Menikahi Nona Muda Galak
Novel ini masih belum sempurna. Akan saya revisi suatu saat nanti. Maaf jika karakter ceritanya masih lemah...🙏☺️
______________________________________________
Amora terbangun dan kaget saat mendapati ada seorang laki-laki di sampingnya. Sesaat dia kembali sadar jika sekarang dia sudah menikah dengan laki-laki bernama Juno. Laki-laki pilihan orang tuanya ini sudah sah menjadi suaminya sekarang.
Bahkan sudah satu Minggu mereka berbulan madu ke Eropa dan ini adalah negara kedua yang mereka kunjungi. Akan tetapi liburan mereka terancam gagal bahkan tidak bisa pulang kembali ke Indonesia karena kejadian perampokan yang mereka alami saat di bandara tempo hari.
Itu berawal dari Amora yang tidak mau melanjutkan perjalanan mereka dan ingin pulang, ia pun berulah dengan membongkar semua isi koper di bandara hingga membuat celah besar bagi pelaku kejahatan untuk menjarah barang-barang mereka yang berhamburan tersebut.
Juno yang saat itu sendirian menghadapi Amora tidak bisa mengamankan semuanya. Beberapa orang tak di kenal datang menghampiri dan seolah bersikap seolah akan membantu. Akan tetapi malah mengambil barang-barang berharga milik mereka.
Juno mencoba melaporkan kejadian tersebut namun tetap tak banyak membantu dan akhirnya sekarang hanya bisa pasrah dengan keadaan. Bahkan tidak bisa meminta bantuan ke Indonesia karena handphone mereka pun ikut di jarah saat itu.
Langkah terakhir yang bisa Juno lakukan adalah mengamankan tiket pulang mereka yang sudah di pesan jauh hari dan memperpanjang masa sewa penginapan di desa kecil kaki gunung Alpen hingga waktu kepulangan tiba.
Untungnya paspor masih di simpan Juno dan tiket kepulangan yang direncanakan 8 hari lagi pun masih di pegang Juno. Hingga hanya itu lah kesempatan satu-satunya mereka bisa pulang.
Dengan uang pas-pasan Juno berjuang sendiri memikirkan segalanya, bahkan Amora seolah tidak juga paham dengan keadaan, dia beberapa kali mencoba kabur untuk kembali ke kota, untung dapat Juno cegah. Dan semalam pun mereka sudah bertengkar lagi karena Amora yang bersi keras ingin pulang. Kerepotan Juno masih di perparah dengan tingkah Amora yang selalu mencari gara-gara dan memberontak.
Untuk sementara Juno hanya bisa bersabar dan menahan diri agar tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan. Terakhir dia bersikap keras terhadap Amora malah membuat mereka terjebak disini, jadi untuk kebaikan bersama ia memilih untuk bersikap acuh dan membiarkan Amora melakukan apapun yang ia suka selama itu tidak berbahaya.
Saat ini Juno bak seorang pengasuh balita bagi Amora. Dia harus siap setiap saat mengawasi tingkah Amora. Bulan madu yang indah sama sekali tak mereka rasakan selama ini. Yang ada hanya pertengkaran dan pertengkaran yang membuat semua semakin kacau.
Seperti pagi ini Amora masih menangis, dia merasa kesal karena masih terjebak di sini bersama Juno. Dia melempar bantalnya dengan kasar kepada Juno yang masih terlelap tidur di sampingnya. Itu sontak membangunkan Juno dari tidurnya karena teriakan dan serangan bertubi-tubi Amora padanya.
Juno yang masih bingung dengan apa yang terjadi dan belum sadar betul mencoba untuk bangkit. Dan Amora kembali melayangkan serangan bantalnya yang kali ini segera di tangkis Juno dengan tangannya.
"Masih pagi nih anak udah mulai aja! Kamu itu mau nya apa, sih?" geram Juno masih dengan muka bantal yang kusut sambil merebut bantal tersebut dari tangan Amora dan membuangnya jauh. Amora hanya bisa mendengus kesal karena permintaannya untuk pulang tak kunjung di kabulkan.
"Aku mau pulang. Kenapa nggak bisa? Kamu kan masih ada duit, pakek aja apa yang ada. Yang penting kita bisa pulang. Terus kamu bisa tunggu tiket selanjutnya" pekik Amora masih keras kepala. Juno menatap Amora dan tersenyum sinis mendengar pernyataan seenaknya Amora. Dia sudah jelaskan tentang ini berulang-ulang kali dan ia masih juga ingin meributkannya lagi dan lagi.
Juno mengangkat tangannya hendak menyentuh kening Amora tapi segera di tepis Amora dengan tangan dan wajah garangnya. Juno pun terkekeh seraya geleng-geleng kepala, ia menggeliat seraya menguap membuat Amora semakin kesal, ia semakin menekuk wajahnya dengan tatapan kesal ke arah Juno.
"Kamu sakit atau apa? Pagi-pagi udah sawan aja. Kamu pikir cuman kamu yang pengen pulang? Aku juga. Tiap malam harus tidur bareng cewek gila kayak kamu, kamu pikir aku nyaman? Tiap malam aku itu selalu ngerasa khawatir takut paginya aku udah beda alam aja nanti. Yang harusnya pengen cepat pulang itu aku, yang harusnya marah dan nangis sekarang itu aku. Kamu pikir kita kayak gini itu gara-gara ulah siapa? Ini semua berkat ulah pinter kamu, kita bisa kejebak disini. Jadi nikmatin aja 7 hari kedepan. 6 hari lagi kita baru bisa ke kota, kita harus berhemat dengan uang yang ada dan jangan buat ulah yang buat kita ngeluarin duit lagi, kalo kamu nggak mau jadi gelandangan di negara ini dan jadi imigran gelap yang luntang-lantung nggak jelas," ujar Juno agak membentak yang membuat Amora terdiam karena ini memang berawal dari kesalahannya semua. Ia tertunduk tak bisa berbuat apa-apa. Bulir bening itu kembali lagi menetes dari mata blownya yang cantik. Ini sudah kesekian kalinya ia menangis dan Juno sudah jengah melihatnya menangis, Juno kembali mendengus kesal dan menyibak selimutnya bersiap untuk bangkit dari tempat tidurnya.
"Dah ah, mending aku mandi, keluar, jalan-jalan. Dari pada di sini gila aku ngadepin tingkah kamu." Juno bangkit dari tempat tidurnya dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya sambil menguap dan garuk-garuk membuat Amora kembali menautkan alisnya melihat tingkah menyebalkan Juno itu. Amora kembali melempar bantal ke arah Juno walau tak mengenainya.
Amora terpaku di posisinya dengan tatapan kosong tak tau apalagi yang harus ia lakukan agar bisa lari dari sini. Ia terjebak berdua dengan laki-laki yang sangat ia benci itu. Setiap kali melihatnya ingin rasanya Amora memusnahkan dia dari muka bumi ini.
Amora mengangkat lututnya dan mendekap wajahnya. Ia kembali menangis, betapa sekarang ia sangat ingin pulang dan menjauhi laki-laki itu, tapi takdir malah membuat mereka terjebak di sini berdua. Dia masih tidak percaya jika kini dia terjebak dengan lelaki menyebalkan ini selama 1 minggu kedepan dan ... seumur hidupnya juga karena sekarang mereka sudah menikah.
Amora kembali menangis keras mengingat apa yang menimpanya, dia mendekap wajahnya lagi seraya terisak.
sedangkan Juno yang mendengar tangis Amora yang keras itu hanya tertawa di kamar mandi sambil terus menikmati acara bersih-bersihnya dengan siulan meledek membuat Amora semakin kencang dengan tangisnya. Dia sekarang benar-benar terjebak bersama lelaki menyebalkan ini seminggu kedepan.
"PAPA ... MAMA ... AKU MAU PULANG!!!" teriak Amora. Juno malah membalasnya dengan tawa keras kembali meledek Amora. Sekali lagi Amora melempar bantalnya ke arah pintu kamar mandi yang tertutup. Sungguh situasi yang menyebalkan dan menyiksa bagi Amora.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Lisa Icha
kayaknya ceritamu ini seru Thor n aku mampir ya
2022-10-07
1
tististis
asyek kayak nya bang Juno.
2022-09-29
1
Lea Octa
Lanjut baca ...bikin penasaran alur ceritanya
2022-09-15
1