson pun keluar dari mobil itu. Ada beberapa warga yang menghampirinya, sepertinya mereka adalah kawanan bapak-bapak yang sedang mengadakan ronda keliling.

"Syukurlah, apa bapak bisa tolong kami? Mobil ini mengalami pecah ban, dan saya tidak membawa ban serep. Kalau bapak tidak keberatan, bolehkah saya meminjam ponsel milik bapak untuk menghubungi salah satu teman saya?" tanya Gryson pada salah satu bapak-bapak yang mengetuk pintu mobilnya tadi.

"Alasan, kalian mau berbuat mes*m ya?" tuduh bapak itu.

Gryson terkejut mendengar tuduhan bapak-bapak itu, tidak ada niat yang lain dalam dirinya selain menolong gadis yang ia tolong itu.

"Tidak pak, kami tidak berbuat seperti itu," tolak Gryson.

"Jangan coba untuk membohongi kami, disini tempat muda-mudi biasa melakukannya. Kali ini kami tidak akan tertipu oleh ucapan kalian, kalian harus dinikahkan sekarang juga!" ucap bapak-bapak yang lain.

Gryson tambah terkejut dengan penuturan bapak-bapak itu.

"Kenapa kami harus menikah? Kami tidak melakukan apa-apa," tolak Gryson. Tidak mungkin dia menikahi gadis yang bahkan baru ia temui beberapa menit yang lalu.

"Kalian tidak bisa menolak, cepat ikut dengan kami," ucap bapak itu seraya memaksa Gryson untuk mengikuti mereka, salah seorang bapak-bapak juga membawa gadis yang ada di mobil itu untuk turun ikut bersama mereka.

"Huh, kalian menolak untuk menikah, tapi penampilan kalian seperti ini, Bagaimana kami akan percaya?" tanya bapak-bapak itu saat melihat penampilan gadis yang Gryson tolong memakai pakaian mini.

"Hey, kalau ada orang yang bertanya itu seharusnya dijawab, bukan malah diam saja," ucap bapak itu saat ia melihat gadis yang ia tanya hanya diam saja.

Setelah memanggil kyai yang akan menikahkan mereka, para perronda tadi pun menjadi saksi untuk pernikahan Gryson.

"Ya tuhan, apa yang sebenarnya terjadi sekarang? Bahkan aku baru mengetahui namanya beberapa menit yang lalu," batin Gryson.

Saat ini mereka sedang berada di salah satu rumah warga yang mengizinkan mereka menginap sampai esok hari.

"Nona, maafkan aku karena sudah menikahi mu," ucap Gryson pada gadis yang ia tahu bernama Filia.

"Kenapa ... kenapa anda melakukan semua ini tuan?" tanya Filia.

Gryson tidak mengerti dengan arah pembicaraan Filia.

"Apa maksud mu, Nona?" tanya Gryson merasa heran.

"Seharusnya anda menolak pernikahan ini, Tuan. Saya, saya bahkan baru menginjak usia delapan belas tahun. Saya belum siap dengan dunia pernikahan," ucap Filia disertai dengan air mata yang mulai mengalir diantara kedua matanya.

"A–aku minta maaf, aku tidak mempunyai pilihan lain, aku juga terpaksa menikahi mu," ucap Gryson.

Filia tidak menanggapi ucapan Gryson, dia sibuk memikirkan berbagai macam pertanyaan dari orang tuanya nanti.

"Apa yang harus aku jelaskan pada Mama dan Papa? Mereka pasti akan sangat kecewa jika mengetahui putrinya sudah menikah paksa karena ketahuan sedang berduaan dengan seorang laki-laki. Apa yang akan mereka lakukan jika mengetahui keadaan sekarang? Aku benar-benar menyesali keinginan Bellina untuk mengantarnya," batin Filia.

Sepanjang perjalanan dari klub malam tadi, dia terdiam karena masih shock dengan hal yang baru saja menimpa dirinya, dan saat ini ia bertambah shock karena harus menikah paksa dengan laki-laki yang tidak dikenalnya. Sedikit beruntung karena laki-laki yang menolong dan menembusnya itu tidak berperilaku kasar padanya.

Filia membiarkan laki-laki yang baru saja menikah siri dengannya terlelap di sebuah kursi tunggal yang ada di dalam ruangan itu, sedangkan dirinya menempati kasur sendirian.

Hari mulai beranjak pagi, Filia sama sekali tidak bisa memejamkan matanya. Dia khawatir memikirkan reaksi kedua orang tuanya, ponselnya juga hilang entah dimana, jadi dia tidak bisa mengabari kedua orang tuanya itu.

"Apa kamu sudah bangun dari tadi?" tanya Gryson pada Filia, karena melihat gadis itu sudah membuka matanya.

"Aku tidak bisa tidur, Tuan. Sebaliknya anda tertidur sangat lelap," jawab Filia.

"Aku kelelahan, kemarin belum sempat beristirahat dengan benar karena harus menghadiri acara yang dibuat oleh sahabat-sahabatku," jawab Gryson.

Filia lagi-lagi tidak menggubris jawaban Gryson, dia kembali termenung.

"Sekarang kamu bersiaplah, aku akan mengantarkan mu ke rumah. Aku juga akan berbicara pada kedua orang tuamu," ucap Gryson.

Filia langsung menatap tajam Gryson, dia tidak percaya jika Gryson akan berbicara lantang seperti itu.

"Mudah sekali dia berbicara tentang dunia pernikahan. Tunggu, sepertinya dia orang baik, kira-kira bisakah aku memanfaatkannya untuk menghindari dunia pernikahan?" batin Filia.

Setelah bersiap dan berpamitan pada pemilik rumah, mereka pun pergi dari sana dengan menggunakan taksi online yang sudah Gryson pesankan, sedangkan mobil yang tadi malam mereka pakai sudah diderek oleh pihak bengkel langganan Gryson.

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAKNYA YA

TERIMAKASIH 🤗🤗🤗

Bab 3

Gryson dan Filia kini sedang menghadapi kedua orang tua Filia. Saat kedatangan mereka tadi, kedua orang tua Filia sangat terkejut karena melihat putrinya pulang bersama seorang pria dewasa.

"Bisa jelaskan apa yang sudah terjadi?"

"Maafkan Lia, Pah. Tadi malam Lia ikut bersama Bellina untuk mengantarnya menghadiri acara perayaan ulang tahun yang diadakan oleh sahabatnya, aku tidak tahu jika pesta itu diadakan di sebuah klub malam. A–aku hampir saja dil*c*hkan oleh pria yang tidak ku kenal, beruntung Tuan ini yang menyelamatkanku, dia juga menebus ku dua kali lipat pada laki-laki itu. Aku yakin jika aku sudah dijual oleh seseorang," jawab Filia sedikit menjelaskan.

Diluar dugaan, kedua orang tua Filia bukannya membela sang anak tetapi malah menyalahkannya karena sudah ikut ke klub itu dan tidak bisa menjaga dirinya.

Gryson mencoba menjelaskan semua yang terjadi pada dirinya dan Filia, tapi dia malah kena marah oleh kedua orang tua itu.

"Mama dan papa tidak mau tahu, kalian harus menikah ulang," ucap Mama Rini.

"Tapi ma, Lia belum siap untuk menikah," tolak Filia.

"Filia berniat menyembunyikan pernikahan ini, Lia tidak mau jika orang-orang mengetahuinya," sambungnya.

"Mama tidak mau tahu. Dan kamu Gryson–" Mama Rini menunjuknya, "–Panggil orang kedua orang tuamu kemari untuk menghadiri acara pernikahan kalian" ucapnya

"Baiklah, Nyonya," jawab Gryson menyanggupi permintaan Mama Rini.

Filia tidak bisa lagi berbuat apa-apa, Mama Rini dan Papa Dean sudah memutuskan mereka akan menikahkan ulang dengan banyak dihadiri oleh para kerabat dan juga para petinggi perusahaannya.

Flashback off

Filia masih teringat kejadian dua hari yang lalu.

Aku benar-benar menyesali semuanya, aku menyesal karena sudah mengikuti Bellina, bisakah waktu diputar kembali aku ingin menolaknya, batin Filia.

Saat Filia masih sedang melamun, tiba-tiba sepupunya Bellina datang menemuinya.

"Fil, aku minta maaf. Aku tidak berfikir jika kejadiannya akan seperti kemarin," sesal Bellina dengan raut wajah sedihnya.

"Apa yang harus aku lakukan, Bel? Aku belum siap jika harus menikah sekarang," ucap Filia.

Bellina sedikit mencebikkan bibir, tentu saja tanpa sepengetahuan Filia.

"Sudahlah, kamu terima saja. Lagi pula dia juga terlihat seperti pria baik." Saran Bellina.

"Tapi Bel–"

"Kamu sudah siap, kan? Lebih baik kita turun sekarang, para tamu dan juga calon keluarga barumu sudah menunggu, acaranya akan segera dimulai," ucap Bellina menghentikan perkataan Filia.

Mau tak mau akhirnya Filia mengikuti Bellina yang sudah memeganginya untuk membantu menuruni tangga. Tampak suasana begitu ramai, penghulu beserta saksi juga sudah berkumpul di sana.

"Apakah harus ijab qobul lagi?" tanya Filia dalam hatinya.

Tanpa Filia ketahui, ternyata Bellina terus memperhatikan Gryson, tetapi Gryson membalas tatapan Bellina dengan dingin dan sinis. Sebenarnya Bellina hanya ingin mengetahui wajah Gryson saat melihatnya dan akan ia bandingkan saat Gryson menatap Filia.

Ternyata dia orang yang pas dengan Filia. Selamat menikmati hidup baru mu, sepupu, batin Bellina tersenyum simpul.

Setelah semua orang berkumpul, barulah acara demi acara di langsungkan. Hingga tak terasa waktu berlalu begitu cepat selesaikan dan kini acara pernikahan itupun selesai.

Sepanjang prosesi pernikahan tadi, Filia mencoba untuk menampilkan senyuman, ia di tuntut harus berekspresi sebahagia mungkin, dan saat acara itu selesai, Filia kembali menampakan wajah sedihnya.

Ya, ia sedih karena harus menikah dini dengan seseorang yang tidak ia kenal.

"Filia, mau sampai kapan kamu menampakan wajah menyedihkan seperti itu?" tanya Mama Rini.

Mama Rini menghampiri sang anak yang sedang duduk di kursi meja riasnya. Setelah acara selesai, ia melihat Filia langsung pergi ke kamarnya tanpa repot-repot menunggu Gryson, suaminya.

"Ma, Lia benar-benar belum siap untuk menjalankan rumah tangga ini" ucap Filia, ia mencoba untuk menyampaikan keluh kesahnya pada sang Ibu. Namun, bukan pembelaan yang didapatnya, melainkan sebuah kata-kata pedas yang diterimanya.

"Kenapa kamu berbicara seperti itu, Lia? Harusnya kamu bersyukur karena kami masih mau repot-repot mengadakan acara pernikahan ini untuk mu," jawab Mama Rini yang tidak menyukai ucapan Filia.

Mendengar penuturan Mama Rini, Filia semakin merasa sedih.

Haruskah Mama ku sendiri berkata seperti itu? batin Filia.

"Maaf, maaf karena sudah membuat kalian malu terhadap perilaku ku," ucap Filia seraya menunduk dalam kepalanya.

"Sudahlah. Percuma kamu meminta maaf sekarang juga, kami sudah terlanjur malu dengan tingkah laku mu. Sekarang cepat berkemas, kamu akan pergi dari rumah ini," perintah Mama Rini yang membuat Filia mendongakkan kepalanya seketika.

"Ma–maksud Mama apa?"

"Tentu saja kamu harus pergi dari sini, dan ikuti suami mu itu."

"Tapi Ma, Filia tidak mau pergi dari rumah ini."

"Sekarang kamu harus mau, sudah tidak ada alasan lagi untuk kamu tetap tinggal di sini. Mama tidak mau jika para tetangga atau teman arisan Mama nanti akan menggunjing ku."

"Tapi, Ma–"

"Sudah, tidak ada tapi-tapian lagi. Kamu harus menanggung resiko perbuatan mu sendiri."

Setelah mengatakan itu, Mama Rini pun kembali ke ruang keluarga dan bergabung bersama para saudara yang lain.

Saat Filia masih sedang melamun, tiba-tiba pintu kamarnya diketuk seseorang.

Tok... tok... tok...

"Boleh aku masuk?" tanya Gryson.

Ternyata orang yang mengetuk pintu kamarnya adalah pria yang kini sudah berstatuskan sebagai suaminya.

"Apa aku bisa melarang mu?" tanya Filia seraya membersihkan wajah yang masih basah oleh air matanya.

"Kamu bisa melarang ku jika menginginkannya," jawab Gryson seraya melangkah memasuki kamar milik Filia.

"Sudahlah. Ada perlu apa kamu mencari ku?" tanya Filia.

"Aku diminta Mama untuk membantu mu berkemas," jawab Gryson sembari mendudukkan tubuhnya di sofa tunggal yang ada di kamar Filia.

Filia menarik nafasnya panjang. Ia sungguh tidak ingin pergi dari rumah itu.

"Apa kita benar-benar harus pergi dari sini?" tanya Filia lagi.

"Ya, Mama mu menyuruh ku untuk pergi membawa mu ke tempat ku," jawab Gryson seraya menganggukkan kepalanya.

"Tapi aku benar-benar tidak ingin pergi," ucap Filia.

Gryson mencoba memahami keinginan Filia, ia pun beranjak dari duduknya dan menghampiri Filia.

"Aku mengerti dengan keinginanmu. Hanya saja, saat ini mungkin kedua orang tua mu sedang ingin menunjukkan ketegasan padamu. Jadi cobalah untuk mengerti dengan keadaan mereka," ucap Gryson seraya menatap gadis belia di depannya yang sudah berstatuskan sebagai istrinya.

Ya, gadis belia. Panggilan yang cocok untuknya, Gryson Atmajaya adalah pria matang berusia dua puluh delapan tahun, menikah dengan seorang gadis yang baru menginjak usia delapan belas tahun lebih, bahkan ia baru menerima KTP-nya tiga bulan yang lalu.

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAKNYA YA

TERIMAKASIH 🤗🤗🤗

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!