Si Gimbal Cantik

Amora beranjak dari kursinya. Dia merasa segelas coklat hangat tidak cukup membuat laparnya hilang. Ia memeriksa dapur membuka semua lemari yang ada disana satu persatu untuk mencari sesuatu yang bisa untuk mengganjal perutnya. Akan tetapi dia tidak menemukan apapun yang bisa dia makan. Semua kosong, hanya ada peralatan piring dan perabotan dapur. Sekarang dia paham kenapa Juno menyiapkan sarapan untuknya tadi pagi, karena hanya itulah yang tersisa.

Amora bersandar seraya bergelut dada dengan wajah yang ia tekuk karena kesal. Dia keluar mencari Juno di sekitar penginapan. Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar tapi ia tidak menemukan sosok lelaki putih jangkung itu. Sepertinya Juno sengaja mengerjainya dan sekarang ia pergi begitu saja meninggalkan Amora yang tengah kelaparan.

Dia kembali masuk ke rumah ngedumel sendiri dengan perasaan kesal. Ia pun kembali ke kamar membuka pintu dengan kasar dan menghempas tubuhnya keranjang seraya berteriak keras di dekapan bantal.

Tiba-tiba terdengar seseorang yang baru datang, Amora pun bangkit dan segera keluar. Benar saja itu adalah Juno yang baru kembali.

"Dimana semua makanan? Kenapa semua kosong?" pekik Amora dari lantai atas tepat saat Juno baru saja masuk rumah, ia kaget dengan teriakan Amora padanya secara tiba-tiba itu.

"Aku sudah kasih kamu sisanya tadi. Tapi malah kamu buang," ujar Juno santai sambil melepaskan sarung tangannya. Ia pun berjalan ke lantai atas melewati Amora menuju kamar dan ranjang untuk beristirahat lagi, ia sedikit lelah setelah berkuda tadi.

"Terus aku makan apa?" pekik Amora lagi masih dari luar kamar.

"Bukannya kamu pengen mati? Ya, udah mati aja. Ini kayaknya alasan yang bagus buat kamu mati. Mati kelaparan," ujar Juno masih santai seraya berbaring melepaskan penatnya. Amora kembali ke kamar dan duduk di depan meja riasnya dengan wajah di tekuk seraya bergelut dada.

Juno kembali teringat sesuatu dan melirik Amora yang masih mematung dengan tatapan penuh amarah. Jika di pikir-pikir kasihan juga dia jika harus kelaparan seharian ini. Juno pun bangkit dan duduk di pinggir ranjang, ia menarik nafas dalam sebelum ia bicara. Kali ini dengan sorot mata yang mulai melunak.

"Kalau mau makan, kita harus belanja ke minimarket di pasar dekat sini. Tapi kamunya mandi dulu sana. Biar nggak kucel gini. Kamu sama biri-biri di luar itu hampir mirip. Kita bisa di larang masuk minimarket kalau kamu masih kayak gini. Rambut ngembang kayak kena setrum, mata bengkak, baju nggak ganti-ganti kayak gembel, di tambah nggak mandi berhari-hari. Nggak ngerasa apa kamu itu udah bauk dan butek," ujar Juno dengan senyuman tipis mencoba menahan tawanya dan kembali berbaring.

Ia benar-benar tidak tahan jika tidak menggoda Amora. Amora pun bangkit dan mengambil bantal mulai menyerang Juno bertubi-tubi. Juno hanya bisa menahannya dengan tangan seraya tertawa yang membuat Amora semakin kesal. Setelah puas Amora pun baru berhenti tapi Juno yang masih terkekeh.

Sudah cukup baginya meladeni sikap menyebalkan Juno. Rasa laparnya mulai tak tertahankan, lebihan baik sekarang ia segera mandi saja, pikirnya.

"AKU LAPAR BANGSAT!" rutuk Amora dan kali ini sendal nya yang ia lempar sebelum pergi melangkah ke kamar mandi.

Juno menatap istrinya itu yang tengah berjalan dengan kesal ke kamar mandi, ia masih saja tertawa. Lelah dengan dengan tawanya Juno menghempaskan tubuhnya kembali ke keranjang. Ia ingin beristirahat sejenak dulu sampai Amora selesai dengan mandinya. Setidaknya sekarang Juno punya alasan bagus untuk membuat Amora mau membersihkan dirinya.

Sebenarnya cuaca yang dingin dan bersih disini, tidak mandi beberapa hari pun tidak akan terasa, hanya saja bagi Juno yang seorang dokter dan pecinta kebersihan apa yang di lakukan Amora itu membuatnya risih. Walau Amora tetap terlihat cantik dengan rambut ikalnya yang kecoklatan yang panjang dan mata besar, tapi Juno terus saja menggodanya dengan mengatakan Amora mirip biri-biri gimbal di luar sana karena tidak mau mandi dan membersihkan dirinya, bahkan menyisir rambutnya pun ia tidak mau selama mereka tinggal di sana.

***

Sesaat, Amora sudah selesai membersihkan dirinya ia pun keluar dengan santai dari kamar mandi dengan rambut basah dan wajah yang masih di tekuk. Juno memperhatikan kedatangannya. Amora yang hanya mengenakan handuk piyama pendek, membuat mata Juno tak bisa lepas dari Amora. Matanya terus mengekori langkah Amora, gadis itu tampak asyik memilah-milah pakaian dan tak menyadari jika Juno terus memperhatikannya sedari tadi.

Sesaat ia merasa aneh, merasa ada yang memperhatikannya sedari tadi. ia pun berbalik dan melihat mata nakal Juno yang tak lepas dari nya sejak ia keluar kamar mandi tadi. Itu membuat ia menjadi kembali kesal lagi, tapi kali ini ia juga di selimuti rasa malu. Pasalnya ia tengah tidak mengenakan apapun kecuali handuk piyama tersebut. Tentu hal yang mudah jika Juno ingin melakukan sesuatu padanya yang hanya berdua saja di kamar saat ini. Tapi kelihatannya itu hanya ketakutan Amora saja yang tanpa alasan. Karena pada kenyataannya Juno bahkan tidak pernah berniat melakukan apapun pada Amora selama ini, kecuali hanya sebatas menggoda dan membuat Amora kesal saja. Karena melihat Amora kesal membuat Juno merasa puas. Ada kepuasan tersendiri baginya saat melihat amukan Amora padanya lagi.

Amora segera membawa pakaian gantinya ke kamar mandi, ia tidak mau menggantinya di hadapan Juno. Setelah Amora masuk kamar mandi Juno memperhatikannya saat pintu kamar mandi tertutup. Ada senyum tipis di wajah Juno saat itu. Dia selalu menikmati kemarahan Amora walau kadang dia harus siap dengan serangan amukan istrinya itu secara tiba-tiba.

***

Setelah selesai berpakaian rapi, Mereka pun ke minimarket dengan berjalan kaki dan itu lumayan jauh. Amora tak henti-hentinya mencicit sedari tadi karena merasa tertipu dengan pernyataan Juno yang mengatakan pasarnya dekat dari penginapan. Hingga dia sering ketinggalan langkah jauh di belakang Juno yang terus berjalan tanpa mau peduli dengan omelan Amora.

"Jalan kaki sejauh ini, kamu pikir nggak capek? Apa negara sekaya ini nggak punya kendaraan buat para wisatawan yang berkunjung? Jangan-jangan ini cuman alasan kamu aja biar bisa ngerjain aku lagi, iya kan?" dumel Amora sepanjang perjalanan mereka.

"Kamu jalan sambil ngomel, nafas kamu jadi pendek kalo lagi marah. Bikin cepat capek. Coba kamu jalan sambil menikmati pemandangan di sini, pastikan nggak akan terasa jauh dan capek," ujar Juno santai. Amora seolah tidak mendengar ucapan Juno, dia terus menekuk wajahnya kesal. Ingin rasanya dia melempar laki-laki di hadapannya ini dengan sebongkah batu besar di sampingnya, agar drama ini segera berakhir.

Sedangkan Juno terus berjalan tak menyadari apa yang Amora lakukan di belakangnya. Ia sangat menikmati pemandangan asri nan damai. Apalagi cuaca yang cerah menambah keindahan pemandangan sekitar yang merupakan desa kecil yang sangat bersih dan tenang dari hiruk pikuk kota, yang ada hanya segerombolan sapi dan domba yang tengah merumput, dengan bebukitan hijau di sekeliling mereka dan gunung Alpen nan mempesona.

"Kamu nggak mau sapa temen kamu?" goda Juno seraya tersenyum nakal dengan menunjuk kearah segerombolan domba yang tengah merumput.

Amora pun hanya diam menahan rasa kesalnya, dia sudah cukup lelah untuk bertengkar, apalagi dari tadi rasanya tidak sampai-sampai padahal ia sudah berjalan cukup jauh di tambah lagi ia dalam keadaan lapar yang mendera, ia benar-benar sudah hampir kehabisan tenaga. Lebih baik ia simpan tenaganya dulu untuk nanti saja setelah ia bisa makan.

Terpopuler

Comments

AMEL_TW

AMEL_TW

ga laper aja galak, gmn laper 😆

2022-07-13

0

lihat semua
Episodes
1 Terjebak
2 Pertentangan Dua Jiwa
3 Si Gimbal Cantik
4 Perjalanan yang indah
5 Malam Yang Dingin
6 Malam Pengantin Yang Kacau
7 Insiden di pagi hari
8 Ke Rumah Sakit
9 Malaikat Penolong
10 Kembali Pulang
11 Penyiksaan Di Pesawat
12 Kembali ke Indonesia
13 Makan malam yang kaku
14 Perasaan Aneh
15 Wanita Lain
16 Yang Dari Masa Lalunya
17 Mengunjungi Dia
18 Tak Di Terima
19 Malam Yang berbeda tanpamu
20 Aku Mau Kamu
21 Pulang
22 Peringatan Keras
23 Tak Bersama
24 Cinta dan berbagi kasih yang sama
25 Arti Sebuah Pernikahan
26 Mengunjungi Nenek Juno
27 Perang Di Mulai
28 Dua Jiwa Satu Cinta
29 Dia Milikku Menyingkir Kau
30 Ayolah Pahami Posisimu
31 Kuat Di Luar Lapuk Di Dalam
32 Arti Sebuah hubungan
33 Hargai Aku Diantara Kalian
34 Menutup Mata dan Hati
35 Di Cintai Tanpa Berjuang
36 Amarah dan Hasrat
37 Aku Rindu Keluarga
38 Rahasia Kecilku
39 Hangat Seperti Cinta
40 Mengunjungimu
41 Pengaduan
42 Aku Sudah Lelah
43 Hati Yang Berbalik Arah
44 Menghindar
45 Kemarahan Kevin
46 Maafkan Aku
47 Sungguh Aku Tak Ingin Kehilanganmu
48 Aku, Kau Dan Dia
49 Aku Butuh Bahumu
50 Dalam Bahaya
51 Menggila
52 Dengarkan Aku
53 Pendengar yang baik
54 Berdamai Dengan Keadaan
55 Pengaduan
56 Salam Perpisahan Yang Menyebalkan
57 Kau lah Cinta Sejatinya
58 Sunrise Dan Kedamaian
59 Sahabat baru
60 Bermain Bersama
61 Penggoda
62 Pagi yang menyenangkan
63 Sikap Tak Menyenangkam
64 Penantian Anggota Baru
65 Si Tampan Yang Mempesona
66 Suasana Pesta
67 Mabuk yang Menggairahkan
68 Tamu Istimewa
69 Kunjungan Nenek
70 Racau Dona
71 Keadaan Yang kacau
72 Berkompromi dengan Keadaan
73 Cerita Masa Lalu
74 Perpisahan dan Bingkai Mimpi
75 Di Buat Dengan Hati
76 Butuh Sedikit Pengertian Dan Perhatian
77 Seperti Masa Lalu
78 Disudutkan Oleh Keadaan
79 Detik Terakhir Yang Terlambat
80 Duka Yang Dalam
81 Masa lalu yang salah
82 menghibur Juno
83 Dengan Cinta Tanpa Rasa
84 Izin
85 Pergi Untuk Memaafkan
86 Persembahan Untuk Orang-orang tercinta dan Ketakutan Terbesar Juno
87 Aku Merindukanmu
88 kembali ke Tempat Semula
89 Di Kaki Gunung Alpen
90 Bantuan Kecil Dona
91 Kedatangan Yang Tak Terduga
92 Membalik Dejavu
93 Napak Tilas Yang Menyenangkan
94 Perjalanan Pulang
95 Buah Hati Idaman Semua Orang (TAMAT)
96 Pengumuman
97 pengumuman
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Terjebak
2
Pertentangan Dua Jiwa
3
Si Gimbal Cantik
4
Perjalanan yang indah
5
Malam Yang Dingin
6
Malam Pengantin Yang Kacau
7
Insiden di pagi hari
8
Ke Rumah Sakit
9
Malaikat Penolong
10
Kembali Pulang
11
Penyiksaan Di Pesawat
12
Kembali ke Indonesia
13
Makan malam yang kaku
14
Perasaan Aneh
15
Wanita Lain
16
Yang Dari Masa Lalunya
17
Mengunjungi Dia
18
Tak Di Terima
19
Malam Yang berbeda tanpamu
20
Aku Mau Kamu
21
Pulang
22
Peringatan Keras
23
Tak Bersama
24
Cinta dan berbagi kasih yang sama
25
Arti Sebuah Pernikahan
26
Mengunjungi Nenek Juno
27
Perang Di Mulai
28
Dua Jiwa Satu Cinta
29
Dia Milikku Menyingkir Kau
30
Ayolah Pahami Posisimu
31
Kuat Di Luar Lapuk Di Dalam
32
Arti Sebuah hubungan
33
Hargai Aku Diantara Kalian
34
Menutup Mata dan Hati
35
Di Cintai Tanpa Berjuang
36
Amarah dan Hasrat
37
Aku Rindu Keluarga
38
Rahasia Kecilku
39
Hangat Seperti Cinta
40
Mengunjungimu
41
Pengaduan
42
Aku Sudah Lelah
43
Hati Yang Berbalik Arah
44
Menghindar
45
Kemarahan Kevin
46
Maafkan Aku
47
Sungguh Aku Tak Ingin Kehilanganmu
48
Aku, Kau Dan Dia
49
Aku Butuh Bahumu
50
Dalam Bahaya
51
Menggila
52
Dengarkan Aku
53
Pendengar yang baik
54
Berdamai Dengan Keadaan
55
Pengaduan
56
Salam Perpisahan Yang Menyebalkan
57
Kau lah Cinta Sejatinya
58
Sunrise Dan Kedamaian
59
Sahabat baru
60
Bermain Bersama
61
Penggoda
62
Pagi yang menyenangkan
63
Sikap Tak Menyenangkam
64
Penantian Anggota Baru
65
Si Tampan Yang Mempesona
66
Suasana Pesta
67
Mabuk yang Menggairahkan
68
Tamu Istimewa
69
Kunjungan Nenek
70
Racau Dona
71
Keadaan Yang kacau
72
Berkompromi dengan Keadaan
73
Cerita Masa Lalu
74
Perpisahan dan Bingkai Mimpi
75
Di Buat Dengan Hati
76
Butuh Sedikit Pengertian Dan Perhatian
77
Seperti Masa Lalu
78
Disudutkan Oleh Keadaan
79
Detik Terakhir Yang Terlambat
80
Duka Yang Dalam
81
Masa lalu yang salah
82
menghibur Juno
83
Dengan Cinta Tanpa Rasa
84
Izin
85
Pergi Untuk Memaafkan
86
Persembahan Untuk Orang-orang tercinta dan Ketakutan Terbesar Juno
87
Aku Merindukanmu
88
kembali ke Tempat Semula
89
Di Kaki Gunung Alpen
90
Bantuan Kecil Dona
91
Kedatangan Yang Tak Terduga
92
Membalik Dejavu
93
Napak Tilas Yang Menyenangkan
94
Perjalanan Pulang
95
Buah Hati Idaman Semua Orang (TAMAT)
96
Pengumuman
97
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!