Chapter 4: Dag Dig Dug

 “HEI GLADHIS!!! CEPEETT LEMPAR KESINI BOLANYA!!” Teriak Niko, dengan suara yang lebih kenceng dari yang tadi.

“B*ngkeeee lu, sudah lempar nyuruh lagi!” Teriakku kesal, kearah Niko. Aku pun langsung mengambil bola basket tersebut, dan membidiknya kearah Niko, eh enggak ding, Arga ajah.

“SYUUUUUTTTTT!!!” Bola tersebut melayang, dan mendarat dengan sukses ke kepala cowok Alien yang pernah menolakku tiga tahun yang lalu tersebut. “BRRRRUUUUUUUKKKK!!!” Bunyi indah bola tersebut, ketika mendarat tepat di kepala Arga.

“Mampus loh!” Gumamku pelan, penuh senyum kemenangan.

“Eh gila, Arga pingsan” Teriak Niko, panik.

₩₩₩₩₩

#Author Pov

Di kelas…

Ketika Pak Burhan sedang menerangkan pelajaran Fisika tentang Gelombang Bunyi.

Niko pun sibuk mengigit-gigit ujung kukunya, gelisah.

Pikirannya kini ikutan sibuk memikirkan apa yang di lakukan Gladish dan Arga di UKS.

“Aduh apa yang akan terjadi yah?” Tanya Niko dalam hati-khawatir, “Aduh jangan su’uzon Niko, kan Gladish cuma nemenin Arga yang pingsan di UKS!” Jawab batin Niko sendiri-menenangkan. “Iya iya, benar lagipula Arga-nya pingsan, nggak mungkin kan ngapa-ngapain Gladhis.” Batinnya lagi, berusaha sekuat tenaga menenangkan hatinya. “Tapi kan tetap saja mereka bukan Muhrim!” Teriak Niko akhirnya-Depresi memikirkan apa yang akan terjadi oleh dua sejoli tersebut di UKS. 

“Niko!!!” Teriak Pak Burhan, sambil melempar penghapus Whiteboard kearah Niko.

 "BRUUUUUUUUKKKKKKKK!"

Diikuti suara tawa siswa-siswi kelas 2 IPA 6, yang meledak melihat wajah Niko yang tampan, terdapat tanda hitam persegi empat, bekas penghapus.

#Flashback

Ketika Gladish berhasil melempar Bola Basket tersebut ke arah Arga, Arga pun langsung pingsan di tempat, anak-anak cowok yang sedari tadi bermain basket pun rame-rame memboyong Arga ke UKS.

Gladish yang merasa bersalah akhirnya mengikuti jejak pemuda-pemuda tampan tersebut ke arah UKS.

Ketika tiba di UKS mereka pun bersama-sama meletakan tubuh Arga di atas kasur ruang UKS tersebut.

“Eh Gaes, sebentar lagi masukan nih!” Seru Bambang-ketua kelas kami mengingatkan teman-temannya.

“Waduh, mana habis istirahat ini pelajaran Pak Burhan lagi.” Pekik Rafi, si kutu buku-teman sebangku Arga, ketakutan.

Masih ingat Pak Burhan?

Itu loh guru Fisika terkiller di SMA Tunas Bangsa.

“Konon katanya kalau membolos di pelajaran Pak Burhan, Pak Burhan akan memberikan PR lima kali lipat jumlahnya, dari jumlah soal PR biasa.” Jelas Niko ketakutan, apalagi dia dikenal sebagai pemegang ranking terakhir di kelas mereka.

“Lu saja yang jaga Arga!”

“Sembarangan… Lu aja!”

“Lu aja!”

“Lu aja!”

Suara mereka ricuh….

Mereka para pemain basket amatir dari kelas 2 IPA 6 berebutan melempar tugas-siapa yang harus menjaga Arga di UKS.

“Hei kalian!” Seru Gladish, kearah mereka, “Kalian tuh yah, sama teman sendiri saja perhitungan gini!” Omel Gladish dengan suara ngebashnya-mengelilingi mereka satu-persatu, dengan jalan mengkangkang, ala-ala cowok. “Aku nggak habis pikir kalian itu begini...! Bisa-bisanya kalian begini...! Toh nggak selamanya kan kalian bakal sehat seperti ini?” Celoteh Gladish, panjang kali lebar. “Sudah, dari pada kalian berkelahi gini, biar aku saja yang jaga Arga!” Usul Gladish, dengan nada penuh kekesalan.

“Yah, memang Elu dodol, yang lempar Arga!” Sindir Niko-singkat, sambil melepak kepala Gladish.

“Yak!” Pekik Gladish kesakitan. “Kalau bukan karena Elu yang lempar bola basketnya ke gua, gua nggak mung…”

Belum selesai Gladish membela diri, Niko pun langsung menambahi. “Tapi kan harusnya Elu lempar bola basketnya ke gua, bukan ke Arga?!” Tambah Niko. “Toh posisi Arga loh, jauh dari aku?!”

“Deg!” kata-kata itu langsung menancap ke arah jantung Gladish. “Benar juga ya.” Pekik Gladish dalam hati.

“Sudah-sudah kalian jangan berkelahi.” Seru Bambang, menenangkan-sambil memisahkan tubuh mereka, Gladish dan Niko. “Intinya Gladish, kamu harus tetap jaga Arga di sini, sampai dia sadar. Ok!”

 

#FlashBack End

₩₩₩₩₩

Di UKS…

Gladish sibuk

Sibuk menatap wajah Arga dalam-dalam.

Gladish begitu takjub dengan wajah Arga yang begitu putih, bersih, mulus dan menawan. Tentunya dengan aksen wajah tirusnya, yang semakin membuat Gladish terpana.

“Wajahmu bening banget ya Ga.” Kagum Gladish, melihat pemandangan indah di depannya-bagaikan magnet, perlahan Gladish pun mendaratkan telapak tangannya kearah pipi Arga dengan penuh kehati-hatian, takut si pemilik pipi terbangun dari tak sadar-nya, “Hidungmu mancung banget,” Gumamnya, tanpa sadar, tangan Gladish mulai meraba hidung Arga, yang terlihat mancung nan indah… Sedangkan tangan sebelahnya lagi meraba hidungnya sendiri yang terlihat kurang mancung alias pesek.

Matanya lalu tertuju pada alis Arga yang lumayan lebat, bagaikan semut beriringan, bulu matanya yang lentik-cantik sekali.

Gladish pun hanya tersenyum simpul melihat keindahan itu… akan tetapi kini matanya tertuju di bibir Arga yang terlihat tebal dan tipis. Ingin sekali Ia merasakan keindahan tersebut, merasakan kelembutan bibir tersebut.

Perlahan-lahan Ia dekatkan wajahnya ke arah wajah Arga…

Semakin dekat…

Dag dig dug… (Suara Soundtrack dentuman jantung Gladish saat ini)

Semakin dekat…

Dag dig dug…

Semakin dekat…

Dag dig dug…

“Sedikit lagi…” Girang Gladish dalam hati. Ketika menyadari hidung mereka kini bersentuhan.

Dan….

“Yak, apa yang ingin kau lakukan??? Hah!!! Terdengar suara teriakan, dari balik pintu-yang menghentikan apa yang akan Gladish perbuat.

“Niko!” Pekik Gladish kaget, ia tak menyangka sosok ter-rese di hidupnya, sekali lagi mengganggu kehidupannya.

Lelaki yang bernama Niko itu pun akhirnya masuk ke ruang UKS tersebut, untuk menghampiri mereka.

#Author Pov End

₩₩₩₩₩

 

Benar-benar bikin kesal, hampir saja aku bisa… sedikiitt lagi... Aaaaggghhhhh~ Niko Niko, Aku benar-benar frustasi dibuatnya.

“Apa yang ingin kau perbuat kepada Arga, Hah!” Selidik Niko dengan penuh kecurigaan.

“A… Aku hanya...” Jawabku gugup, aku saat ini merasa seperti maling yang kepergok saat ingin mencuri ikan segar di Supermarket.

“Yak! Aku kesini karena khawatir, takut Agra akan apa-apain kamu, karena saat ini kalian yang jelas-jelas bukan muhrim, berduaan saja di ruangan ini!”

“Oh yah?” Pekikku-tak percaya, sambil memutar kedua bola mataku.

“Ternyata dugaanku salah, kau ternyata wanita yang benar-benar…” Niko pun langsung menutupi kedua dadanya yang datar dengan kedua tangannya, “Mengerikan!” Lanjutnya, dengan mimik ketakutan.

Aku lalu menggaruk-garuk telingaku yang tidak gatal. “A… A… Aku bisa jelaskan.” Tepisku-gugup, dengan wajah memerah.

“Apa penjelasanmu Nona Gladish atau janda?”

“Aku… Aku… Aku… Cuma ingin memeriksa lubang hidungnya." Jawabku, mencari alasan.

“Lubang hidungnya?!” Pekik Niko-tak percaya, sambil mengerutkan alisnya.

“Kalian ada apa ribut-ribut disini?” Tiba-tiba terdengar suara gumaman yang sangat pelan dan lemah yang hadir diantara kami.

Yap~

Suara Arga yang baru saja siuman dari pingsan panjangnya.

“Arga…” Seru Aku dan Niko berbarengan.

“Arga kau sudah sadar?” Tanyaku, sambil membantunya untuk mendudukan badannya di sandaran ranjang UKS.

“Arga kamu nggak diapa-apain sama nenek sihir ini kah?” Tanya Niko, dengan nada khawatir.

“What?!” Pekikku tak terima.

Sementara itu, seperti biasa Arga hanya diam saja, tak menjawab.

“Eh tahu nggak Ga, tadi kamu hampir mau di ciuuuu~” Belum selesai Niko melanjutkan kalimatnya, aku langsung menangkap dan menutup bibir Niko rapat-rapat dengan kedua tanganku.

 

₩₩₩₩₩

 

Akhirnya aku mendapatkan PR Fisika lima kali lipat dari guru terkiller se-SMA Tunas Bangsa, Pak Burhan.

Entahlah, padahal aku sudah menjelaskan berkali-kali pada Pak Burhan kalau aku selama jam pelajarannya sedang menemani Agra yang pingsan. Dasar om-om botak berhati dingin!!

Sedangkan Arga lolos dari tugas PR tersebut, karena dia saat itu memang sedang sakit.

Dan saat ini...

Di kamar ini…

Aku sedang sibuk mengerjakan PR Fisika, buah tangan dari Pak Burhan selama di sekolah, dengan iringan musik pop lagu-lagu Bucin Indonesia, sambil menginggat-ingat wajah Arga yang saat Ia pingsan di UKS tadi.

Betapa bahagianya aku…

Baru kali ini wajahku bisa sedekat itu dengan wajahnya… mengingat setiap inti moment-mement indah tersebut, dengan penghayatan lagu bucin.

“Tookk, Toookk, Tooookkkk!!” Tiba-tiba lamunanku yang indah, dibubarkan secara paksa oleh ketukan pintu kamarku-dari arah luar.

“Siapa?” Tanyaku, sambil berlari kecil, dan membuka pintu kamarku tersebut. “Bapak…” Gumamku, ketika melihat sosok di balik pintu tersebut.

“Gladish bisa minta waktumu sebentar?” Tanya Bapak dengan mimik wajah serius kearahku. “Ada yang ingin Bapak bicarakan sama kamu.”

“Aku lagi sibuknya Pak.” Tolakku halus. Sambil menutup pintu kamarku kembali...

Akan tetapi Bapak berhasil menahan pintu kamar yang ingin tertutup tersebut, dengan tangan kanannya. “Ini penting!” Seru Bapak dengan nada penuh penekanan, dan dengan sorot mata yang tajam, seolah-olah ingin memakanku.

“Eh?”

 

#To Be Continued

Terpopuler

Comments

Briwin Kariwangan

Briwin Kariwangan

aku mampir thor,,dah like n rate

salam "autumn in my heart"

di tunggu kehadirannya

2020-08-20

1

𝑵𝒂𝒂𝑬𝒓𝒏𝒂𝒂02

𝑵𝒂𝒂𝑬𝒓𝒏𝒂𝒂02

jempol lagi👍👍

2020-08-20

1

Rena Karisma

Rena Karisma

Ini Gladish cewe tenaganya super amat,lempar bola sampe bikin yayang babe pingsan haha

2020-08-14

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Spoiler
2 Chapter 2 : Taruhan
3 Chapter 3: Pingsan
4 Chapter 4: Dag Dig Dug
5 Chapter 5 :Tamu Tak Terduga
6 Chapter 6: Berubah ala ciwik-ciwik
7 Chapter 7 : Apakah kita harus jadian?
8 Chapter 8: CUUUUUUPPPPP
9 Chapter 9: TOLOOOOOOONGGGG AKU!!!!
10 Chapter 10 : Mencintaimu Dalam Diam
11 Chapter 11 : Arya, Sang Penakhluk Hati
12 Chapter 12 : Ada Namanya Dimimpimu
13 Chapter 13: Pelabrakan Maya
14 Chapter 14 : Ruang BK
15 Chapter 15 : Kedatangan Arya
16 Chapter 16 : WHAAAAAAAAAATTTTTTT
17 Chapter 17 : MANTAAAAAAAAANNNN!!!
18 Chapter 18 : Aku Rindu
19 Chapter 19: Kenangan di Gondola
20 Chapter 20 : Kenangan di Sea World
21 Chapter 21 : Handphone
22 Chapter 22: Kamu Jangan Ge’er…!
23 Chapter 23: Menunggu
24 Chapter 24 : Angkot Hijau
25 Chapter 25 : Maaf
26 Chapter 26 : Keberadaan Melanie
27 Chapter 27 : Seseorang Spesial Bagi Niko
28 Chapter 28 : Ekstrovert Ambisius
29 Chapter 29 : Selamat tinggal dunia~
30 Chapter 30 : Ia nggak peduli
31 Chapter 31 : Awal Mula Pertemuan
32 Chapter 32 : Menolong Rafi
33 Chapter 33: Kau yang Terlihat Keren
34 Chapter 34 : Homo?
35 Chapter 35 : Aku ingin melihat kamu MATI
36 Chapter 36 : XXXL?
37 Chapter 37: My First Kiss
38 Chapter 38 : Tunggu Pembalasanku
39 Chapter 39 : HOM PIM PA
40 Chapter 40 : Ke Rumah Niko
41 Chapter 41 : Idiot
42 Chapter 42 : Madam Lisa
43 Chapter 43 : “Gladish, Please...
44 Chapter 44 : Arga, kamu ganteng
45 Chapter 45 : Kejutan dari Maya
46 Chapter 46 : Ayo kita ke UKS!
47 Chapter 47 : My Secret Admirer
48 Chapter 48 : Hadiah Untuk Arga
49 Chapter 49 : Satu… Dua… Ti... Ga…
50 Chapter 50 : Sudah di jodohkan?
51 Chapter 51 : Sendirian di Tengah Keramaian
52 Chapter 52 : Aku benci kamu!
53 Chapter 53 : Aku Serius, Arya!
54 Chapter 54 : Dipaksa Menikah?
55 Chapter 55 : Trauma
56 Chapter 56: Kebohongan Sahabat
57 Chapter 57 : Sebelum Janur Kuning Melengkung
58 Chapter 58 : Ting Teng~
59 Chapter 59 : Berangkat Sekolah Bareng?
60 Chapter 60: Bolos Sekolah?
61 Chapter 61 : Tercyiduk
62 Chapter 62 : Kejang-Kejang
63 Chapter 63 : The Power of Dijodohkan
64 Chapter 64 : Akan Membuatmu Jatuh Cinta Kepadaku
65 Chapter 65: Minta Tolong Sahabat
66 Chapter 66 : Tentang Kevin
67 Chapter 67 : Ojek Online
68 Chapter 68 : Kediaman Jennie
69 Chapter 69 : Kevin kamu NORMAL???
70 Chapter 70 : Keperjakaanku Dirampas
71 Chapter 71 : Gladish, Kamu Cantik
72 VISUAL sebelumnya, VISUAL sekarang dan alasan jadi VISUAL
73 Chapter 72: Kencan Pertama yang Tak Terduga
74 Chapter 73 : MERENDAH untuk MENOLAK
75 Chapter 74 : Persiapan Pesta Pertunangan
76 Chapter 75 : Makan itu Nasi! Jangan Teman!!!
77 Chapter 76 : Hanya Aku... dan Dia Nggak!!!
78 Chapter 77 : Berkencan dengan Gadis Mesum
79 Chapter 78: Bioskop
80 VISUAL INDONESIA LAINNYA, CAST INTROVERT MELANKOLIS
81 Chapter 79: Trcyduk di Bioskop
82 Chapter 80 : Perselingkuhan
83 Chapter 81 : Mimpi Menikah
84 Chapter 82: Mimpi Koboi
85 Chapter 83 : Kebun Teh
86 Chapter 84 : Terkepung
87 Chapter 85 : Gosip
88 Chapter 86 : Bapak ku tetaplah Bapak ku
89 Chapter 87: Bagaimana Ini?
90 Chapter 88 : Mawar dan Duri
91 Chapter 89 : Cincin
92 Chapter 90 : Tanda Bekas Sayatan
93 Chapter 91 : Bulan Purnama
94 Chapter 92 : Kolam Darah
95 Chapter 93 : Pagi itu Dengan WhatsApp Darimu
96 Chapter 94 : Pilihan, Kejujuran dan Penyamaran
97 Chapter 95 : Bergetar Karena Pria Tampan
98 Chapter 96 : Gengsi Tinggi
99 Chapter 97 : Kenakalan Arya
100 Chapter 98 : Kalah Taruhan
101 Chapter 99 : Kencan membawa petaka
102 Chapter 100 : Lepaskan aku!
103 Chapter 101 : KDRT di Rumah Hantu
104 Chapter 102 : Surat Beramplop Putih
105 Chapter 103 : Surat Cinta
106 Chapter 104 : Kediaman Ibu Gladish
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Chapter 1: Spoiler
2
Chapter 2 : Taruhan
3
Chapter 3: Pingsan
4
Chapter 4: Dag Dig Dug
5
Chapter 5 :Tamu Tak Terduga
6
Chapter 6: Berubah ala ciwik-ciwik
7
Chapter 7 : Apakah kita harus jadian?
8
Chapter 8: CUUUUUUPPPPP
9
Chapter 9: TOLOOOOOOONGGGG AKU!!!!
10
Chapter 10 : Mencintaimu Dalam Diam
11
Chapter 11 : Arya, Sang Penakhluk Hati
12
Chapter 12 : Ada Namanya Dimimpimu
13
Chapter 13: Pelabrakan Maya
14
Chapter 14 : Ruang BK
15
Chapter 15 : Kedatangan Arya
16
Chapter 16 : WHAAAAAAAAAATTTTTTT
17
Chapter 17 : MANTAAAAAAAAANNNN!!!
18
Chapter 18 : Aku Rindu
19
Chapter 19: Kenangan di Gondola
20
Chapter 20 : Kenangan di Sea World
21
Chapter 21 : Handphone
22
Chapter 22: Kamu Jangan Ge’er…!
23
Chapter 23: Menunggu
24
Chapter 24 : Angkot Hijau
25
Chapter 25 : Maaf
26
Chapter 26 : Keberadaan Melanie
27
Chapter 27 : Seseorang Spesial Bagi Niko
28
Chapter 28 : Ekstrovert Ambisius
29
Chapter 29 : Selamat tinggal dunia~
30
Chapter 30 : Ia nggak peduli
31
Chapter 31 : Awal Mula Pertemuan
32
Chapter 32 : Menolong Rafi
33
Chapter 33: Kau yang Terlihat Keren
34
Chapter 34 : Homo?
35
Chapter 35 : Aku ingin melihat kamu MATI
36
Chapter 36 : XXXL?
37
Chapter 37: My First Kiss
38
Chapter 38 : Tunggu Pembalasanku
39
Chapter 39 : HOM PIM PA
40
Chapter 40 : Ke Rumah Niko
41
Chapter 41 : Idiot
42
Chapter 42 : Madam Lisa
43
Chapter 43 : “Gladish, Please...
44
Chapter 44 : Arga, kamu ganteng
45
Chapter 45 : Kejutan dari Maya
46
Chapter 46 : Ayo kita ke UKS!
47
Chapter 47 : My Secret Admirer
48
Chapter 48 : Hadiah Untuk Arga
49
Chapter 49 : Satu… Dua… Ti... Ga…
50
Chapter 50 : Sudah di jodohkan?
51
Chapter 51 : Sendirian di Tengah Keramaian
52
Chapter 52 : Aku benci kamu!
53
Chapter 53 : Aku Serius, Arya!
54
Chapter 54 : Dipaksa Menikah?
55
Chapter 55 : Trauma
56
Chapter 56: Kebohongan Sahabat
57
Chapter 57 : Sebelum Janur Kuning Melengkung
58
Chapter 58 : Ting Teng~
59
Chapter 59 : Berangkat Sekolah Bareng?
60
Chapter 60: Bolos Sekolah?
61
Chapter 61 : Tercyiduk
62
Chapter 62 : Kejang-Kejang
63
Chapter 63 : The Power of Dijodohkan
64
Chapter 64 : Akan Membuatmu Jatuh Cinta Kepadaku
65
Chapter 65: Minta Tolong Sahabat
66
Chapter 66 : Tentang Kevin
67
Chapter 67 : Ojek Online
68
Chapter 68 : Kediaman Jennie
69
Chapter 69 : Kevin kamu NORMAL???
70
Chapter 70 : Keperjakaanku Dirampas
71
Chapter 71 : Gladish, Kamu Cantik
72
VISUAL sebelumnya, VISUAL sekarang dan alasan jadi VISUAL
73
Chapter 72: Kencan Pertama yang Tak Terduga
74
Chapter 73 : MERENDAH untuk MENOLAK
75
Chapter 74 : Persiapan Pesta Pertunangan
76
Chapter 75 : Makan itu Nasi! Jangan Teman!!!
77
Chapter 76 : Hanya Aku... dan Dia Nggak!!!
78
Chapter 77 : Berkencan dengan Gadis Mesum
79
Chapter 78: Bioskop
80
VISUAL INDONESIA LAINNYA, CAST INTROVERT MELANKOLIS
81
Chapter 79: Trcyduk di Bioskop
82
Chapter 80 : Perselingkuhan
83
Chapter 81 : Mimpi Menikah
84
Chapter 82: Mimpi Koboi
85
Chapter 83 : Kebun Teh
86
Chapter 84 : Terkepung
87
Chapter 85 : Gosip
88
Chapter 86 : Bapak ku tetaplah Bapak ku
89
Chapter 87: Bagaimana Ini?
90
Chapter 88 : Mawar dan Duri
91
Chapter 89 : Cincin
92
Chapter 90 : Tanda Bekas Sayatan
93
Chapter 91 : Bulan Purnama
94
Chapter 92 : Kolam Darah
95
Chapter 93 : Pagi itu Dengan WhatsApp Darimu
96
Chapter 94 : Pilihan, Kejujuran dan Penyamaran
97
Chapter 95 : Bergetar Karena Pria Tampan
98
Chapter 96 : Gengsi Tinggi
99
Chapter 97 : Kenakalan Arya
100
Chapter 98 : Kalah Taruhan
101
Chapter 99 : Kencan membawa petaka
102
Chapter 100 : Lepaskan aku!
103
Chapter 101 : KDRT di Rumah Hantu
104
Chapter 102 : Surat Beramplop Putih
105
Chapter 103 : Surat Cinta
106
Chapter 104 : Kediaman Ibu Gladish

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!