Chapter 3: Pingsan

 

“Bruuuuukkkk!!!”

Mereka bukannya melepaskanku untuk berlari ke belakang, akan tetapi mereka mendorongku kearah depan, dan apesnya, tubuhku yang berat ini pun tertambak di dada Arga yang bidang. Posisi kami kini seperti berpelukan…

OMG!!!

M*mpus gua!!! 

“Aduh~” Pekikku, kesakitan. Aku pun mengadahkan kepalaku kearah atas dan mendapati wajah Arga yang… yang…

Eh?

Ke… kenapa matanya memerah?

“Arga, Matamu kenapa?” Tanyaku khawatir.

Tanpa menjawab, ia hanya mengucek matanya, dan berlalu dari hadapanku…

Berlalu?

Tunggu misiku belum selesai!

“Hei, Tunggu!” Teriakku, sebelum berlalu-langsung saja aku menangkap pergelangan tangan kanannya. 

Arga pun langsung menyipitkan matanya ke arahku, dengan tatapan sinis-seakan tak suka. 

Tapi… akh~! aku tidak peduli-aku harus dapatkan uang tersebut!

“Ma... Ma... Ma... Maukah, kau menjadi pacarku?” Tanyaku pelan. Dengan tubuh gemetaran.

“Apa?” Pekiknya, seakan tidak mendengar suaraku.

M*mpus gua, ini baru pertama kalinya gua nembak cowok.

“Maukah kau menjadi pacarku?” Tanyaku lagi, dengan nada yang sedang.

“APA?” Teriaknya.  

Buset dah ini cowok ganteng-ganteng tapi bud*k.

Bismillah~

Nekat aja udah!

“ARGA MAUKAH KAU MENJADI PACARKU?!” Teriakku nekat, langsung saja seluruh anak yang sempat mendengar teriakanku, mendekat-berkeliling disekitar kami berdua.

“Ih, itu si Gadis atau Janda a.k.a Gladish yah?” Terdengar suara tanya dari salah satu Netizen yang mulai penasaran.

“Parah yah dia, nggak sadar mukanya cem apa?!” Terdengar lagi suara dari salah satu Netizen yang mulai Men-Gibah.

“Oho~ Pede banget sih dia, sama gua aja loh jauh.” Terdengar lagi suara dari salah satu Netizen yang mulai merasa lebih cantik.

“Alah... Paling juga ditolak, mana mau cowok seperfect Arga mau sama dia!” Terdengar suara dari salah satu Netizen yang mulai su’uzon dan pesimis dari hasil usaha gua. 

Dan itu semua merupakan komentar-komentar Netizen +62 di sekolah gua yang berjenis kelamin betina. 

Heddeeehhh.

“TERIMMAAAA!”

“TERRIMMAAAAA!!”

“TERIMMMMMAAAA!!!”

Teriak teman-temanku, warga +62 berjenis kelamin jantan, yang mendukungku, duh~ mereka memang yang terbaique, aku sampai terharu…

“TOLAAAAAKKK!”

“TOLAAAAAAKKK!!”

 “TOLAAAAAAAKKKKK!!!”

Tiba-tiba suara teman-teman buriq ku, warga +62 berjenis kelamin betina, yang terang-terangan tak mendukungku, termasuk suara Reva dan Nadia yang ikut-ikutan bersuara penolakan-entah karena sayang sama Arga atau sayang dengan duit 500 ribu mereka.

 

Wajah Arga pun memerah…

What!!

Memerah??!!

Duh aku bingung harus gimana… jangan-jangan dia suka juga sama aku…

Iyalah pasti dia suka sama aku, bukannya sombong yah, waktu masih kelas 3 SD aku pernah menyelamatkan nyawanya.

“Aku nggak mau.” Jawabnya singkat.

“A… Apa?” pekikku kaget.

“Maaf.” Gumamnya singkat, sambil berlalu dari hadapanku-tanpa rasa berdosa.

Terdengar hawa kemenangan dari kaum hawa, mendengar penolakan yang ditujukan Arga kepadaku. nn Penolakan Arga bagai angin segar bagi mereka.

Aku pun nggak bisa terima dengan penolakan Arga. langsung mengambil tangan kanannya lagi.

“Arga kamu ingat nggak waktu kita masih kelas 3 SD?” Bisikku mengingatkan. “Aku pernah nolong kamu!"

Sial, sebenarnya aku males mengungkit-ungkit seseorang yang pernah aku tolong… Tapi, sudahlah… Aku butuh uang…

Arga pun diam sejenak, tampak berusaha mengingat.

Aku pun berbisik lagi ke telinganya. “Bisakah kau tolong aku?” Pintaku dengan nada memohon.

Dia pun tanpa pikir panjang langsung melepaskan tanganku yang sedari dari memegang tangannya, dan berlari … berlari sekencang-kencangnya, meninggalkanku sendirian.

Sendirian?

Maksudku sendirian, ditatap oleh puluhan mata siswa dan siswi yang belum pulang ke rumah mereka-masih Stand By di sekolah.

Sendirian, dicibir oleh beberapa mulut siswa dan siswi yang kini kini sengaja mengolok-olokku karena

 penolakan tersebut.

Dan ngenesnya, bahkan ada yang merekam kejadian tersebut, untuk mereka share di akun sosmed mereka masing-masing.

Tiba-tiba saja mataku berkaca-kaca, dan butiran-butiran akir mata menetes ke pipiku. Mau melawan mereka pun percuma, tubuhku teralalu lemah untuk itu.

Datanglah Reva dan Nadia mengahampiriku dan memelukku.

“Yang sabar ya Dhis.” Bisik Reva kepadaku.

“Sudahlah Dhis, toh cowok bukan dia saja.” Gumam Nadia, sambil menepuk-nepuk bahuku.

“Oi, aku melakukan ini bukan karena dia, tapi karena uang!” Rengekku.

Lengkap sudah penderitaanku, di hari ini. Pertama ayah dan ibuku hari ini bakal resmi bercerai, dan yang kedua, aku di tolak dan dipermalukan seperti ini… Dan ketiga, aku tidak jadi kabur dari rumah…

Tapi yang paling menyakitkan ialah orang yang pernah kutolong dan pernah kuselamatkan nyawanya, tidak mau peduli terhadapku.

Senin, 29 Oktober 2018. Merupakan hari yang paling menyedihkan bagiku…

#Flashback end

“Doooorrr... Doooorrr… Doooorrr!!!”

Tiba-tiba saja suara tangan yang mengedor-gedor pintu toilet menyadarkan lamunanku.

“Wooiii… siapaa di dalaaaam??!!” Teriak seorang siswi di balik pintu. “Gua kebeleet b*ker nih!!!” Lirihnya, sambil menahan mules.

Buseet, gua habis nangis di WC nih, pasti kalau gua keluar dari WC ini, bakal ketahuan wajah gua pasti habis nangis. Ku geledah hp gua di kantong, dan mendapati mata gua yang memerah, di layar kamera hape tersebut.

“WOOOIII, CEPPPEEEEETTT WOOOIII!!!” Teriak siswi tersebut, nggak sabaran. Gua pun langsung membalikan semua rambut gua kearah depan-pas ke arah wajah gua, dan segera membuka pintu WC tersebut.

“Kyaaaaaaakkkk… Ku… Kuntilanaaaaaaaaaaaaaakkk!!!!” Teriak siswi tersebut di depan pintu, ketakutan.

Gua pun langsung menaruh rambut-rambut gua kebelakang, seperti semula.

“Gladish!” Serunya, sambil terkantut kantut karena kaget.

“Brrrrooooottt… Brroroooooooottt!!!” Suara indah yang keluar dari dalam tubuhnya. Menyadarkan hidungku kalau dunia ini begitu kejam.

“Bau!” Lirihku, sambil menutup hidung. Kulihat pemilik suara nista tersebut, ternyata merupakan suara Rebecca teman satu kelasku. “Gila Loe bau banget, masuk sudah sana!!!” sambil menarik tubuhnya dan memasukannya ke dalam ruang WC.

“Eh tunggu Gladhis atau janda, kenapa matamu merah seperti itu?” Tanyanya khawatir, sempat memergoki mata merahku. Tanpa menjawab, aku pun langsung segera menutup pintu WC tersebut, dan pergi meninggalkan ruang yang penuh nista tersebut.

 

₩₩₩₩₩₩₩

 

Masih jam istirahat dan merah di mataku belum juga hilang.

“Bruuukkkkk!” Tiba-tiba saja sebuah bola basket melayang dan mendarat dengan sempurna tepat di kepalaku.

“Adddduuuhh!!!” Pekikku kesakitan. Tubuhku hampir saja oleng dan terjatuh, untung saja bisa kutahan, dan aku masih bisa berdiri tegak di pijakanku.

“Gladhis atau janda… Sorry gua nggak sengaja!!!” Teriak Niko dari arah kejauhan-tepat di lapangan basket. Kulihat dia bersama teman-teman cowok lain, sedang bermain basket dengan seragam putih abu-abu lengkap dengan percikan-percikan keringat di ketiak mereka.

Awas saja nanti masuk kelas, membawa bau-bau yang tak sedap ya kalian!

Aku melihat ada penampakan sosok murid baru, Arga Bima Prasetya sedang ikutan ngumpul bermain basket di lapangan tersebut. “Tumben tuh cowok Alien cepat dapat temannya!” Lirihku tipis, hingga tak terdengar. BTW aku tahu tentang Arga dari SD, dia itu anaknya terlalu pendiam, hingga sangat sulit bersosialisasi, karena teman-teman yang lain sering menganggapnya bisu. Dia dapat teman paling lama sebulan atau dua bulan, itu pun paling hanya karena teman-teman sadar kalau dia pintar dalam pelajaran dan juga olahraga… dia juga ganteng sih…. Tapi dia selalu memasang tembok yang tinggi apabila ingin didekati oleh seorang gadis.

“HEI GLADHIS!!! CEPEETT LEMPAR KESINI BOLANYA!!” Teriak Niko, dengan suara yang lebih kenceng dari yang tadi.

“B*ngkeeee lu, sudah lempar nyuruh lagi!” Teriakku kesal, kearah Niko. Aku pun langsung mengambil bola basket tersebut, dan membidiknya kearah Niko, eh enggak ding, ke arah Arga ajah.

“SYUUUUUTTTTT!!!” Bola tersebut melayang, dan mendarat dengan sukses ke kepala cowok Alien yang pernah menolakku tiga tahun yang lalu tersebut.

“BRRRRUUUUUUUKKKK!!!” Bunyi indah bola tersebut, ketika mendarat tepat di kepala Arga.

“Mampus loh!” Gumamku pelan, penuh senyum kemenangan.

“Eh gila, Arga pingsan” Teriak Niko, panik.

 

#To be continued

Terpopuler

Comments

𝑵𝒂𝒂𝑬𝒓𝒏𝒂𝒂02

𝑵𝒂𝒂𝑬𝒓𝒏𝒂𝒂02

jempol disini👍

2020-08-20

1

Dian Anggraeni

Dian Anggraeni

Kereeen....ditunggu ya komenmu di Kubalas Cintamu dengan Sebongkah Batu

2020-08-16

1

Rena Karisma

Rena Karisma

Aku jadi ketawa,lagi serius bca eh,netezennya manggil gladish, gadis atau janda..Aduh dasyat tawa saya

2020-08-14

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Spoiler
2 Chapter 2 : Taruhan
3 Chapter 3: Pingsan
4 Chapter 4: Dag Dig Dug
5 Chapter 5 :Tamu Tak Terduga
6 Chapter 6: Berubah ala ciwik-ciwik
7 Chapter 7 : Apakah kita harus jadian?
8 Chapter 8: CUUUUUUPPPPP
9 Chapter 9: TOLOOOOOOONGGGG AKU!!!!
10 Chapter 10 : Mencintaimu Dalam Diam
11 Chapter 11 : Arya, Sang Penakhluk Hati
12 Chapter 12 : Ada Namanya Dimimpimu
13 Chapter 13: Pelabrakan Maya
14 Chapter 14 : Ruang BK
15 Chapter 15 : Kedatangan Arya
16 Chapter 16 : WHAAAAAAAAAATTTTTTT
17 Chapter 17 : MANTAAAAAAAAANNNN!!!
18 Chapter 18 : Aku Rindu
19 Chapter 19: Kenangan di Gondola
20 Chapter 20 : Kenangan di Sea World
21 Chapter 21 : Handphone
22 Chapter 22: Kamu Jangan Ge’er…!
23 Chapter 23: Menunggu
24 Chapter 24 : Angkot Hijau
25 Chapter 25 : Maaf
26 Chapter 26 : Keberadaan Melanie
27 Chapter 27 : Seseorang Spesial Bagi Niko
28 Chapter 28 : Ekstrovert Ambisius
29 Chapter 29 : Selamat tinggal dunia~
30 Chapter 30 : Ia nggak peduli
31 Chapter 31 : Awal Mula Pertemuan
32 Chapter 32 : Menolong Rafi
33 Chapter 33: Kau yang Terlihat Keren
34 Chapter 34 : Homo?
35 Chapter 35 : Aku ingin melihat kamu MATI
36 Chapter 36 : XXXL?
37 Chapter 37: My First Kiss
38 Chapter 38 : Tunggu Pembalasanku
39 Chapter 39 : HOM PIM PA
40 Chapter 40 : Ke Rumah Niko
41 Chapter 41 : Idiot
42 Chapter 42 : Madam Lisa
43 Chapter 43 : “Gladish, Please...
44 Chapter 44 : Arga, kamu ganteng
45 Chapter 45 : Kejutan dari Maya
46 Chapter 46 : Ayo kita ke UKS!
47 Chapter 47 : My Secret Admirer
48 Chapter 48 : Hadiah Untuk Arga
49 Chapter 49 : Satu… Dua… Ti... Ga…
50 Chapter 50 : Sudah di jodohkan?
51 Chapter 51 : Sendirian di Tengah Keramaian
52 Chapter 52 : Aku benci kamu!
53 Chapter 53 : Aku Serius, Arya!
54 Chapter 54 : Dipaksa Menikah?
55 Chapter 55 : Trauma
56 Chapter 56: Kebohongan Sahabat
57 Chapter 57 : Sebelum Janur Kuning Melengkung
58 Chapter 58 : Ting Teng~
59 Chapter 59 : Berangkat Sekolah Bareng?
60 Chapter 60: Bolos Sekolah?
61 Chapter 61 : Tercyiduk
62 Chapter 62 : Kejang-Kejang
63 Chapter 63 : The Power of Dijodohkan
64 Chapter 64 : Akan Membuatmu Jatuh Cinta Kepadaku
65 Chapter 65: Minta Tolong Sahabat
66 Chapter 66 : Tentang Kevin
67 Chapter 67 : Ojek Online
68 Chapter 68 : Kediaman Jennie
69 Chapter 69 : Kevin kamu NORMAL???
70 Chapter 70 : Keperjakaanku Dirampas
71 Chapter 71 : Gladish, Kamu Cantik
72 VISUAL sebelumnya, VISUAL sekarang dan alasan jadi VISUAL
73 Chapter 72: Kencan Pertama yang Tak Terduga
74 Chapter 73 : MERENDAH untuk MENOLAK
75 Chapter 74 : Persiapan Pesta Pertunangan
76 Chapter 75 : Makan itu Nasi! Jangan Teman!!!
77 Chapter 76 : Hanya Aku... dan Dia Nggak!!!
78 Chapter 77 : Berkencan dengan Gadis Mesum
79 Chapter 78: Bioskop
80 VISUAL INDONESIA LAINNYA, CAST INTROVERT MELANKOLIS
81 Chapter 79: Trcyduk di Bioskop
82 Chapter 80 : Perselingkuhan
83 Chapter 81 : Mimpi Menikah
84 Chapter 82: Mimpi Koboi
85 Chapter 83 : Kebun Teh
86 Chapter 84 : Terkepung
87 Chapter 85 : Gosip
88 Chapter 86 : Bapak ku tetaplah Bapak ku
89 Chapter 87: Bagaimana Ini?
90 Chapter 88 : Mawar dan Duri
91 Chapter 89 : Cincin
92 Chapter 90 : Tanda Bekas Sayatan
93 Chapter 91 : Bulan Purnama
94 Chapter 92 : Kolam Darah
95 Chapter 93 : Pagi itu Dengan WhatsApp Darimu
96 Chapter 94 : Pilihan, Kejujuran dan Penyamaran
97 Chapter 95 : Bergetar Karena Pria Tampan
98 Chapter 96 : Gengsi Tinggi
99 Chapter 97 : Kenakalan Arya
100 Chapter 98 : Kalah Taruhan
101 Chapter 99 : Kencan membawa petaka
102 Chapter 100 : Lepaskan aku!
103 Chapter 101 : KDRT di Rumah Hantu
104 Chapter 102 : Surat Beramplop Putih
105 Chapter 103 : Surat Cinta
106 Chapter 104 : Kediaman Ibu Gladish
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Chapter 1: Spoiler
2
Chapter 2 : Taruhan
3
Chapter 3: Pingsan
4
Chapter 4: Dag Dig Dug
5
Chapter 5 :Tamu Tak Terduga
6
Chapter 6: Berubah ala ciwik-ciwik
7
Chapter 7 : Apakah kita harus jadian?
8
Chapter 8: CUUUUUUPPPPP
9
Chapter 9: TOLOOOOOOONGGGG AKU!!!!
10
Chapter 10 : Mencintaimu Dalam Diam
11
Chapter 11 : Arya, Sang Penakhluk Hati
12
Chapter 12 : Ada Namanya Dimimpimu
13
Chapter 13: Pelabrakan Maya
14
Chapter 14 : Ruang BK
15
Chapter 15 : Kedatangan Arya
16
Chapter 16 : WHAAAAAAAAAATTTTTTT
17
Chapter 17 : MANTAAAAAAAAANNNN!!!
18
Chapter 18 : Aku Rindu
19
Chapter 19: Kenangan di Gondola
20
Chapter 20 : Kenangan di Sea World
21
Chapter 21 : Handphone
22
Chapter 22: Kamu Jangan Ge’er…!
23
Chapter 23: Menunggu
24
Chapter 24 : Angkot Hijau
25
Chapter 25 : Maaf
26
Chapter 26 : Keberadaan Melanie
27
Chapter 27 : Seseorang Spesial Bagi Niko
28
Chapter 28 : Ekstrovert Ambisius
29
Chapter 29 : Selamat tinggal dunia~
30
Chapter 30 : Ia nggak peduli
31
Chapter 31 : Awal Mula Pertemuan
32
Chapter 32 : Menolong Rafi
33
Chapter 33: Kau yang Terlihat Keren
34
Chapter 34 : Homo?
35
Chapter 35 : Aku ingin melihat kamu MATI
36
Chapter 36 : XXXL?
37
Chapter 37: My First Kiss
38
Chapter 38 : Tunggu Pembalasanku
39
Chapter 39 : HOM PIM PA
40
Chapter 40 : Ke Rumah Niko
41
Chapter 41 : Idiot
42
Chapter 42 : Madam Lisa
43
Chapter 43 : “Gladish, Please...
44
Chapter 44 : Arga, kamu ganteng
45
Chapter 45 : Kejutan dari Maya
46
Chapter 46 : Ayo kita ke UKS!
47
Chapter 47 : My Secret Admirer
48
Chapter 48 : Hadiah Untuk Arga
49
Chapter 49 : Satu… Dua… Ti... Ga…
50
Chapter 50 : Sudah di jodohkan?
51
Chapter 51 : Sendirian di Tengah Keramaian
52
Chapter 52 : Aku benci kamu!
53
Chapter 53 : Aku Serius, Arya!
54
Chapter 54 : Dipaksa Menikah?
55
Chapter 55 : Trauma
56
Chapter 56: Kebohongan Sahabat
57
Chapter 57 : Sebelum Janur Kuning Melengkung
58
Chapter 58 : Ting Teng~
59
Chapter 59 : Berangkat Sekolah Bareng?
60
Chapter 60: Bolos Sekolah?
61
Chapter 61 : Tercyiduk
62
Chapter 62 : Kejang-Kejang
63
Chapter 63 : The Power of Dijodohkan
64
Chapter 64 : Akan Membuatmu Jatuh Cinta Kepadaku
65
Chapter 65: Minta Tolong Sahabat
66
Chapter 66 : Tentang Kevin
67
Chapter 67 : Ojek Online
68
Chapter 68 : Kediaman Jennie
69
Chapter 69 : Kevin kamu NORMAL???
70
Chapter 70 : Keperjakaanku Dirampas
71
Chapter 71 : Gladish, Kamu Cantik
72
VISUAL sebelumnya, VISUAL sekarang dan alasan jadi VISUAL
73
Chapter 72: Kencan Pertama yang Tak Terduga
74
Chapter 73 : MERENDAH untuk MENOLAK
75
Chapter 74 : Persiapan Pesta Pertunangan
76
Chapter 75 : Makan itu Nasi! Jangan Teman!!!
77
Chapter 76 : Hanya Aku... dan Dia Nggak!!!
78
Chapter 77 : Berkencan dengan Gadis Mesum
79
Chapter 78: Bioskop
80
VISUAL INDONESIA LAINNYA, CAST INTROVERT MELANKOLIS
81
Chapter 79: Trcyduk di Bioskop
82
Chapter 80 : Perselingkuhan
83
Chapter 81 : Mimpi Menikah
84
Chapter 82: Mimpi Koboi
85
Chapter 83 : Kebun Teh
86
Chapter 84 : Terkepung
87
Chapter 85 : Gosip
88
Chapter 86 : Bapak ku tetaplah Bapak ku
89
Chapter 87: Bagaimana Ini?
90
Chapter 88 : Mawar dan Duri
91
Chapter 89 : Cincin
92
Chapter 90 : Tanda Bekas Sayatan
93
Chapter 91 : Bulan Purnama
94
Chapter 92 : Kolam Darah
95
Chapter 93 : Pagi itu Dengan WhatsApp Darimu
96
Chapter 94 : Pilihan, Kejujuran dan Penyamaran
97
Chapter 95 : Bergetar Karena Pria Tampan
98
Chapter 96 : Gengsi Tinggi
99
Chapter 97 : Kenakalan Arya
100
Chapter 98 : Kalah Taruhan
101
Chapter 99 : Kencan membawa petaka
102
Chapter 100 : Lepaskan aku!
103
Chapter 101 : KDRT di Rumah Hantu
104
Chapter 102 : Surat Beramplop Putih
105
Chapter 103 : Surat Cinta
106
Chapter 104 : Kediaman Ibu Gladish

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!