Hikayat Cinta

Hikayat Cinta

BAB 1 Prolog

"Oma.... Laras masih ngantuk..."

ucap gadis yang masih berada di dalam selimutnya, dengan suara khas orang yang enggan bangun,

"sayang... ini sudah jam 8, kamu sudah ada jadwal menemui klien mu jam 9 ini kan???

ini kasus penting"

seorang nenek dengan laten membangunkan cucunya, yang ia lihat masih sangat lelah,

lelah... pasti... karena Laras selalu telat tidur akhir-akhir ini, karena banyaknya kasus yang harus ia tangani,

Laras adalah seorang sarjana hukum yang kini telah menjadi seorang pengacara sukses, semua kasus yang ia tangani bahkan selalu ia menangkan, banyak pejabat-pejabat tinggi yang ingin merekrutnya menjadi pengacara pribadi, tentunya dengan bayaran yang fantasi,

ya sekarang ia memang sudah menjadi pengacara pribadi keluarga Arora,

keluarga yang sangat terpandang, dan juga kekuasannya dalam dunia bisnis sudah tidak di ragukan lagi, namun meski begitu, saat Laras, tidak ada kasus dalam keluarga Arora yang harus ia tangani, ia menjadi pengacara umum, ia lebih senang membantu orang-orang yang tidak mampu menyewa pengacara karena faktor ekonomi yang kurang,

memang sekarang adalah zaman nya dimana uang yang berkuasa, hingga orang rendahan tidak punya pembelaan karena tidak bisa menuntut keadilan meski, kadang mereka berusaha namun, tetap mereka dalam situasi bersalah,

seperti hari ini, kasus yang ingin di tangani Laras adalah kasus pemerkosaan, namun... karena sang gadis adalah orang tak mampu maka tuduhannya pemerkosaan itu menjadi suka sama suka, gadis yang Laras lihat menangis, meratapi nasibnya yang kini tidak tau harus bagaimana, orang tua yang terlihat rapuh, menyerah karena tak mampu melindungi dan memberi anak gadisnya pembelaan

Laraa terperanjat bangun dari tidurnya, seraya menatap Omanya,

"Oma... aku harus memenangkan kasus ini, bagaimanapun caranya, gadis itu harus mendapatkan keadilan"

"sayang...membantu sesama adalah hal yang mulia, kasus ini penting bagi Oma, karena kehormatan wanita yang akan di pertaruhkan"

"Laras benci dengan kasus ini Oma, meskipun nanti kita menang, tetap saja kita yang akan kalah, wanita itu sudah kehilangan masa depan nya, dan itu akan Ter expos di semua berita"

"tapi setidaknya, dia menerima keadilan, dan orang-orang tau kalau dia adalah korban,

"baiklah Oma, semangat...."

Laras memberi semangat untuk diri sendiri, dan langsung meninggalkn Omanya, Omanya hanya tersenyum, melihat cucu satu-satunya masuk ke dalam kamar mandi,

Laras pun sudah rapi dengan pakaian dinasnya, ia menguncir rambut nya seperti ekor kuda, memperlihatkan leher jenjangnya,

ia tersenyum menuruni tangga melihat opa dan Oma nya sudah duduk di meja makan, Oma dan opa nya sengaja menunggu cucunya bangun untuk sarapan pagi, ini sudah lewat dari kata pagi,

"kalian menungguku....????"

seraya tersenyum kearah opa dan omanya

"siapa lagi yang akan kami tunggu, sayang makanlah...."

"opa...Oma... aku sayang kalian"

Laras memanyunkan bibirnya, memeragakan ciuman langsung ke opa dan Oma nya, opa dan Oma nya hanya tersenyum melihat tingkah cucunya, saat dirumah ia bukan seprti seorang pengacara terkenal, melainkan seprti gadis yang masih menginjak remaja, namun saat mereka melihatnya menangani kasus, mereka melihat sosok lain di diri cucu mereka,

*******

"apa yang kamu kerjakan..."

lemparan berkas di lantai sudah berserakan, karyawan tertunduk, takut akan kemarahan direktur nya,

"apakah kamu masih ada otak..."

teriakannya sudah bergema di seluruh ruangan itu, sungguh ini adalah direktur mereka, direktur yang tidak ingin menerima kesalahan sekecil apapun,

hei.. direktur.. mereka manusia kali... bukan robot, yang bisa di stel kemampuannya, iya kan teman-teman.

"maafkan saya direktur, ini sepenuhnya kesalahan saya, saya yang salah...."

lemparan kertas diaatas meja pun melayang ke wajah pria yang terduduk di depan meja kerjanya,

"kamu sudah lama kerja di perusahaan ini, dan kamu paling tau, saya tidak suka ada nya kesalahan, seperti kelahiranmu, kelahiranmu adalah kesalahan dalam semesta...."

direktur itu telah dalam keadaan marah yang memuncak, direktur yang paling termuda dalam kalangan bisnis, jarang tersenyum namun sering berganti pasangan layaknya pakaian,

Iyas Arora, putra sulung tuan Arya Arora, terkenal arogan, dan membahayakan, tidak akan ada yang berani membuat masalah dengannya,

melihat karyawannya yang sudah bercucuran keringat, ia menatap lekat wajah yang penuh kerutan itu, ia melihat kelesuhan di wajahnya, ia sudah dengar dari sekretarisnya, bahwa pria tua itu dalam keadaan yang tidak stabil, keluarga nya dalam renggung masalah yang besar, mungkin itu penyebabnya ia membuat kesalahan ini,

"ku beri kau satu kesempatan, selesai kan masalah keluargamu, setalah itu kembali lah bekerja"

"terimaksh tuan, terimaksih,"

karyawan tua itu berulang kali menganggukan sujud di hadapan Iyas,

pria tua itu pun berdiri dari duduknya dan hendak pergi, saat ia sudah memegang handle pintu, suara Iyas terdengar lirih di telinga nya

"apakah kau sudah punya pengacara????

bagaimana kau sebodoh itu, dalam kasus pertama mu kau sudah kalah, berani menuntut tapi tidak membawa pengacara 1pun"

pria tua itu pun berbalik dan menghadap lagi ke arah tuannya

"ya tuan, sidang pertama saya memang kalah, karena saat itu pengacara umum yang kami andalkan sedang berada di luar negri, tapi kali ini dia datang bahkan dengan secara langsung menemui keluarga ku, ingin membantu kami yang orang tidak punya ini"

tanpa terasa air mata pria tua itu keluar, mengingat kejadian yang menimpa putri nya,

" pengaacar berhati mulia itu, adalah pengacara keluargamu tuan, nona Laras Pramudya"

seakan tidak percaya, Iyas menatap lekat kedua mata pria tua itu, ia memang belum pernah bertatap muka dengan pengacara wanita itu, namun ia sangat tau, dia adalah pengacara top yang di pilih keluarganya,

beberapa kali ia menyaksikan kasusnya di layar tv namun wajahnya selalu tak terlihat, dia di juluki gadis tak bermata,

setiap kasus yang ia tangani selalu menang dalam genggamannya, bahkan namanya melambung sampai keluar negri,

"sehebat itukah????"

"saya belum tau pasti akan kehebatannya tuan,tapi saya pastikan, hatinya sangat mulya"

"baiklah... uruslah masalahmu"

pria tua itupun keluar dari ruangan direkturnya, ia mengisyaratkan sekretarisnya agar mendekatinya,

"ia tuan???"

"kapan sidang berikutnya, aku ingin tau sehebat apakah gadis itu???"

"lusa tuan, dia gadis yang cekatan dalam menangani kasus tuan, saat dia memenangkan kasus tuan besar, dia mendapatkan gelar gadis tak bermata, karena dalam sekejap ia sudah bisa mengumpulkan bukti yang akan memberatkan lawan, umurnya masih muda, sekrang umurnya masih 22tahun, tapi sudah menjadi wanita top dalam negara ini,

apakah anda ingin melihat deteil profilnya tuan"

"tidak penting, aku hanya ingin lihat bagaimana dia akan menangani masalah ini,

masalah pemerkosaan di negara kita adalah hal yang paling akurat, salah selangkah saja, kehidupan wanita itu benar-benar akan hancur, aku akan lihat hasil dari kerjanya,"

Iyas kembali ke tempat duduknya, menyandarkan kepalanya ke kursi yang secara otomatis akan ber putar,

di negara ini hukum adalah no 1, pemerkosaan adalah kasus yang paling mencekam dalam negara itu, jika wanita itu terbukti bersalah,maka wanita itu akan di asingkan, jika tuduhannya benar, maka sang pria akan benar-benar tersiksa dalam penjara, karena para narapidana paling tidak suka dengan kasus pemerkosaan,

Terpopuler

Comments

Nahira

Nahira

karya baru Thor, batu bab pertaman sudah menegangkan

2021-11-07

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!