Introvert Melankolis

Introvert Melankolis

Chapter 1: Spoiler

 

Hai kenalin nama gua Gladish, biasanya teman-teman mengoloki gua dengan julukan. “Kamu masih gadis atau sudah janda?” Heleeeh khintil, ada-ada aja.

Saat ini gua bersekolah di SMA Tunas Bangsa, kelas 2 jurusan IPA , di sekolah gua, Gua temasuk cewek yang tomboy banget, hobinya makan, duduk ngangkang di sembarang tempat, rambut panjang lurus yang kadang lupa disisir, baca komik, berkelahi (iya donk anak silat euy~ muehehehe), kadang suka kepergok ngupil sembarangan, kentut sembarangan, ups~ pasti kalian jijik banget kan liat gambaran diri gua yang hancur habis ini?

Suatu hari, ketika gua sedang menikmati bakso (mangkok kedua gua) di kantin sekolah.

“Gladish, Gladish!!!” Teriak Prisil, sahabat gua yang centil abis, kenapa gua bilang centil? Karena dia suka dandan dan aku tidak huhuu~

Btw, gua dan Prisil bagai bumi dan langit, gua b*bi dan dia angsa… Dia cantik dan gua jorok, Dia otak kancil dan gua otak udang. Tapi kelebihan dan kekurangan kita itu membuat kami saling melengkapi satu sama lain, awalnya gua deketin dia biar selalu dapat contekan PR metik, fisika, kimia dan kawan-kawannya. Eh, lama-lama dia jadi jatuh cintrong ke gua, maksud gua jatuh cintrong sama duit gua yang selalu traktir Dia habis minta contekannya, muehehehehe… dasar matre loh Sil!

“Ada apa Pensil?” Tanya gua, sambil menyipitkan mata kearahnya, hampir saja bakso gua tumpah, karena tangannya meraba-raba sanggar pundak gua. (BTW pensil panggilan cinta gua untuk nie anak centil).

“Gua baru dapat spoiler, baru dapat spoiler, seneng banget... seneng bangeeeeeettt gua gila!” Seru Prisil, sambil menggeliat kegirangan kayak cacing kepanasan.

“Spoiler?” Gumamku, alis kananku pun terangkat keatas. “Spoiler Film Beranak Karena Bucin? (Film yang akan diputar di Bioskop kesayangan kita)” Tanyaku heran.

“No No No, Spoiler Nya~ emm, jadi gini sepertinya kita bakal bucin… tapi jangan dulu lah beranak nya…” Jelas Prisil dengan mata berbinar-binar, yang sumpah nggak nyambung banget.

“So?” Tanyaku lagi, penasaran.

“So, jadi sekolah kita akan kedatangan anak baru yang tadi, barusan gua lihat sumpah, sumpah ganteng banget… sumpaaaaaah!!!” Jawab Prisil, yang bagaikan belum pernah melihat cowok ganteng seumur hidupnya.

“Masa?" Tanyaku santai, sambil memutar bola mataku.

“Iya!” Jawabnya dengan mata berbinar-binar.

“Nggak nanya, BWE~” Sindir gua.

“Kok kesel yah!” Gumamnya nahan emosi.

“Awas loh kalo nggak ganteng, lu traktir gua jajan 1 minggu di kantin!” Ancam ku pada sahabatku, yang saat ini sedang bucin pada pandangan pertama.

“OKE.” serunya, setuju.

“But, kalo elo sampe jatuh cinta sama DIA, elo jadi budak gua selama satu minggu. Bagaimana pemirsa?” Tawarnya, penuh ancaman juga.

“Kenapa nggak traktir di kantin aja?” Aku pun langsung mengangkat sebelah alisku, mendengar tawarannya yang sangat memberatkan.

“Gua jaga body, nggak kayak elo, Badak!" Sindirnya.

ASEM!!!

“Badak? Gua loh ideal!” Bela gua.

BTW meski selera makan gua seperti gentong, badan gua tetap ideal kok, mungkin faktor gua ikut kegiatan Silat kali yah, jadi gua jajan sebanyak apapun, body gua tetep terlihat asik~

 

 

₩₩₩₩₩₩

 

Sepulang sekolah…

Huh… akhirnya setelah lelah mendengarkan kotbah para guru tercinta di sekolah, gua bisa kembali beristirahat sejenak di kandang b*bi Gua.

Kandang b*bi?

Pasti elo-elo pada bingung ya, apakah gua tinggalnya di kandang b*bi?

Bukan rumah?

Maksud gua, kandang b*bi di sini-rumah gua kali…

Jujur setelah Nyokap dan Bokap gua bercerai. Rumah gua yang gede dan indah kayak istana mulai menjelma menjadi kandang b*bi raksasa, bokap gua yang maniak kerja, dan gua yang malesnya melebihi kebo… merupakan kolaborasi sempurna bagi kami berdua untuk menciptakan rumah istana kami menjadi sebuah kandang b*bi raksasa, HAHAHAHA…

Baju yang bergelantungan di mana-mana, sarang laba-laba yang menggantung di setiap dinding dengan sempurna, debu-debu cantik menghiasi sudut-sudut rumah, piring-piring kotor yang nantinya akan dibersihkan saat mau dipakai saja, sampah-sampah kecil yang menghiasi sudut-sudut peralatan rumah.

Udah nggak usah dibayangin, nanti kamunya pusing, gua saja pusing yang tinggal disana, untung gua tahu diri, jadi gua harus menerima semua dengan ikhlas dan penuh rasa syukur.

Alhamdulillah, tenang saja kandang b*bi, gua selalu menganggap-Mu rumahku adalah istanaku… Huhuhuhu

"Assalamuallaikum.” Salam ku basa-basi, ketika membuka pintu kandang b*bi ku. Yah meski basa-basi lah-meski di kandang b*bi ku tidak ada orang (Bapak jam segini pasti kerja).

Sapa ku mungkin saja terjawab oleh penghuni-penghuni halus yang lain. serem yeh?

“Waalaikumsalam.” Jawab seseorang.

“Astagfirulloh…” Kagetnya gua, ternyata ada yang menjawab salam gua, suara seorang wanita lagi.

Ku elus dadaku berkali-kali sambil melantunkan ayat kursi Al-Quran, di dalam hati. Ku lihat di sekitar ruang tamu rumah gua.

“Mana kandang b*bi gua? Kok bersih sih disini?” Gumamku takjub, mencari sesuatu yang kini telah hilang dari hidup gua, kini semua berubah, rumah gua jd bersih.

Wangi harum dari lantai putih yang kini terlihat kinclong, sofa-sofa ruang tamu yang kini bersih dari debu, seperti baru dilap.

Taplak meja yang baru dan vas bunga hijau yang baru, dengan berisikan bunga-bunga mawar merah plastik baru yang cantik.

“Eh kamu Gladish ya?” Tanya wanita bergaun putih itu, keluar dari persembunyiannya, rambutnya panjang, wajahnya tirus, matanya sayu dan tampak cantik meski pun umurnya sudah terlihat paruh baya.

Aku pun membelalakkan mataku, dan spontan menjatuhkan tubuhku. “Ampuni aku Mak Kunti, jangan ganggu aku, kumohon!” Pintaku, dengan nada bergetar.

“Hehehe…” Tawanya sopan, sambil menutupi mulutnya-anggun sekali.

Kulihat ke arah kakinya… wah, ada kakinya, aku sudah suuzon nih. “Ibu manusia yah?” Tanyaku polos, tanpa rasa berdosa.

Dia pun mengangguk, sambil menahan tawanya.

Kulihat sekeliling ruang tamuku bersih, bisa diartikan dia… “Ibu pembantu baru yah?” tanyaku cepat.

Diapun hanya menyipitkan matanya.

“Sembarangan!!!” Teriak suara ngebass ala bapak-bapak yang suaranya sudah tidak asing lagi bagiku-yaiyalah suara bapakku. “Hei Gladish, kenalin calon Bini Bapak yang baru. Sekaligus calon Ibu kamu yang baru!”

“Masya allah, bapak mau kawin lagi?” Seruku kaget, sambil membelalakkan mataku.

“Yaiyalah, masa Bapak kamu, kamu suruh Jones terus?! Hahaha.” Bisik Bapak ke arah telingaku.

“Iya Gladish, kenalin nama Tante Milea, panggil saja Tante Lia yah!” Sahut Tante yang bernama Lia itu dengan ramah. Sambil mengulurkan tangannya kearah ku untuk menjabat tanganku.

Aku pun terkesima dengan wajahnya yang cantik, pinter juga Bapak ku pilih nyokap baru-eh tunggu, mukanya Tante Lia ini sepertinya tidak asing, muka tirus nan indah ini, dia mirip-mirip siapa ya??

#To Be Continued

Terpopuler

Comments

ciber ara

ciber ara

biasanya nama gladish itu cewek nya kalem thor ini kok kayak kebalik 🤔

2020-12-26

0

Radin Zakiyah Musbich

Radin Zakiyah Musbich

crazy up thor....

ijin promo ya 🙏🙏🙏


jgn lupa mampir di novelku dg judul "AMBIVALENSI LOVE" 🍔🍔🍔

kisah cinta beda agama 🥰

jgn lupa tinggalkan jejak ya 🙏☺️

2020-10-20

0

spesialis jiwa

spesialis jiwa

mampir nih ka..
btw ceritanya seru 🤣🤣❤

2020-08-23

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Spoiler
2 Chapter 2 : Taruhan
3 Chapter 3: Pingsan
4 Chapter 4: Dag Dig Dug
5 Chapter 5 :Tamu Tak Terduga
6 Chapter 6: Berubah ala ciwik-ciwik
7 Chapter 7 : Apakah kita harus jadian?
8 Chapter 8: CUUUUUUPPPPP
9 Chapter 9: TOLOOOOOOONGGGG AKU!!!!
10 Chapter 10 : Mencintaimu Dalam Diam
11 Chapter 11 : Arya, Sang Penakhluk Hati
12 Chapter 12 : Ada Namanya Dimimpimu
13 Chapter 13: Pelabrakan Maya
14 Chapter 14 : Ruang BK
15 Chapter 15 : Kedatangan Arya
16 Chapter 16 : WHAAAAAAAAAATTTTTTT
17 Chapter 17 : MANTAAAAAAAAANNNN!!!
18 Chapter 18 : Aku Rindu
19 Chapter 19: Kenangan di Gondola
20 Chapter 20 : Kenangan di Sea World
21 Chapter 21 : Handphone
22 Chapter 22: Kamu Jangan Ge’er…!
23 Chapter 23: Menunggu
24 Chapter 24 : Angkot Hijau
25 Chapter 25 : Maaf
26 Chapter 26 : Keberadaan Melanie
27 Chapter 27 : Seseorang Spesial Bagi Niko
28 Chapter 28 : Ekstrovert Ambisius
29 Chapter 29 : Selamat tinggal dunia~
30 Chapter 30 : Ia nggak peduli
31 Chapter 31 : Awal Mula Pertemuan
32 Chapter 32 : Menolong Rafi
33 Chapter 33: Kau yang Terlihat Keren
34 Chapter 34 : Homo?
35 Chapter 35 : Aku ingin melihat kamu MATI
36 Chapter 36 : XXXL?
37 Chapter 37: My First Kiss
38 Chapter 38 : Tunggu Pembalasanku
39 Chapter 39 : HOM PIM PA
40 Chapter 40 : Ke Rumah Niko
41 Chapter 41 : Idiot
42 Chapter 42 : Madam Lisa
43 Chapter 43 : “Gladish, Please...
44 Chapter 44 : Arga, kamu ganteng
45 Chapter 45 : Kejutan dari Maya
46 Chapter 46 : Ayo kita ke UKS!
47 Chapter 47 : My Secret Admirer
48 Chapter 48 : Hadiah Untuk Arga
49 Chapter 49 : Satu… Dua… Ti... Ga…
50 Chapter 50 : Sudah di jodohkan?
51 Chapter 51 : Sendirian di Tengah Keramaian
52 Chapter 52 : Aku benci kamu!
53 Chapter 53 : Aku Serius, Arya!
54 Chapter 54 : Dipaksa Menikah?
55 Chapter 55 : Trauma
56 Chapter 56: Kebohongan Sahabat
57 Chapter 57 : Sebelum Janur Kuning Melengkung
58 Chapter 58 : Ting Teng~
59 Chapter 59 : Berangkat Sekolah Bareng?
60 Chapter 60: Bolos Sekolah?
61 Chapter 61 : Tercyiduk
62 Chapter 62 : Kejang-Kejang
63 Chapter 63 : The Power of Dijodohkan
64 Chapter 64 : Akan Membuatmu Jatuh Cinta Kepadaku
65 Chapter 65: Minta Tolong Sahabat
66 Chapter 66 : Tentang Kevin
67 Chapter 67 : Ojek Online
68 Chapter 68 : Kediaman Jennie
69 Chapter 69 : Kevin kamu NORMAL???
70 Chapter 70 : Keperjakaanku Dirampas
71 Chapter 71 : Gladish, Kamu Cantik
72 VISUAL sebelumnya, VISUAL sekarang dan alasan jadi VISUAL
73 Chapter 72: Kencan Pertama yang Tak Terduga
74 Chapter 73 : MERENDAH untuk MENOLAK
75 Chapter 74 : Persiapan Pesta Pertunangan
76 Chapter 75 : Makan itu Nasi! Jangan Teman!!!
77 Chapter 76 : Hanya Aku... dan Dia Nggak!!!
78 Chapter 77 : Berkencan dengan Gadis Mesum
79 Chapter 78: Bioskop
80 VISUAL INDONESIA LAINNYA, CAST INTROVERT MELANKOLIS
81 Chapter 79: Trcyduk di Bioskop
82 Chapter 80 : Perselingkuhan
83 Chapter 81 : Mimpi Menikah
84 Chapter 82: Mimpi Koboi
85 Chapter 83 : Kebun Teh
86 Chapter 84 : Terkepung
87 Chapter 85 : Gosip
88 Chapter 86 : Bapak ku tetaplah Bapak ku
89 Chapter 87: Bagaimana Ini?
90 Chapter 88 : Mawar dan Duri
91 Chapter 89 : Cincin
92 Chapter 90 : Tanda Bekas Sayatan
93 Chapter 91 : Bulan Purnama
94 Chapter 92 : Kolam Darah
95 Chapter 93 : Pagi itu Dengan WhatsApp Darimu
96 Chapter 94 : Pilihan, Kejujuran dan Penyamaran
97 Chapter 95 : Bergetar Karena Pria Tampan
98 Chapter 96 : Gengsi Tinggi
99 Chapter 97 : Kenakalan Arya
100 Chapter 98 : Kalah Taruhan
101 Chapter 99 : Kencan membawa petaka
102 Chapter 100 : Lepaskan aku!
103 Chapter 101 : KDRT di Rumah Hantu
104 Chapter 102 : Surat Beramplop Putih
105 Chapter 103 : Surat Cinta
106 Chapter 104 : Kediaman Ibu Gladish
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Chapter 1: Spoiler
2
Chapter 2 : Taruhan
3
Chapter 3: Pingsan
4
Chapter 4: Dag Dig Dug
5
Chapter 5 :Tamu Tak Terduga
6
Chapter 6: Berubah ala ciwik-ciwik
7
Chapter 7 : Apakah kita harus jadian?
8
Chapter 8: CUUUUUUPPPPP
9
Chapter 9: TOLOOOOOOONGGGG AKU!!!!
10
Chapter 10 : Mencintaimu Dalam Diam
11
Chapter 11 : Arya, Sang Penakhluk Hati
12
Chapter 12 : Ada Namanya Dimimpimu
13
Chapter 13: Pelabrakan Maya
14
Chapter 14 : Ruang BK
15
Chapter 15 : Kedatangan Arya
16
Chapter 16 : WHAAAAAAAAAATTTTTTT
17
Chapter 17 : MANTAAAAAAAAANNNN!!!
18
Chapter 18 : Aku Rindu
19
Chapter 19: Kenangan di Gondola
20
Chapter 20 : Kenangan di Sea World
21
Chapter 21 : Handphone
22
Chapter 22: Kamu Jangan Ge’er…!
23
Chapter 23: Menunggu
24
Chapter 24 : Angkot Hijau
25
Chapter 25 : Maaf
26
Chapter 26 : Keberadaan Melanie
27
Chapter 27 : Seseorang Spesial Bagi Niko
28
Chapter 28 : Ekstrovert Ambisius
29
Chapter 29 : Selamat tinggal dunia~
30
Chapter 30 : Ia nggak peduli
31
Chapter 31 : Awal Mula Pertemuan
32
Chapter 32 : Menolong Rafi
33
Chapter 33: Kau yang Terlihat Keren
34
Chapter 34 : Homo?
35
Chapter 35 : Aku ingin melihat kamu MATI
36
Chapter 36 : XXXL?
37
Chapter 37: My First Kiss
38
Chapter 38 : Tunggu Pembalasanku
39
Chapter 39 : HOM PIM PA
40
Chapter 40 : Ke Rumah Niko
41
Chapter 41 : Idiot
42
Chapter 42 : Madam Lisa
43
Chapter 43 : “Gladish, Please...
44
Chapter 44 : Arga, kamu ganteng
45
Chapter 45 : Kejutan dari Maya
46
Chapter 46 : Ayo kita ke UKS!
47
Chapter 47 : My Secret Admirer
48
Chapter 48 : Hadiah Untuk Arga
49
Chapter 49 : Satu… Dua… Ti... Ga…
50
Chapter 50 : Sudah di jodohkan?
51
Chapter 51 : Sendirian di Tengah Keramaian
52
Chapter 52 : Aku benci kamu!
53
Chapter 53 : Aku Serius, Arya!
54
Chapter 54 : Dipaksa Menikah?
55
Chapter 55 : Trauma
56
Chapter 56: Kebohongan Sahabat
57
Chapter 57 : Sebelum Janur Kuning Melengkung
58
Chapter 58 : Ting Teng~
59
Chapter 59 : Berangkat Sekolah Bareng?
60
Chapter 60: Bolos Sekolah?
61
Chapter 61 : Tercyiduk
62
Chapter 62 : Kejang-Kejang
63
Chapter 63 : The Power of Dijodohkan
64
Chapter 64 : Akan Membuatmu Jatuh Cinta Kepadaku
65
Chapter 65: Minta Tolong Sahabat
66
Chapter 66 : Tentang Kevin
67
Chapter 67 : Ojek Online
68
Chapter 68 : Kediaman Jennie
69
Chapter 69 : Kevin kamu NORMAL???
70
Chapter 70 : Keperjakaanku Dirampas
71
Chapter 71 : Gladish, Kamu Cantik
72
VISUAL sebelumnya, VISUAL sekarang dan alasan jadi VISUAL
73
Chapter 72: Kencan Pertama yang Tak Terduga
74
Chapter 73 : MERENDAH untuk MENOLAK
75
Chapter 74 : Persiapan Pesta Pertunangan
76
Chapter 75 : Makan itu Nasi! Jangan Teman!!!
77
Chapter 76 : Hanya Aku... dan Dia Nggak!!!
78
Chapter 77 : Berkencan dengan Gadis Mesum
79
Chapter 78: Bioskop
80
VISUAL INDONESIA LAINNYA, CAST INTROVERT MELANKOLIS
81
Chapter 79: Trcyduk di Bioskop
82
Chapter 80 : Perselingkuhan
83
Chapter 81 : Mimpi Menikah
84
Chapter 82: Mimpi Koboi
85
Chapter 83 : Kebun Teh
86
Chapter 84 : Terkepung
87
Chapter 85 : Gosip
88
Chapter 86 : Bapak ku tetaplah Bapak ku
89
Chapter 87: Bagaimana Ini?
90
Chapter 88 : Mawar dan Duri
91
Chapter 89 : Cincin
92
Chapter 90 : Tanda Bekas Sayatan
93
Chapter 91 : Bulan Purnama
94
Chapter 92 : Kolam Darah
95
Chapter 93 : Pagi itu Dengan WhatsApp Darimu
96
Chapter 94 : Pilihan, Kejujuran dan Penyamaran
97
Chapter 95 : Bergetar Karena Pria Tampan
98
Chapter 96 : Gengsi Tinggi
99
Chapter 97 : Kenakalan Arya
100
Chapter 98 : Kalah Taruhan
101
Chapter 99 : Kencan membawa petaka
102
Chapter 100 : Lepaskan aku!
103
Chapter 101 : KDRT di Rumah Hantu
104
Chapter 102 : Surat Beramplop Putih
105
Chapter 103 : Surat Cinta
106
Chapter 104 : Kediaman Ibu Gladish

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!