Chapter 5 :Tamu Tak Terduga

 

“Gladish bisa minta waktumu sebentar?” Tanya Bapak dengan mimik wajah serius kearahku. “Ada yang ingin Bapak bicarakan sama kamu…”

“Aku lagi sibuknya Pak.” Tolakku halus. Sambil menutup pintu kamarku kembali…

Akan tetapi Bapak berhasil menahan pintu kamar yang ingin menutup tersebut, dengan tangan kanannya. “Ini penting!” Seru Bapak dengan nada penuh penekanan, dan dengan sorot mata yang tajam, seolah-olah ingin memakanku.

“Eh?”

 

₩₩₩₩₩

 

Akhirnya aku menuruti keinginan Bapak, untuk membicarakan sesuatu di ruang tamu. Ketika aku memasuki arah ruang tamu tersebut, betapa kagetnya diriku, aku mendapati sosok Arga yang sedang duduk kalem di Sofa ruang tamuku, tepatnya di bagian sofa dekat dengan pintu bagian luar-di belakang jendela ruang tamu.

“Arga.” Gumamku terkejut, sambil menutupi mulutku dengan kedua tanganku.

Arga pun tak kalah kaget melihatku di rumah itu, tapi dia berhasil menyembunyikan rasa kagetnya dengan sebuah anggukan ramah.

Oh My God, Apa yang dilakukan pangeran tampan ini, disini?

Apakah dia datang kesini ingin melamarku?

Apakah ini bagaikan cerita di komik-komik yang pernah aku baca, yang aku sebagai rakyat minyak jelanta (rakyat jelata) di haruskan menikah dengan Tuan Muda dingin nan tampan?

Tapi aku…

Tapi aku…

“Pak.” Panggilku dengan nada bergetar ke arah Bapakku… “Tapi aku belum siap nikah…” Gumamku pelan. Sambil menarik baju kaos Bapak di bagian pinggangnya yang terlihat buncit.

Sementara Bapakku hanya mengerutkan keningnya, tak paham dengan maksudku.

Aku pun langsung duduk di Sofa, yang jaraknya tak terlalu jauh dengan posisi Arga.

Seperti sebuah kebiasaan, tanpa sadar aku duduk di sofa tersebut dalam posisi mengkangkang.

Arga pun menatapku sebentar, menatapku dari arah atas, ke bagian bawah, menampilkan wajah kaget dan nggak enaknya, dan memalingkan wajahnya ke arah depan.

“Bapak ke dapur sebentar yah, mau menyediakan kalian minum.” Izin Bapakku, sebelum meninggalkan kami berdua.

Kriiiikkk…

Kriiikkkk…

Suasana semakin kaku…

Akhirnya aku memutuskan untuk mengajak cowok Alien itu untuk mengobrol duluan-untuk mencairkan suasana.

“Ga.” Sapaku sambil memegang pundaknya. Berasa ada yang bergetar, tapi bukan hati… Tapi tubuhnya… seakan belum ada perempuan satu pun yang pernah menyentuhnya, “Ngapain kamu disini?” Tanyaku.

Tapi dia hanya diam saja, dan segera menepis tanganku dari pundaknya.

It’s ok! Aku ga papa kok :')

Kriiikkk…

Kriiiikkk….

Suasana hening kembali…

Aku yang benci dengan keheningan ini akhirnya memulai pembicaraan lagi. Kan kasian tamunya datang jauh-jauh nemuin aku, aku-nya diemin aja, karena kebawa perasaan.

“BTW, Kamu tahu dari mana arah rumahku?” Tegurku lagi.

“Bunda.” Jawabnya singkat, akan tetapi wajahnya terlihat gugup, nggak berani menatapku.

 “Uhhh, So Cute, anak Mama.” Gumamku dalam hati, sambil tersenyum. Terlalu gemes dengan jawaban dan ekspresinya yang kaku, namun terlihat manis.

Aku pun memutar otak kembali, dan teringat kejadian tadi siang, saat Ia pingsan di Sekolah.

“Pasti kamu jauh-jauh kesini, mau berterima kasih sama aku yah, karena aku sudah jagain kamu ketika pingsan di Sekolah?” Tanyaku lagi.

“Hah? Arga pingsan di Sekolah?” Sambung suara kaget-seorang wanita paruh baya cantik, yang wajahnya sudah tidak terlalu asing bagiku.

Yah, kalau nggak salah nama wanita paruh baya tersebut ialah Tante Milea, atau yang biasa di panggil Tante Lia. Bisa dibilang Beliau merupakan teman dekat Bapakku saat ini, atau istilah gaulnya yakni Pacar.

Tante Milea menghampiri kami dengan membawa nampan yang berisi sepiring gorengan lumpia yang masih hangat. Sepertinya sedari tadi-tanpa ku sadari, ketika kami sedang mengobrol, Tante Lia sibuk di dapur untuk mengoreng Lumpia mentah yang ia bawa dari rumahnya.

Tak lama kemudian, Bapakku datang menghampiri kami dengan membawa empat buah es teh susu dingin.

Aku pun berpikir sejenak…

Memperhatikan wajah Tante Lia dan wajah Agra yang hampir mirip… kulit putih bersih, mata sayu, hidung yang mancung dan kemiripan yang paling menonjol di antara mereka ialah dagu mereka yang runcing, dagu yang selama ini paling ku sukai dari sosok Arga.

Tanpa di tanya lagi, atau tanpa perlu penjelasan lagi, kalian pasti juga sudah menduga kan, kalau dua orang yang ada di rumahku ini merupakan sosok ibu dan anak.

Well kalau mereka merupakan sosok ibu dan anak.

Tidak menutup kemungkinan kalau Arga adalah…

Hah?

Aku pun kembali menutup kedua mulutku, hampir tak percaya dengan semua ini… oh tidak…. Aku benar-benar sulit mencerna ini semua… kalau Aku dan Arga, adalah....

Calon kakak dan Adik tiri?

“Gladish, bisa kita bicara sebentar di belakang?” Tanya Tante Lia, ke arahku. Akan tetapi aku tak menghiraukan, terlalu shock dengan kenyataan yang akan aku alami.

“Gladish, Gladish!” Panggil Tante Lia lagi.

Bapakku langsung menyenggol lenganku dengan kuat.

“I, Iya Tante.” Jawabku akhirnya. Aku terlalu shock seseorang wanita yang harusnya menjadi calon ibu mertuaku di masa depan, kini akan menjadi calon Ibu Tiriku.

“Gladish, bisa kita bicara sebentar di belakang?” Tanya Tante Lia lagi, mengulang pertanyaannya.

“Iya.” Jawabku sambil mengikutinya ke arah belakang, sesuai permintaannya, “Ada apa Tante Lia?” Tanyaku lagi.

Dengan ekspresi tidak enak, Tante Lia pun membisikan sesuatu ke arah telingaku. “Gladish, bisakah kau mengganti celanamu?” Bisiknya.

“Ummm…” Pekikku, sambil mengerutkan sebelah alisku.

Tante Lia pun dengan perasaan super tidak enak, kembali membisikan sesuatu padaku. “Celanamu robek, Dek.”

“A… Apa?!” Pekikku, kaget.”

“Celanamu robek, Dek, tepat di bagian tengahnya.” Ulang Tante Lia lagi, sambil melanjutkan penjelasannya.

Langsung saja pipiku memerah, kulihatlah di arah bagian bawah celana bunga-bunga hijau-celana rumah yang saat ini kupakai, terdapat bagian robekan yang lumayan besar di bagian bawah tengahnya.

Teringat kembali saat aku duduk di hadapan Arga dengan posisi mengkangkang. Seperti sebuah kebiasaan, hal itu benar-benar terjadi tanpa ku sadari.

Dan…

Teringat kembali saat Arga menatapku sebentar, menatapku dari arah atas ke bagian bawah, menampilkan wajah kaget dan nggak enaknya, dan memalingkan dan wajahnya ke arah depan.

“KYYYYAAAAAAAAAAAAA~!!!” Jeritku kencang, betapa malunya aku saat ini, langsung saja aku berlari ke atas loteng, menuju ke arah kamarku kembali, untuk mengganti celanaku yang telah robek entah dari kapan insident robekan itu terjadi.

Ya Allah, malunya aku, selama ini aku selalu duduk mengkangkang di Sekolah selalu merasa aman, karena rok sekolahku yang berukuran panjang, di kegiatan Pencak Silat pun aku duduk mengkangkang dengan perasaan aman, karena celanaku bagian bawah berukuran lebar, entah waktu jalan sama teman-temanku, aku duduk mengkangkang seperti ini juga merasa aman, karena Celana Jeans ku rata-rata bermerk mahal dan jahitannya selalu kuat.

Dan ini…

Oh malunya aku, mau di taruh di mana wajahku?

Apakkah aku bisa menemui Arga kembali di bawah sana?

 

₩₩₩₩₩

 

Akhirnya mau nggak mau aku turun ke bawah lagi untuk menemani mereka, sekaligus makan malam

Kali ini kita semua pindah posisi di ruang dapur.

Malam ini Tante Lia memanaskan Sup Bakso dan ayam panggang yang sudah disiapkan dan dibawa dari rumahnya, dan ayahku membantu memasak nasi, untuk kita Dinner malam ini.

Sedangkan aku membantu menyusun piring-piring di meja makan.

Dan Arga hanya duduk di meja makan, tanpa melakukan apa-apa…

“Huh dasar lelaki pemalas, untung ganteng!” Pekikku dalam hati.

“Oh iya, Gladish kenapa tadi di sekolah Arga pingsan?” Tanya Tante Lia khawatir, sambil menyusun selada dan tomat di pinggiran piring, di samping ayam goreng buatannya-sebagai hiasan.

“Oh itu Tante, Gladish nggak sengaja melempar bola Basket ke arah Agra.” Jawabku singkat.

 

₩₩₩₩₩

Kami pun akhirnya makan bareng di meja makan, Tante Lia duduk disebelah Arga, dan berhadapan dengan Bapakku, mau nggak mau kini aku duduk di sebelah Bapak, dan kini posisi tubuhku berhadapan dengan Arga.

Dan…

Puas banget aku bisa memandangi wajah Arga... Oh senangnyaaaa~

Tante Lia banyak bercerita tentang kehidupannya, dan mengatakan bahwa ayahku merupakan cinta pertamanya semasa Sekolah Dasar. Ia juga bercerita kalau Arga juga mempunyai kakak laki-laki, yang saat ini sedang berkuliah di Singapore dengan bantuan Beasiswa.

Ayahku juga bercerita, apa lagi kalau bukan bercerita tentang kebaikan-kebaikkan dirinya sendiri, beserta membongkar berbagai macam aib-aibku, yang beberapa kali kusangkal dengan perasaan kesal.

Dan Arga?

Seperti biasa… kamu pasti bisa menebak…!

Yappp… Seperti biasa dia kebanyakkan diam seperti orang yang bisu, dan bercerita secukupnya saja, itu pun kalau Bapakku atau ibunya bertanya ke arahnya.

“Nak Arga punya pacar?” Tiba-tiba saja, Bapakku bertanya hal seperti itu ke arah Arga.

 

Deg…

Pertanyaan ringan, tapi sukses membuat jantungku langsung berdetak tak karuan.

Pertanyaan itu juga yang selama ini membuatku penasaran.

Apakah cowok Alien ini sudah punya pacar?

Arga pun lama menjawab.

“Tentu saja Arga mau fokus sekolah dulu yah, sayang…” Potong ibunya, sambil mengelus-elus lembut pundak Arga.

Hal itu membuatku gelisah, karena yang kutunggu-tunggu ialah jawaban dari mulut Arga, bukan jawaban dari mulut ibunya.

“Belum.” Jawab Arga singkat.

Dan jawaban singkat itu sukses membuat suasana hatiku lega.

“Tapi saat ini ada seseorang yang kusukai.” Jawab Arga tegas, dengan guratan-guratan rona merah di pipinya.

“Eh???” Pekikku, kaget. "Si… Siapa gadis ituuu???" Jeritku dalam hati.

 

 

#To Be Continued

Terpopuler

Comments

𝑵𝒂𝒂𝑬𝒓𝒏𝒂𝒂02

𝑵𝒂𝒂𝑬𝒓𝒏𝒂𝒂02

5 like telah mendarat👍ku tinggalkan jejak disini dulu, kapan-kapan aku mampir lagi😉

Jangan lupa mampir di "AKU & KAMU BEDA KEYAKINAN" Ku tunggu feedbacknya.

mari saling mendukung😇

2020-08-20

1

Rena Karisma

Rena Karisma

yah sudah tidak ada harapan Gladish..

2020-08-14

1

Dina Zyanti

Dina Zyanti

ngakak porrjiiiii🤣🤣🤣

2020-08-14

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Spoiler
2 Chapter 2 : Taruhan
3 Chapter 3: Pingsan
4 Chapter 4: Dag Dig Dug
5 Chapter 5 :Tamu Tak Terduga
6 Chapter 6: Berubah ala ciwik-ciwik
7 Chapter 7 : Apakah kita harus jadian?
8 Chapter 8: CUUUUUUPPPPP
9 Chapter 9: TOLOOOOOOONGGGG AKU!!!!
10 Chapter 10 : Mencintaimu Dalam Diam
11 Chapter 11 : Arya, Sang Penakhluk Hati
12 Chapter 12 : Ada Namanya Dimimpimu
13 Chapter 13: Pelabrakan Maya
14 Chapter 14 : Ruang BK
15 Chapter 15 : Kedatangan Arya
16 Chapter 16 : WHAAAAAAAAAATTTTTTT
17 Chapter 17 : MANTAAAAAAAAANNNN!!!
18 Chapter 18 : Aku Rindu
19 Chapter 19: Kenangan di Gondola
20 Chapter 20 : Kenangan di Sea World
21 Chapter 21 : Handphone
22 Chapter 22: Kamu Jangan Ge’er…!
23 Chapter 23: Menunggu
24 Chapter 24 : Angkot Hijau
25 Chapter 25 : Maaf
26 Chapter 26 : Keberadaan Melanie
27 Chapter 27 : Seseorang Spesial Bagi Niko
28 Chapter 28 : Ekstrovert Ambisius
29 Chapter 29 : Selamat tinggal dunia~
30 Chapter 30 : Ia nggak peduli
31 Chapter 31 : Awal Mula Pertemuan
32 Chapter 32 : Menolong Rafi
33 Chapter 33: Kau yang Terlihat Keren
34 Chapter 34 : Homo?
35 Chapter 35 : Aku ingin melihat kamu MATI
36 Chapter 36 : XXXL?
37 Chapter 37: My First Kiss
38 Chapter 38 : Tunggu Pembalasanku
39 Chapter 39 : HOM PIM PA
40 Chapter 40 : Ke Rumah Niko
41 Chapter 41 : Idiot
42 Chapter 42 : Madam Lisa
43 Chapter 43 : “Gladish, Please...
44 Chapter 44 : Arga, kamu ganteng
45 Chapter 45 : Kejutan dari Maya
46 Chapter 46 : Ayo kita ke UKS!
47 Chapter 47 : My Secret Admirer
48 Chapter 48 : Hadiah Untuk Arga
49 Chapter 49 : Satu… Dua… Ti... Ga…
50 Chapter 50 : Sudah di jodohkan?
51 Chapter 51 : Sendirian di Tengah Keramaian
52 Chapter 52 : Aku benci kamu!
53 Chapter 53 : Aku Serius, Arya!
54 Chapter 54 : Dipaksa Menikah?
55 Chapter 55 : Trauma
56 Chapter 56: Kebohongan Sahabat
57 Chapter 57 : Sebelum Janur Kuning Melengkung
58 Chapter 58 : Ting Teng~
59 Chapter 59 : Berangkat Sekolah Bareng?
60 Chapter 60: Bolos Sekolah?
61 Chapter 61 : Tercyiduk
62 Chapter 62 : Kejang-Kejang
63 Chapter 63 : The Power of Dijodohkan
64 Chapter 64 : Akan Membuatmu Jatuh Cinta Kepadaku
65 Chapter 65: Minta Tolong Sahabat
66 Chapter 66 : Tentang Kevin
67 Chapter 67 : Ojek Online
68 Chapter 68 : Kediaman Jennie
69 Chapter 69 : Kevin kamu NORMAL???
70 Chapter 70 : Keperjakaanku Dirampas
71 Chapter 71 : Gladish, Kamu Cantik
72 VISUAL sebelumnya, VISUAL sekarang dan alasan jadi VISUAL
73 Chapter 72: Kencan Pertama yang Tak Terduga
74 Chapter 73 : MERENDAH untuk MENOLAK
75 Chapter 74 : Persiapan Pesta Pertunangan
76 Chapter 75 : Makan itu Nasi! Jangan Teman!!!
77 Chapter 76 : Hanya Aku... dan Dia Nggak!!!
78 Chapter 77 : Berkencan dengan Gadis Mesum
79 Chapter 78: Bioskop
80 VISUAL INDONESIA LAINNYA, CAST INTROVERT MELANKOLIS
81 Chapter 79: Trcyduk di Bioskop
82 Chapter 80 : Perselingkuhan
83 Chapter 81 : Mimpi Menikah
84 Chapter 82: Mimpi Koboi
85 Chapter 83 : Kebun Teh
86 Chapter 84 : Terkepung
87 Chapter 85 : Gosip
88 Chapter 86 : Bapak ku tetaplah Bapak ku
89 Chapter 87: Bagaimana Ini?
90 Chapter 88 : Mawar dan Duri
91 Chapter 89 : Cincin
92 Chapter 90 : Tanda Bekas Sayatan
93 Chapter 91 : Bulan Purnama
94 Chapter 92 : Kolam Darah
95 Chapter 93 : Pagi itu Dengan WhatsApp Darimu
96 Chapter 94 : Pilihan, Kejujuran dan Penyamaran
97 Chapter 95 : Bergetar Karena Pria Tampan
98 Chapter 96 : Gengsi Tinggi
99 Chapter 97 : Kenakalan Arya
100 Chapter 98 : Kalah Taruhan
101 Chapter 99 : Kencan membawa petaka
102 Chapter 100 : Lepaskan aku!
103 Chapter 101 : KDRT di Rumah Hantu
104 Chapter 102 : Surat Beramplop Putih
105 Chapter 103 : Surat Cinta
106 Chapter 104 : Kediaman Ibu Gladish
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Chapter 1: Spoiler
2
Chapter 2 : Taruhan
3
Chapter 3: Pingsan
4
Chapter 4: Dag Dig Dug
5
Chapter 5 :Tamu Tak Terduga
6
Chapter 6: Berubah ala ciwik-ciwik
7
Chapter 7 : Apakah kita harus jadian?
8
Chapter 8: CUUUUUUPPPPP
9
Chapter 9: TOLOOOOOOONGGGG AKU!!!!
10
Chapter 10 : Mencintaimu Dalam Diam
11
Chapter 11 : Arya, Sang Penakhluk Hati
12
Chapter 12 : Ada Namanya Dimimpimu
13
Chapter 13: Pelabrakan Maya
14
Chapter 14 : Ruang BK
15
Chapter 15 : Kedatangan Arya
16
Chapter 16 : WHAAAAAAAAAATTTTTTT
17
Chapter 17 : MANTAAAAAAAAANNNN!!!
18
Chapter 18 : Aku Rindu
19
Chapter 19: Kenangan di Gondola
20
Chapter 20 : Kenangan di Sea World
21
Chapter 21 : Handphone
22
Chapter 22: Kamu Jangan Ge’er…!
23
Chapter 23: Menunggu
24
Chapter 24 : Angkot Hijau
25
Chapter 25 : Maaf
26
Chapter 26 : Keberadaan Melanie
27
Chapter 27 : Seseorang Spesial Bagi Niko
28
Chapter 28 : Ekstrovert Ambisius
29
Chapter 29 : Selamat tinggal dunia~
30
Chapter 30 : Ia nggak peduli
31
Chapter 31 : Awal Mula Pertemuan
32
Chapter 32 : Menolong Rafi
33
Chapter 33: Kau yang Terlihat Keren
34
Chapter 34 : Homo?
35
Chapter 35 : Aku ingin melihat kamu MATI
36
Chapter 36 : XXXL?
37
Chapter 37: My First Kiss
38
Chapter 38 : Tunggu Pembalasanku
39
Chapter 39 : HOM PIM PA
40
Chapter 40 : Ke Rumah Niko
41
Chapter 41 : Idiot
42
Chapter 42 : Madam Lisa
43
Chapter 43 : “Gladish, Please...
44
Chapter 44 : Arga, kamu ganteng
45
Chapter 45 : Kejutan dari Maya
46
Chapter 46 : Ayo kita ke UKS!
47
Chapter 47 : My Secret Admirer
48
Chapter 48 : Hadiah Untuk Arga
49
Chapter 49 : Satu… Dua… Ti... Ga…
50
Chapter 50 : Sudah di jodohkan?
51
Chapter 51 : Sendirian di Tengah Keramaian
52
Chapter 52 : Aku benci kamu!
53
Chapter 53 : Aku Serius, Arya!
54
Chapter 54 : Dipaksa Menikah?
55
Chapter 55 : Trauma
56
Chapter 56: Kebohongan Sahabat
57
Chapter 57 : Sebelum Janur Kuning Melengkung
58
Chapter 58 : Ting Teng~
59
Chapter 59 : Berangkat Sekolah Bareng?
60
Chapter 60: Bolos Sekolah?
61
Chapter 61 : Tercyiduk
62
Chapter 62 : Kejang-Kejang
63
Chapter 63 : The Power of Dijodohkan
64
Chapter 64 : Akan Membuatmu Jatuh Cinta Kepadaku
65
Chapter 65: Minta Tolong Sahabat
66
Chapter 66 : Tentang Kevin
67
Chapter 67 : Ojek Online
68
Chapter 68 : Kediaman Jennie
69
Chapter 69 : Kevin kamu NORMAL???
70
Chapter 70 : Keperjakaanku Dirampas
71
Chapter 71 : Gladish, Kamu Cantik
72
VISUAL sebelumnya, VISUAL sekarang dan alasan jadi VISUAL
73
Chapter 72: Kencan Pertama yang Tak Terduga
74
Chapter 73 : MERENDAH untuk MENOLAK
75
Chapter 74 : Persiapan Pesta Pertunangan
76
Chapter 75 : Makan itu Nasi! Jangan Teman!!!
77
Chapter 76 : Hanya Aku... dan Dia Nggak!!!
78
Chapter 77 : Berkencan dengan Gadis Mesum
79
Chapter 78: Bioskop
80
VISUAL INDONESIA LAINNYA, CAST INTROVERT MELANKOLIS
81
Chapter 79: Trcyduk di Bioskop
82
Chapter 80 : Perselingkuhan
83
Chapter 81 : Mimpi Menikah
84
Chapter 82: Mimpi Koboi
85
Chapter 83 : Kebun Teh
86
Chapter 84 : Terkepung
87
Chapter 85 : Gosip
88
Chapter 86 : Bapak ku tetaplah Bapak ku
89
Chapter 87: Bagaimana Ini?
90
Chapter 88 : Mawar dan Duri
91
Chapter 89 : Cincin
92
Chapter 90 : Tanda Bekas Sayatan
93
Chapter 91 : Bulan Purnama
94
Chapter 92 : Kolam Darah
95
Chapter 93 : Pagi itu Dengan WhatsApp Darimu
96
Chapter 94 : Pilihan, Kejujuran dan Penyamaran
97
Chapter 95 : Bergetar Karena Pria Tampan
98
Chapter 96 : Gengsi Tinggi
99
Chapter 97 : Kenakalan Arya
100
Chapter 98 : Kalah Taruhan
101
Chapter 99 : Kencan membawa petaka
102
Chapter 100 : Lepaskan aku!
103
Chapter 101 : KDRT di Rumah Hantu
104
Chapter 102 : Surat Beramplop Putih
105
Chapter 103 : Surat Cinta
106
Chapter 104 : Kediaman Ibu Gladish

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!